"Eh anak-anak yang lain udah pada pulang tuh ." Gumam Nando
"Eh iya bener udah waktu nya pulang." Sahut Andri
"Mel kamu pulang pake apa ?" Tanya Andri pada Mely
"Minta jemputan nanti Ndri." Sahut Mely pada Andri.
"Tumben amat nanyain aku, biasa juga selalu sibuk sama Naia." Gerutu Mely
"Kalo gitu pulang bareng aku sama Naia aja, Soal nya aku mau ngajakin kalian ke gedung Alegra." Ujar Andri lagi
"Gedung Alegra ? Itu bukan nya gedung tempat sanggar tari ya. Ucap Mely dengan sedikit kebingungan.
"Iya itu emang gedung tempat sanggar tari." Sahut Andri
"Mau ngapain kita kesana ?" Tanya Naia lagi.
"Loh bukan nya kalian harus mempersiapkan penampilan untuk acara perpisahan nanti kan ?" Tanya balik Andri
"Oh iya, bener juga ya Nai, kita kan belum ada persiapan apapun. Bahkan mau menampilkan apa aja kita belum tau." Ujar Mely pada Naia
Naia hanya mengangkukkan kepala dan tersenyum, tanpa mengeluarkan suara.
"Ini Naia kenapa sih, kok sikap nya berubah jadi kecut gitu. Masa iya dia cemburu lihat aku ngobrol sama Andri." Gerutu Mely bertanya - tanya dalam hati nya.
"Eh kok malah pada bengong sih, ayo kita berangkat." Ujar Andri sembari menggandeng tangan Naia menuju ke tempat parkir.
"Eh iya ayo." Gumam Mely.
"Oh jadi cuma kalian bertiga aja nih yang mau pergi kesana ? Aku nya nggak di ajak." Perotes Nando pada semua.
"Iya ayo kan sama kamu juga." Sahut Andri
"Tapi motor aku gimana ?" Tanya Nando saat di parkiran.
"Ya udah kamu pake motor, biar kami bertiga pake mobil." Ujar Andri sembari menunjuk ke Mely dan Naia.
"Wiess mobil nya keren, boleh juga ni Andri." Gerutu dalam hati Mely.
"Nggak etis dong, Masa kalian bertiga pake mobil, aku sendirian pake motor." Gerutu Nando.
"Terus ?" Tanya Andri.
"Oh ia bat, kan gedung Alegra jalan nya searah dengan rumah ku. Gimana kalo nanti sebelum kesana singgah dulu sebentar ke rumah ku, aku simpan motor terus ikut dengan mobil mu." Ujar Nando pada Andri
"Oke ! siap." Sahut andri sembari mengacungkan jempol nya.
"Mel kamu mau nggak ikut aku pake motor dulu, nanti sesampai nya di rumah ku, kita langsung gabung bareng Naia sama sama Andri naik mobil." Gumam Nando pada Mely.
"Emb..! iya boleh." Ujar Mely.
Akhir nya Mely dan Nando berboncengan menaiki motor, sementara Naia dan Andri memakai mobil.
"Naia kenapa ya kok diam aja dari tadi. nggak biasa, biasa nya dia kayak gini. Sikap nya dingin banget.". Gerutu dalam hati Andri
"Nai kamu kenpa kok dari tadi diam aja .?" Akhir nya andri pun bertanya pada Naia.
"Nggak apa-apa kok kak." Sahut Naia sembil tersenyum dan menolehkan wajah nya ke arah Andri.
Sementara itu Mely dan Nando
"Mel apa pacar kamu nggak marah kalo lihat kamu berboncengan dengan ku ?" Tanya Nando pada Mely.
"Ha..ha..ha.. Aku mana punya pacar." Sahut Mely sembari tertawa.
"Wah kelihatan nya ada peluang nih. lagian kalo di lihat - lihat Mely jauh lebih cantik dan lebih oke dari Naia kok. Tapi kenapa Andri malah memilih Naia ya.? Ah sudah berarti ini rejeki aku." Gerutu dalam hati Nando
Sesampai nya di rumah Nando.
"Wow..! Lumayan besar juga rumah Nando." Gumam Mely dalam hati.
"Mel mau masuk dulu." Ucap Nando menawari Mely.
"Nggak usah deh, lain kali aja.
Lagian itu mereka udah datang." Ujar Mely pada Nando sembari menunjuk ke arah mobil Andri yang berada di depan pagar rumah Nando
Andri pun beberapa kali menekan klakson mobil nya.
"Lama banget sih kalian, pacaran dulu ya." Gerutu Andri, pada Mely dan Nando sambil bercanda.
"Jalan kaki loh Ndri, bukan nya terbang." Balas canda Mely.
"Belum bat mungkin sebentar lagi, doa in aja ya. Ia nggak Mel" Gumam Nando pada Andri sembari menggenggam telapak tangan Mely.
