BAB 16 Mendapat restu dari kakek dan Nenek

Pagi ini karena hari minggu. Naia pun bermalas - malasan di atas tempat tidur nya.

Namun setelah mendengar suara Kakek dan Nenek nya tengah berbincang - bincang di ruang keluarga, ia pun segera bangkit dari tempat tidur nya, lalu bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka, setelah itu langsung menghampiri Kakek dan Nenek nya.

"Selamat pagi Kakek, selamat pagi Nenek." Sapa Naia sembari melangkahkan kaki nya menuju dapur untuk mengambil air minum.

"Selamat pagi sayang." Sahut kedua nya.

"Mbok Sumi ! , kapan Mbok datang.?" Seru Naia saat melihat asisten rumah tangga nya. Dan bertanya pada Mbok tersebut.

"Tadi malam Neng." Sahut Mbok Sumi.

"Sayang, semalam kamu sama Mely jalan kemana ?" Tanya Kakek pada Naia yang tengah berjalan menuju ke arah nya.

"Semalam Naia sama Mely jalan dengan Kak Andri dan juga Nando sahabat nya Kak Andri. Pertama makan di resto favorit nya kak Andri, setelah itu kami kebukit taman hati Kek." Sahut Naia.

"Hemm cerita dong sayang, kamu dapat kejutan apa dari Andri.?" Tanya Nenek sembari menggoda Naia.

"Loh Nenek kok tau tentang kejutan itu ?" Tanya Naia keheranan.

"Tau dong, kan di kasih tau Mely." Sahut Nenek

"Hemm pantesan aja semalam bicara nya sambil bisik - bisik." Gerutu Naia.

"Terus kejutan nya ?" Tanya Nenek lagi dengan rasa penuh penasaran.

"Ada deh." Sahut Naia sembari senyum - senyum.

"Ayo cerita Nai, nggak boleh ada rahasia-rahasia'an di antara kita." Ujar Kakek pada Naia.

"Oke deh Naia cerita, tapi Kakek dan Nenek harus janji ya, nggak bakalan marahin Naia." Gumam Naia pada kedua nya

"Iya janji. Emang kapan sih Nai kami pernah memarahimu.!" Seru Nenek pada Naia.

"Sebenar nya tadi malam Kak Andri... ngungkapin perasaan nya pada Naia." Ucap Naia dengan ragu, karena iya takut Kakek dan Nenek tak menyetujui hubungan nya dengan Andri

"Ha..! Yang benar kamu Nai.?" Tanya Kakek pada nya.

"Iya Kek." Jawab nya sambil menundukkan kepala nya.

"Syukur alhamdulillah. Kakek senang mendengar nya." Ujar Kakek

"Nenek juga ikut senang mendengar nya." Ucap Nenek menimpali ucapan Kakek.

Naia pun sepontan mengangkat kepala nya, dan memandang ke wajah kedua Kakek dan Nenek nya.

"Jadi Kakek dan Nenek setuju dengan hubungan kami ?" Tanya Naia

"Bukan hanya setuju, tapi kami juga merestui hubungan kalian berdua.

"Alhamdulillah. Yes.. Yes..!" Ucap nya sambil menarik ulur kan kedua tangan nya ke atas dan ke bawah.

"Tapi kamu harus ingat, jaga diri dengan baik." Ucap Nenek menasehati Cucu nya.

"Iya Nenek ku sayang, kalo itu Nenek tenang saja pasti aku selalu ingat Nek." Sahut Naia.

Pada saat tengah asyik berbincang - bincang.

"Naia.. Naia..." Tiba - Tiba terdengar suara Mely memanggil Nama nya.

Naia pun bergegas membukakan pintu nya.

"Ya ampun Naia kamu belum mandi, ini udah hampir jam 09 :00 tau. Apa kamu lupa, kan kemarin kita udah janji sama Dinda mau latihan lagi hari ini ." Gerutu Mely pada Naia.

" Ya ampun kamu bener, aku lupa Mel." Sahut Naia sembari menepuk jidat nya.

"Ya udah yuk ikut aku bersiap - siap dulu." Gumam Naia sembari menarik tangan Mely menuju kamar nya.

Sesampai nya di ruang keluarga. Mely pun menyapa Kakek dan Nenek sembari mencium kedua tangan Kakek dan Nenek tersebut secara bergantian.

