Saatnya Naia hendak masuk ke kamar.
Tiba - tiba. Tok...Tok...Tok...! Terdengar suara ketokan pintu.
"Biar Naia aja Nek yang membuka pintu nya." Ujar Naia ketika melihat Nenek hendak melangkahkan kaki nya.
"Ya sudah pergi lah." Ujar Nenek
"Siapa ya yang datang, apa jangan -jangan kak Andri ya .?" Gumam lirih Naia, sembari menarik gagang pintu nya.
"Mely !" Gumam Naia saat melihat mely tengah berdiri di depan pintu rumah nya.
"Tumben kamu malam - malam main kesini, ada apa ?" Tanya Naia pada Mely
Namun Mely malah melongo melihat Naia.
"Naia ini benar kamu kan ?" Tanya Mely untuk meyakinkan diri.
"Ya iyalah Mel, ini aku Naia. Masa kamu lupa dengan aku ?" Gerutu nya pada Mely.
"Wow you are beautiful once Naia." Sahabat nya itu pun ikut memuji kecantikan nya.
"Emmm makasih sahabat ku." Ucap Naia sembari memeluk Mely.
"Nai tunggu deh, kamu kaya gini bukan karna udah janjian mau malam mingguan sama Andri kan ?" Tanya Mely menyelidik.
"Ha janjian malam mingguan ?" Naia pun kebingungan.
"Nggak, aku nggak ada janji sama siapa pun.
Aku kaya gini karena capek aja, harus terus-terusan di hina dan di buli." Jelas Naia pada Mely
"Oh ternyata Naia emang benar- benar nggak tau masalah malam mingguan ini. Pantes aja Andri nggak mau jemput Naia sendiri.
Hemm kalau udah gini kira-kira siapa ya yang lebih di kejutkan Naia atau Andri ya.?" Mely pun terus menggerutu di dalam hati nya.
"Kamu emang benar Nai. Setelah kamu menjadi cantik seperti ini, mereka nggak akan ada lagi yang bisa menghina mu." Ujar Mely pada Naia
"Eh kamu belum jawab pertanyaan ku tadi." Gerutu Naia pada Mely.
"Eh iya aku kesini buat ngajakin kamu jalan." Ujar Mely
"Heh tumben, jalan kemana ?" celetuk Naia sembari bertanya pada Mely.
"Udah jangan banyak tanya, sana cepet siap - siap. Aku tunggu disini." Gumam Mely.
"Ya udah tunggu bentar, aku ambil tas dulu ya." Sahut Naia.
"Lho Mely kenapa nggak masuk ?" Tanya Nenek yang tiba-tiba Nongol di depan pintu.
"Nggak usah Nek makasih." Sahut Mely
"Oh iya Nek Mely mau minta ijin ya sama Nenek. Mely malam ini mau ngajakin Naia jalan ." Ucap Mely
"Ia pergilah. Hati-hati, jaga diri kalian baik - baik, dan satu lagi jangan pulang larut malam." Ucap Nenek menasehati Mely.
"Siap Nenek." Sahut Mely pada Nenek.
"Oh iya Nek kita pergi nya sama Andri juga loh nek." Ujar nya lagi
"Oh ya ! Mana Andri nya ?" Tanya Nenek sembari celingukan kesana kesini.
"Shutt pelan-pelan Nek." Ucap Mely sembari menempelkan jari telunjuk di bibir nya.
"Andri ada disana. Jadi dia mau bikin kejutan buat Naia Nek, itu sebab nya dia tidak ikut kesini." Jelas Mely pada Nenek dengan suara lirih dan menunjuk ke arah pagar.
"Hayo..! Kenapa bisik - bisik ?". Tiba -Tiba Naia muncul di belakang Nenek.
" Nggak ada apa-apa kok, orang kita nggak bisik - bisik. Ya kan Nek ." Bantah Mely pada Naia
Setelah itu Naia dan Mely pun berpamitan pada Nenek dan juga Kakek.
"Lho Mel motor kamu mana, kok nggak ada?. Tadi kamu kesini nya pake apa ?" Tanya Naia sembari celingukan kesana kesini.
"Udah jangan banyak tanya ikut aja." Ujar Mely sembari menarik tangan Naia menuju pintu pagar rumah nya.
"Lho itu bukan nya mobil kak Andri ya Mel ?" Tanya Naia lagi pada Mely.
Namun Mely tak memperdulikan ucapan Naia, ia terus melangkah mendekati mobil Andri.
"Kak Andri, Kak Nando." sapa Naia pada kedua nya yang tengah berdiri di samping mobil.
Andri dan Nando pun sepontan menoleh ke arah Naia dan Mely.
