Kini Ariel akan memulai semua kehidupannya dari awal lagi tanpa embel-embel ingatan masalalu nya baik itu tentang Elea ataupun Viona. Ariel sadar perbuatan buruknya pada Elea pasti sangat menyakiti hati perempuan itu dan Ariel memutuskan untuk tidak lagi mengganggu Elea tetapi jika ada kesempatan nantinya dia akan meminta maaf kepada Elea dan keluarganya, tetapi bukan saat ini karena dia harus menyiapkan hatinya dan menenangkan dirinya.
Mengenai Viona, Ariel tidak ingin mengingatnya lagi, perempuan itu telah menghancurkan hidupnya bahkan hampir saja dia kehilangan nyawa karena ulah Viona. Saat ini Ariel tidak ingin menyalahkan siapapun selain dirinya sendiri itu sebabnya dia akan memulai memperbaiki hidupnya. Berharap Tuhan dan Mamanya mau memaafkan semua perbuatan buruknya menyakiti orang lain.
Ariel diantar oleh supir menuju ke apartmentnya untuk mengambil pakaian dan barang-barangnya. Ariel masuk ke apartmentnya diikuti oleh 2 asisten Ayahnya untuk membantunya mengemasi barangnya.
"Masukkan pakainku yang dari lemari ke dalam koper, sedangkan masukkan pakaian yang kotor ke dalam tas yang lainnya, aku akan mengemasi berkas pekerjaanku, jika semua sudah beres bawa pulang bersama supir karena aku akan pulang sendiri, mobilku ada disini" Ucap Ariel.
"Baik Tuan!"
Ariel masuk ke ruang kerja nya memulainya dengan memasukkan semua berkas-berkas dan file pekerjaannya, sedangkan kedua tangan kanan Ayahnya itu mengemasi pakaian serta sepatunya yang ada dilemari kamarnya.
Hingga akhirnya semua pakaian dan barang milik Ariel yang ada dikamarnya sudah selesai dikemas oleh Norman dan Edi. Mereka lalu mengambil pakaian kotor milik Ariel yang ada di kamar mandi dan memasukkannya ke dalam tas. Setelah semua siap, mereka membawanya keluar kamar lalu Norman menemui Ariel yang sedang sibuk diruang kerjanya.
"Tuan, semua pakaian Tuan sudah kami bereskan, kami akan membawanya pulang, apa Tuan tidak apa-apa kami tinggal sendiri??" Tanya Norman.
"Pergilah dan bawa ini juga, aku akan menyusul pulang" Ariel memberikan Kardus berisi map dan berkas-berkas kantornya.
Edy masuk membawa jaket Ariel yang ada di atas sofa.
"Tuan, ini jaket Tuan, saya menemukannya diatas sofa, ini bersih atau kotor? Agar bisa saya pisahkan?"
"Itu kotor aku sudah memakainya masukkan saja ke tas yang berisi pakaian kotor yang lainnya dan nanti suruh pelayan untuk mencucinya"
Edi menganggukkan kepalanya dan membalikkan badannya keluar dari ruang kerja Ariel. Beberapa detik kemudian Ariel mengingat sesuatu tentang jaket itu, itu jaket yang dipakainya saat datang ke apartment lamanya dan didalam jaket itu ada amplop yang dia temukan disana. Ariel pun langsung keluar dan memanggil Edi.
"Edi tunggu, bawa jaket itu kemari"
Edi memberika jaket itu pada Ariel, dan Ariel langsung mengorek saku jaket itu satu persatu dan akhirnya menemukan Amplop didalamnya. Dia pun mengambilnya lalu menyuruh Norman dan Edi untuk pulang membawa barangnya. Ariel duduk disofa dan mulai membuka amplop itu, dia menemukan sebuah kertas didalamnya dan mengambilnya lalu membukanya.
****
Perlahan Ariel membuka kertas itu, terlihat ditulis dengan sangat rapi dan tulisannya begitu indah. Dia pun mulai membacanya.
...Dear Ariel Sayang...
...Jika kau membaca surat ini ketahuilah bahwa aku sangat mencintaimu. Hari ini aku akan pergi meninggalkan tempat ini menuruti keinginanmu tetapi aku harap besok datanglah ke sidang perceraian kita....