Mely pun seketika membelalak kan mata nya mengarah ke Nando, karena terkejut.
"Hah apa ? Nando bilang apa tadi, aku nggak salah dengar kan ." Gerutu dalam hati Mely .
Hati nya pun berbunga - bunga setelah mendengarkan ucapan Nando.
Sesampai nya di gedung Alegra
"Din". Teriak Andri menyapa wanita yang sedang melintas di depan nya.
Perempuan itu pun menoleh ke arah Andri.
"Andri ! Ya ampun aku rindu banget sama kamu, kok kamu baru kesini sih ?". Gerutu perempuan itu sembari cepaka cepiki dengan Andri.
Perempuan itu adalah Dinda sepupu Andri.
Naia pun merasa cemburu saat melihat nya.
"Tumben kamu kesini, ada apa ?" Tanya Dinda pada Andri
"Kenalin ini Nando sahabat ku, yang ini Mely teman ku dan yang satu ini Mely teman ku juga." Ucap Andri memperkenal kan ketiga teman nya pada sepupu nya.
Dan akhir nya mereka pun memperkenalkan diri, satu sama lain.
"Ternyata kak Andri hanya menganggap ku sebagai teman aja, nggak lebih.
aduh Naia ! kamu ngarep apa sih, kamu itu harus sadar diri. Ingat yang di katakan Maura tadi, Ingat." Naia pun terus menggerutu di dalam hati nya.
"Tujuan ku datang kesini mau minta tolong sama kamu." Ujar Andri pada Dinda
"Minta tolong apa ?" Tanya dinda pada Andri
"Kamu mau ya ajari Mely dan Naia belajar menari, soal nya mereka mau tampil di acara perpisahan ku nanti." Ucap Andri dengan sedikit memohon pada Dinda.
"Oh kalau tolong itu si gampang." Sahut Dinda
"Kapan kalian siap mulai latihan nya ?" Tanya Dinda pada Naia dan Mely.
"Sekarang pun kita siap kok, iya nggak Nai." Sahut Mely pada Dinda sembari bertanya pada Naia.
"Iya." Jawab Naia sembari mengangguk -anggukkan kepala.
"Tapi kami berdua cuma punya waktu 2 minggu, apa bisa kami latihan dengan waktu sesingkat itu Kak ?" Tanya Naia sembari menunjuk ke arah dia dan Mely.
"Panggil Dinda aja, jangan kakak." Ujar nya
"Ohh gitu, gampang bisa di atur. Nanti aku kasih kalian gerakan -gerakan yang mudah aja, supaya kalian gampang menghafal nya.
Asal kalian mau serius dan bersungguh - sungguh, jangan kan dua minggu, waktu seminggu pun kalian pasti bisa hafal dengan gerakan nya." Gumam Dinda pada Naia dan Mely.
"Oh begitu !, terimakasih ya Dinda karna kamu sudah mau mengajari kami." Ujar Mely
"Iya sama-sama." Sahut Dinda sembari tersenyum.
Sementara itu Andri dan Nando. Mereka tengah asik menyusun rencana untuk kejutan nanti malam.
Setelah 45 menit berlalu, akhir nya latihan hari pertama Naia dan Mely pun selesai.
"Langsung pulang aja yuk." Ujar Naia pada semua
"Nggak mau istirahat sambil cari minum dulu gitu ?" Tanya Andri pada Naia.
"Nggak usah deh langsung pulang aja." Sahut Naia.
"Oke ya udah, ayo kita pulang." Ujar Andri pada semua.
Setelah Andri mengantarkan Mely dan Nando kerumah nya masing, masing. Sekarang Ia tinggal berdua dengan Naia di dalam mobil tersebut.
"Nai Dinda itu sepupu ku, Ayah dia dengan Ayah ku kakak beradik" Ujar Andri memecahkan keheningan di dalam mobil
"Ya terserah aja sih kak, mau sepupu ataupun pacar. Nggak ada masalah buat aku." Sahut Naia
"Ya aku cuma ngasih tau aja, takut kamu berpikiran yang aneh-aneh tentang aku nanti." Gumam Andri
"Nggak, aku sama sekali nggak mikirin itu kok." Sahut Naia lagi.
"Naia kok sikap nya jadi berubah aneh gini sih ?.
Mudah-mudahan aja rencana nanti malam nggak ngecewain deh." Gerutu Andri di dalam hati.
Sesampai nya di depan rumah Naia.
"Kak andri nggak mau mampir dulu ?" tanya Naia.
"Nggak deh Nai makasih. Salam aja buat Kakek dan Nenek ya." Ujar Andri pada Naia
"Emmm Ya udah kalo gitu. Kak Andri hati - hati di jalan ya.
"Iya, Bay." Sahut Andri sembari melambaikan tangan nya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Masttk Eko Prasetyo
saatnya berubah
2022-03-18
0
Alensa
lanjut baca kak
latihannya bermain gitar sampai bab 12
2020-06-17
1