Pagi ini karena hari minggu. Naia pun bermalas - malasan di atas tempat tidur nya.
Namun setelah mendengar suara Kakek dan Nenek nya tengah berbincang - bincang di ruang keluarga, ia pun segera bangkit dari tempat tidur nya, lalu bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka, setelah itu langsung menghampiri Kakek dan Nenek nya.
"Selamat pagi Kakek, selamat pagi Nenek." Sapa Naia sembari melangkahkan kaki nya menuju dapur untuk mengambil air minum.
"Selamat pagi sayang." Sahut kedua nya.
"Mbok Sumi ! , kapan Mbok datang.?" Seru Naia saat melihat asisten rumah tangga nya. Dan bertanya pada Mbok tersebut.
"Tadi malam Neng." Sahut Mbok Sumi.
"Sayang, semalam kamu sama Mely jalan kemana ?" Tanya Kakek pada Naia yang tengah berjalan menuju ke arah nya.
"Semalam Naia sama Mely jalan dengan Kak Andri dan juga Nando sahabat nya Kak Andri. Pertama makan di resto favorit nya kak Andri, setelah itu kami kebukit taman hati Kek." Sahut Naia.
"Hemm cerita dong sayang, kamu dapat kejutan apa dari Andri.?" Tanya Nenek sembari menggoda Naia.
"Loh Nenek kok tau tentang kejutan itu ?" Tanya Naia keheranan.
"Tau dong, kan di kasih tau Mely." Sahut Nenek
"Hemm pantesan aja semalam bicara nya sambil bisik - bisik." Gerutu Naia.
"Terus kejutan nya ?" Tanya Nenek lagi dengan rasa penuh penasaran.
"Ada deh." Sahut Naia sembari senyum - senyum.
"Ayo cerita Nai, nggak boleh ada rahasia-rahasia'an di antara kita." Ujar Kakek pada Naia.
"Oke deh Naia cerita, tapi Kakek dan Nenek harus janji ya, nggak bakalan marahin Naia." Gumam Naia pada kedua nya
"Iya janji. Emang kapan sih Nai kami pernah memarahimu.!" Seru Nenek pada Naia.
"Sebenar nya tadi malam Kak Andri... ngungkapin perasaan nya pada Naia." Ucap Naia dengan ragu, karena iya takut Kakek dan Nenek tak menyetujui hubungan nya dengan Andri
"Ha..! Yang benar kamu Nai.?" Tanya Kakek pada nya.
"Iya Kek." Jawab nya sambil menundukkan kepala nya.
"Syukur alhamdulillah. Kakek senang mendengar nya." Ujar Kakek
"Nenek juga ikut senang mendengar nya." Ucap Nenek menimpali ucapan Kakek.
Naia pun sepontan mengangkat kepala nya, dan memandang ke wajah kedua Kakek dan Nenek nya.
"Jadi Kakek dan Nenek setuju dengan hubungan kami ?" Tanya Naia
"Bukan hanya setuju, tapi kami juga merestui hubungan kalian berdua.
"Alhamdulillah. Yes.. Yes..!" Ucap nya sambil menarik ulur kan kedua tangan nya ke atas dan ke bawah.
"Tapi kamu harus ingat, jaga diri dengan baik." Ucap Nenek menasehati Cucu nya.
"Iya Nenek ku sayang, kalo itu Nenek tenang saja pasti aku selalu ingat Nek." Sahut Naia.
Pada saat tengah asyik berbincang - bincang.
"Naia.. Naia..." Tiba - Tiba terdengar suara Mely memanggil Nama nya.
Naia pun bergegas membukakan pintu nya.
"Ya ampun Naia kamu belum mandi, ini udah hampir jam 09 :00 tau. Apa kamu lupa, kan kemarin kita udah janji sama Dinda mau latihan lagi hari ini ." Gerutu Mely pada Naia.
" Ya ampun kamu bener, aku lupa Mel." Sahut Naia sembari menepuk jidat nya.
"Ya udah yuk ikut aku bersiap - siap dulu." Gumam Naia sembari menarik tangan Mely menuju kamar nya.
Sesampai nya di ruang keluarga. Mely pun menyapa Kakek dan Nenek sembari mencium kedua tangan Kakek dan Nenek tersebut secara bergantian.
Setelah itu ia pun melanjutkan lagi berjalan nya menuju kamar Naia
"Aku mandi sebentar." Ucap Naia pada Mely, sembari berlari ke kamar mandi.
