Setelah seminggu berlalu.
Pagi ini adalah hari pertama Naia sekolah dengan penampilan baru nya.
Setelah selesai sarapan, seperti biasa Kakek dan Nenek mengantarkan Naia sampai ke teras rumah.
Ketika Naia hendak mengeluarkan motor nya dari garasi, tiba - tiba terdengar suara mobil memasuki halaman rumah nya.
"Pao." Gumam lirih Naia
Setelah Andri turun dari mobil. Ia pun langsung mengucapkan salam pada Kakek dan Nenek, lalu mencium punggung tangan kedua nya secara bergantian.
"Morning Bee". Tak lupa Andri pun menyapa kekasih nya.
"Morning juga Pao." Balas Naia
"Loh Nak kamu kok nggak memakai pakaian seragam sekolah ?" Tanya Nenek pada Andri
"Nggak Nek, setelah UN Andri libur.
Andri kesini pagi - pagi sengaja cuma mau nganterin Naia kesekolah aja Nek." Jelas nya.
Seketika Nenek dan Kakek pun saling pandang memandang sembari tersenyum.
"Makasih ya Nak, karna kamu sudah mau repot - repot nganterin Naia kesekolah. Ucap Kakek sembari menepuk pundak Andri.
"Sama - sama Kek. Andri sama sekali nggak merasa di repot kan.
Andri melakukan ini tulus, karena Andri sayang sama Naia.
Andri akan menjaga dan melindungi Naia, dengan sekuat dan semampu Andri." Jawab Andri sembari melemparkan senyuman pada Kakek dan juga Nenek.
Mendengar jawaban Andri hati Naia pun langsung berbunga - bunga. Pipi nya pun mendadak menjadi merah merona.
Kakek dan Nenek pun tak bisa berkata - kata setelah mendengar ucapan Andri. Akhir nya mereka pun hanya melemparkan senyum penuh kebahagiaan pada nya.
Naia dan Andri pun berpamitan pada Kakek dan Nenek. Lalu pergi kesekolah.
-
-
-
Sesampai nya di sekolah. Saat Naia turun dari mobil, semua pandangan langsung tertuju pada nya.
"Ha itu si Naia yang udik itukan.Wow cantik ya dia." Gumam semua dengan silih berganti.
Naia yang dulu hanya di pandang sebelah mata, sering juga di hina dan di caci.
Namun hari ini malah sebaliknya, ia malah mendapatkan sanjungan dan pujian. Karena perubahan nya.
Dan tak heran juga, sekarang banyak pria yang mencoba menggoda nya.
Namun tentu saja Andri tidak membiarkan itu terjadi.
Ia pun dengan sigap nya menarik tangan Naia, menggandeng nya, dan mengantar kan ia sampai ke kelas nya
"Jangan coba - coba kalian berani menggoda Naia. Karena dia milik ku." Ujar Andri pada segerombolan pria yang berusaha menggoda kekasih nya.
Sesampai nya di kelas.
"Ghemb... Ghemb... Ghemb..." Suara deheman Mely menggoda kedua sahabat nya.
"Sweet banget sih kamu Ndri, sampai nganterin Naia sampai ke kelas segala." Ujar Mely pada Andri.
"Iya dong harus..!
Aku kan harus memastikan pacar ku masuk kelas nya dengan selamat, tanpa ada gangguan dari para pria hidung belang." Sahut Andri.
"Hemb..! Iya deh yang baru jadian." Gerutu Mely sambil menarik bibir nya kebawah .
"Sory yang jomblo di larang baper." Ucap Andri mengejek Mely.
I..ihh ! Andri." Sewot Mely.
"Ha..Ha..Ha..! Makanya Mel buruan jadian sama Nando biar kamu nggak di ejekin terus sama Andri." Ucap Naia sembari tertawa.
"Pengen nya sih gitu, biar aku nggak baper lihat kalian selalu bermesraan di depan ku.
Tapi Nando nya aja nggak peka. Masa ia aku yang duluan harus ngungkapin perasaan ku sama Nando. Kan tengsin." Mely pun terus menggerutu di dalam hati nya.
