Chapter 2

...Part ini sudah di Revisi, jadi mungkin pembaca lama akan mendapati sedikit perubahan namun tidak mengubah alur dalam skala besar. Terimakasih🙏...

Siang hari ini entah kenapa terasa lebih panas dari biasanya. Namun, panas tersebut tidak menghentikan setiap langkah seorang gadis yang terlihat berlari kencang dengan wajah panik. Rambutnya yang terikat ponytail, berayun ke kanan-kiri seiring kecepatan larinya.

Tas ransel dan beberapa buku di tangannya tak membuat kecepatan larinya berkurang. Hingga akhirnya, ia berhenti tepat di depan pintu kelas yang tertutup.

Tubuhnya membungkuk sebentar dengan nafas ngos-ngosan untuk menetralkan pundaknya yang terlihat naik-turun karena kelelahan sambil merapikan pakaiannya, sebelum akhirnya membuka pintu di depannya.

Cklek.

Perlahan ia membuka pintu kelas tersebut dan ia memasukinya dengan kepala menunduk. Beberapa pasang mata menatap kedatangannya terutama sang Dosen yang sempat berhenti bicara sambil menatap ke arahnya.

Gadis tersebut mengambil duduk di barisan tengah dan duduk di samping seorang gadis yang melempar senyum padanya.

"Kau terlambat lagi Crys." Bisik gadis di sebelahnya itu, tepat setelah bokongnya bertemu dengan kursi.

"Huhh... Aku sudah berlari secepat mungkin." Bisik Crystal sambil membuang nafas lelah.

Crystal meletakkan bukunya dan mulai mengikuti pelajaran Dosen di depannya.

***

Dua jam berlalu dan akhirnya pelajaran tersebut selesai. Crystal duduk dan merapikan bukunya dengan sangat lambat. Ia benar-benar lelah. Sudah dua minggu berjalan setelah ia mulai bekerja paruh waktu di sebuah restoran. Hal itulah yang membuatnya akhir-akhir ini sering terlambat kuliah.

"Crys."

Crystal menoleh ke sumber suara saat namanya dipanggil.

"Kak Leo."

Agleo Sarvis Raven, pria tampan jangkung yang menjadi Asisten Dosen di mata kuliahnya kali ini. Leo adalah mahasiswa tahun ketiga dan terkenal sangat pintar ditambah tampangnya yang menarik.

"Hai. Mau ke kantin bareng?" Tanya laki-laki bernama Leo tersebut dengan senyum manis.

"Tapi aku sudah bersama Lily kak." Ucap Crys sambil menoleh pada Lily yang duduk di sebelahnya.

"Kalau kakak nggak masalah, kita bisa pergi bertiga." Ucap Crystal lagi dengan senyum yang begitu manis.

Leo ikut tersenyum melihatnya. "Boleh." Jawabnya senang.

Crystal tersenyum senang dan membereskan bukunya lebih cepat. Setelah selesai, ia bangkit berdiri dan menarik lengan Lily bersamanya.

"Yuk kak." Ajak Crystal.

Mereka bertiga berjalan sejajar keluar dari kelas, mengobrol kecil hingga akhirnya sampai di kantin kampus. Lily duduk dengan tenang di samping Crystal, sedangkan Leo duduk didepan kedua gadis tersebut.

"Kalian pesan apa?" Tanya Leo.

"Aku ambil menu makan siang 2A kak." Jawab Lily.

"Aku tidak usah kak, aku bawa bekal dari rumah." Ucap Crys dengan senyum lebar.

Leo menatap ke arah Crys lama dan akhirnya mengangguk paham. Leo melangkah pergi untuk mengambil makan siang mereka.

Sedangkan Crys mengeluarkan kotak bekal dari dalam tas ranselnya, lalu meletakkannya di atas meja.

"Kak Aric yang masakin lagi?" Tanya Lily dengan senyum menggoda.

"Iya."

"Uhhh... Seneng deh kalau punya kakak seperti kakakmu Crys." Ucap Lily.

"Aku juga beruntung punya kak Aric. Cuman dia satu-satunya yang aku punya." Ucap Crys dengan senyum manisnya. Tersirat rasa bersyukur di senyuman itu.

"Kak Aric udah tampan, pintar, jago masak, jago semua, pekerja keras lagi. Beruntung banget cewek yang dapatin kak Aric nanti." Tambah Lily dengan mata berbinar-binar sambil membayangi kakak Crystal yang beberapa kali pernah ia temui.

"Aku mau yang terbaik untuk kak Aric." Ucap Crys mengangguk sambil menatap bekalnya di atas meja. Dia sudah terlalu membebankan kakaknya selama ini. Dia ingin yang terbaik untuk kakaknya itu.

Tanpa sadar Leo sudah berada di hadapan mereka sambil meletakkan dua nampan makanan ke atas meja. Crys tersadar dari lamunannya, lalu melempar senyum ke arah Leo.

"Ini dia makan siangnya." Ucap Leo sambil menyodorkan makan siang ke arah Lily.

Lily tersenyum senang dengan pipi merona. "Makasih kak." Ucapnya malu-malu.

Leo membalas dengan senyum manisnya. Crystal, Lily dan Leo menikmati makan siang mereka sambil berbincang ringan.

***

Crystal POV

Setelah pulang kuliah, aku buru-buru pergi ke tempat kerjaku. Part-time malamku yang baru, aku bekerja di Bar Nightingale yang begitu terkenal di kota ini.

Aku bekerja sebagai pelayan yang mengantar minuman dan pesanan. Aku tidak bekerja sebagai pelayan plus-plus yang melayani nafsu para baji*gan di sini. Aku hanya membutuhkan uang yang cukup untuk makan dan hidup.

Aku berganti pakaian dengan pakaian khusus pelayan. Aku bersyukur pakaian pelayan di sini tidak yang aneh-aneh. Roknya tidak kependekan dan bajunya juga tidak terlalu ketat.

"VVIP akan datang malam ini!" Bisik teman sekerjaku bernama Rachel. Gadis pendek dengan rambut sebahu dan mata yang bulat. Dialah yang merekomendasikan tempat ini untuk part time malamku sebagai pelayan yang sama seperti dirinya.

"VVIP?" Tanyaku memastikan.

"Iya. Pria-pria kaya, baik muda dan tua akan sangat banyak. Terutama VVIP kelas 1, mereka berisi pria-pria muda kaya dan tampan." Ujar Rachel panjang lebar dengan wajah bergidik.

"Jangan coba-coba membuat masalah apapun pada mereka kalau kau masih ingin bekerja di sini. Ini pertama kalinya kau melihat tamu VVIP bukan? Untungnya karena kau anak baru, kau tidak perlu melayani mereka." Tambahnya lagi.

Aku mengangguk perlahan dengan pikiran melayang. Semoga hari pertamaku berjalan dengan lancar dan tak terjadi hal-hal yang mengerikan.

"Ayo!" Ajak Rachel tiba-tiba.

"Kemana?" Tanyaku heran.

"Kita harus menyambut para tamu VVIP yang akan datang. Pintu mereka berbeda dari tamu biasa." Jawab Rachel. Aku mengangguk paham dan akhirnya mengikuti langkah Rachel dari belakang.

Mereka sampai di pintu lain yang sangat berbeda dengan pintu masuk umum. pintu tersebut berwarna emas dengan karpet merah yang menjulur di lantai. Aku berdiri tepat di samping Rachel saat kami bergabung ke dalam barisan para pelayan lainnya yang juga bersiap untuk menyambut para tamu VVIP di sekitar lorong pintu masuk.

Di samping itu, para wanita penghibur juga mengambil barisan di sebelah kanan dengan penampilan yang super menggoda.

"Mereka datang!" Bisik kepala pelayan di depan. Aku berdiri tegap dengan tangan terlipat di depan sambil menundukkan kepala.

"Selamat datang di Nightingale." Ujar kepala pelayan tersebut. Aku mendongak sedikit untuk menatap orang pertama yang sampai di sini.

DEGH..

Seketika jantungku berdetak kencang dan rasa sesak perlahan menggerogoti dadaku. Di sana, orang yang selama ini kucari, berjalan dengan wajah dingin dan penuh pesona.

Dia.... Pembunuh itu.

Sebuah tato dengan simbol yang tidak kumengerti menarik penuh perhatianku. Berada tepat di leher kanan, tepat dibawah telinganya. Tato yang tertanam jelas di ingatanku selama ini, satu-satunya cara untuk mengetahui siapa pembunuh yang kucari.

simbol tatonya.

Bersambung...

Huhu... share ya, like dan komen. vote juga.

Bye..😘

Terpopuler

Comments

❄️ sin rui ❄️

❄️ sin rui ❄️

wanita lemah, baru begtu aja udh nangis, gimana mau balas dendam, terlalu naif

2025-02-07

0

dd

dd

biasanya ada kesalah pahaman nih. secara yg diingat hanya tatto sebagai pengingat dia. tp TDK dgn wajah. mana tahu ada anggota yg lain dengan tatto yg sama yg ternyata pembunuh yg sbnarnya

2023-10-22

0

Lina cimu

Lina cimu

baru baca part 2 sepertinya cerita ini akan menguras emosi dan air mata

2022-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 - Beginning
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Pengumuman Comeback
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64 - Damian is Back
67 Chapter 65 - Levin's Feeling
68 Chapter 66 - Nathalie & Kenzo
69 Chapter 67 - Nathalie's Past
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chaper 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93 - The End
96 Extra Chapter 1
97 -
98 Extra Chapter 2
99 Last Extra Chapter
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 - Beginning
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Pengumuman Comeback
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64 - Damian is Back
67
Chapter 65 - Levin's Feeling
68
Chapter 66 - Nathalie & Kenzo
69
Chapter 67 - Nathalie's Past
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chaper 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93 - The End
96
Extra Chapter 1
97
-
98
Extra Chapter 2
99
Last Extra Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!