Crys menoleh kembali ke arah Kenzo, namun betapa terkejutnya ia saat mendapati Kenzo sudah berdiri di belakangnya dengan wajah dingin.
"Kau..."
Belum selesai ia berbicara, Kenzo langsung menarik tubuhnya mendekat, lalu meraih bibir Crys dengan bibirnya yang dingin.
Crys tersentak, ia terkejut. Tangannya mencoba mendorong tubuh kekar Kenzo untuk menjauh, namun sia-sia. Bibir Kenzo yang ahli, berhasil memporak-porandakan bibirnya dengan begitu pintar. Membelai, melu*at, menghisap dengan begitu berpengalaman. Sedangkan Crys tidak mengerti dengan hal-hal seperti ini.
Mata Crys menutup saat Kenzo memperdalam lumatannya dan mengajak lidahnya untuk berperang. Tangan Crys menggenggam baju yang Kenzo gunakan dengan sekuat tenaga.
Crys tidak bisa melawan. Kenzo terlalu mendominasi dengan tubuhnya yang begitu atletis. Satu tangan Kenzo menarik pinggangnya semakin mendekat dan satu tangannya lagi menarik tengkuknya.
Tubuh Crys dan Kenzo benar-benar menempel bagaikan lem. Crys dengan susah payah menarik nafas panjang karena Kenzo terlihat seperti tidak ingin melepas pangutannya.
Crys berusaha bertahan, namun ia mulai kehabisan nafas. Crys menepuk pundak Kenzo berulang kali untuk mengisyaratkan pria itu, namun Kenzo masih tak bergeming. Karena kesal, akhirnya Crys menggigit kuat bibir Kenzo sampai berdarah.
"****."
Berhasil. Kenzo melepas pangutannya sambil meringis. Crys menarik nafas dalam-dalam, dadanya naik turun dengan cepat seperti habis berlari. Crys menatap bibir bawah Kenzo yang mengeluarkan darah.
Kenzo menatap Crys tajam, lalu mendorong tubuh Crys ke atas ranjang. Kenzo merangkak naik dan menimpa tubuh Crys.
"Lepas!"
Crys mencoba mendorong tubuh Kenzo yang berusaha menimpanya, namun lagi-lagi sia-sia karena perbedaan kekuatan mereka yang sangat jauh.
Kenzo menahan kedua tangan Crys diatas kepala gadis itu dengan satu tangannya, lalu satunya lagi mengusap bibirnya yang terasa sedikit perih.
"Berhenti!" ujar Crys memberontak sia-sia. Kenzo tersenyum miring, lalu mendekatkan wajahnya semakin dekat.
"Gadis kecil sepertimu harus dihukum." ujar Kenzo dingin, lalu kembali memangut bibir Crys rakus.
"Awss." Crys meringis saat Kenzo berbalik menggigit bibir bawahnya. Bibir Crys mengeluarkan darah karena ada rasa karat diciuman mereka.
Kenzo tersenyum kemenangan, lalu melepas pangutannya. Ia menatap bibir Crys yang mengeluarkan darah dengan wajah puas.
"Manis." ucap Kenzo sambil menjilat darah yang keluar. Crys menatap Kenzo tajam dengan rambutnya yang berantakan.
Tangan Kenzo mulai merambat masuk ke dalam gaunnya, mengelus pahanya naik turun.
"Kenzo hentikan!" ucap Crys menatap Kenzo dengan wajah sedih. Ia tidak ingin melakukan hal ini dengan pria itu.
Kenzo tersenyum, lalu mengeluarkan tangannya dari sana. Crys menghela nafas lega. Namun belum sampai di sana, ternyata tangan Kenzo merambat ke belakang punggungnya dan menurunkan resleting gaunnya.
"KENZO." Kenzo melepas tangan Crys dari cengkeraman tangannya, agar ia bisa membuka gaun tersebut dengan mudah. Crys memberontak saat tangannya terlepas, namun ia kalah saat Kenzo berhasil menarik gaunnya kasar. Kenzo kembali menahan kedua tangannya dan gaunnya kini telah terkumpul di pinggangnya.
Kenzo tersenyum miring saat melihat pemandangan indah di depan matanya. Crys menatap Kenzo tajam dengan wajah marah.
"Aku sudah menolongmu, kenapa kau melakukan ini?" tanya Crys menahan tangis.
Kenzo tersenyum puas. "Aku tidak memintamu untuk menolongku." ujar Kenzo datar, lalu tangannya perlahan merambat ke atas perut mulus Crys.
Crys terkesiap. Ia merasakan getaran di dalam perutnya karena sentuhan tangan kasar Kenzo. Tangan pria itu yang terbalut kain kasa membuatnya merasa tangan Kenzo semakin kasar.
"Aku mohon hentikan!" ujar Crys putus asa memohon belas kasihan.
"Tetapi aku tidak ingin berhenti." ujar Kenzo dingin.
Tangan Kenzo merambat naik dan akhirnya berhenti di atas dadanya yang terbalut bra. Mulut Crys mengatup rapat menahan tangisnya untuk tidak keluar. Tangan kasar Kenzo mulai bermain di atas dadanya, lalu tangannya kembali merambat ke punggungnya untuk melepas kaitan branya.
