Chapter 4

Crystal menjalani harinya seperti biasa. Hari ini kuliah pagi, sehingga ia tidak perlu takut terlambat karena berangkat bersama kakaknya.

Setelah kuliah, Crystal mengerjakan pekerjaan paruh waktunya di Restoran dengan begitu lancar. Jam menunjukkan pukul 05.15 pm, yang artinya jam kerjanya sudah selesai. Crystal meraih ranselnya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tubuhnya penuh keringat dan dia akan lanjut bekerja di Club Nightingale. Crystal setiap hari memang membawa baju ganti satu pasang. Jadi tidak heran jika Crys membawa tas ransel untuk menyimpan buku, baju ganti dan peralatan mandi seadanya.

Setelah mandi singkat, Crys merapikan seluruh perlengkapannya ke dalam tas. Berpamitan dengan rekan kerjanya yang lain, lalu melangkah keluar dari sana.

Crys menatap jam di tangannya yang menunjukkan pukul 05.45 pm. Crys melangkah ke arah halte untuk menunggu bus.

Crystal duduk di halte tersebut sambil memainkan ponselnya. Hingga sebuah pesan masuk berdenting dari  ponselnya. Pesan yang dikirim oleh Allaric-kakaknya.

Kau membawa jaketmu Crys?

Crystal tersenyum kecil membacanya dan mulai menarikan jemarinya di atas layar.

Aku membawanya kak.

Send

Nanti kakak akan menjemputmu.

Baiklah kak.

Send

Hati-hati saat bekerja Crys!

Iya kak. bye😘

Send

Crys memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku, setelah melihat bus yang ia tunggu sudah sampai.

Bus yang ia naiki melaju dengan santai dan beberapa kali berhenti di halte. Crys menikmati sibuknya kota menjelang malam hari. Kota yang tidak pernah tidur.

Hingga tak terasa sampai di halte yang ia tuju. Crys turun dari bus, lalu berjalan menuju tempat kerjanya yang lumayan dekat dari halte.

Crys masuk ke dalam Club dari pintu belakang khusus para pekerja. Mengganti pakaian dengan pakaian pelayan.

Crys menatap Rachel yang baru saja datang, sedang melangkah ke arahnya.

"Rachel." panggil Crys dengan senyum tipisnya.

"Ada apa?" tanya Rachel.

"Apa hari ini tamu VVIP akan datang lagi?" tanya Crys dengan wajah ingin tau.

"Sepertinya tidak. Jika mereka datang, pekerja yang lain akan sibuk membersihkan seluruh kamar dengan begitu mewah." jawab Rachel. Crys mangut-mangut mengerti.

Crystal senang tidak bertemu pria itu hari ini. Karena jika bertemu pria itu, dipastikan dia sial.

Sekarang belum waktunya membalas dendam. Crys akan menyusunnya dengan sangat matang, lalu melempar bomnya dengan sekali lemparan dan tepat pada sasaran.

"Aku duluan. Bye." ujar Crystal sambil melangkah keluar dari ruang ganti.

Crystal langsung mengambil alih membersihkan meja-meja kotor yang sudah ditinggalkan oleh para pelanggan. Setelah itu Crystal sibuk mondar-mandir mengantar makanan dan minuman ke meja-meja.

"Crystal." Crystal menoleh ke sumber suara saat ia mendengar seseorang memanggil namanya.

"Kak Leo." Crystal terkejut saat melihat Leo berdiri di dekat pintu masuk bersama dengan beberapa temannya.

"Kamu kerja di sini?" tanya Leo.

"Iya kak, aku baru kerja di sini." jawab Crystal sambil tersenyum tipis.

"CRYS!" Crys menoleh saat mendengar teman kerjanya meneriaki dirinya di tengah kebisingan Bar.

"Maaf kak, aku harus lanjut kerja." ujar Crystal.

"Baiklah." jawab Leo. Crys melempar senyum sebentar sebelum ia melenggang pergi dari sana.

Crys melangkah mendekati teman kerjanya yang memanggilnya barusan. "Ada apa?" tanya Crys.

"Jaga meja Bar sebentar! Aku harus pergi ke toilet." ucap temannya itu. Crys mengernyit sambil menatap temannya yang baru saja pergi.

Crys masuk ke dalam ruang meja Bar dan mengambil alih pekerjaan temannya. Meja Bar sepanjang ini tentu saja tidak dipegang olehnya saja. Ada beberapa orang yang menjaganya dengan jarak berjauhan.

"Spirytus Rektyfikowany!"

Crystal menoleh ke sumber suara saat mendengar nama minuman tersebut. Crystal bukan hanya terkejut dengan pesanannya, dia juga terkejut dengan orang yang memesannya.

"Kamu." ujar Crystal dengan wajah cengo. Pria yang menolongnya hari itu di bar, datang dan duduk di depannya.

"Kenapa diam? Buatkan aku Spirytus Rektyfikowany!" ujarnya dingin.

Crystal tersadar dari keterkejutannya dan menatap pria itu tak yakin. "Kau yakin? Itu adalah minuman dengan kadar alkohol paling tinggi di dunia." ujar Crystal.

"Aku tau dan aku tidak butuh penjelasanmu. Cepat buat!" Crystal mendengus pasrah dan akhirnya membuat segelas minuman itu padanya.

