"Kau kemarin pergi begitu saja dari pesta, kau pasti tersinggung ya dengan ucapan dari teman-temanku....???" Tanya Viona.
"Aku pergi karena harus segera pulang....!" Jawab Ariel.
"Ya jika begitu tidak masalah, tetapi jika ada alasan lain juga, aku minta maaf karena ketidaknyamanan itu....!" Ucap Viona sambil memegang jemari Ariel. "Aku tahu kau sedang mengalami hal yang sulit dalam rumah tanggamu, sehingga kau terlihat sangat sensitif dengan pembicaraan itu. Iel kita sudah lama mengenal, aku tahu persis bahwa kau sepertinya sedang banyak pikiran, kau bisa menceritakannya padaku, mungkin aku bisa membantumu....!"
"Tidak ada....!" Jawab Ariel singkat.
"Iel.... Sebenarnya apa yang dikatakan teman-temanku semalam itu memang benar bukan hanya sekedar gosip saja, memang akan sangat sakit hati jika kita dibohongi oleh orang terdekat, seharusnya memang harus jujur dengan kondisi kita yang sebenarnya agar tidak mengecewakan nantinya... Aku tahu masalah yang kau hadapi mungkin sama, tetapi bisa jadi istrimu memang menutupi sesuatu darimu, bahwa sebenarnya dia tidak bisa hamil....!" Ujar Viona.
Ariel menoleh ke arah mantan kekasihnya dengan pandangan datar. Memang benar kata Viona jika mungkin Elea mengalami sesuatu yang terjadi di tubuhnya sehingga menghalanginya untuk hamil. Tetapi satu-satunya cara yang bisa dia lakukan adalah mengajak Elea periksa ke dokter, tetapi itu sudah pernah dilakukan sebelum mereka menikah dulu, dan semuanya normal. Kondisi Elea baik, kesuburan Ariel sendiri juga baik, tidak ada masalah yang perlu di khawatirkan. Tetapi kenapa sampai sekarang Elea tidak kunjung hamil, padahal setiap hari mereka berhubungan, tidak hanya malam saja tetapi jika ada kesempatan mereka akan melakukannya. Dan tidak ada salahnya jika dia melakukan pemeriksaan lagi.
"Ya, bisa saja ada sesuatu yang terjadi pada istriku, tapi aku akan membawanya ke dokter lagi....!" Ucap Ariel datar.
Viona tersenyum dan memegang jemari Ariel. "Dan apakah kau siap dengan jawaban yang akan diberikan dokter nantinya? Bagaimana jika dokter menyatakan bahwa istrimu mandul???"
"Tidak mungkin... Sebelum menikah kami sudah memeriksa diri kami masing-masing dan tidak ada masalah apapun....!"
"Kau pergi memeriksakan diri sebelum.menikah kan, dan setelah kau menikah tidak ada hasilnya, jadi kenapa kau harus mengungkapnya, sesuatu itu bisa saja terjadi tiba-tiba, hmmmm atau jangan-jangan istrimu sengaja memakai alat kontrasepsi diam-diam karena dia tidak mau memiliki anak.... Istrimu kan wanita karir, jadi bisa saja dia menolak memiliki bayi.... Kau juga sih Iel, kenapa membiarkan istrimu bekerja, uangmu sudah banyak dan lebih dari cukup untuk menghidupinya!"
Viona terus berusaha untuk menghasut Ariel agar Ariel bisa jauh dari istrinya. Bahkan setelah kedatangan Viona ke kantor, Ariel menjadi semakin berpikir keras dengan setiap pernyataan Viona. Setiap hari Ariel selalu menerima pesan dari Viona, mengatakan berbagai hal membuat Ariel semakin meragukan Elea. Viona selalu mengatakan prediksinya mengenai Elea yang mungkin selama ini sudah membohongi Ariel. Bahkan Viona juga mengatakan Elea adalah perempuan mandul.
Ariel benar-benar terpengaruh oleh setiap ucapan Viona tentang Elea, membuat Ariel akhirnya tidak lagi bersikap seperti biasanya terhadap Elea. Setiap kembali dari kantor, Ariel langsung masuk kamar, mandi berganti pakaian kemudian menyibukkan dirinya di ruang kerjanya. Komunikasinya dengan Elea hanya sekedarnya, dan Ariel seolah menjauhi Elea setiap mereka berada di apartemen. Ariel tidak tahu apakah Elea merasakan hal itu atau tidak, yang jelas dia selalu berusaha sebisa mungkin menghindari Elea. Istrinya itu juga sepertinya tidak ingin mengganggunya saat berada di ruang kerja. Setelah menyibukkan diri di ruang kerjanya, Ariel selalu ke kamarnya saat tengah malam dimana Elea sudah tidur. Dimasa sulit itulah, viona mulai masuk ke kehidupan Ariel dan Elea. Viona memanfaatkan itu untuk semakin membuat Ariel agar kembali dengannya lagi.
