Elea meletakkan kue yang di pegangnya dias sebuah meja yang ada di samping pintu kamar Gienka. Elea mendekati putrinya lalu memeluknya dengan erat diselingi airmata penuh kebahagiaan. Kini Gienka nya bukan lagi bayi kecilnya yang menggemaskan dengan pipi tembemnya, tetapi Gienka yang ada di depannya tumbuh menjadi gadis cantik yang baik hati, penuh perhatian, penuh tawa juga sangat cerdas dan selalu menjadi kesayangan semua orang. Elea melepas pelukannya dan mencium kedua pipi Gienka serta keningnya, menatapnya dalam dan mata Elea berkaca-kaca.
"Selamat ulang tahun putri Mama yang cantik, semua doa terbaik selalu mama panjatkan pada Tuhan untukmu, semoga kau selalu bahagia, dipenuhi dengan cinta dari semua orang, selalu jadi kebanggaan kami semua serta harapanmu semoga dikabulkan oleh Tuhan...." Elea mengusap rambut panjang Gienka dan airmatanya mulai menetes. "Kau sudah dewasa, jagalah dirimu dengan baik seperti yang selalu Mama katakan padamu, kau harus melakukannya, Mama sangat mencintaimu...!" Ucap Elea dan dia kembali memeluk Gienka.
Gienka membalas pelukan Mamanya. "Gie juga sangat mencintai Mama, Gie akan melakukan semua yang sudah Mama dan Papa ajarkan untuk menjadi anak yang berbakti dan berguna bagi semua orang...!"
Gienka kemudian melepaskan pelukan Mamanya lalu menyeka airmata yang jatuh di pipinya sambil tersenyum. Dia selalu menjalankan dan mendengarkan dengan baik semua pesan yang Elea berikan padanya. Bagaimana harus bersikap ketika menghadapi sesuatu dan betapa pentingnya menjaga diri serta kehormatan sebagai seorang perempuan. Dimana seorang perempuan harus bisa menahan diri dari segala sesuatu yang bisa merugikan, serta kehormatan terpenting seorang perwmpuan hanya bisa diberikan kepada suaminya kelak ketika sudah menikah. Dimasa saat ini banyak perempuan yang tidak bisa menahan diri dan memberikan yang seharusnya hanya boleh diberikan pada suami, bukan pada kekasih atau semacamnya. Dan Gienka akan berusaha keras untuk menjaga diri dari hal demikian.
Setelah Elea, kini giliran Ariel yang mendekat ke Gienka. Ariel tersenyum kemudian mencium kening Gienka dengan lembut. Ariel tersenyum memandangi wajah putrinya. Dia teringat dulu selalu menjemput Gienka ke sekolah dan membawanya ke kantor, menyiapkan sudut khusus untuk putrinya itu bermain, bahkan itu dilakukannya hingga Gienka lulus dari sekolah dasar. Tetapi saat ini putrinya sudah beranjak dewasa, semakin cantik dan selalu ceria.
Setelah melewati berbagai hal yang menyulitkan hidupnya, dan drama yang hampir tidak berujung. Ariel mulai merubah hidupnya setelah mengetahui bahwa apa yang dilakukannya di masalalu bisa saja terjadi dengan anak-anaknya dan dia menghindari hal itu terjadi, dan tidak ingin anak-anaknya menjadi korban dari keegoisannya seperti dulu. Itu sebabnya dia sampai sekarang berusaha menjadi Ayah yang baik, juga selalu mengajarkan betapa pentingnya menghargai orang lain serta tidak merendahkan mereka. Sudah cukup kesalahan yang dilakukannya dulu, saat ini fokusnya hanya untuk menjaga kedua putrinya, menjadikan mereka kebanggaannya serta selalu mengajarkan hal positif untuk keduanya.
"Happy birthday putri Papa yang cantik....!" Ariel mengusap pipi Gienka lembut. "Sekarang kau bukan lagi remaja, kau sudah 18tahun dan ini adalah usia yang tepat untuk mulai merangkai impian dan cita-citamu, segala doa yang terbaik dari Papa untukmu, Papa hanya ingin kau bahagia itu saja, karena kebahagiaan Gienka adalah kebahagiaan kami semua... Yang terpenting kau harus selalu jadi orang baik" Ariel memegan kedua rahang Gienka dan mendaratkan kecupan manis di dahi putrinya.