"Wow luar biasa. Ternyata anggapan ku pada Naia salah selama ini. Kali ini kamu menang Ndri, kamu bisa dapetin perempuan secantik Naia." Nando pun terus menggumam di dalam hati nya, sembari memandangi Naia dari ujung kepala hingga ujung kaki nya.
"Chekh..Chekh..Chekh..Chekh.." Nando pun terus berdecak sambil menggeleng - gelengkan kepala nya.
"Wow luar biasa !. Malam ini Naia cantik sekali, iya nggak bat." Seru Nando sambil menyikut lengan Andri.
"Iya cantik." Sahut Andri sembari terus menatap wajah Naia.
"Tapi aku kurang suka melihat Naia berubah menjadi cantik seperti ini. Karena pasti bakalan banyak cowok hidung belang yang berusaha menggoda nya nanti." Gerutu Andri dalam hati.
"Tapi Mely juga nggak kalah cantik kok dari Naia." Gumam Nando menggoda Mely sembari mencolek dagu Mely.
"Apa'an sih kamu, gombal deh ."Gerutu Mely
"Cie Mely cemburu." Gumam Nando menggoda Mely lagi.
"Hemb enggak kok." Sahut Mely dengan ketus.
Andri dan Naia pun tersenyum saat mendengar celoteh kedua sahabat nya.
"Ya udah berangkat yuk." Gumam Andri pada semua.
Andri pun membukakan pintu mobil nya untuk Naia.
"em.. Sweet banget sih kamu Ndri." Gumam Mely saat melihat nya.
"Jangan cemburu ya Mely, kamu kan ada aku." Gumam Nando pada Mely.
"Ish apa sih Nando ini, gombal aja kerjaan nya." Gerutu Mely.
"Kak mau kemana sih kita ?" Tanya Naia pada Andri.
"Kesuatu tempat." Sahut Andri dengan simpel nya.
"Iya tapi dimana ?" Tanya Naia lagi, karena masih penasaran.
"Yang pasti tempat itu bisa bikin kamu bahagia, dan nggak bisa kamu lupakan selama nya." Ujar Andri.
"Aneh banget sih di tanya malah jawab nya berbelit - belit." Gerutu Naia dalam hati.
"Sebelum kesana, kita mampir makan dulu ya bat." Ujar Andri pada Nando sembari membelok kan mobil nya di sebuah Resto.
"Oke siap !" Sahut Nando
"Wah kebetulan banget nih. Tau aja kalau aku lagi laper, seharian ini kan aku belum makan." Gumam Naia dalam hati.
Setelah turun dari mobil, Andri pun menggandeng tangan Naia masuk ke resto. Begitu juga dengan Nando dan Mely.
"Hay boy !" Sapa Waiter resto tersebut pada Andri
"Siapa ? Kenalin dong." Lanjut ucap Switer tersebut pada Andri sambil melirik ke arah Naia.
"Belum saat nya, lain hari pasti aku kenalin." Sahut lirih Andri.
"Oke, Oke." Jawab Waiter tersebut sambil mengacungkan jempol nya. Lalu menyodorkan buku menu kepada Andri, Naia, Nando dan juga Mely.
Dan mereka pun memesan makanan mereka masing-masing.
"Do kok Andri bisa akrab gitu si sama Waiter nya.?" Tanya lirih Mely pada Nando.
"Aku nggak tau, orang aku juga heran melihat nya." Sahut Nando.
"Gimana sih kamu, kata nya sahabat nya." Gerutu Mely
"Nai kok Andri bisa akrab gitu si sama Waiter nya ?" Karena masih penasaran Mely pun mencoba bertanya pada Naia.
Naia hanya mengangkat bahu nya, dan menarik bibir nya kebawah.
"Kak Andri sering kesini ya, sampai bisa akrab gitu sama Waiter nya." Tanya Naia pada Andri untuk menghilangkan rasa penasaran dia dan sahabat - sahabat nya.
"Jangan kan sama Waiter nya, sama pemilik nya aku juga akrab." Sahut Andri
Naia pun mengerutkan dahi nya, karena tidak paham sama ucapan Andri.
"Jadi Resto ini adalah tempat favorit keluarga ku, pemilik nya adalah anak dari kerabat ayah ku. Selain itu juga aku sering berkunjung kesini buat bernyanyi. Menghibur para pengunjung." Jelas Andri pada semua.
"Oh jadi Andri ini bisa nyanyi !. Wah keren ya dia. Beruntung nya Naia bisa dapetin Andri." Gerutu dalam hati Mely.
"Tapi kok aku nggak pernah tau kalau kamu sering kesini bat ?" Tanya Nando pada Andri.
"Ya karena aku nggak pernah ngajakin kamu kesini, maka nya kamu nggak tau." Sahut Andri.
Tak lama kemudian pesanan mereka pun datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments