Chapter 18

"Kau datang?"

Crys masih berdiri diam di balkon sambil menatap Kenzo dengan wajah tidak percaya.

Kenzo masih berdiri memasang wajah dingin dan datarnya seperti biasa.

"Kau masih akan terus berdiri disana sampai benar-benar beku?" tanya Kenzo lagi-lagi dengan nada mencemoohnya.

Crys akhirnya beranjak dari balkon ke dalam kamar, menutup pintu balkon agar angin malam tidak masuk. Setelah itu ia berdiri berhadapan dengan Kenzo.

Kenzo melangkah ke arah sofa dan duduk disana dengan tenang.

"Ada apa?" tanya Kenzo to the point.

Crys duduk diatas ranjang yang berhadapan dengan sofa yang diduduki oleh Kenzo.

Crys duduk sambil mengaitkan jemarinya satu sama lain dengan gugup. Ia ingin berterimakasih, namun dilubuk hati terdalam, dirinya yang lain selalu mengatakan bahwa Kenzo adalah pembunuh orang tuanya.

Kenzo yang melihat keterdiaman Cryspun mulai bosan menunggu lebih lama lagi.

"Kau membuang waktuku yang berharga." ujar Kenzo sinis. Crys tersentak, lalu bangkit berdiri ke arah nakas dan membuka laci di nakas tersebut untuk mengambil sesuatu.

Setelah itu, Crys melangkah mendekat ke arah Kenzo yang duduk dengan begitu santai di sofa. "Aku mendengar kamu menyelamatkan nyawaku saat kecelakaan kemarin. Terimakasih untuk itu." ujar Crys menunduk tak berani menatap Kenzo yang terlihat mengerikan.

Kenzo terdiam. Pria itu tidak membuka suara sama sekali. Karena tidak ada respon, Crys memberanikan diri untuk menatap Kenzo yang ternyata sedang menatapnya tajam seperti ingin memangsanya.

Crys mencoba bertahan dan menatap wajah Kenzo yang terlihat masih luka dan lebam.

Crys yang sudah menyiapkan mental penuh, lalu duduk di sebelah Kenzo kikuk.

"Aku ingin mengobati lukamu sebagai ucapan terimakasih." ujar Crys setengah suara. Lagi-lagi tidak ada jawaban. Cryspun memutuskan untuk segera melakukan apa yang ingin ia lakukan.

Crys membuka salep tersebut, lalu mendekat pada Kenzo untuk mengoleskannya di tempat yang terluka.

Area bawah mata dan hidung pria itu tampak luka dan memar. Setelah itu, Crys mencoba melihat ke arah tangan Kenzo yang tertutup jubah tidur.

"Apa di dalam tidak ada luka?" tanya Crys pada Kenzo sambil melirik tangan pria itu.

Belum menjawab, Crys langsung menangkap sebuah luka di tulang jari kanan pria itu. Crys mengambil tangan kanan Kenzo dan mengoleskannya dengan hati-hati. Bahkan tanpa sadar Crys meniup lukanya seperti yang biasa ia lakukan saat mengobati kakaknya yang dulu sering terluka karena mengerjakan pekerjaan kasar.

Kenzo hanya bisa menutup mulut dan memperhatikan gadis didepannya dalam diam. Ia juga bisa melihat luka di tubuh gadis itu yang belum sembuh.

Dikarenakan Kenzo memakai jas dan celana berlengan panjang, luka goresnya tidak banyak karena tertutupi kain. Namun beda cerita dengan Crys. Gadis itu memakai gaun terbuka yang memperbesar kemungkinan lecet lebih parah walau ia melindunginya.

Setelah mengobati luka di tangan kanan dan luka di tangan kiri, Crys selesai dengan pekerjaannya. Crys menutup salep tersebut dan bangkit berdiri dari sofa.

"Selesai. Karena kau sudah menyelamatkan nyawaku, aku jadi merasa berhutang budi, jadi aku melakukan ini." ujar Crys berterus terang.

Kenzo tersenyum miring, lalu bangkit berdiri. "Jangan besar kepala. Aku menolongmu karena suatu saat nanti kau akan berguna." ujar Kenzo remeh, lalu pergi dari kamar Crys dengan wajah dinginnya.

Crys terdiam menatap punggung Kenzo yang menghilang ditelan pintu. Setelah menghilang, Crys langsung menyumpah serapah pria itu dengan kasar. Ia membereskan salep yang ia gunakan tadi ke tempat semula dan memilih untuk tidur dengan nyenyak malam ini.

Sedangkan Kenzo, pria itu masuk kembali ke dalam kamarnya setelah mengunjungi kamar Crys. Kenzo duduk diatas ranjangnya dengan wajah datar dan dinginnya. Pikirannya melayang dan terdiam sejenak bagai patung.

Kenzo bangkit berdiri dan melangkah menuju kamar mandi dan berdiri di depan cermin wastafelnya. Kamar mandi tersebut gelap tanpa pencahayaan karena dia tidak menghidupkan lampunya.

Kenzo berdiri tanpa suara dan matanya menatap nyalang pada pantulan dirinya.

"Kau memanggilku?"

Kenzo diam. Ia menatap pantulan dirinya yang kini tersenyum miring dengan mata tajamnya yang mengerikan.

"Sudah lama kau tidak menemuiku lagi."

Kenzo masih terdiam sambil berdiri kaku didepan cermin. "Aku melihat gadis kecil yang kau bawa kemari. Apa karena dia kau menemuiku lagi?"

"Dia tidak ada hubungan apapun." ujar Kenzo menatap tajam pada pantulan dirinya yang kini tersenyum miring.

"Menarik. Sepertinya dia akan menjadi mainan baruku." rahang Kenzo mengeras dan tangannya mengepal.

"Aku tidak sabar melihat apa gadis itu akan sama dengan wanita yang kau cintai dulu." dengan penuh emosi Kenzo melayangkan tinjunya ke arah cermin dan kaca tersebut langsung pecah dengan suara memekakkan telinga.

"Jangan membahas orang itu di depanku." ujar Kenzo dengan rahang mengeras dan tatapan membunuhnya.

Sedangkan pantulan dirinya di cermin yang kini terlihat retak tak berbentuk sedang memasang wajah tersenyum puas.

"Sebaiknya kau menjaga diri atau aku akan mengambil alih tubuhmu." Kenzo terdiam, kini pantulan dirinya benar-benar menunjukkan ia yang sedang memasang wajah penuh emosi. Tangan kanannya berdarah dan terdapat serpihan kaca di sana.

Kenzo menyalakan keran dan membasuh tangannya yang berdarah. Setelah itu, ia keluar dari kamar mandi gelap tersebut dan berbaring di atas ranjangnya. Menutup matanya lelah, lalu perlahan mulai tenggelam di kegelapan.

***

Duanovic' Mansion | 08.40 AM

Crys memakai gaun santai dengan motif bunga-bunga yang memenuhi gaun tersebut. Crys menatap pantulan dirinya di cermin, lalu keluar dari walk in closet dengan senyum cerah.

Crys menutup pintu walk in closetnya, lalu berbalik dan terkejut mendapati Kenzo duduk di sofa kamarnya dengan wajah dingin.

"Kau." ucap Crys sambil memegang bagian dadanya.

Crys menarik nafas pelan, lalu melangkah ke arah ranjang dan duduk didepan pria itu yang masih memasang wajah dingin dan datarnya.

"Ada apa?" tanya Crys langsung to the point.

Kenzo tampak terdiam dan hanya menatap Crys lekat seperti menyelidikinya. Crys yang dipandangi oleh Kenzo mulai risih dan tak nyaman.

"Ada apa? Jangan memandangiku seperti itu!" ujar Crys kesal. Tatapan Kenzo seperti ingin menelanjanginya.

Kenzo masih diam tampak tak berniat membuka suara. Crys menghela nafas lelah menghadapi keterdiaman Kenzo dan akhirnya bangkit ke arah balkon. Membuka pintu balkon agar udara pagi yang segar masuk ke dalam kamarnya.

Crys berdiri di atas balkon sambil memandangi taman dan kolam dari tempat ia berdiri. Namun mengingat sosok Kenzo yang masih berada di dalam kamarnya membuat ia kembali masuk ke dalam.

Crys menatap ke arah Kenzo yang masih duduk tenang di sofa. "Kau sangat aneh hari ini." ujar Crys menatap Kenzo yang tampak aneh.

Crys menatap Kenzo dengan tatapan menyelidik, lalu mendapati tangan kanan pria itu yang tampak merah dan bengkak.

Crys langsung mendekati pria itu dan meraih tangan kanannya. "Ini kenapa? Semalam sepertinya tidak ada." tanya Crys menatap Kenzo lekat.

Kenzo masih diam tak memberi jawaban. Crys mendecak, lalu pergi menuju pintu kamarnya. Mencoba membuka pintu dan ternyata terkunci.

Crys menatap Kenzo sebentar, lalu mengetuk pintu kamarnya dari dalam.

"Siapapun diluar, aku minta kotak P3K. Tolong bawakan ke dalam!" teriak Crys kencang.

"Baik Nona." Crys mendengar jawaban seorang laki-laki dari balik pintu, lalu menunggu dengan tenang.

Tak butuh waktu lama, pintu kamarnya terbuka dan muncullah seorang penjaga yang menyerahkan kotak P3K padanya. Crys menerima kotak tersebut, lalu melangkah ke arah Kenzo.

Crys duduk di samping Kenzo, membuka kotak tersebut, mengeluarkan antiseptik dan membersihkan tangan Kenzo yang terdapat darah yang mulai mengering.

Terlihat tangan itu bengkak dan mulai terinfeksi karena tidak langsung diobati. Crys mengambil sebuah pinset kecil untuk mengeluarkan serpihan kaca yang menancap di kulitnya.

Crys dan Kenzo sama-sama terdiam. Crys sibuk mengobati dan Kenzo sibuk menatap Crys lekat.

"Seharusnya kau langsung membersihkan lukamu jika kau terluka, kalau tidak, lukanya akan infeksi seperti ini." ujar Crys masih fokus pada luka Kenzo.

"Aku berbuat seperti ini karena mengingat kau menolongku saat kecelakaan. Sekarang kita benar-benar impas." ujar Crys.

Setelah selesai membersihkan dan memberikan salep, Crys membalut tangan Kenzo dengan kain kasa.

"Supaya tidak terkena air dan debu." ujar Crys saat membalut tangan Kenzo dengan kain kasa.

Setelah selesai, Crys membereskan kotak P3K tersebut dengan rapi, lalu menyimpannya di laci bawah nakas untuk jaga-jaga.

Crys menoleh kembali ke arah Kenzo, namun betapa terkejutnya ia saat mendapati Kenzo sudah berdiri dibelakangnya dengan wajah dingin.

"Kau..."

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Erni Sasa

Erni Sasa

aah dia punya alterego

2023-10-27

0

dd

dd

Kenzo punya kepribadian ganda atau giman sih Thor.. di bab sebelumnya juga Ansel nanya dokter tentang kemajuan Kenzo.. Kenzo berobat ke psikiater kah... waahhhh.. masih bnyak misteri nihhh... 🥺🥺🥺

2023-10-22

0

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

kenzo pnya alter ego kah??

2021-08-07

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 - Beginning
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Pengumuman Comeback
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64 - Damian is Back
67 Chapter 65 - Levin's Feeling
68 Chapter 66 - Nathalie & Kenzo
69 Chapter 67 - Nathalie's Past
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chaper 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93 - The End
96 Extra Chapter 1
97 -
98 Extra Chapter 2
99 Last Extra Chapter
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 - Beginning
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Pengumuman Comeback
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64 - Damian is Back
67
Chapter 65 - Levin's Feeling
68
Chapter 66 - Nathalie & Kenzo
69
Chapter 67 - Nathalie's Past
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chaper 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93 - The End
96
Extra Chapter 1
97
-
98
Extra Chapter 2
99
Last Extra Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!