Crys berbaring di atas ranjang membelakangi pintu masuk. Crys menatap ke arah kaca transparan di dekat pintu balkon dan melihat awan biru yang tampak cerah.
Crys terdiam tak ingin melakukan apapun. Ini adalah bentuk pemberontakannya. Dia harus melakukan ini agar pria itu muncul menemuinya.
"Shh.." Crys meringis saat perutnya mulai terasa ngilu dan nyeri. Perutnya mulai memberi tanda bahwa sesuatu di dalam sana tidak terisi begitu lama. Crys ingat terakhir kali ia makan adalah makan siang bersama Lily di Mall.
Crys mengelus perutnya naik turun, berharap hal itu dapat mengurangi rasa sakitnya.
BRAK.
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka begitu keras. Crys bahkan tersentak kaget karenanya. Crys terduduk dengan cepat dan menoleh ke sumber suara. Di depannya berdiri sosok pria yang ia cari. Pria yang ia benci setengah mati berada tepat di depannya.
Kenzo menatap lekat Crys yang terduduk di atas ranjang sambil menatap ke arahnya. Kenzo dapat melihat wajah pucat gadis di depannya itu. Bibirnya kering dan wajahnya tampak layu.
Kenzo menoleh ke arah nakas dan menatap nampan makanan yang masih utuh dengan makanan di sana. Kenzo kembali menatap ke arah Crys dengan mata tajamnya.
"Apa ini bentuk pemberontakanmu?" tanya Kenzo dengan wajah datar dan dinginnya.
Crys menatap wajah dingin itu lekat. Raut itu menandakan betapa tidak tersentuhnya seorang Kenzo. Crys menelan ludahnya takut, lalu mengangguk.
"Aku harus pulang." ujar Crys gugup sambil menundukkan kepalanya. Ia tidak bisa bertatapan begitu lama dengan Kenzo. Tatapan pria itu menusuknya.
Kenzo tertawa sinis mendengarnya. "Apa aku terlihat begitu murah hati di matamu? Kau pikir bisa pergi dengan mudah setelah mencoba membunuhku?" tanya Kenzo tajam sambil tersenyum miring. Senyum miring itu benar-benar terlihat mengerikan di wajah Kenzo.
"Aku memang mencoba membunuhmu. Aku membencimu hingga hatiku hanya penuh oleh rasa kebencian ini." ujar Crys mulai memberanikan diri untuk menatap mata Kenzo lagi.
"Psikopat sepertimu, yang mengambil nyawa seseorang hanya untuk kepuasan pribadi, memang pantas mati dengan mengenaskan." ujar Crys menatap Kenzo dengan penuh sorot kebencian dari mata tajamnya.
Kenzo menatap gadis di depannya lekat, mendengar kata-kata gadis itu dengan seksama. Kenzo tersenyum miring mendengarnya.
Lalu dengan kasar, Kenzo menarik tangan gadis itu, menyeretnya keluar dari kamar tersebut. Crys hanya dapat meringis merasakan sakit di tangannya ditambah mengimbangi langkah besar Kenzo dengan susah payah.
Crys ditarik menuruni anak tangga, melangkah ke sebuah pintu besar yang berada di ujung lorong. Tubuh Crystal didorong kasar masuk ke dalam ruangan tersebut.
Gelap. Kata itu yang terlintas di pikiran Crys. Crys tidak suka kegelapan ini, namun beberapa detik kemudian, lampu menyala dan menerangi seisi ruangan.
Crys menatap ke sekitarnya dan berdiri kaku melihat sesuatu yang mengerikan berada didepannya. Wajah Crys semakin memucat melihat pemandangan dihadapannya.
Didepannya, terdapat seorang wanita yang terbaring diatas ranjang dengan rantai berbentuk X. Wanita tersebut meronta sambil melihat Crys dengan wajah menyedihkan. Wanita itu tidak bersuara karena mulutnya ditutup oleh kain. Namun terdengar erangan menyedihkan dari wanita itu dengan air matanya yang menetes tanpa henti.
Crys menatap Kenzo yang berdiri diam sambil menatapnya.
"Aku akan mengajarimu cara membunuh yang benar agar kau bisa membunuhku dengan cara mengenaskan." ujar Kenzo dengan senyumnya yang mengerikan.
Crys menggeleng saat Kenzo mengambil sebuah belati dari lemari kaca yang sudah tersusun oleh beberapa macam pisau lainnya.
"Lihat baik-baik!" Kenzo meletakkan belati tersebut tepat didepan wajah wanita itu. Kenzo melepas kain di mulut wanita itu dengan belatinya.
"TOLONG! TOLONG AKU! AKU TIDAK INGIN MATI. TOLONG AKU!" Crys bergidik takut mendengar teriakan wanita itu yang terdengar putus asa. Wanita itu menatap Crys dengan mata melotot, meminta agar Crys menolongnya.
