"MAMA."
Crys terbangun dengan keringat dingin yang membahasi tubuhnya. Wajahnya pucat dengan raut sedih. Mimpi itu datang lagi. Petir, gelap, kilat, teriakan, dan bunyi tembakan memenuhi kepala Crys.
Crys meraup oksigen sebanyak mungkin untuk menenangkan dirinya sendiri. Aric yang mengajarkan itu pada Crys jika terbangun karena kenangan buruknya muncul kembali. Aric akan menuntun Crys untuk mengambil nafas dan membuangnya secara teratur.
Crys mengusap keningnya yang basah, lalu mengambil posisi duduk diatas ranjang. Dia berada di kamar ini lagi. Peristiwa pembunuhan yang dilakukan Kenzo didepan matanya masuk begitu saja ke dalam kepalanya.
Dia ingat Kenzo dengan sadis membunuh wanita itu. Rasa mual kembali muncul dan menggejolak dari perutnya. Crys menutup mulutnya saat ia rasa mual tersebut akan memaksa keluar dari pencernaannya. Ingatan berdarah itu seperti tidak ingin pergi dari kepalanya.
Crys bangkit dari atas ranjang dengan terburu-buru, berlari ke arah kamar mandi sambil menutup mulutnya. Crys terduduk di depan closet dan membuang semua isi perutnya ke closet tersebut.
Crys mencuci wajahnya di depan wastafel serta menyikat giginya. Muntah saja menguras energinya begitu banyak, sampai tubuhnya tidak bertenaga.
Crys mengusap wajah lesunya dengan handuk bersih, lalu kembali berbaring di ranjang. Badannya tidak enak. Crys merasa sesuatu yang salah pada tubuhnya. Rasanya ia bahkan tidak sanggup mengangkat tangannya karena begitu lemas.
Tubuhnya juga terasa sangat dingin. Crys meraih selimut dan menutup seluruh tubuhnya. Wajah pucat dan bibir kering Crys bahkan tampak menambah kesan bahwa gadis ini sedang tidak baik-baik saja.
"Dingin." desis Crys sambil menutup matanya perlahan.
Suara pintu terbuka menyadarkan Crys. Crystal menoleh ke arah pintu dan mendapati pelayan paruh baya yang mulai sejak awal kedatangannya, mengurusi keperluan-keperluannya.
Pelayan tersebut masuk dengan sebuah nampan di tangannya. "Nona, silahkan makan malam anda." ujar pelayan tersebut dengan sopan.
Crys menggeleng lemah dengan wajah lesunya. Pelayan tersebut menatap gadis yang terbaring di atas ranjang dengan lekat. Badannya tertutupi oleh selimut dan tubuh gadis itu bergetar. Bibirnya pucat, kering dan matanya memerah.
Pelayan tersebut mulai panik dengan perasaan tak karuan. Ia mendekati Crys dan menyentuh kening gadis tersebut.
"Astaga, panas sekali." ujar pelayan tersebut panik.
Crys hanya diam berusaha untuk menutup matanya dan berisitirahat. Dia berharap setelah dia bangun, dia akan kembali bugar.
Pelayan tersebut melangkah cepat keluar dari kamar tersebut. Wanita paruh baya tersebut berlari tergesa-gesa menuju ruangan tuannya.
Sesampainya di sana, wanita tersebut tidak menemukan Tuannya di ruangannya. Dia melangkah ke kamar dan tidak menemukannya juga. Majikannya tidak terlihat di seluruh rumah dan ia mendapat kabar dari salah satu pengawal, bahwa Tuannya itu baru saja pergi entah kemana.
Wanita paruh baya itu melangkah mondar-mandir dengan gelisah. Dia bahkan sudah mencoba menghubungi Tuannya itu, namun tidak ada balasan sama sekali.
Hingga akhirnya, wanita tersebut membuang nafas lega saat melihat Ansell, sahabat Tuannya masuk ke dalam Mansion dengan santai.
Wanita tersebut berlari mendekati Ansell dengan wajah panik. "Tuan Ansell, tolong saya." ujar Pelayan tersebut sambil menunduk takut dengan gelisah dihadapan Ansell.
Ansell mengernyit, menyuruh wanita itu untuk tenang dan menceritakannya pelan-pelan.
"Tuan, Nona itu, dia, dia, panasnya tinggi sekali." ujar Pelayan tersebut. Ansell terdiam mencoba mencerna dan akhirnya mengetahui siapa yang dimaksud oleh pelayan di depannya ini.
"Antar aku kesana!" ujar Ansell. Wanita tersebut mengangguk dan melangkah mendahului Ansell menuju kamar Crystal.
Sesampainya di sana, Ansell langsung masuk dan menatap gadis muda yang terbaring dengan mata tertutup di atas ranjang. Wajahnya begitu pucat seperti tidak ada kehidupan. Badannya bergetar begitu juga bibirnya.
Ansell menyentuh kening gadis tersebut untuk merasakan panasnya. Benar-benar panas seperti terbakar. "Bawakan termometer!" ujar Ansell pada wanita paruh baya tersebut. Wanita tersebut langsung kacir mencari termometer di laci.
