Hingga akhirnya masuk sebuah kotak etalase kaca dengan sebuah aksesoris di dalamnya. Crys menatap ke arah layar dengan seksama dan seketika tersentak kaget saat melihat barang tersebut.
"Barang selanjutnya adalah sebuah kalung dengan full batu Rubi yang di design oleh Kazlar, seorang designer terkenal dari Spanyol. Kalung ini hanya ada satu di dunia karena didesign sesuai permintaan kliennya, dengan bentuk kupu-kupu yang berkaitan dan sepasang kekasih yang bersatu. Harga dibuka dari 10.000 USD." ujar sang pembawa acara.
"Mama." batin Crys menatap lekat kalung tersebut sambil mencengkeram tangannya satu sama lain.
"15.000 USD." Crys menatap salah satu tamu yang mengangkat tongkat nomor mereka dengan wajah panik.
"20.000 USD." Crys menatap ke salah seorang tamu perempuan yang kini menawar dengan harga lebih tinggi.
"20.000 USD oleh tamu nomor 15." ujar si pembawa acara.
"23.000 USD." ucap tamu pertama yang menawar harga 15.000.
"Tamu nomor 25 menawar kembali. Saat ini tamu nomor 25 yang memegang harga teratas."
"30.000 USD." ucap wanita bernomor 15 tersebut. Crys menunggu dengan jantung berdetak kencang. Kalung Mamanya akan diambil orang.
"30.000 USD. Tamu nomor 15 memegang harga teratas. Tidak ada yang akan menawar lagi? Apakah tamu nomor 15 yang akhirnya akan mendapatkannya?"
Semua tamu tampak terdiam, tidak ada tanda-tanda untuk membuka suara mereka.
"Baiklah. Tamu nomor 15 berhasil menerima kalung ter.."
"100.000 USD." Crys tersentak kaget saat mendengar suara tak asing tersebut.
Crys menoleh ke sebelah kirinya dan melihat Kenzo mengangkat papan nomornya sambil mengucapkan harga. Para tamu langsung berbisik kaget saat Kenzo mengangkat nomornya demi sebuah kalung seperti ini. Sejak awal acara dimulai, Kenzo tidak pernah mengangkat nomornya sama sekali dan tampak tidak berminat dengan semua barang yang ditampilkan.
"Tuan dengan nomor 1 mengangkat papan dengan harga fantastis. Tidak ada yang akan menawar lagi? Kalung ini jatuh ke tangan Tuan dengan nomor 1."
Crys menatap lekat ke arah Kenzo dengan wajah bingung. Kenzo masih diam tak membuka mulut dan menatap lurus ke arah panggung.
"Kau membelinya? Kau tau kalung itu milik siapa?" tanya Crys menatap Kenzo dengan nada menuntut.
Kenzo menoleh ke arah Crys dengan wajah datar. "Kenapa kau bertanya? Aku tidak membelinya untukmu." ujar Kenzo dingin. Crys mengepalkan tangannya geram.
Crys ingin berteriak dan memaki pria itu, namun dengan sekuat tenaga ia menahan diri, lalu memutuskan untuk kembali fokus pada acara sampai selesai. Ada rasa sedikit tenang saat kalung itu jatuh ke tangan Kenzo, bukan kepada orang asing yang tidak Crys kenal.
***
Crys masuk ke dalam mobil bersama dengan Kenzo di sebelahnya. Mobil tersebut hanya berisi Kenzo dan Crys tanpa asisten pria itu.
Crys duduk diam di sebelah Kenzo dengan raut tak bersahabat.
"Kalung itu kalung Mamaku." ucap Crys tiba-tiba membuka suara.
Setelah menahan diri selama acara, akhirnya Crys melontarkan unek-uneknya di dalam mobil yang hanya ada mereka berdua di dalamnya.
Kenzo masih diam tak bersuara. Crys menatap Kenzo dengan mata tajam. "Papa yang khusus memesannya untuk hadiah Anniversary pernikahan mereka yang ke-20 tahun." ucap Crys lagi.
"Kenapa kalung itu ada di acara pelelangan ini?" tanya Crys menuntut.
Kenzo menatap ke arah Crys dengan mata tajamnya. Crys menatap kembali tak ingin merasa terintimidasi oleh tatapan membunuh Kenzo.
"Apa hubungan kalung itu denganku? Kau bertanya dengan orang yang salah." jawab Kenzo dingin. Crys mengepalkan tangannya erat. Emosinya memuncak hingga ke kepalanya. Bagaimana bisa pria yang membunuh Mamanya ini mengelak seperti ini.
"Kau di sana. Kau di sana saat Mamaku meninggal dihadapanku. KAU YANG MEMBUNUHNYA." Crys berteriak marah dengan mata memerah.
