Chapter 11

"MAMA."

Crys terbangun dengan keringat dingin yang membahasi tubuhnya. Wajahnya pucat dengan raut sedih. Mimpi itu datang lagi. Petir, gelap, kilat, teriakan, dan bunyi tembakan memenuhi kepala Crys.

Crys meraup oksigen sebanyak mungkin untuk menenangkan dirinya sendiri. Aric yang mengajarkan itu pada Crys jika terbangun karena kenangan buruknya muncul kembali. Aric akan menuntun Crys untuk mengambil nafas dan membuangnya secara teratur.

Crys mengusap keningnya yang basah, lalu mengambil posisi duduk diatas ranjang. Dia berada di kamar ini lagi. Peristiwa pembunuhan yang dilakukan Kenzo didepan matanya masuk begitu saja ke dalam kepalanya.

Dia ingat Kenzo dengan sadis membunuh wanita itu. Rasa mual kembali muncul dan menggejolak dari perutnya. Crys menutup mulutnya saat ia rasa mual tersebut akan memaksa keluar dari pencernaannya. Ingatan berdarah itu seperti tidak ingin pergi dari kepalanya.

Crys bangkit dari atas ranjang dengan terburu-buru, berlari ke arah kamar mandi sambil menutup mulutnya. Crys terduduk di depan closet dan membuang semua isi perutnya ke closet tersebut.

Crys mencuci wajahnya di depan wastafel serta menyikat giginya. Muntah saja menguras energinya begitu banyak, sampai tubuhnya tidak bertenaga.

Crys mengusap wajah lesunya dengan handuk bersih, lalu kembali berbaring di ranjang. Badannya tidak enak. Crys merasa sesuatu yang salah pada tubuhnya. Rasanya ia bahkan tidak sanggup mengangkat tangannya karena begitu lemas.

Tubuhnya juga terasa sangat dingin. Crys meraih selimut dan menutup seluruh tubuhnya. Wajah pucat dan bibir kering Crys bahkan tampak menambah kesan bahwa gadis ini sedang tidak baik-baik saja.

"Dingin." desis Crys sambil menutup matanya perlahan.

Suara pintu terbuka menyadarkan Crys. Crystal menoleh ke arah pintu dan mendapati pelayan paruh baya yang mulai sejak awal kedatangannya, mengurusi keperluan-keperluannya.

Pelayan tersebut masuk dengan sebuah nampan di tangannya. "Nona, silahkan makan malam anda." ujar pelayan tersebut dengan sopan.

Crys menggeleng lemah dengan wajah lesunya. Pelayan tersebut menatap gadis yang terbaring di atas ranjang dengan lekat. Badannya tertutupi oleh selimut dan tubuh gadis itu bergetar. Bibirnya pucat, kering dan matanya memerah.

Pelayan tersebut mulai panik dengan perasaan tak karuan. Ia mendekati Crys dan menyentuh kening gadis tersebut.

"Astaga, panas sekali." ujar pelayan tersebut panik.

Crys hanya diam berusaha untuk menutup matanya dan berisitirahat. Dia berharap setelah dia bangun, dia akan kembali bugar.

Pelayan tersebut melangkah cepat keluar dari kamar tersebut. Wanita paruh baya tersebut berlari tergesa-gesa menuju ruangan tuannya.

Sesampainya di sana, wanita tersebut tidak menemukan Tuannya di ruangannya. Dia melangkah ke kamar dan tidak menemukannya juga. Majikannya tidak terlihat di seluruh rumah dan ia mendapat kabar dari salah satu pengawal, bahwa Tuannya itu baru saja pergi entah kemana.

Wanita paruh baya itu melangkah mondar-mandir dengan gelisah. Dia bahkan sudah mencoba menghubungi Tuannya itu, namun tidak ada balasan sama sekali.

Hingga akhirnya, wanita tersebut membuang nafas lega saat melihat Ansell, sahabat Tuannya masuk ke dalam Mansion dengan santai.

Wanita tersebut berlari mendekati Ansell dengan wajah panik. "Tuan Ansell, tolong saya." ujar Pelayan tersebut sambil menunduk takut dengan gelisah dihadapan Ansell.

Ansell mengernyit, menyuruh wanita itu untuk tenang dan menceritakannya pelan-pelan.

"Tuan, Nona itu, dia, dia, panasnya tinggi sekali." ujar Pelayan tersebut. Ansell terdiam mencoba mencerna dan akhirnya mengetahui siapa yang dimaksud oleh pelayan di depannya ini.

"Antar aku kesana!" ujar Ansell. Wanita tersebut mengangguk dan melangkah mendahului Ansell menuju kamar Crystal.

Sesampainya di sana, Ansell langsung masuk dan menatap gadis muda yang terbaring dengan mata tertutup di atas ranjang. Wajahnya begitu pucat seperti tidak ada kehidupan. Badannya bergetar begitu juga bibirnya.

Ansell menyentuh kening gadis tersebut untuk merasakan panasnya. Benar-benar panas seperti terbakar. "Bawakan termometer!" ujar Ansell pada wanita paruh baya tersebut. Wanita tersebut langsung kacir mencari termometer di laci.

Ansell meraih ponselnya dan mencari nomor seseorang di sana, lalu menempelkan ponsel tersebut ke telinganya. Crys tampak mengerjab-erjabkan matanya, melihat sosok pria tidak dikenal berada di depannya.