...Kita Harus mempertahankan rumah tangga kita. Aku akan memaafkan kesalahanmu dan kekhilafanmu, aku ingin mempertahankan rumah tangga kita dan memulai semuanya dari awal karena aku sangat mencintaimu. Besok datanglah dan kita akan bicarakan semuanya dengan baik semua permasalahan kita. Kau selalu mengatakan padaku jika kau ingin memiliki seorang bayi, dan saat ini Tuhan telah menghadiahkannya untuk kita. Aku hamil sayang, aku mengandung bayi kita, kini usianya sudah masuk minggu ke 9. Kita harus tetap bersama membesarkan anak kita dengan penuh cinta dan kasih sayang. Kita mulai semuanya dari awal lagi lalu berbahagia bersama. Datanglah besok aku akan menunggumu dan didalam amplop ini ada foto hasil USG bayi kita, lihatlah dia tumbuh dengan sangat baik dan sehat, kita harus tetap bersama demi bayi kita hasil buah cinta kita. Besok datanglah aku mohon....
...Aku sangat mencintaimu......
...Eleanor...
Ariel sangat terkejut membaca surat itu, ternyata itu sudat dari Elea yang sengaja ditinggalkannya di apartment itu sebelum dia pergi. "Elea hamil..?? Astaga....!!!" Seru Ariel dan dia kembali mengambil amplop itu dan membaliknya, 2 kertas kecil terjatuh dari amplop itu. Dilihatnya itu adalah foto tentang hasil USG.
Ariel terperanjat mengambil kunci mobilnya dan langsung berlari keluar apartmentnya. Didalam lift Ariel mengambil ponselnya dan mulai membuka block kontak Elea dan langsung menghubunginya. Ariel semakin gusar karena nomor ponsel Elea tidak bisa dihubungi, dia mencoba beberapa kali tetapi tetap saja tidak tersambung.
"Shiiit...... Kenapa tidak bisa dihubungi aaarrggghh..."
Teriakan Ariel itu membuat terkejut orang yang berada satu lift dengannya. Akhirnya pintu lift terbuka Ariel langsung berlari menuju area parkir dan masuk ke dalam mobilnya. Ariel mengendarainya dengan kecepatan yang cukup tinggi menuju ke apartment Elea, berharap bisa menemukannya disana. Mengingat dia pernah bertemu Elea direstoran sekitar apartmentnya.
"Elea aku telah melakukan kesalahan, aku harap kau mau memaafkanku" Gumamnya sedih dan dipenuhi dengan perasaan bersalah.
****
Sampailah Ariel di apartment Elea dan langsung masuk ke lift menuju lantai 6 dimana Elea tinggal disana. Sekali lagi Ariel berlari hingga sampai di depan apartment Elea, dia mulai mengetuk pintu dan memanggil Elea. Berkali-kali dia mencoba tetapi tidak ada jawaban dari dalam. Ariel juga terus mencoba menghubungi Elea tetapi sama sekali tidak tersambung.
"Apa jangan-jangan Elea ada didalam tetapi tidak mau membuka pintunya karena mendengar suaraku??" Ucap Ariel.
Ariel teringat akan sesuatu, dia pun meninggalkan apartment Elea dan kembali ke tempat parkir. Ariel membuka pintu mobilnya dan mulai mengorek isi dari laci didasboard mobilnya. Ariel akhirnya menemukan card unlocking apartment Elea, dulu Elea pernah memberikan itu padanya agar memudahkannya untuk masuk ke apartment ini.
Ariel kembali naik ke apartment Elea dan membuka pintunya dengan card unlocking yang dimilikinya. Ariel berhasil membukanya dan terkejut melihat kondisi apartment itu. Hanya ada perabotan besar seperti sofa dan meja, tidak ada barang pernak-pernik yang lainnya. Ariel membuka kamar Elea dan sekali lagi menemukan kamar itu kosong, tidak ada sprei di atas ranjang tidak ada buku-buku koleksi Elea yang biasa tertata rapi disana. Ariel membuka lemari pakaian Elea dan tidak ada apapun yang tersisa disana, Ariel tertunduk lemas.
Ariel mengacak-acak rambutnya merasa sangat frustasi. "Elea, kau dimana sekarang?" Ucapnya sedih.
Ariel keluar dengan perasaan sedih, dan penuh dengan pnyesalan. Dia sangat menyesal karena baru mengetahui jika Elea meninggalkan surat untuknya dan penyesalannya semakin bertambah karena dia dulu memutuskan hal yang sangat bodoh yaitu tidak kembali ke apartmentnya setelah perceraiannya, andai saja dia itu tidak dia lakukan pasti hal ini tidak terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 397 Episodes
Comments
Halimah Saadiyah
rasakan itu
2022-05-29
1