Crystal meletakkan tapakan kecil datar di atas meja, lalu meletakkan gelas berkaki di atas tapakan tersebut. Crystal menuangkan minuman tersebut ke dalam gelasnya. Tentu saja tidak penuh, alkohol itu hanya terisi sedikit di dasar gelas. Meminum alkohol juga ada tata caranya.

Setelah selesai menuang, tanpa basa-basi pria itu langsung meneguknya dengan sekali tegukan. Crystal melongo menatap kejadian di depannya.

"Apa dia manusia?" batin Crystal takjub.

"Lagi!" Crystal semakin melongo. Tangannya enggan untuk kembali menuang minuman tersebut di gelas pria itu.

Namun, tatapan tajamnya membuat Crystal menuangkannya kembali. Pria itu meneguknya kembali dengan sekali tegukan.

"Lagi!" Crystal menggeleng dan menjauhkan botol di tangannya.

"Hentikan sekarang! Kandungan alkoholnya terlalu tinggi, dua gelas sudah lebih dari cukup!" Ujar Crystal tegas. Pria tersebut menatap gadis di depannya dengan lekat, lalu tertawa dengan senyum miring.

"Kau sedang mengkhawatirkanku?" tanyanya dengan nada mengejek.

"Sialnya iya. Aku mengkhawatirkanmu." jawab Crystal jujur tanpa rasa enggan. Pria di depannya ini bisa saja mati karena alkohol.

Pria tersebut terdiam dan terus menatap Crystal lekat. Dua gelas bahkan tak membuatnya mabuk. Pandangan matanya masih fokus dan tenang.

Crystal yang ditatap olehnya bergerak tak nyaman. Pria itu sama sekali tak berniat menghentikan kegiatannya yang membuat Crystal risih.

Crystal merasa seperti ditelanjangi oleh tatapan lekatnya. Pria tersebut masih terdiam setelah mendengar perkataannya.

"Sial!" Desis pria itu, lalu membuang tatapannya ke sembarang arah.

Kening Crystal mengernyit bingung dengan tingkah pria di depannya ini.

"Apa dia mulai mabuk?" batin Crys saat melihat pria itu menundukkan kepalanya setelah mengucapkan kata serapah itu dari mulutnya.

"Kau ingin air mineral? Kau mabuk?" tanya Crys ragu-ragu. Tangannya terulur ingin menyentuh pria itu, namun ia bimbang.

"Hey." panggil Crys lagi karena pria itu tak membalas pertanyaannya.

"Memangnya kau siapa?" Crys mengernyit mendengar desisan pria itu yang terdengar kurang jelas di telinganya. Pria itu bergumam tidak jelas berulang kali dan Crys semakin yakin kalau pria itu pasti mabuk.

Crystal yang khawatir, akhirnya melangkah keluar dari ruangan meja bar dan menghampiri pria tersebut yang menunduk di kursinya.

"Hey, sadarlah!" ujar Crystal. Dengan penuh keberanian Crystal menyentuh pundaknya dan memaksa pria itu untuk tegak.

Crystal tersentak saat pergelangan tangannya dengan begitu cepat dicengkram olehnya. "Jangan menyentuhku!" ujarnya dingin. Crystal menatapnya takut sambil meringis merasakan tangannya yang dicengkram begitu kuat olehnya.

"Sakit." ujar Crystal kesakitan. Pria itu melepas cengkaramannya dan menghempas tangan Crys. Crys mengusap pergelangan tangannya yang memerah dengan bekas melingkar di sana.

"Aku hanya berniat menolongmu. Kau hanya perlu mengatakan padaku untuk  menjauh, maka akan kulakukan." ucap Crys dengan wajah sedih dan sirat ketakutan.

Pria itu menatapnya diam. Crys melangkah pergi dari sana dan menjauh entah ke mana, bahkan dia meninggalkan pekerjaannya begitu saja.

Beruntung temannya kembali tepat waktu dari toilet dan menjaga meja itu kembali.

Temannya itu mengernyit bingung saat tidak mendapati Crys yang menjaga mejanya. Namun matanya menatap ke arah pria yang terdiam di depannya dengan secangkir gelas kosong.

"Kau ingin aku menambahkan minumanmu Tuan?" tanyanya.

"Tidak perlu!" jawabnya dingin.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Sidieq Kamarga

Sidieq Kamarga

Giliran ditawari minuman oleh teman Cryst, dia.menolak dengan dinginnya. Siapakah dia Thor ?

2022-03-02

1

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

who,rival babang ato.kawan

2022-02-28

0

Kadek Pinkponk

Kadek Pinkponk

wow semakin menarik..crys yang baik

2021-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 - Beginning
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Pengumuman Comeback
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64 - Damian is Back
67 Chapter 65 - Levin's Feeling
68 Chapter 66 - Nathalie & Kenzo
69 Chapter 67 - Nathalie's Past
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chaper 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93 - The End
96 Extra Chapter 1
97 -
98 Extra Chapter 2
99 Last Extra Chapter
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 - Beginning
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Pengumuman Comeback
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64 - Damian is Back
67
Chapter 65 - Levin's Feeling
68
Chapter 66 - Nathalie & Kenzo
69
Chapter 67 - Nathalie's Past
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chaper 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93 - The End
96
Extra Chapter 1
97
-
98
Extra Chapter 2
99
Last Extra Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!