"Thanks Papa Iel....! Gie selalu menyayangimu...!" Gienka memeluk Papanya dengan erat, Ariel pun membalas pelukan itu.
Semua orang pun bergantian satu persatu memberi ucapan selamat kepada Gienka. Danist juga masih enggan memeprcayai bahwa putri kecilnya yang manja dan menggemaskan itu sudah tumbuh besar menjadi pribadi yang luar biasa, serta selalu menebar banyak tawa jika berada disekitar mereka. Danist sering mendengar bahwa dulu Elea juga sama seperti Gienka, dimana Elea selalu datang untuk membuat keceriaan, lalu semua berubah ketika Elea menjadi seorang ibu dimana dia masih tetap menjadi orang yang baik, tetapi keceriaannya beralih menjadi tegas dan penuh tanggung jawab. Dan itu berhasil membuat Elea menjadi ibu yang luar biasa untuk Gienka dan juga Friddie. Apa yang dulu tidak bisa Danist lihat dari Elea saat ini bisa dia lihat dari Gienka. Meskipun Gienka adalah keponakannya tetapi Danist tidak pernah sekalipun membedakan antara Gienka dan Friddie, kasih sayang yang dia berikan sejak dulu hingga saat ini juga sama, Ariel juga melakukan hal yang sama dimana Ariel juga sudah menganggap Friddie sebagai putranya sendiri. Serta tidak pernah membeda-bedakan antara Gienka, Geffie ataupun Friddie. Ketiga anak itu tumbuh dan menjadi saudara kandung yang saling menjaga dan menyayangi.
Sampai saat ini Danist dan Elea juga tidak pernah menjelaskan secara detail kepada Gienka tentang apa yang dulu terjadi diantara mereka dan Ariel, ketika Gienka menanyakan hal itu. Danist dan Elea tidak ingin jika mereka menceritakan semua itu justru akan berdampak dengan sikap Gienka kepada Ariel. Mereka tidak ingin Gienka justru menilai buruk Papa kandungnya sendiri. Itu adalah sebuah aib yang harus bisa mereka jaga untuk kestabilan Gienka. Lagipula masalah itu sudah berlalu dan sudah tidak ada lagi yang perlu dibahas, Ariel sudah menjadi pria yang sangat baik bertanggung jawab juga orang yang luar biasa dengan kejeniusannya dan sangat dikagumi oleh banyak orang. Gienka hanya harus tahu itu saja dari Ariel, tidak perlu tahu dengan masalalu Ariel. Manusia bisa berubah, jika berubah menjadi lebih baik makan kita harus menutup aib keburukannya di masalalu, jika dia berubah menjadi buruk, maka yang harus kita ingat adalah kebaikannya di masalalu tanpa harus menjudge keburukannya saat ini. Karena kita bukan Tuhan yang boleh menentukan itu baik atau buruk, dan Tuhan sendiri adalah pemaaf untuk setiap hambanya yang menyesali perbuatan buruknya.
Danist memberikan doanya pada Gienka agar Gienka selalu diberi kesehatan dan selalu menjadi pribadi yang rendah diri.
Kali ini giliran Kyra yang memeluk sahabatnya itu dengan erat. "Happy birthday Gie.... Happy birthday dear... Have a very amazing birthday! Enjoy all the cakes, hugs, love and happiness today. You deserve it, my sweet friend. All the best for you!" Gumam Kyra sambil memeluk erat Gienka.
Sejak bayi, mereka sudah bersahabat dan persahabatan itu sudah seperti persaudaraan. Kyra sangat menyayngi Gienka, begitu juga kedua orangtuanya yang juga sudah menganggap Gienka seperri anak mereka sendiri.
"Thanks Ra...! Kau memang sahabat terbaikku di dunia ini, aku sangat menyayangimu...!" Ucap Gienka.
Kyra memelpaskan pelukannya dan menggenggam jemari Gienka sambil tersenyum. "Semoga kau selalu bahagia, dan aku sudah mengundang seluruh teman-teman kelas kita untuk datang ke pestamu nanti, juga ada titipan hadiah dari Ky, tapi nanti saja, sekarang aku tidak membawanya...!" Kyra kembali memeluk Gienka dan sekali lagi dia mengucapkan selamat ulang tahun untuk sahabatnya itu dengan perasaan gembira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 397 Episodes
Comments
Halimah Saadiyah
ngga kalah seru ceritanya dari novel sebelumnya thor, q suka
2022-05-29
2