Terlepas. Crys menutup mata erat tak sanggup merasakan apa yang akan terjadi selanjutnya. Bibirnya bergetar kencang dan tetesan air mata mulai jatuh membasahi pipinya.
Hingga suara ketukan pintu menginterupsi kegiatan Kenzo.
"Tuan, akan ada rapat satu jam lagi di kantor." Crys menghela nafas lega. Kenzo menatap wajah Crys yang kini mulai tenang.
"Satu jam lagi, aku masih bisa bermain denganmu 15 menit." ujar Kenzo yang berhasil menghancurkan ketenangan Crys.
Kenzo dengan kasar menurunkan bra yang Crys kenakan dan mempertontonkan dadanya yang bulat dan ranum.
"Indah." ujar Kenzo, lalu menangkup dada Crys yang tak tertutupi apapun.
Kenzo bisa melihat air mata gadis itu yang perlahan jatuh dari sudut matanya, membasahi pipinya dengan wajah memerah. Kenzo tersenyum senang melihat wajah putus asa itu dan mulai memainkan tangannya sambil menatap wajah Crys yang berusaha menahan diri.
Mulut gadis itu terkatup rapat dan matanya ikut terpejam. Kenzo tersenyum semakin lebar, lalu mengecup kedua mata Crys bergantian. "It's okay. Aku tidak akan melakukan 'itu' sekarang. Saat ini, aku hanya ingin bermain." Ujar Kenzo.
Kata-kata pria itu bukannya membuat Crys tenang, malah menjatuhkan harga diri Crys ke tanah, lalu menginjak-injaknya layaknya barang murahan.
Crys malah semakin menangis mendengar ucapan tersebut. Ia tidak ingin melihat pria itu melakukan hal bejat ini padanya. Ia tidak ingin mengeluarkan suara apapun yang terdengar menikmati sentuhan pria itu dan terlihat lemah.
Namun hal itu malah membuat Kenzo semakin bersemangat menggoda Crys. Kenzo melepas kedua tangan Crys dari cengkeramannya, lalu mulai memainkan kedua dada Crys dengan kedua tangannya.
Tangan Crys yang terlepas berusaha untuk mendorong tubuh Kenzo dan memberontak liar.
Kenzo yang memang kuat tidak terpengaruh sama sekali oleh pemberontakan Crys. "Ini yang terakhir hari ini. Kita lihat apa kau masih bisa menahan diri." ujar Kenzo.
Crys terkesiap kaget saat merasakan puncak dadanya dilingkupi oleh sesuatu yang basah, lembut dan hangat. Membelai dan menghisap dengan ahli.
Crys menggigit bibir erat menahan suaranya yang seakan ingin keluar. Tangan Crys mencengkeram bahu Kenzo erat. Crys tau apa yang pria itu lakukan, namun ia tetap tidak ingin melihat.
Bergantian, kini pria itu melakukannya di dada yang satu lagi. Punggung Crys menggeliat saat lidah ahli Kenzo membelai puncak dadanya.
Setelah beberapa menit, Kenzo melepas pautan mulutnya dan menatap Crys yang masih menutup mata dan menggigit bibirnya sendiri kuat.
Kenzo tersenyum kagum. Gadis kecil ini berhasil menahan diri. Tangan Crys terasa bergetar di bahunya, Kenzo dengan telaten membawa tangan tersebut dan mengecupnya lembut.
Kenzo melepaskan diri dari tubuh Crys, Setelah mencuri ciuman dari bibir gadis itu. Kenzo bangkit berdiri, Crys langsung menutup tubuhnya sambil menahan tangis. Kenzo merapikan pakaiannya, lalu pergi dari kamar tersebut tanpa suara.
Sedangkan Crys masih berbaring dengan baju berantakan serta mata tertutup rapat. Perlahan bibirnya bergetar setelah pintu kamarnya terdengar tertutup. Crys akhirnya menangis sambil menangkup wajahnya dengan tangannya. Gadis itu meraung frustasi sambil menjambak rambutnya.
"ARGHH." Crys menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya dan menangis kencang dibawah selimut.
Pria itu langsung meninggalkannya bahkan tanpa kata, layaknya ia seorang wanita murahan.
Crys mencengkeram selimutnya erat, lalu berlari ke kamar mandi dan membasuh tubuhnya yang ia rasa kotor. Menangis di bawah shower sambil mengusap kasar tubuhnya yang disentuh oleh Kenzo.
Berharap apa yang ia lakukan dapat menghilangkan bekas sentuhan pria bejat itu pada tubuhnya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
dd
waaahhhh.. ikutan tegangg bacanyaaa.... bukan tegang yg asik2. tp bener2 tegang. tanganku aja sampe ikutan kpleset nih ketik komentar.ikutan bergetar 😂😂😂
berasa gimanaaaaa gitu. berada diposisi crys kayak gimana gitu. dilecehkan dipermalukan... aargghh... pengen mah tak pites pites si babang kenzoo gileeeeeee😤😤😤
2023-10-22
0
Sidieq Kamarga
Duh Thor aku 😭😭😭 bacanya. Semoga tidak ada di dunia nyata ini 😭😭😭
2022-03-02
0
Erry Yuifa
hemmm aku gak bisa komen..kerennn karyamu👌
2021-11-09
0