"Ini Tuan." Ansell menerima termometer tersebut sambil menunggu jawaban dari seberang sana. Ansell meletakkan termometer digital tersebut di depan kening Crys sambil menunggu hasil.

"Halo."

"Datang ke Mansion Kenzo sekarang! Ini darurat." ujar Ansell to the point.

Orang diseberang sana mendecak, lalu setelahnya terdengar grasak-grusuk dari lawan bicaranya.

"Gejala?" tanya orang diseberang sana.

"Badannya bergetar seperti kedinginan, namun tubuhnya sangat panas. Suhu 39,4°C." ujar Ansell panjang lebar sambil menatap angka yang muncul di layar termometer.

"Dia berkeringat?"

"Tidak." jawab Ansell.

"Aku dalam perjalanan, mungkin butuh waktu agak lama. Sekarang kau lakukan pertolongan pertama sesuai perkataanku." Ansell mengangguk tanpa sadar kalau lawan bicaranya bahkan tidak berada di depannya.

"Dia pasti merasa kedinginan, apa dia memakai selimut?"

"Iya." jawab Ansell.

"Lepas selimutnya! Rasa panas di dalam selimut malah akan menambah suhu didalam tubuhnya semakin tinggi."

Ansell melepas selimut tebal dari tubuh gadis di depannya dengan cepat, lalu melempar selimut tersebut ke lantai.

"Shh.. dingin." Crys mendesis dengan wajah ingin menangis saat rasa hangat yang menyelimutinya menghilang.

"Pastikan dia memakai pakaian yang tipis juga." tambah orang di seberang sana. Ansell menatap gaun tidur tipis yang digunakan oleh gadis di depannya. Untung saja Crys sudah menggunakan gaun tipis tersebut, sehingga Ansell tidak perlu mengganggunya.

"Kompres seluruh tubuhnya dengan air dingin!" Ansell menyuruh pelayan tersebut untuk membawakan air dingin serta kain.

"Kompres sampai aku tiba di sana sebentar lagi." ujar seseorang dibalik telepon. Ansell membalas singkat, lalu memutuskan sambungan telepon.

Ansell menatap gadis yang terbaring di atas ranjang itu dengan lekat. Gadis tersebut tampak menggeliat tak nyaman sambil meringkuk dan memeluk dirinya sendiri.  Mata gadis tersebut tertutup layaknya orang yang sedang tertidur dan mengalami mimpi buruk.

"Jangan bunuh dia!" Ansell mendengar suara kecil tersebut dengan jelas. Gadis tersebut jelas mengatakan kata 'bunuh'. Ansell yakin, Kenzo sudah melakukan sesuatu pada gadis ini.

Pelayan wanita tersebut datang dengan semangkuk air dingin, lalu duduk di sebelah gadis tersebut. Ansell menatap pelayan tersebut yang mulai membuka gaun tidur yang dikenakan gadis itu. Ansell membuang wajah ke sembarang arah saat pelayan tersebut membuka kancing depan gadis itu.

"Dingin." Ansell jelas mendengar isakan gadis yang terbaring lemah tersebut saat kain itu mulai menyentuh kulitnya.

Gadis tersebut terisak kecil sambil memeluk dirinya sendiri. Ansell buru-buru keluar dari kamar tersebut setelah mendengar isakan gadis tersebut.

Ansell melangkah ke arah tangga sambil menarikan jarinya di atas layar ponselnya. Mencari nomor Kenzo dan menghubungi pria itu.

Tidak diangkat. Ansell yakin pria itu sedang berada di Club dan menghabiskan malamnya di sana dengan wanita malam.

Ansell menyimpan ponselnya ke dalam kantong celananya sambil membuang nafas kasar. Ansell melangkah ke arah ruangan Kenzo dan memasukinya dengan santai.

Ansell duduk di kursi Kenzo, menyalakan PC di depannya dan mulai berselancar dengan tangan dan jari lihainya. Ansell menatap lekat layar monitor sambil membuka sesuatu di sana dengan begitu mudah.

Dapat. Ansell membukanya dan menatap sebuah rekaman CCTV yang terputar di layar. Melihat seluruh perilaku gila yang dilakukan Kenzo pada gadis tersebut. Memaksa gadis tersebut untuk melihat aksi psikopatnya.

Ansell mematikan PC tersebut dan keluar dari sana setelah mengetahui seluruh rentetan kejadian yang terjadi.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

dd

dd

kayaknya kegiatan sikat gigi ga bisa ilang dr crys yaa.. rajin dan bersih banget sih crys😅😅😅😅

2023-10-22

1

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

crystal trauma kayaknya smp skit kaya gtu

2021-08-07

0

Alea Wahyudi

Alea Wahyudi

Kenzo gila....

2021-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 - Beginning
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Pengumuman Comeback
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64 - Damian is Back
67 Chapter 65 - Levin's Feeling
68 Chapter 66 - Nathalie & Kenzo
69 Chapter 67 - Nathalie's Past
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chaper 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93 - The End
96 Extra Chapter 1
97 -
98 Extra Chapter 2
99 Last Extra Chapter
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 - Beginning
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Pengumuman Comeback
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64 - Damian is Back
67
Chapter 65 - Levin's Feeling
68
Chapter 66 - Nathalie & Kenzo
69
Chapter 67 - Nathalie's Past
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chaper 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93 - The End
96
Extra Chapter 1
97
-
98
Extra Chapter 2
99
Last Extra Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!