"Ya udah Bee aku pulang dulu ya." Pamit Andri pada Naia
"He'em.." Sahut Naia sembari mengangguk - angguk kan kepala.
" Ingat jangan macem - macem ya, jaga hati mu selalu untuk ku." Ucap Andri lagi
"Siap bos kuh." Jawab Naia sembari bercanda memberi hormat pada Andri.
"Mel titip tolong jaga Naia ya, lapor aja sama aku kalau dia macem - macem." Gumam Andri pada Mely.
"Hemm iya, kamu tenang aja. Siap 86 lah pokok nya." Sahut Mely sembari bercanda.
Setelah itu pun Andri langsung pergi meninggalkan Naia dan Mely
Saat Naia dan Mely tengah asyik berbincang - bincang.
"Wet..Wet..Wet.. Tunggu deh Jen itu Naia bukan sih ?" Tanya Ajeng pada Jeni.
"Iya, itu Naia." Sahut Jeni
Tiba - tiba muncul Ajeng dan Jeni di depan pintu kelas.
"Nai Ajeng sama Jeni ngeliatin kamu terus tuh."
Ujar Mely pada Naia
"Biarin aja Mel, jangan di hiraukan." Sahut Naia
Ajeng dan Jeni pun pun berjalan mendekati Naia dan Mely.
"Hemb udah pasti mau cari masalah lagi ni." Gerutu lirih Mely.
"Wah..Wah..Wah.. Mimpi apa ya semalam, bisa lihat cewek udik yang norak, dan kampungan ini berubah menjadi bak princes." Gumam Ajeng menghina Naia
"Emang nya kenapa kalau sekarang, si cupu, udik dan kampungan ini berubah menjadi princes, ada masalah sama kalian.?" Sahut Naia pada Ajeng dan Jeni.
"Ya jelas masalah lah Nai, mereka kan takut kalah cantik sama kamu." Ucap Mely menimpali ucapan Naia
"Eh kamu diam ya, kita nggak punya urusan sama kamu." Ucap Jeni sembari mencengkram kerah baju Mely.
"Jelas lah ada urusan nya sama aku, kamu bermasalah sama Naia berarti kamu bermasalah juga dengan aku." Ujar Mely sembari mendorong Jeni.
"Woy, jangan sok jadi pahlawan deh kamu." Gumam Ajeng sembari menunjuk ke arah wajah Mely, untuk membela Jeni.
Dengan sigap Naia pun menepis tangan Ajeng tersebut.
"Wow udah hebat dia sekarang, berani sama kita." Gumam Ajeng.
"Orang diam, bukan berarti dia lemah. Dan orang lemah bukan berarti dia takut.
Semut kecil yang lemah aja, kalau hidup nya terus - terusan merasa terusik, pasti bakalan menggigit. Apalagi aku sama seperti kamu, sama - sama manusia." Ucap kesal Naia, dengan nada yang sedikit meninggi pada Ajeng dan Jeni.
"Gile..! Naia cantik ya Ja." Seru Rudi pada Reja, saat mereka baru sampai di pintu kelas dan melihat ke arah Naia.
"Iya boy, kita salah selama ini karena udah menghina dia." Sahut Reja.
Rudi dan Reja pun berencana ingin menghampiri ke arah Naia, namun tiba - tiba guru pengawas pun datang.
"Ada apa ini ? Kenapa kalian ribut - ribut." Tanya guru pengawas pada Naia, Mely, Jeni dan juga Ajeng.
"Ini Bu, mereka yang menyerang kami duluan." Jelas Mely sembari menunjuk ke arah Ajeng dan juga Jeni.
"Ya sudah bubar, bubar. Kembali ketempat duduk kalian masing - masing." Ujar guru pengawas tersebut.
"Awas ya kalian, masalah kita belum selesai." Ancam Ajeng pada Naia dan juga Mely.
Lalu Ajeng dan Jeni pun kembali ke tempat duduk nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Masttk Eko Prasetyo
jadi temen kok julid sih
2022-03-18
0