Crystal menjalani harinya seperti biasa. Hari ini kuliah pagi, sehingga ia tidak perlu takut terlambat karena berangkat bersama kakaknya.
Setelah kuliah, Crystal mengerjakan pekerjaan paruh waktunya di Restoran dengan begitu lancar. Jam menunjukkan pukul 05.15 pm, yang artinya jam kerjanya sudah selesai. Crystal meraih ranselnya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Tubuhnya penuh keringat dan dia akan lanjut bekerja di Club Nightingale. Crystal setiap hari memang membawa baju ganti satu pasang. Jadi tidak heran jika Crys membawa tas ransel untuk menyimpan buku, baju ganti dan peralatan mandi seadanya.
Setelah mandi singkat, Crys merapikan seluruh perlengkapannya ke dalam tas. Berpamitan dengan rekan kerjanya yang lain, lalu melangkah keluar dari sana.
Crys menatap jam di tangannya yang menunjukkan pukul 05.45 pm. Crys melangkah ke arah halte untuk menunggu bus.
Crystal duduk di halte tersebut sambil memainkan ponselnya. Hingga sebuah pesan masuk berdenting dari ponselnya. Pesan yang dikirim oleh Allaric-kakaknya.
Kau membawa jaketmu Crys?
Crystal tersenyum kecil membacanya dan mulai menarikan jemarinya di atas layar.
Aku membawanya kak.
Send
Nanti kakak akan menjemputmu.
Baiklah kak.
Send
Hati-hati saat bekerja Crys!
Iya kak. bye😘
Send
Crys memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku, setelah melihat bus yang ia tunggu sudah sampai.
Bus yang ia naiki melaju dengan santai dan beberapa kali berhenti di halte. Crys menikmati sibuknya kota menjelang malam hari. Kota yang tidak pernah tidur.
Hingga tak terasa sampai di halte yang ia tuju. Crys turun dari bus, lalu berjalan menuju tempat kerjanya yang lumayan dekat dari halte.
Crys masuk ke dalam Club dari pintu belakang khusus para pekerja. Mengganti pakaian dengan pakaian pelayan.
Crys menatap Rachel yang baru saja datang, sedang melangkah ke arahnya.
"Rachel." panggil Crys dengan senyum tipisnya.
"Ada apa?" tanya Rachel.
"Apa hari ini tamu VVIP akan datang lagi?" tanya Crys dengan wajah ingin tau.
"Sepertinya tidak. Jika mereka datang, pekerja yang lain akan sibuk membersihkan seluruh kamar dengan begitu mewah." jawab Rachel. Crys mangut-mangut mengerti.
Crystal senang tidak bertemu pria itu hari ini. Karena jika bertemu pria itu, dipastikan dia sial.
Sekarang belum waktunya membalas dendam. Crys akan menyusunnya dengan sangat matang, lalu melempar bomnya dengan sekali lemparan dan tepat pada sasaran.
"Aku duluan. Bye." ujar Crystal sambil melangkah keluar dari ruang ganti.
Crystal langsung mengambil alih membersihkan meja-meja kotor yang sudah ditinggalkan oleh para pelanggan. Setelah itu Crystal sibuk mondar-mandir mengantar makanan dan minuman ke meja-meja.
"Crystal." Crystal menoleh ke sumber suara saat ia mendengar seseorang memanggil namanya.
"Kak Leo." Crystal terkejut saat melihat Leo berdiri di dekat pintu masuk bersama dengan beberapa temannya.
"Kamu kerja di sini?" tanya Leo.
"Iya kak, aku baru kerja di sini." jawab Crystal sambil tersenyum tipis.
"CRYS!" Crys menoleh saat mendengar teman kerjanya meneriaki dirinya di tengah kebisingan Bar.
"Maaf kak, aku harus lanjut kerja." ujar Crystal.
"Baiklah." jawab Leo. Crys melempar senyum sebentar sebelum ia melenggang pergi dari sana.
Crys melangkah mendekati teman kerjanya yang memanggilnya barusan. "Ada apa?" tanya Crys.
"Jaga meja Bar sebentar! Aku harus pergi ke toilet." ucap temannya itu. Crys mengernyit sambil menatap temannya yang baru saja pergi.
Crys masuk ke dalam ruang meja Bar dan mengambil alih pekerjaan temannya. Meja Bar sepanjang ini tentu saja tidak dipegang olehnya saja. Ada beberapa orang yang menjaganya dengan jarak berjauhan.
"Spirytus Rektyfikowany!"
Crystal menoleh ke sumber suara saat mendengar nama minuman tersebut. Crystal bukan hanya terkejut dengan pesanannya, dia juga terkejut dengan orang yang memesannya.
"Kamu." ujar Crystal dengan wajah cengo. Pria yang menolongnya hari itu di bar, datang dan duduk di depannya.
"Kenapa diam? Buatkan aku Spirytus Rektyfikowany!" ujarnya dingin.