Ansell meraih ponselnya dan mencari nomor seseorang di sana, lalu menempelkan ponsel tersebut ke telinganya. Crys tampak mengerjab-erjabkan matanya, melihat sosok pria tidak dikenal berada di depannya.
"Ini Tuan." Ansell menerima termometer tersebut sambil menunggu jawaban dari seberang sana. Ansell meletakkan termometer digital tersebut di depan kening Crys sambil menunggu hasil.
"Halo."
"Datang ke Mansion Kenzo sekarang! Ini darurat." ujar Ansell to the point.
Orang diseberang sana mendecak, lalu setelahnya terdengar grasak-grusuk dari lawan bicaranya.
"Gejala?" tanya orang diseberang sana.
"Badannya bergetar seperti kedinginan, namun tubuhnya sangat panas. Suhu 39,4°C." ujar Ansell panjang lebar sambil menatap angka yang muncul di layar termometer.
"Dia berkeringat?"
"Tidak." jawab Ansell.
"Aku dalam perjalanan, mungkin butuh waktu agak lama. Sekarang kau lakukan pertolongan pertama sesuai perkataanku." Ansell mengangguk tanpa sadar kalau lawan bicaranya bahkan tidak berada di depannya.
"Dia pasti merasa kedinginan, apa dia memakai selimut?"
"Iya." jawab Ansell.
"Lepas selimutnya! Rasa panas di dalam selimut malah akan menambah suhu didalam tubuhnya semakin tinggi."
Ansell melepas selimut tebal dari tubuh gadis di depannya dengan cepat, lalu melempar selimut tersebut ke lantai.
"Shh.. dingin." Crys mendesis dengan wajah ingin menangis saat rasa hangat yang menyelimutinya menghilang.
"Pastikan dia memakai pakaian yang tipis juga." tambah orang di seberang sana. Ansell menatap gaun tidur tipis yang digunakan oleh gadis di depannya. Untung saja Crys sudah menggunakan gaun tipis tersebut, sehingga Ansell tidak perlu mengganggunya.
"Kompres seluruh tubuhnya dengan air dingin!" Ansell menyuruh pelayan tersebut untuk membawakan air dingin serta kain.
"Kompres sampai aku tiba di sana sebentar lagi." ujar seseorang dibalik telepon. Ansell membalas singkat, lalu memutuskan sambungan telepon.
Ansell menatap gadis yang terbaring di atas ranjang itu dengan lekat. Gadis tersebut tampak menggeliat tak nyaman sambil meringkuk dan memeluk dirinya sendiri. Mata gadis tersebut tertutup layaknya orang yang sedang tertidur dan mengalami mimpi buruk.
"Jangan bunuh dia!" Ansell mendengar suara kecil tersebut dengan jelas. Gadis tersebut jelas mengatakan kata 'bunuh'. Ansell yakin, Kenzo sudah melakukan sesuatu pada gadis ini.
Pelayan wanita tersebut datang dengan semangkuk air dingin, lalu duduk di sebelah gadis tersebut. Ansell menatap pelayan tersebut yang mulai membuka gaun tidur yang dikenakan gadis itu. Ansell membuang wajah ke sembarang arah saat pelayan tersebut membuka kancing depan gadis itu.
"Dingin." Ansell jelas mendengar isakan gadis yang terbaring lemah tersebut saat kain itu mulai menyentuh kulitnya.
Gadis tersebut terisak kecil sambil memeluk dirinya sendiri. Ansell buru-buru keluar dari kamar tersebut setelah mendengar isakan gadis tersebut.
Ansell melangkah ke arah tangga sambil menarikan jarinya di atas layar ponselnya. Mencari nomor Kenzo dan menghubungi pria itu.
Tidak diangkat. Ansell yakin pria itu sedang berada di Club dan menghabiskan malamnya di sana dengan wanita malam.
Ansell menyimpan ponselnya ke dalam kantong celananya sambil membuang nafas kasar. Ansell melangkah ke arah ruangan Kenzo dan memasukinya dengan santai.
Ansell duduk di kursi Kenzo, menyalakan PC di depannya dan mulai berselancar dengan tangan dan jari lihainya. Ansell menatap lekat layar monitor sambil membuka sesuatu di sana dengan begitu mudah.
Dapat. Ansell membukanya dan menatap sebuah rekaman CCTV yang terputar di layar. Melihat seluruh perilaku gila yang dilakukan Kenzo pada gadis tersebut. Memaksa gadis tersebut untuk melihat aksi psikopatnya.
Ansell mematikan PC tersebut dan keluar dari sana setelah mengetahui seluruh rentetan kejadian yang terjadi.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
dd
kayaknya kegiatan sikat gigi ga bisa ilang dr crys yaa.. rajin dan bersih banget sih crys😅😅😅😅
2023-10-22
1
Triiyyaazz Ajuach
crystal trauma kayaknya smp skit kaya gtu
2021-08-07
0
Alea Wahyudi
Kenzo gila....
2021-04-08
0