Ke esokan hari nya
Seperti kemarin, Andri datang menjemput Naia untuk pergi ke sekolah bersama.
Sesampainya di rumah Naia, ia pun melihat Naia tengah duduk bersama Kakek dan Nenek nya di teras rumah.
Tak lupa Andri mengucapkan salam, lalu mencium tangan Kakek dan Nenek secara bergantian.
"Morning Nai.!" Ia pun juga menyapa Naia
"Morning juga kak." Sahut Naia
"Udah siap kan ?, ayo kita langsung berangkat." Ujar Andri pada Naia
"Kek, Nek Andri langsung ya." Pamit nya pada Kakek dan Nenek
"Ya udah Naia juga pamit ya Nek, Kek." Ucap Naia sembari menyalami tangan kedua kakek dan Nenek nya.
"Iya sayang, kalian hati-hati ya." Ujar Nenek
"Nak Kakek titip tolong jagain Naia ya." Gumam Kakek pada Andri.
"Oke siap Kek." Jawab Andri sambil memberi hormat dan tersenyum pada Kakek
Kakek dan Nenek pun tersenyum riang.
Sesampai nya di sekolah.
Saat Naia turun dari mobil, banyak sekali sepasang mata yang memandang ke arah Naia dengan tatapan tajam.
Tak sedikit Pula yang saling berbisik keburukan kepada Naia.
Saat Andri menatap ke arah Naia, ia pun melihat mata Naia sudah mulai berkaca-kaca. Segera ia menggandeng tangan nya.
"Jangan kamu hiraukan kata-kata mereka itu ya Nai." Bisik Andri di telinga Naia
Naia pun hanya menganggukkan kepala.
"Ayo aku akan mengantarkan mu sampai ke kelas mu." Bisik Andri lagi, lalu menuntun nya menuju ke ruang kelas nya.
Setelah sampai di depan kelas Naia, Andri pun langsung berpamitan pada Naia untuk kembali ke kelas nya.
"Ehembb....!" Tiba-tiba suara Mely mengejutkan Naia.
"Ish.. Mely." Ucap Naia dengan sedikit sewot.
"Aha...ha...ha...ha. Kaget ya ?" Tanya Mely sembari tertawa.
"Sweet banget sih, sampe di anterin ke kelas segala." Goda Mely pada Naia.
"Apa-an sih kamu Mel, biasa aja kali." Sahut Naia.
Mereka pun akhir nya bersenda gurau, tertawa bersama.
Tiba-tiba terdengar suara Guru memberikan informasi melalui microphone.
Guru tersebut memberitahukan kepada siswa siswi kelas X (sepuluh), dan XI (sebelas) di liburkan, karena selain sekolah di pakai untuk UN (Ujian Nasional), mereka juga harus mempersiapkan untuk menghadapi UAS (Ulangan Akhir Semester ).
Dan hari ini juga seluruh siswa siswi nya di bebas kan dari pelajaran nya.
"Hore...!" Teriak Naia dan Mely dengan gembira nya, sembari loncat-loncat dan saling berpelukan.
"Oh ternyata kamu yang lagi dekat sama Andri ."
Tiba - tiba muncul perempuan di depan pintu kelas Naia, sembari menunjuk ke arah Mely dan Naia.
"Ha..! Siapa dia Nai ?" Bisik Mely
"Aku juga nggak tau Mel." Sahut Naia dengan lirih.
"Eh ! Kamu tu siapa sih datang - datang marah marah nggak jelas ." Bentak Mely pada pria itu.
Perempuan itu adalah Maura, mantan pacar Andri yang baru putus sebulan yang lalu.
"Kamu diam aja deh, aku nggak punya urusan sama kamu. Urusan ku sama dia." Ucap Maura sambil mendekat dan menunjuk wajah Naia."
"Tentu saja itu menjadi urusan ku, karena Naia adalah sahabat ku." Sahut Mely dengan nada yang sangat tinggi.
"Ooohhh.! Ada pahlawan kepagian ternyata disini." Balas Maura pada Melly
Akhirnya pun terjadi perkelahian yang sangat hebat.
"Aku peringatin ya sama kamu. Jangan pernah kamu dekatin Andri, karena dia milik ku." Ucap Maura pada Naia sembari mencengkram kerah baju nya.
Mely pun berusaha melepaskan tangan Maura dan mendorong nya.
"Seharus nya kamu tu ngaca, lihat model gaya mu tu norak. Model rambut juga berantakan dasar kampung.
Kamu sama Andri tu ibarat langit dan bumi, beda jauh." Ucap Maura dengan nada tinggi, sembari menunjuk dan mendorong pundak Naia.
Namu Naia tidak membalas semua perlakuan dari Maura. Ia hanya diam dan tak bergeming.
Sementara itu Mely. "Lawan dong Nai ! perempuan seperti dia itu harus nya di lawan." Seru Mely pada Naia. Namun Naia masih tetap diam.
"Eh kalau kamu mau, lawan aku jangan dia." Ujar Mely pada Maura sembari mendorong nya.
Akhirnya perkelahian baku hantam pun terjadi.
"Mely udah jangan." Teriak Naia sembari menarik tangan Mely.
Namun Mely dan Maura tak mengindahkan ucapan Naia itu. Dan mereka pun terus beradu.
Sampai akhir nya Maura berlari pergi, karena merasa kalah.
"Ya ampun Mely, kamu berdarah." Ujar Naia saat melihat wajah Mely berdarah terkena cakaran kuku Maura.
"Iya ini semua gara-gara kamu. Coba aja tadi kalau kamu melawan, pasti nggak akan seperti ini jadi nya." Sahut Mely denga nada emosi.
"Iya Mel, maafin aku ya, ini semua emang gara-gara aku." Ujar Naia sembari menangis karena merasa bersalah.
"Naia maksud aku bukan begitu, aku itu ingin nya kamu jawab, kamu bantah semua hinaan si perempuan gila itu. Bukan malah diam mematung." Jelas Mely dengan Nada kesal.
"Iya, iya Mel aku tahu aku salah." Gumam Naia, sambil terus menangis.
Akhir nya Mely pun memeluk tubuh Naia karena merasa tidak tega dengan nya.
Andri dan sahabat nya pun tiba-tiba datang ke kelas Naia.
"Hey ada apa dengan kalian, kenapa menangis ?" Tanya Andri keheranan.
Naia dan Mely pun sontak kaget, segera mereka mengusap air mata nya. Karena melihat Andri dan teman nya sudah berada di dekat mereka.
"Ini semua gara-gara pacar kamu tuh, dia datang kesini buat ngelabrak Naia." Jelas Mely pada Andri.
"Ha pacar ? Aku nggak ada pacar ." Ujar Andri pada Mely dengan rasa kebingungan.
Mely pun menceritakan kejadian tadi pada Andri.
"Ini nggak salah lagi pasti kelakuan nya Maut." Gerutu lirih Andri.
"Nai maafin aku ya. Aku belum bisa jagain kamu." Ucap Andri sembari memegangi kedua pipi Naia.
"Nggak apa-apa kok kak, ini semua bukan salah kak Andri." Sahut nya dengan nada datar.
"Pipi kamu berdarah tu." Gumam sahabat Andri pada Mely.
"Iya itu pipi kamu kenapa berdarah ?" Tanya Andri sembari menunjuk ke wajah Mely.
"Ini di cakar sama cewek sinting itu." Sahut Mely.
"Oh iya Mel, Nai kenalin ini Nando, sahabat aku. Do ini Mely dan ini Naia.". Ujar Andri memperkenalkan semua
Mely, Naia dan Nando pun berjabatan tangan.
"Oh iya ikut aku ke UKS yuk, biar aku obatin itu luka nya." Gumam Nando pada Mely.
Kebetulan Nando adalah anggota PMR di sekolah itu.
"Nggak usah makasih, luka nya kecil kok." Tolak Mely, karena masih malu pada Nando.
"Udah ayo, nanti kalo nggak cepat di obati bisa infeksi loh." Ujar Nando sembari mengandeng tangan Mely menuju UKS sekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Sasa (fb. Sasa Sungkar)
5 like di 5 bab
2020-07-12
1