Crystal tersadar dari keterkejutannya dan menatap pria itu tak yakin. "Kau yakin? Itu adalah minuman dengan kadar alkohol paling tinggi di dunia." ujar Crystal.
"Aku tau dan aku tidak butuh penjelasanmu. Cepat buat!" Crystal mendengus pasrah dan akhirnya membuat segelas minuman itu padanya.
Crystal meletakkan tapakan kecil datar di atas meja, lalu meletakkan gelas berkaki di atas tapakan tersebut. Crystal menuangkan minuman tersebut ke dalam gelasnya. Tentu saja tidak penuh, alkohol itu hanya terisi sedikit di dasar gelas. Meminum alkohol juga ada tata caranya.
Setelah selesai menuang, tanpa basa-basi pria itu langsung meneguknya dengan sekali tegukan. Crystal melongo menatap kejadian di depannya.
"Apa dia manusia?" batin Crystal takjub.
"Lagi!" Crystal semakin melongo. Tangannya enggan untuk kembali menuang minuman tersebut di gelas pria itu.
Namun, tatapan tajamnya membuat Crystal menuangkannya kembali. Pria itu meneguknya kembali dengan sekali tegukan.
"Lagi!" Crystal menggeleng dan menjauhkan botol di tangannya.
"Hentikan sekarang! Kandungan alkoholnya terlalu tinggi, dua gelas sudah lebih dari cukup!" Ujar Crystal tegas. Pria tersebut menatap gadis di depannya dengan lekat, lalu tertawa dengan senyum miring.
"Kau sedang mengkhawatirkanku?" tanyanya dengan nada mengejek.
"Sialnya iya. Aku mengkhawatirkanmu." jawab Crystal jujur tanpa rasa enggan. Pria di depannya ini bisa saja mati karena alkohol.
Pria tersebut terdiam dan terus menatap Crystal lekat. Dua gelas bahkan tak membuatnya mabuk. Pandangan matanya masih fokus dan tenang.
Crystal yang ditatap olehnya bergerak tak nyaman. Pria itu sama sekali tak berniat menghentikan kegiatannya yang membuat Crystal risih.
Crystal merasa seperti ditelanjangi oleh tatapan lekatnya. Pria tersebut masih terdiam setelah mendengar perkataannya.
"Sial!" Desis pria itu, lalu membuang tatapannya ke sembarang arah.
Kening Crystal mengernyit bingung dengan tingkah pria di depannya ini.
"Apa dia mulai mabuk?" batin Crys saat melihat pria itu menundukkan kepalanya setelah mengucapkan kata serapah itu dari mulutnya.
"Kau ingin air mineral? Kau mabuk?" tanya Crys ragu-ragu. Tangannya terulur ingin menyentuh pria itu, namun ia bimbang.
"Hey." panggil Crys lagi karena pria itu tak membalas pertanyaannya.
"Memangnya kau siapa?" Crys mengernyit mendengar desisan pria itu yang terdengar kurang jelas di telinganya. Pria itu bergumam tidak jelas berulang kali dan Crys semakin yakin kalau pria itu pasti mabuk.
Crystal yang khawatir, akhirnya melangkah keluar dari ruangan meja bar dan menghampiri pria tersebut yang menunduk di kursinya.
"Hey, sadarlah!" ujar Crystal. Dengan penuh keberanian Crystal menyentuh pundaknya dan memaksa pria itu untuk tegak.
Crystal tersentak saat pergelangan tangannya dengan begitu cepat dicengkram olehnya. "Jangan menyentuhku!" ujarnya dingin. Crystal menatapnya takut sambil meringis merasakan tangannya yang dicengkram begitu kuat olehnya.
"Sakit." ujar Crystal kesakitan. Pria itu melepas cengkaramannya dan menghempas tangan Crys. Crys mengusap pergelangan tangannya yang memerah dengan bekas melingkar di sana.
"Aku hanya berniat menolongmu. Kau hanya perlu mengatakan padaku untuk menjauh, maka akan kulakukan." ucap Crys dengan wajah sedih dan sirat ketakutan.
Pria itu menatapnya diam. Crys melangkah pergi dari sana dan menjauh entah ke mana, bahkan dia meninggalkan pekerjaannya begitu saja.
Beruntung temannya kembali tepat waktu dari toilet dan menjaga meja itu kembali.
Temannya itu mengernyit bingung saat tidak mendapati Crys yang menjaga mejanya. Namun matanya menatap ke arah pria yang terdiam di depannya dengan secangkir gelas kosong.
"Kau ingin aku menambahkan minumanmu Tuan?" tanyanya.
"Tidak perlu!" jawabnya dingin.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Sidieq Kamarga
Giliran ditawari minuman oleh teman Cryst, dia.menolak dengan dinginnya. Siapakah dia Thor ?
2022-03-02
1
Kenzi Kenzi
who,rival babang ato.kawan
2022-02-28
0
Kadek Pinkponk
wow semakin menarik..crys yang baik
2021-06-10
0