Chapter 6

Crys menatap punggung kakaknya yang sedang membuat sarapan untuk mereka. Aric begitu fokus pada masakannya, sedangkan Crys menatap kakaknya tanpa bosan.

"Kak, gaji pertama Crys dari Restoran, kita main ke taman hiburan yuk." ajak Crys angkat bicara dengan senyum begitu manis.

Aric tersenyum sambil menoleh melihat adiknya. "Boleh." jawab Aric sambil tersenyum lembut penuh kasih sayang.

Crys tersenyum gembira mendengar jawaban kakaknya. "Terakhir kali kita ke taman hiburan, waktu kakak dapat gaji pertama dari kerja part time kakak. Dulu waktu masih ada Papa sama Mama, kita berempat sering main ke taman hiburan setiap Papa libur." ujar Crys mendadak murung. Aric menghela nafas panjang. Rasa sedih bercampur gembira menjadi satu mengingat kenangan indah tersebut.

Aric menata masakannya di atas meja, berusaha tersenyum pada adiknya yang memasang wajah murung.

"Sudah, sekarang sarapan dulu, nanti ke kampusnya telat lagi." ujar Aric sambil menyerahkan sendok pada Crys.

Crys menerima sendok tersebut dan mengangguk. Crys memakan sarapannya dalam diam, sedangkan Aric menatap adiknya lekat. Memperhatikan wajah layu Crys yang belum luntur.

"Kakak besok libur, kita bisa ke taman hiburan besok." Crys mengangkat wajahnya kaget.

"Benarkah?" tanya Crys tak percaya. Kakaknya ini semenjak kerja, jarang sekali libur. Dia akan berangkat pagi dan pulang malam.

Aric mengangguk yakin dengan senyum manisnya. Crys bersorak senang dan akhirnya memakan makanannya dengan semangat.

***

Crystal melangkah beriringan dengan Lily di koridor kampus yang ramai. Hari ini dan besok ia meminta cuti di restoran tempat ia bekerja. Lily begitu gembira, akhirnya ada waktu juga mengajak Crys jalan-jalan.

Lily mengajak Crystal berbelanja ke mall untuk mencuci mata sekaligus refreshing katanya. Crystal hanya mengangguk pasrah. Sudah lama ia tidak keluar bersama sahabatnya itu.

Setibanya di pusat berbelanja yang begitu besar dan mewah tersebut, kedua gadis itu dengan riang berselancar hingga puas.

Lily yang paling semangat, sedangkan Crys hanya ikut-ikut saja kemana temannya itu pergi. Dia juga tidak membeli apapun di sana. Dia mengingat keuangannya harus diatur sedemikian rupa dan tidak boleh boros.

Mata Crys tiba-tiba menangkap sebuah toko bahan-bahan kimia. Crys menatap sosok Lily yang berlari masuk ke dalam toko baju. Crystal berdiri diam dengan pikiran berkecamuk dan akhirnya melangkahkan kakinya masuk ke dalam toko tersebut.

Beberapa menit kemudian, Crys keluar dengan sebuah kantongan kecil dan ia memasukkannya ke dalam tasnya. Menyusul Lily di toko baju.

Crys menangkap sosok Lily yang begitu kalap, padahal belanjaan gadis itu sudah sangat banyak.

"Li, sebentar lagi part time malamku, cepatlah!" ujar Crys. Lily mendecak tak puas dan akhirnya mengiyakan ucapan Crystal dengan pasrah.

Lily buru-buru membayar belanjaannya dan mengantarkan Crys ke bar tempat gadis itu bekerja. Crys melambai tersenyum pada Lily, hingga mobil gadis itu pergi dan menghilang dari pandangannya.

Crystal masuk ke dalam tempat kerjanya, mengganti bajunya seperti biasa. Rachel tiba-tiba datang entah darimana, menghampiri sosok Crys yang tengah fokus merias sedikit wajahnya yang baru saja ia basuh.

"Crys, malam ini VVIP akan datang." ujar Rachel sambil merias wajahnya. Crys menoleh tak percaya mendengar ucapan Rachel. Apa ini sebuah kebetulan?

Crys terdiam, sampai tidak menyadari  Rachel telah pergi dari sana. Crys merogoh tasnya, mencari benda yang ia dapatkan hari ini.

Apa dia akan melakukannya hari ini?

Crys menggenggam benda tersebut di tangannya dengan penuh tekat. Dia harus melakukannya!

***

Crys menunduk di barisan menerima tamu VVIP seperti pertama kali ia melakukannya.

Dia datang. Pria itu datang.

Sejak kedatangan VVIP Crys melakukan pekerjaannya dengan tidak fokus. Sejujurnya Crys takut, ini adalah pertama kalinya Crys melakukan hal ini.

Crys saja tidak tau bagaimana caranya bisa masuk ke dalam ruang VVIP, sedangkan yang bisa masuk ke sana hanya pelayan profesional.

"Mia hari ini cuti pak." Crys menoleh ke sumber suara, melihat kepala pelayan berbincang dengan Manager dengan wajah takut.