Kenzo menikmati setiap ekspresi wajah yang dikeluarkan oleh Crystal. Gadis itu berdiri takut tak tau ingin melakukan apa. Kenzo kembali menatap wanita di depannya.
Mengarahkan belati tersebut ke depan perut wanita tersebut. "TIDAK! JANGAN! AKU MOHON." teriak wanita tersebut putus asa.
Kenzo menoleh ke arah Crys. Melihat ekspresi gemetar gadis itu yang membuatnya begitu menikmati kegiatannya. Kenzo tersenyum miring pada Crys.
Kenzo mengambil ancang-ancang untuk menikam wanita dibawahnya sambil menatap Crys lekat.
"Hentikan!"
Mata Crys membola melihat kejadian didepannya. Suara teriakan kesakitan wanita tersebut menggema diseluruh penjuru ruangan. Crys menutup matanya tidak sanggup melihat apa yang sedang Kenzo lakukan dengan begitu santainya.
Teriakan wanita tersebut mengisi gendang telinganya. Tubuh Crys bergetar hebat mendengar suara teriakan yang bersahutan di kepalanya. Kaki Crys bahkan tidak sanggup lagi menopang tubuhnya sendiri. Crys jatuh terduduk dilantai, menutup mata dan telinganya dengan erat.
Sedangkan Kenzo menatap Crys lekat sambil menjalankan aksinya. Hingga, suara wanita tersebut menghilang dan suasana diam senyap.
Terdengar jelas suara isakan Crys setelah suara wanita itu tidak lagi terdengar. Crys meringkuk di lantai dengan tubuh gemetar. Kenzo melangkah mendekati gadis tersebut dan ikut berjongkok didepannya.
"Lihat hasil karyaku! Kau harus belajar darinya." ujar Kenzo tepat di depan Crys.
Crys menggeleng tidak ingin melakukannya. Crys menutup matanya rapat-rapat dengan air mata yang terus turun.
"Kau kejam, kau gila." ujar Crys menatap Kenzo yang berada di depannya dengan pipi yang basah oleh air mata.
Tangan Crys meremas gaunnya erat saat melihat tubuh pria itu yang dipenuhi oleh darah, bahkan wajah pria itu terdapat cipratan darah yang mengerikan.
Crys menundukkan kepalanya, tidak ingin melihat Kenzo. Kenzo meraih rahang Crys dan mencengkeramnya erat, memaksa gadis itu menatapnya.
Crys meringis sambil menatap Kenzo. Kenzo tersenyum miring, lalu memaksa Crys untuk melihat mayat wanita tersebut yang tergeletak di atas kasur dengan sangat mengenaskan.
"Lihat hasil karyaku!"
Crys melihatnya, bahkan sebelum ia kembali menutup matanya. Darah dimana-mana dan tubuh Wanita itu yang terkoyak mengerikan.
Crys mendorong tangan Kenzo dari rahangnya dengan sekuat tenaga, lalu memuntahkan sesuatu dari perutnya yang bergejolak setelah melihat mayat wanita itu.
Crys memuntahkannya di lantai, sedangkan Kenzo menatap gadis di depannya lekat.
Crys meremas perutnya saat rasa nyeri menghantam perutnya. "Shhh.." Crys meringis sambil meremas perutnya yang terasa sangat nyeri.
"Sakithh." Crys tanpa sadar mencengkeram jas yang Kenzo kenakan, bahkan menghiraukan darah di baju pria itu.
"Aghh." Crys meringis semakin kencang dan cengkeraman tangannya semakin erat di jas Kenzo. Kepalanya begitu pening seperti dihantam benda tumpul, matanya berkunang-kunang dan sekitarnya mulai terlihat abu-abu. Rasa nyeri di perutnya semakin menghantam dinding lambungnya.
Hingga akhirnya, tubuh lemah Crys jatuh tepat diatas tubuh Kenzo. Kenzo meraih tubuh gadis tersebut, menggendongnya tanpa kata dan membawanya keluar dari ruangan tersebut.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
dd
🤮🤮🤮. ku juga bisa merasakan mualnya.. kisendiri lihat vidio kecelakaan dengan korban yg berceceran darah bis bikin kepalaku pening dan perut yg mual.. rasa mau muntah. Thor... sikopet bener lahh si Kenzo sadissssss.... kayak lagu Afgan😂😂
2023-10-22
0
Fighter Moon
wow.......keren banget ceritanya.
mantap.👍👍👍👍👍
2022-04-12
0
another Aquarian
Kenzo ngajari Crystal buta bertahan hidup di dunia novel yang kejam 🤣🤣🤣
2021-08-12
0