Kenzo masih diam memasang wajah datar dan dinginnya. "Apa buktimu bahwa aku yang membunuhnya?" tanya Kenzo menatap Crys dengan mata menantang.
Crys menatap Kenzo lekat dengan wajah tak gentar, lalu Crys menyentuh leher Kenzo dengan tato yang selama ini melekat diingatannya.
"Kau orang itu. Tato ini, aku melihatnya saat itu." ujar Crys.
Kenzo menyeringai miring, lalu melempar tangan Crys yang berada di lehernya. "Kau pikir hanya aku orang yang memiliki tato seperti ini?" tanya Kenzo mencemooh.
Crys menggeram. Pria ini tetap saja mengelak. "Kenzo." Crys menggeram marah memanggil nama pria itu untuk pertama kalinya dengan begitu berani.
Kenzo tersentak. Jujur, ia kaget saat Crys memanggil namanya begitu lantang. Mata Crys memerah berkaca-kaca.
Namun, disaat itu juga mobil yang mereka kendarai mulai bergerak berliuk tanpa arah. Crys yang tidak memakai sabuk pengamannya hampir saja jatuh ke depan jika Kenzo tidak menahan tubuhnya dengan tangan kekarnya.
Crys menatap panik ke luar jendela mobil. "Ada apa?" tanya Crys menatap Kenzo panik.
"Tuan, rem mobil blong, pedal gas tidak berfungsi dan kecepatan naik dengan sendirinya." Mata Crys membulat mendengar suara dari speaker mobil yang tersambung dengan supir.
Kenzo terlihat mengetatkan bibirnya kuat. Kenzo menatap ke arah luar jalanan yang tampak sedikit ramai.
"Pasang sabuk pengamanmu!" Crys buru-buru memasang sabuk pengamannya dengan begitu panik.
Namun belum sempat terpasang, mobil tiba-tiba menikung tajam ke kiri. Badan Crys ikut oleng ke kiri dan tubuhnya mulai melayang dan menubruk kasar badan dalam mobil.
Crys menutup matanya erat. "Mama." batin Crys berteriak kencang.
BRAK.
Hingga akhirnya mobil menabrak trotoar jalan dan berguling terbalik di bahu jalan. Menghasilkan bunyi hantaman keras yang membuat para pengendara lainnya terkejut gemetar. Kaca mobil terlihat pecah dan berserakan di jalan.
Seketika jalanan tersebut macet parah. Ambulance dan Polisi mulai berdatangan ke tempat kejadian.
Kenzo mengerjabkan mata pelan, melihat ke sekelilingnya yang tampak buram. Bau asap masuk ke dalam indra penciumannya. Hingga matanya menangkap tubuh Crys yang berada dibawahnya terbujur kaku dengan darah yang mengucur dari kepalanya.
Mata Kenzo mulai memberat. Pandangan matanya semakin memburam, hingga akhirnya kegelapan menghampirinya.
***
Kenzo membuka mata pelan. Cahaya lampu seketika menusuk matanya. Kenzo mengedip cepat karena tidak bisa menyesuaikan pandangan matanya dengan lampu seterang ini.
"Kenzo."
Kenzo menoleh ke sumber suara dan mendapati Ansell yang duduk di sofa ruangan yang terlihat asing.
"Ini dimana?" tanya Kenzo sambil mencoba bangkit dari ranjangnya.
Kenzo meringis merasakan sakit di kepalanya saat ia mencoba bangkit. Akhirnya, ia memutuskan untuk kembali berbaring.
"Kau di Rumah Sakit." jawab Ansell.
Kenzo menghela nafas. Dia ingat bahwa dia mengalami kecelakaan. Kenzo mengusap kepalanya pusing, lalu teringat dengan Crystal.
"Bagaimana dengan gadis itu?" tanya Kenzo cepat sambil menatap Ansell lekat.
Ansell terdiam. Ia menatap Kenzo dengan tatapan yang sulit dimengerti. Kenzo menatap Ansell lekat, menuntut jawaban.
Ansell menarik nafas dalam-dalam, lalu mengeluarkannya. Ansell bangkit berdiri, lalu melangkah ke arah Kenzo, mengeluarkan sebuah kotak kecil dan menyerahkannya pada pria itu.
"Supirmu tidak bisa diselamatkan."
"Gadis itu, juga tidak bisa diselamatkan."
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
dd
ada apa inii... apa Ansel nyelametin crys. maksudnya bebasin crys. Ansel pasti bohong biar crys bebas kan... jgn jgn ada udang dibalik rempeyek Thor.. enak itu kalau dimakan. 😂😂😂
2023-10-22
0
Sidieq Kamarga
Duh jangan-jangan justru Ansel yang jahat, jangaaaan deh kasian Crystal
2022-03-02
0
Kenzi Kenzi
diselamatin oleh ansell neng
2022-02-28
0