"Cari siapapun yang bisa menggantikan Mia untuk mengantarkan minum ke VVIP." ujar sang Manager yang diangguki oleh kepala pelayan.

Crys terdiam, apa ini kesempatan untuknya? Crys melangkah mendekati kedua orang tersebut dan menawarkan dirinya.

"Saya saja yang melakukannya pak." ujar Crys sambil menunduk sopan. Manager tersebut tampak menelisik Crys dari atas ke bawah.

Crys jika dilihat-lihat cantik. Para anggota VVIP itu tidak ingin pelayan yang tidak cantik dan menarik yang mengantar minuman mereka. Manager tersebut tampak berpikir melihat Crys, apakah ia masuk kriteria.

"Dia saja." ujar Manager tersebut sambil menunjuk Crys. Crys menyembunyikan senyum kemenangannya, sedangkan kepala pelayan tersebut mengangguk paham.

"Ikut aku!" titah kepala pelayan pada Crys. Crys mengikuti langkah kepala pelayan tersebut. Masuk ke dalam sebuah ruangan dengan botol minuman khusus.

Kepala pelayan tersebut meletakkan beberapa gelas berkaki dengan ukiran indah di sekitar muncungnya. Gelas tersebut tampak mahal dan mewah.

"Bersikaplah sopan! Mereka tidak suka jika kau banyak bicara. Hanya sajikan minum dengan tenang dan keluar dengan tenang juga." Crys mengangguk mendengarnya. Kepala pelayan tersebut memberikan ember perak kecil dengan es di dalamnya, lalu meletakkan dua botol wine serta dua botol vodka di atas troli.

"Ini, ruangan VVIP berada di lantai tiga tepat di ujung." ucap Kepala pelayan. Cry mengangguk paham, lalu mendorong troli tersebut masuk ke dalam lift khusus menuju lantai tiga. Crys sejak tadi memikirkan cara untuk melakukan aksinya di dalam lift, hingga akhirnya lift terbuka.

Crys melangkah keluar, menatap lorong yang sepi namun begitu mewah seperti di hotel. Lantainya terdapat karpet merah yang indah. Crys berhenti di tengah lorong, mengambil sebuah benda dari kantongnya.

Crys mengambil satu gelas yang menjadi sasarannya, menuangkan cairan bening dan sedikit kental tersebut ke sekitar gelas agar tidak ada yang menyadari.

Setelah selesai, Crys membuang botol kecil tersebut ke tempat sampah dan kembali mendorong trolinya. Crys menarik nafas panjang saat menatap pintu di depannya.

Crys mengumpulkan seluruh keberaniannya, membuka pintu tersebut dengan perlahan, masuk ke dalam dengan troli di tangannya dan dengan kepala menunduk.

Crystal mengangkat kepalanya sedikit, menatap ke sekeliling. Pria itu di sana dengan seorang wanita di samping kanan dan kirinya.

Crys meneguk ludah khawatir, saat pria tersebut menatapnya secara tiba-tiba. Crys memegang botol minum tersebut dengan tangan gemetar, namun dengan sekuat tenaga mencoba menahannya.

Crys mengisi gelas dan memberikannya pada orang-orang di sana, hingga akhirnya gelas terakhir pada pria tersebut. Crys menyerahkan gelas tersebut dengan kaku.

Tugasnya selesai. "Minum itu dan pergilah ke neraka!" batin Crys berteriak senang.

Crys membereskan trolinya dengan rapi, meninggalkannya di sana, membungkuk sopan dan berbalik meninggalkan tempat tersebut.

"Berhenti!" langkah Crys terhenti mendengar ucapan dingin dan menusuk tersebut.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

dd

dd

aakhhhj... jgn bilang SDH ketahuan yaaa... aduhh aku kok yg deg2an yaaa 😅
jgn sampe ketahuaaannnn... aahhh kutakutttt sendiri disini 😱

2023-10-22

0

Sidieq Kamarga

Sidieq Kamarga

Akh aku deg degan lho!!! Jangan-jangan Crys disuruh minum minuman itu

2022-03-02

0

🎼retha🎶🎵🎶🎵

🎼retha🎶🎵🎶🎵

deg! ....start trapnya sdh Mode On....d'Beast vs takdir at Crys's life.

2021-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 - Beginning
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Pengumuman Comeback
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64 - Damian is Back
67 Chapter 65 - Levin's Feeling
68 Chapter 66 - Nathalie & Kenzo
69 Chapter 67 - Nathalie's Past
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chaper 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93 - The End
96 Extra Chapter 1
97 -
98 Extra Chapter 2
99 Last Extra Chapter
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 - Beginning
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Pengumuman Comeback
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64 - Damian is Back
67
Chapter 65 - Levin's Feeling
68
Chapter 66 - Nathalie & Kenzo
69
Chapter 67 - Nathalie's Past
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chaper 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93 - The End
96
Extra Chapter 1
97
-
98
Extra Chapter 2
99
Last Extra Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!