Setelah itu ia pun melanjutkan lagi berjalan nya menuju kamar Naia

"Aku mandi sebentar." Ucap Naia pada Mely, sembari berlari ke kamar mandi.

"Nggak usah lama."Sahut Mely.

"Tring...tung...Tring... Tung..." Tiba-terdengar hp Naia berbunyi.

"Andri." Gumam Mely setelah melihat layar hp Naia.

"Nai... Naia...! Hp kamu bunyi nih." Seru Mely dari depan pintu kamar mandi tersebut.

"Tolong lihat siapa yang menelfon Mel." Ujar Naia pada Mely dari dalam kamar mandi.

"Andri." Sahut Mely

"Ya udah angkat aja, bilang aku lagi mandi." Ujar Naia.

"Oke !" Balas Mely

"Hallo Ndri, ini aku Mely." Ujar Mely pada Andri

"Loh kok kamu Mel yang angkat telfon nya, Naia mana ?" Tanya Andri dari sebrang telfon nya.

"Naia lagi mandi." Jawab Mely.

"Kok kamu jam segini udah ada di rumah Naia ?" Tanya Andri lagi.

"Iya soal nya aku jemput dia buat latihan nari lagi hari ini." Jelas Mely.

"Oh gitu. Ya udah bilang Naia nanti aku telfon dia lagi." Ujar Andri

"Oke siap." Sahut Mely

Lalu Andri pun mematikan telfon nya.

"Enak ya jadi Naia punya pacar . Kira -kira aku kapan ya ?". Gerutu lirih Mely.

"Andri bilang apa Mel ?" Tanya Naia setelah keluar dari kamar mandi.

"Dia bilang, nanti dia telfon lagi." Sahut Mely

Setelah beberapa menit berlalu, akhir nya Naia pun selesai bersiap - siap nya.

"Yuk berangkat." Ujar Naia setelah siap.

Akhir nya mereka pun berangkat, ketempat mereka latihan.

.

.

.

Sesampai nya di gedung Alegra.

"Hai Dinda ." Sapa Mely dan Naia secara bersamaan.

"Hai Mely, Hai Nai...a." Dinda pun terbelalak saat melihat paras cantik wajah Naia.

"Aku lagi nggak sedang halu kan, masak Naia bisa berubah secantik itu. Perasaan waktu dia kesini kemarin gaya nya masih berantakan banget deh. Ah udah lah." Gerutu Dinda di dalam hati sembari menatap terus ke arah Naia

"Wow cantik sekali kamu Nai." Gumam Dinda

"Makasih Dinda." Sahut Naia sambil tersenyum.

"Hemm siapa dulu dong, nyonya Andri." Sahut Mely seraya menggoda Naia.

"Nyonya Andri ? Maksud nya ?". Tanya Dinda kebingungan.

"Ya jadi Naia sama Andri baru jadian tadi malam." Bisik lirih Mely pada Dinda.

"Ih Mely ! Mulut kamu lemes ya." Gerutu Naia

"Seharus nya kamu itu senang Nai, lebih banyak orang yang tau, lebih banyak orang juga yang ikut mendoakan hubungan kalian. Iya nggak Din .?" Ujar Mely.

"Iya bener tuh Nai." Sahut Dinda menimpali ucapan Mely.

"Selamat ya Nai, semoga hubungan kalian bisa langgeng sampe maut memisahkan." Ucap Dinda memberi selamat pada Naia

"Aamiin." Sahut Mely menimpali ucapan Dinda.

"Iya makasih ya Dinda." Jawab Naia.

"Eh kita latihan dulu yuk, kita lanjutin lagi ngobrol nya nanti. Soal nya aku ada jam kuliah siang hari ini." Ujar Dinda pada Mely dan Naia.

"Ouh ya udah yuk." Sahut Naia.

Setelah latihan kurang lebih dua jam-an, Dinda pun akhirnya menghentikan latihan nya.

"Kita lanjut besok lagi ya latihan nya." Ujar Dinda

"Oke deh siap." Sahut Naia dan Mely.

"Din mau pulang bareng ?" Tanya Naia pada Dinda

"Nggak usah deh kalian duluan aja, soal nya kita beda arah." Sahut Dinda

"Ya udah Din kami berdua pamit pulang duluan ya." Ucap Mely.

"Iya, hati - hati di jalan ya kalian." Sahut Dinda pada kedua nya

"Oke siap." Balas Naia

Naia dan Mely pun melangkah kan kaki pergi meninggal kan gedung Alegra.

Episodes
1 Prolog
2 BAB 1 Pertemuan Pertama
3 BAB 2 Di rumah Naia
4 BAB 3 Perkenalan
5 BAB 4 pendekatan
6 BAB 5 Curhatan Naia kepada Kakek dan Nenek
7 BAB 6 Kejutan di pagi hari
8 BAB 7 Latihannya bermain gitar
9 BAB 8 Kisah kedekatan keluarga Andri dan keluarga Naia
10 BAB 9 Komunikasi antar dua keluarga
11 BAB 10 Hinaan untuk Naia
12 BAB 11
13 BAB 12 Latihan menari
14 BAB 13 Merubah penampilan.
15 BAB 14 Kejutan untuk Naia
16 BAB 15 Ungkapan cinta Andri pada Naia
17 BAB 16 Mendapat restu dari kakek dan Nenek
18 BAB 17 Pertemuan terakhir
19 BAB 18 penampilan baru di sekolah
20 BAB 19 Kecemburuan Andri
21 BAB 20 Perpisahan sekolah. Part 1
22 BAB 21 Perpisahan sekolah. Part 2 + perencanaan hari libur.
23 BAB 22 Makan malam bersama.
24 BAB 23 Pergi berlibur
25 BAB 24 Liburan di puncak
26 BAB 25 Tidur sekamar
27 BAB 26 Jalan - jalan di pagi hari
28 BAB 27 Sarapan bersama
29 BAB 28 Kecemasan Andri
30 BAB 29 Taman Bunga
31 BAB 30 Kekecewaan Andri terhadap teman - teman nya
32 BAB 31 Malam terakhir di Villa
33 BAB 32 Pulang liburan
34 BAB 33 Menghabiskan waktu sebelum berpisah
35 BAB 34 Perpisahan
36 BAB 35 LDRan
37 BAB 36 Pengambilan Raport di sekolah
38 BAB 37 Tanpa kabar dari Andri
39 BAB 38 Surprise di hari ulang tahun Naia
40 BAB 39 Double kiss pengobat rindu
41 BAB 40 Anniversary yang ke 6 bulan.
42 BAB 41 Persiapan ulangtahun Andri
43 BAB 42 Kekecewaan Naia
44 BAB 43 Kakek Naia masuk rumah sakit
45 BAB 44 Klarifikasi masalah di antara Andri dan Naia
46 BAB 45 Permintaan terakhir Kakek
47 BAB 46 Acara tunangan Andri dan Naia
48 BAB 47 Anggota baru di rumah Naia
49 BAB 48 Kecupan terakhir Kakek
50 BAB 49 Suapan hangat seorang Ibu
51 BAB 50 Kado yang tertunda
52 BAB 51 Hari pertama Ujian sekolah
53 BAB 52 Bernyanyi bersama
54 BAB 53 Hari terakhir ujian
55 BAB 54 Hari anniversary yang ke 7 bulan
56 BAB 55 Berita buruk untuk Naia
57 BAB 56 Menunggu Andri di rumah sakit
58 BAB 57 Hari perpisahan di sekolah Naia
59 BAB 58 Kabar duka untuk Naia.
60 BAB 59 Kesedihan Naia
61 BAB 60 Perpisahan dengan Mely
62 BAB 61 Perpisahan dengan Mely part 2
63 BAB 62 Sahabat baru
64 BAB 63 Melampiaskan kerinduan.
65 BAB 64 Bertemu dengan Ibu
66 BAB 65 Pertengkaran Naia dan Romi
67 BAB 66 Bertemu dengan pria mirip dengan Andri
68 BAB 67 Permintaan maaf Romi.
69 BAB 68 Ziarah ke makam Andri
70 BAB 69 Detik - detik terakhir kuliah
71 BAB 70 Hari wisuda Naia.
72 BAB 71 Perjodohan Naia dengan kembaran Andri
73 BAB 72 Persiapan pernikahan
74 BAB 73 Pesta pernikahan
75 BAB 74 Jawaban dari semua pertanyaan
76 BAB 75 Kepergian Nenek
77 BAB 76 Pindah ke rumah Andra
78 BAB 77 Kado pernikahan untuk Naia.
79 BAB 78 Siang terpanjang untuk Naia dan Andra
80 BAB 79 Hari pertama kerja
81 BAB 80 Perkelahian Naia dan Andra
82 BAB 81 Perkelahian Naia dan Andra part 2
83 BAB 82 Perhatian Andra
84 BAB 83 Kecemburuan Andra
85 BAB 84 Kesalahfahaman
86 BAB 85 Permohonan maaf Andra
87 BAB 86 Berkunjung ke makam Andri
88 BAB 87 Perhatian Andra
89 BAB 88 Kekecewaan Naia pada Andra
90 BAB 89 Naia kecelakaan.
91 BAB 90 Kondisi kritis Naia
92 BAB 91 Berita duka untuk Andra
93 BAB 92 Keajaiban Naia.
94 BAB 93 Sikap dingin nya Naia.
95 BAB 94 Sikap aneh Naia
96 BAB 95 Baikan kembali
97 BAB 96 Kedatangan sahabat.
98 BAB 97 Panggilan baru Naia dan Andra
99 BAB 98 Melanjutkan Aksi
100 BAB 99 Pergi ke pesta Romi & Dinda
101 BAB 100 Curhatan Mely
102 BAB 101 Rencana kejutan ultah Andra
103 BAB 102 Pesta ultah Andra
104 BAB 103 Kisah cerita
105 BAB 104 Kekecewaan Andra
106 BAB 105 Permintaan maaf Andra
107 BAB 106 Hari tanpa Andra
108 BAB 107 Kepulangan Andra
109 BAB 108 Pesta pernikahan sahabat nya
110 BAB 109 Menagih hutang.
111 BAB 110 Membahas kado
112 BAB 111 Kehadiran Maurin kembali
113 BAB 112 Kebisuan Naia
114 BAB 113 Penjelasan Andra
115 BAB 114 Memastikan kehamilan Maurin
116 BAB 115 Kabar kehamilan Naia
117 BAB 116 Kepergian Naia
118 BAB 117 Gagal menikah + berita jatuh nya pesawat
119 BAB 118 Pernyataan tentang Naia
120 BAB 119 Kembali nya Naia di rumah
121 BAB 120 Cek kandungan
122 BAB 121 Tingkah aneh bumil
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Prolog
2
BAB 1 Pertemuan Pertama
3
BAB 2 Di rumah Naia
4
BAB 3 Perkenalan
5
BAB 4 pendekatan
6
BAB 5 Curhatan Naia kepada Kakek dan Nenek
7
BAB 6 Kejutan di pagi hari
8
BAB 7 Latihannya bermain gitar
9
BAB 8 Kisah kedekatan keluarga Andri dan keluarga Naia
10
BAB 9 Komunikasi antar dua keluarga
11
BAB 10 Hinaan untuk Naia
12
BAB 11
13
BAB 12 Latihan menari
14
BAB 13 Merubah penampilan.
15
BAB 14 Kejutan untuk Naia
16
BAB 15 Ungkapan cinta Andri pada Naia
17
BAB 16 Mendapat restu dari kakek dan Nenek
18
BAB 17 Pertemuan terakhir
19
BAB 18 penampilan baru di sekolah
20
BAB 19 Kecemburuan Andri
21
BAB 20 Perpisahan sekolah. Part 1
22
BAB 21 Perpisahan sekolah. Part 2 + perencanaan hari libur.
23
BAB 22 Makan malam bersama.
24
BAB 23 Pergi berlibur
25
BAB 24 Liburan di puncak
26
BAB 25 Tidur sekamar
27
BAB 26 Jalan - jalan di pagi hari
28
BAB 27 Sarapan bersama
29
BAB 28 Kecemasan Andri
30
BAB 29 Taman Bunga
31
BAB 30 Kekecewaan Andri terhadap teman - teman nya
32
BAB 31 Malam terakhir di Villa
33
BAB 32 Pulang liburan
34
BAB 33 Menghabiskan waktu sebelum berpisah
35
BAB 34 Perpisahan
36
BAB 35 LDRan
37
BAB 36 Pengambilan Raport di sekolah
38
BAB 37 Tanpa kabar dari Andri
39
BAB 38 Surprise di hari ulang tahun Naia
40
BAB 39 Double kiss pengobat rindu
41
BAB 40 Anniversary yang ke 6 bulan.
42
BAB 41 Persiapan ulangtahun Andri
43
BAB 42 Kekecewaan Naia
44
BAB 43 Kakek Naia masuk rumah sakit
45
BAB 44 Klarifikasi masalah di antara Andri dan Naia
46
BAB 45 Permintaan terakhir Kakek
47
BAB 46 Acara tunangan Andri dan Naia
48
BAB 47 Anggota baru di rumah Naia
49
BAB 48 Kecupan terakhir Kakek
50
BAB 49 Suapan hangat seorang Ibu
51
BAB 50 Kado yang tertunda
52
BAB 51 Hari pertama Ujian sekolah
53
BAB 52 Bernyanyi bersama
54
BAB 53 Hari terakhir ujian
55
BAB 54 Hari anniversary yang ke 7 bulan
56
BAB 55 Berita buruk untuk Naia
57
BAB 56 Menunggu Andri di rumah sakit
58
BAB 57 Hari perpisahan di sekolah Naia
59
BAB 58 Kabar duka untuk Naia.
60
BAB 59 Kesedihan Naia
61
BAB 60 Perpisahan dengan Mely
62
BAB 61 Perpisahan dengan Mely part 2
63
BAB 62 Sahabat baru
64
BAB 63 Melampiaskan kerinduan.
65
BAB 64 Bertemu dengan Ibu
66
BAB 65 Pertengkaran Naia dan Romi
67
BAB 66 Bertemu dengan pria mirip dengan Andri
68
BAB 67 Permintaan maaf Romi.
69
BAB 68 Ziarah ke makam Andri
70
BAB 69 Detik - detik terakhir kuliah
71
BAB 70 Hari wisuda Naia.
72
BAB 71 Perjodohan Naia dengan kembaran Andri
73
BAB 72 Persiapan pernikahan
74
BAB 73 Pesta pernikahan
75
BAB 74 Jawaban dari semua pertanyaan
76
BAB 75 Kepergian Nenek
77
BAB 76 Pindah ke rumah Andra
78
BAB 77 Kado pernikahan untuk Naia.
79
BAB 78 Siang terpanjang untuk Naia dan Andra
80
BAB 79 Hari pertama kerja
81
BAB 80 Perkelahian Naia dan Andra
82
BAB 81 Perkelahian Naia dan Andra part 2
83
BAB 82 Perhatian Andra
84
BAB 83 Kecemburuan Andra
85
BAB 84 Kesalahfahaman
86
BAB 85 Permohonan maaf Andra
87
BAB 86 Berkunjung ke makam Andri
88
BAB 87 Perhatian Andra
89
BAB 88 Kekecewaan Naia pada Andra
90
BAB 89 Naia kecelakaan.
91
BAB 90 Kondisi kritis Naia
92
BAB 91 Berita duka untuk Andra
93
BAB 92 Keajaiban Naia.
94
BAB 93 Sikap dingin nya Naia.
95
BAB 94 Sikap aneh Naia
96
BAB 95 Baikan kembali
97
BAB 96 Kedatangan sahabat.
98
BAB 97 Panggilan baru Naia dan Andra
99
BAB 98 Melanjutkan Aksi
100
BAB 99 Pergi ke pesta Romi & Dinda
101
BAB 100 Curhatan Mely
102
BAB 101 Rencana kejutan ultah Andra
103
BAB 102 Pesta ultah Andra
104
BAB 103 Kisah cerita
105
BAB 104 Kekecewaan Andra
106
BAB 105 Permintaan maaf Andra
107
BAB 106 Hari tanpa Andra
108
BAB 107 Kepulangan Andra
109
BAB 108 Pesta pernikahan sahabat nya
110
BAB 109 Menagih hutang.
111
BAB 110 Membahas kado
112
BAB 111 Kehadiran Maurin kembali
113
BAB 112 Kebisuan Naia
114
BAB 113 Penjelasan Andra
115
BAB 114 Memastikan kehamilan Maurin
116
BAB 115 Kabar kehamilan Naia
117
BAB 116 Kepergian Naia
118
BAB 117 Gagal menikah + berita jatuh nya pesawat
119
BAB 118 Pernyataan tentang Naia
120
BAB 119 Kembali nya Naia di rumah
121
BAB 120 Cek kandungan
122
BAB 121 Tingkah aneh bumil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!