Dan suatu hari, Viona mengajak Ariel bertemu dan makan siang bersama. Disitulah Viona akan melancarkan rencananya lagi setelah melihat sepertinya Ariel sudah mulai terpengaruh olehnya. Dalam makan siang itu, Viona mengatakan pada Ariel lebih baik Ariel mencari ibu pengganti saja untuk mendapatkan seorang anak. Karena itu adalah salah satu cara yang paling mudah. Ariel mengernyit dan tidak tahu apa yang dimaksud oleh Viona.
"Ibu pengganti, wanita yang siap mengandung bayimu, kau akan memberinya uang agar dia bersedia mengandung bayimu selama sembilan bulan sampai melahirkan, lalu kau bisa melakukan itu dengan metode medis, atau......???? Jika kau mau kau bisa berhubungan badan dengannya..." Ucap Viona dengan santainya.
"What....???"
"Ya kenapa tidak Iel??? Kau hisa melakukan itu diam-diam dibelakang istrimu.. Mau sampai kapan Iel kau akan menunggu istrimu itu sampai hamil??? Kau laki-laki kau punya segalanya untuk bisa mewujudkan keinginanmu, kau juga butuh penerus untuk perusahaanmu"
"Kenapa harus dengan ibu pengganti? Aku juga bisa melakukan bayi tabung untuk mendapatkan anak...?"
"Memang bisa sih kau melakukan itu, tapi hasilnya tidak bisa seratus persen berhasil, dibutuhkan kesiapan yang bagus untukmu dan istrimu, lagipula jika kau melakukan itu tapi istrimu masih belum menginginkan memiliki anak, kau bisa apa Iel????"
Ariel kembali diam. Dia terlihat memikirkan betul setiap ucapan Viona. Semua akan sia-sia jika dia sudah berusaha tetapi jika Elea memang benar tidak ingin atau tidak siap untuk memiliki bayi. Mungkin dia memang harus mencari ibu pengganti untuk bisa mendapatkan seorang pewaris. "Dimana aku bisa mendapatkan perempuan yang bisa mengandung anakku???" Tanya Ariel pada Viona.
Viona kembali melempar senyumnya. "Disini sulit untuk mendapatkan itu, berbeda dengan di luar negeri tetapi melihatmu yang ingin sekali segera memiliki anak, aku bersedia memberimu bayi yang menggemaskan...!" Ucap Viona.
Ariel mengernyit. "Kau????"
Viona mengangguk. "Iya Iel.... Aku bersedia melahirkan anak untukmu, kau tidak perlu membayarku, aku bersedia melakukannya secara percuma, anggap saja ini sebagai permintaan maafku padamu karena sikapku dulu yang buruk padamu, aku benar-benar siap, selain itu karena aku juga masih sangat mencintaimu... Aku pastikan aku akan menjaga bayimu dengan baik jika kau bersedia dan mengijinkanku membantu masalahmu itu....!"
★★★★★
"Lalu apa yang terjadi selanjutnya Pa???" Tanya Gienka pada Papanya.
Ariel menunduk pedih. "Papa menerima tawaran Viona itu, dan di hari itu juga kami pergi ke hotel untuk melakukannya...!" Gumam Ariel.
Mendengar jawaban itu, Gienka menutup matanya, mengernyit serta membuang muka, enggan menatap Papanya. Tiba-tiba ada kesakitan di dadanya, membayangkan bagaimana perasaan Mamanya Elea saat itu, saat mengetahui kenyataan pahit itu. Mamanya telah dikhianati oleh Papanya. Tak lama setelah itu Gienka menangis, tidak bisa lagi membayangkan apa yanv dialami oleh Mamanya dulu. "Apa itu terus berlangsung Pa? Jika iya, berlangsung berapa lama? Dan berapa kali Papa melakukan itu di belakang Mama???" Tanya Gienka lagi tanpa menatap wajah Papanya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 397 Episodes
Comments
Halimah Saadiyah
hatikubikut sakit rasanya
2022-05-29
1