"Nggak usah lama."Sahut Mely.
"Tring...tung...Tring... Tung..." Tiba-terdengar hp Naia berbunyi.
"Andri." Gumam Mely setelah melihat layar hp Naia.
"Nai... Naia...! Hp kamu bunyi nih." Seru Mely dari depan pintu kamar mandi tersebut.
"Tolong lihat siapa yang menelfon Mel." Ujar Naia pada Mely dari dalam kamar mandi.
"Andri." Sahut Mely
"Ya udah angkat aja, bilang aku lagi mandi." Ujar Naia.
"Oke !" Balas Mely
"Hallo Ndri, ini aku Mely." Ujar Mely pada Andri
"Loh kok kamu Mel yang angkat telfon nya, Naia mana ?" Tanya Andri dari sebrang telfon nya.
"Naia lagi mandi." Jawab Mely.
"Kok kamu jam segini udah ada di rumah Naia ?" Tanya Andri lagi.
"Iya soal nya aku jemput dia buat latihan nari lagi hari ini." Jelas Mely.
"Oh gitu. Ya udah bilang Naia nanti aku telfon dia lagi." Ujar Andri
"Oke siap." Sahut Mely
Lalu Andri pun mematikan telfon nya.
"Enak ya jadi Naia punya pacar . Kira -kira aku kapan ya ?". Gerutu lirih Mely.
"Andri bilang apa Mel ?" Tanya Naia setelah keluar dari kamar mandi.
"Dia bilang, nanti dia telfon lagi." Sahut Mely
Setelah beberapa menit berlalu, akhir nya Naia pun selesai bersiap - siap nya.
"Yuk berangkat." Ujar Naia setelah siap.
Akhir nya mereka pun berangkat, ketempat mereka latihan.
.
.
.
Sesampai nya di gedung Alegra.
"Hai Dinda ." Sapa Mely dan Naia secara bersamaan.
"Hai Mely, Hai Nai...a." Dinda pun terbelalak saat melihat paras cantik wajah Naia.
"Aku lagi nggak sedang halu kan, masak Naia bisa berubah secantik itu. Perasaan waktu dia kesini kemarin gaya nya masih berantakan banget deh. Ah udah lah." Gerutu Dinda di dalam hati sembari menatap terus ke arah Naia
"Wow cantik sekali kamu Nai." Gumam Dinda
"Makasih Dinda." Sahut Naia sambil tersenyum.
"Hemm siapa dulu dong, nyonya Andri." Sahut Mely seraya menggoda Naia.
"Nyonya Andri ? Maksud nya ?". Tanya Dinda kebingungan.
"Ya jadi Naia sama Andri baru jadian tadi malam." Bisik lirih Mely pada Dinda.
"Ih Mely ! Mulut kamu lemes ya." Gerutu Naia
"Seharus nya kamu itu senang Nai, lebih banyak orang yang tau, lebih banyak orang juga yang ikut mendoakan hubungan kalian. Iya nggak Din .?" Ujar Mely.
"Iya bener tuh Nai." Sahut Dinda menimpali ucapan Mely.
"Selamat ya Nai, semoga hubungan kalian bisa langgeng sampe maut memisahkan." Ucap Dinda memberi selamat pada Naia
"Aamiin." Sahut Mely menimpali ucapan Dinda.
"Iya makasih ya Dinda." Jawab Naia.
"Eh kita latihan dulu yuk, kita lanjutin lagi ngobrol nya nanti. Soal nya aku ada jam kuliah siang hari ini." Ujar Dinda pada Mely dan Naia.
"Ouh ya udah yuk." Sahut Naia.
Setelah latihan kurang lebih dua jam-an, Dinda pun akhirnya menghentikan latihan nya.
"Kita lanjut besok lagi ya latihan nya." Ujar Dinda
"Oke deh siap." Sahut Naia dan Mely.
"Din mau pulang bareng ?" Tanya Naia pada Dinda
"Nggak usah deh kalian duluan aja, soal nya kita beda arah." Sahut Dinda
"Ya udah Din kami berdua pamit pulang duluan ya." Ucap Mely.
"Iya, hati - hati di jalan ya kalian." Sahut Dinda pada kedua nya
"Oke siap." Balas Naia
Naia dan Mely pun melangkah kan kaki pergi meninggal kan gedung Alegra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments