Akhir nya mereka pun makan malam bersama.
Setelah makan malam selesai, Kakek pun mengajak Andri kembali ke ruang keluarga.
Sementara itu Nenek dan Naia pun membereskan meja makan terlebih dahulu.
"Oh iya Kek, tadi kalo nggak salah Kakek bilang Ayah Naia sudah meninggal ya. ?" Tanya Andri membuka percakapan
"Ia Nak Ayah Naia sudah meninggal sejak usia nya masih 10 tahun." Jawab Kakek dengan raut wajah sedu.
"Kalau Ibu nya Naia Kek ?" . Tanya Andri lagi penasaran, sambil celingukan kesana kemari.
Belum sempat Kakek menjawab, tiba-tiba Naia dan Nenek datang.
Sembari berjalan Naia pun menatap lekat-lekat pada Kakek. Seoalah tatapan nya memberi isyarat pada Kakek untuk tidak bercerita apa-apa pada Andri.
"Ibu Naia sudah meninggal kak, bahkan sejak Naia masih berusia 2 tahun." Jawab Naia pada Andri.
"Apa ?, Kenapa Naia berkata seperti itu tentang ibu nya." Gumam dalam Hati Nenek.
"Maaf ya Nai aku nggak tau." Ucap Andri sembari menatap wajah Naia.
"Nggak apa-apa kok kak, aku sudah meng-ikhlaskan semua nya." Sahut Naia sambil tersenyum.
"Ya ampun ternyata Ayah dan Ibu Naia sudah meninggal. Pantas saja ia tidak pernah bercerita tentang orang tua nya." Gumam Andri dalam hati
Dan tiba-tiba terdengar suara Hp Andri berbunyi.
Andri pun segera mengeluarkan Hp tersebut dari dalam saku celana nya.
"Bunda !" Gumam lirih Andri, setelah melihat layar Hp nya.
"Sebentar ya semua, Andri mau angkat telfon Bunda dulu." Ucap nya pada semua
Mereka pun hanya menjawab dengan anggukan kepala.
"Hallo Bunda !. Ada apa ?" Tanya Andri pada Bunda nya.
"Kamu dimana nak.? Kenapa Mbok Asih bilang kalau kamu belum pulang ke rumah, sejak pulang sekolah tadi ?" Tanya Bunda dari sebrang telfon.
"Bunda tenang aja, Andri nggak kemana- kemana kok." Jawab Andri pada Bunda nya.
Andri pun lalu mengubah telfon nya menjadi video call.
"Di rumah siapa ini kamu Nak.? Jangan bikin Bunda sama Ayah khawatir ya." Ucap Bunda saat melihat isi rumah tersebut dari layar Hp nya.
"Bun, Andri punya kejutan buat Ayah sama Bunda ." Ucap nya sambil tersenyum.
"Apa ?" Tanya singkat Bunda
"Nek, Kek sini kita ngobrol sama Ayah dan Bunda." Andri pun mengajak Nenek dan Kakek duduk bersebelahan dengan nya untuk video call an bersama kedua orang tua nya.
"Ya ampun pak Widja, Bu Sukma apa kabar ?" Tanya Bunda dengan antusias nya, ketika melihat kedua orang tua tersebut muncul di layar Hp nya.
"Baik Nak." Sahut Nenek
"Kamu sendiri gimana kabar nya disana ?" Tanya balik Nenek pada Bunda Ratna
"Alhamdulillah baik juga Bu." Jawab Bunda dari seberang layar Hp.
Sementara itu.
"Ayah...! Coba deh kesini sebentar." Panggil bunda Ratna dari dalam kamar. Pada Om Ardy, yang sedang berada di ruang tamu.
"Iya sebentar..." Sahut Om Ardy
"Ada apa sih teriak-teriak ?" Tanya Om Ardy setelah sampai kamar
"Coba lihat siapa ini !" Gumam bunda Ratna sambil menunjukkan layar Hp nya pada Om Ardy
"Hallo Ardy apa kabar ?" Tanya Kakek pada nya
"Ya ampun benar ini Bapak sama Ibu ?" Tanya Om Ardy balik setelah melihat wajah Kakek dan Nenek berada di layar Hp tersebut.
"Ya tentu saja !" Seru kakek.
"Baik pak, alhamdulillah." Sahut Om Ardy
"Bapak sama Ibu sendiri gimana, sehat kan ?" Tanya balik nya.
"Alhamdulillah baik Nak." Jawab Nenek
"Wah, wah, wah.! Makin sukses ya sekarang." Gumam Kakek pada Om Ardy
"Alhamdulillah." Sahut Om Ardy
"Bapak sendiri gimana, apa masih bergelut dalam bidang bisnis juga ?" Tanya balik Om Ardy pada Kakek.
"O... Ya masih ! Bapak masih semangat menjalan kan nya." Jawab Kakek
"Ardy, Ratna kalian tidak perlu cemas pada andri, karena dia sedang ada di sini sekarang." Ujar Nenek pada kedua nya.
"Iya Bu kami tidak akan cemas jika tau Andri sekarang sedang main di rumah Ibu, Bapak." Sahut Bunda Ratna.
"Tapi ngomong-ngomong kok Andri bisa main kesitu gimana cerita nya Pak, Bu ?" Tanya Om Ardy.
Kakek pun menjelaskan nya pada Om Ardy
"Ohh syukur lah, setelah sekian lama kita putus hubungan. Akhir nya terjalin lagi tali silaturahmi nya ya Pak." Gumam Om Ardy pada Kakek
"Iya nak." Jawab Kakek
"An Bunda pengen ngobrol sebentar sama Naia dong." Ucap Bunda pada Andri
"Nai Bunda pengen ngomong sama kamu nih." Ujar Andri. Ia pun memberikan Hp nya pada Naia
"Hallo tante apa kabar ?" Tanya Naia pada Bunda Ratna.
"Alhamdulillah baik." Sahut Bunda Ratna
"Wah Naia udah besar ya sekarang. Cantik lagi." Gumam Bunda pada Naia
" Iya, makasih Tante ." Sahut Naia dengan canggung, karena ia belum terlalu akrab dengan Bunda.
"Eh jangan panggil Tante dong nak. Panggil aja bunda biar sama seperti Andri.
"Ia Bunda." Jawab Naia dengan kikuk.
"Ya udah nak, kasihin lagi hp nya sama Kakek dan Nenek ya sayang." Ucap Bunda lagi
"Iya Bunda." Jawab Naia.
Naia pun memberikan Hp nya pada Nenek dan Kakek.
"Bu, Pak sudah dulu ya. Kapan-kapan kita sambung lagi.
Oh iya Bu, Pak Ratna titip Andri ya. Tolong marahin aja kalau dia salah. Jewer kuping nya kalau dia salah ya Bu, Pak." Gumam bunda pada kedua nya.
"Ha..ha..ha... Iya kalian tenang saja, kami pasti akan menjaga nya." Jawab Nenek pada Bunda.
"Terimakasih ya Bu, Pak." Ucap Bunda, lalu memutuskan sambungan telfon nya.
"Kamu dengar kan nak, jadi sekarang kamu jangan sungkan- sungkan pada Kakek dan Nenek. Anggap saja kita ini Kakek dan Nenek mu sendiri." Gumam Kakek sembari menepuk- nepuk pundak Andri
"Iya terimakasih ya Kek, Nek." Ujar Andri pada kedua nya.
"Sudah malam Kek, Nek, Naia, Andri pamit pulang dulu ya." Ucap nya berpamitan pada ke tiga nya.
"Iya kak Andri hati-hati di jalan ya." Sahut Naia
Andri pun mencium punggung tangan Kakek dan Nenek secara bergantian.
"Hati-hati ya nak." Ucap Nenek sembari mengusap rambut Andri
"Ingat jangan ngebut-ngebut ya bawa mobil nya." Kakek pun ikut menasehati nya.
"Iya Kakek, Nenek, Naia Andri pasti hati-hati kok." Jawab Andri.
Setelah Andri pergi, mereka pun bersama-sama masuk ke dalam ruamah.
Lalu kembali ke dalam kamar masing-masing untuk beristirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
yulia ari
semangatt kak..🙏
2020-07-27
0