Ariel keluar dari lift dan berjalan menuju tempat recepsionist berada untuk menanyakan tentang apartment Elea kenapa kosong. Ariel menyebutkan nomor apartment Elea dan menunggu recepsionist itu mencari informasi di komputernya.
"Iya pak apartment itu masih atas nama ibu Eleanor Fransisca, tetapi jika kosong mungkin beliau sudah pindah"
"Pindah..??? Kemana?"
"Kami tidak tahu tentang hal itu, karena memang apartmentnya masih atas nama beliau dan tidak ada konfirmasi apapun dari yang bersangkutan kepada kami, karena memang itu sudah lunas dan menjadi milik beliau"
Ariel berjalan gontai menuju tempat parkir, perasaannya kali ini benar-benar hancur berkeping-keping. Elea pergi dengan kondisi sedang hamil dan Ariel tidak berhenti mengutuk dirinya. Ariel mengendarai mobilnya, kali ini dia akan mendatangi Cahya karena pasti Cahya tahu tentang Elea mengingat Elea adalah sahabatnya.
*****
Ariel datang dan menanyakan keberadaan Cahya pada ART dirumah Aditya. Ariel lalu diantar menemui Cahya yang sedang berada di halaman belakang. Ariel melihat Cahya sedang duduk sendirian membuai bayinya.
"Non Cahya, ini ada Tuan Ariel datang mencari Non"
Cahya membalikkan badannya dan tersenyum melihat Ariel yang sudah tampak sehat saat ini.
"Iel, kau..??? Apa kabar..?" Sapa Cahya.
"Aku baik Ca....!"
"Maaf ya Kyros sedang tidur dan Adit sedang ke kamar, jadi bisakah kau duduk disini?"
Cahya mempersilahkan Ariel duduk di gazebo, karena dia juga harus mengawasi Kyros yang sedang tidur. Ariel pun duduk dan menatap Cahya sedih.
"Ca, aku ingin bertanya padamu" Ucap Ariel.
"Bertanya tentang apa Iel?"
"Aku baru saja datang ke apartment Elea tetapi aku tidak menemukannya disana, kau pasti tahu dimana Elea berada sekarang"
Wajah Cahya menegang lalu bertanya pada Ariel. "Kau datang ke apartment Elea? Untuk apa??"
"Ca aku bertanya padamu kenapa kau justru bertanya balik padaku? Jawab Ca, Elea pindah kemana?"
Cahya tampak terdiam tidak langsung menjawab pertanyaan Ariel tetapi kemudian dia mencoba menjawabnya dengan sedikit terbata. "Elea pindah?? Kenapa ... aku tidak mengetahuinya?"
Ariel menatap Cahya dengan tatapan tajam, seolah merasa jika ada yang disembunyikan oleh Cahya.
"Kau bohong Ca.....! Kau pasti mengetahui sesuatu, aku sendiri kemarin melihat Elea datang menjengukmu dirumah sakit menandakan kalian pasti sering berkomunikasi, ayo Ca katakan padaku dimana Elea sekarang, katakan Ca....." Suara Ariel terdengar meninggi.
Aditya datang membawa popok untuk Kyra dan berpura-pura terkejut melihat Ariel.
"Iel, kau ada disini?"
Ariel langsung mengarahkan pandangan ke Aditya yang baru datang.
"Kau terlihat sudah sangat sehat syukurlah! Tumben kau datang tidak menghubungiku? Ada apa???" Tanya Aditya.
"Aku datang untuk bertemu dengan Cahya menanyakan soal Elea"
"Soal Elea?? Bukankah kau sudah bercerai dengannya? Lalu kenapa kau menanyakannya?"
"Emmmm sebenarnya aku ingin menemui Elea untuk meminta maaf tetapi nomor kontaknya tidak bisa dihubungi dan saat aku datang ke apartmentnya ternyata disana kosong jadi aku datang kesini untuk menanyakannya pada Cahya"
"Apartmentnya kosong? Sayang memangnya Elea kemana?" Aditya bertanya pada Cahya.
Cahya menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu jika apartment itu kosong, Elea sudah lama tidak menghubungiku, dia banyak berubah setelah perpisahan kalian, bahkan aku sendiri tidak tahu jika kalian bercerai itupun aku mengetahuinya dari Adit karena kau sendiri yang bercerita kepadanya, masalah Elea menjengukku di rumah sakit ya dia datang saja kami mengobrol seperlunya, baru sebentar kami mengobrol dia pergi ke kamar mandi saat keluar dia melihatmu lalu berpamitan dan pergi setelah itu dia tidak pernah lagi ada kabarnya bahkan dia juga tidak datang menjenguk Kyra dan Kyros sampai sekarang"
Ariel hanya terdiam sejenak mendengar ucapan Cahya.
"Ca, apa kau yakin? Kau tidak membohongiku kan? Aku sangat ingin bertemu Elea saat ini dan meminta maaf padanya"
"Aku sudah kehilangan sahabatku, entah apa yang sebenarnya terjadi dengan kalian dan kenapa kalian bercerai sampai saat ini aku tidak tahu apa alasannya, Elea berubah sejak saat itu, dan kau kenapa baru sekarang berniat meminta maaf padanya?"
Ariel menundukkan kepala nya dengan sedih, kemudian suaranya melembut. "Aku memang telah melakukan kesalahan, dan aku ingin memperbaikinya terlebih lagi ternyata Elea saat ini sedang hamil, maaf aku harus pergi sekarang mencari Elea lagi jika kalian memang tidak mengetahui keberadaannya, tetapi aku mohon pada kalian jika Elea datang atau menghubungi kalian segera beritahu aku"
Ariel langsung pergi meninggalkan rumah Aditya.
Ariel ketika itu tidak tahu jika Aditya dan Cahya membohonginya soal Elea. Padahal sebenarnya mereka berdua lah yang berperan penting menyembunyikan Elea darinya. Aditya dan Cahya membohongi Ariel adalah karena permintaan dari Elea, dan mereka berdua juga ingin menyadarkan Ariel akan kesalahannya pada Elea.
*****
Keesokan harinya, Ariel sudah berada didepan kantor Direct publisher tempat dimana Elea bekerja. Dia menunggu didalam mobil sambil terus mengawasi kantor itu berharap ada Elea. Ariel menunggu hingga jam 10 tetapi dia sama sekali tidak melihat kedatangan Elea. Ariel benar-benar mengawasi satu persatu karyawan yang masuk dan bahkan dia mengabaikan suara ponselnya yang berbunyi karena takut dia terlewat, tetapi Elea memang tidak datang ke kantor itu.
Ariel turun dari mobilnya dia merasa sangat gusar dan takut pandangannya tadi memang terlewat. Dia akan masuk dan menanyakan Elea disana. Ariel menemui recepsionist kantor itu dan mulai bertanya.
"Permisi mbak, apa bisa saya bertemu dengan Elea?"
"Elea siapa ya pak? Dan ada keperluan apa?"
"Eleanor fransisca, bilang saja ada keperluan mendesak keluarga"
Recepsionist itu tampak diam mengingat sesuatu. "Oh Elea, bapak ini suaminya kan ya? Pantas saja saya seperti tidak asing dengan wajah bapak seperti pernah melihat ternyata saya melihat bapak saat pernikahan Elea dulu, lah memangnya bapak tidak tahu? Elea kan sudah resign dari beberapa bulan yang lalu" Ucap Recepsionist itu.
"Resign??? Kapan??"
"Kapan ya seingat saya sekitar 4bulan yang lalu, waktu itu dia datang dengan seorang perempuan mengantar surat resign nya kesini"
"Perempuan..??? Siapa..??? Maksud anda Cahya? Cahya yang juga pernah kerja disini?"
Recepsionist itu menggelengkan kepalanya. "Bukan Cahya, kalau Cahya saya sangat tahu, tetapi perempuan itu seumuran yang jelas bukan Cahya"
Ariel lalu mengucap permisi dan keluar dari kantor itu. Lagi dan lagi hati Ariel merasa sangat hancur karena usahanya untuk menemukan Elea telah gagal. Ariel masuk ke mobilnya dan menundukkan kepalanya diatas kemudi mobilnya. Pikirannya dipenuhi dengan penyesalan dan bertanya-tanya dimana keberadaan Elea saat ini.
Ariel lalu menyalakan mobilnya, saat ini dia akan mendatangi rumah orangtua Elea dan akan meminta maaf kepada mereka serta menanyakan tentang Elea.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 397 Episodes
Comments
Halimah Saadiyah
✨✨✨
2022-05-29
1