Setelah pulang sekolah.
Naia dan Mely berjalan beriringan menuju ke pintu gerbang sekolah, untuk menunggu jemputan masing - masing.
"Yah Nai sorry ya aku pulang duluan, soal nya jemputan ku udah datang." Ucap Mely pada Naia.
"Iya nggak apa - apa Mel, kamu pulang duluan aja." Sahut Naia
"Bay Nai." Ucap Mely setelah naik ke mobil, sembari melambaikan tangan nya.
"Bay ! Hati - hati di jalan ya." Balas Naia sembari melambaikan tangan nya.
"Duh mana sih ini Pao, kata nya mau jemput. Tapi kok lama banget." Gerutu lirih Naia.
"Hai Nai." Tiba - tiba terdengar suara Pria menyapa nya.
Naia pun sontak kaget, dan dengan refleks ia membalikkan tubuh nya mengarah ke pria tersebut.
"Reja ! Mau ngapain dia." Gerutu lirih Naia setelah melihat pria tersebut.
"Sory ya kalau aku ganggu kamu. Aku kesini cuma mau minta maaf aja kok." Ujar Reja pada Naia
"Kamu mau kan maafin aku ." Lanjut ucap nya
"Iya udah aku maafin kok." Sahut Naia
"Tapi kamu nggak akan dendam kan sama aku." Gumam Reja sembari bertanya pada Naia
"Nggak lah, dendam itu nggak baik tau." Sahut Naia
"Ternyata kamu baik ya Nai.
Selama ini aku udah salah, karena sudah menjahati mu ." Ujar Reja
Naia pun tersenyum mendengar ucapan nya.
"Ya udah lah nggak apa - apa, lupain aja. Yang udah terjadi biarkan berlalu." Sahut Naia.
"Makasih banyak ya Nai." Ucap Reja sembari menggenggam tangan Naia.
Naia hanya mengangguk kan kepala sembari tersenyum.
"Oh ya, kamu pulang nya pake apa ?" Tanya Reja pada Naia
"Aku lagi nunggu jemputan." Jawab Naia
"Gimana kalo pulang nya aku anterin aja?, ya hitung - hitung tanda permintaan maaf ku ke kamu." Ucap Reja.
"Makasih Ja, enggak usah repot - repot, bentar lagi juga jemputan ku datang ." Gumam Naia
"Nggak kok Nai, sama sekali nggak ngerepotin." Ucap Reja sembari menggangdeng tangan Naia menuju ke tempat dimana motor nya terparkir.
Sementara itu Andri datang, dan melihat Naia sedang di gandeng oleh pria lain.
Ia pun bergegas turun dari mobil nya, dan berlari ke arah Naia.
"Mau kamu bawa kemana pacar ku.?" Tanya Andri sembari menepis tangan Reja yang sedang menggandeng tangan Naia.
"Aku mau mengantarkan nya pulang." Sahut Reja dengan santai nya.
"Berani ya kamu, menggoda pacar ku." Ucap Andri dengan nada tinggi.
"Kenapa ? kalian kan baru pacaran, belum menikah. Jadi masih bebas dong dia mau deket sama siapa aja." Gumam Reja pada Andri
Akhir nya pun terjadi perkelahian yang sangat hebat.
"Yang ..! Udah yang lepasin dia, kamu itu salah paham." Teriak Naia saat melihat Andri tengah mencengram kerah baju Reja .
Namun Andri sama sekali tak menghiraukan ucapan nya.
"Stop...!" Teriak Naia dengan sangat kuat.
"Kalian ini apa - apaan sih, kayak anak kecil tau nggak." Lanjut ucap Naia. Lalu ia pun melangkahkan kaki pergi
"Awas ya masalah kita belum selesai." Ucap Andri pada Reja. Saat melihat Naia pergi meninggalkan mereka.
"Yang tunggu..!" Seru Andri.
Namun malah ganti Naia tak menghiraukan ucapan nya.
"Yang tunggu." Ucap Andri lagi sembari menangkap tangan Naia.
Akhir nya Naia pun berhenti.
"Ayo pulang." Ucap Andri sembari menuntun Naia ke mobil nya.
Naia tak menjawab, namun ia menuruti ucapan nya Andri.
"Kamu itu kenapa sih yang, kenapa kamu malah belain dia.?" Gerutu Andri pada Naia, setelah berada di dalam mobil.
"Siapa sih yang belain dia.?
Kamu itu cuma salah paham ." Sahut Naia
"Salah paham gimana coba, orang udah jelas - jelas dia menggandeng tangan mu." Ucap Andri lagi.
"Dia cuma minta maaf aja sama aku." Jelas Naia
" Terus aja belain dia." Sewot Andri
"Siapa sih yang belain dia, siapa ?" Teriak Naia
"Kalau kamu nggak belain dia, kenapa kamu nggak biarkan aku memukul nya tadi .?" Tanya Andri dengan sewot sembari membantingkan tangan di setir mobil nya.
"Terserah mau percaya atau nggak, yang pasti aku udah jujur." Sahut Naia
"Heh, emang ada orang minta maaf sambil gandengan tangan." Gerutu Andri
Naia hanya diam mendengar nya. Ia pun memalingkan wajah nya ke arah kaca jendela mobil tersebut.
"Baru aja telat sebentar, kamu udah mau macem - macem.
Apa lagi nanti kalau aku tinggalin kuliah." Andri pun terus menggerutu.
Mendengar ucapan Andri, Naia pun meneteskan Air mata nya.
"Belum apa - apa aja udah kayak gini, gimana nanti kedepan nya." Gumam Andri.
"Seharus nya kamu itu berfikir sebelum bertindak. Dan seharus nya juga kamu tau aku perduli sama kamu.
Kalau seandai nya aja tadi kamu pukul Reja, terus dia terluka, dan nggak terima. Dia lapor kepihak sekolah, ke guru BK. Lalu guru BK ngadu ke KepSek, ijazah kamu di tahan. Bukan nya kamu lulus, tapi malah di keluarkan gimana coba ?
Emang kamu mau ngulang kembali ke kelas XII lagi." Ucap Naia dengan terus memandang keluar kaca mobil.
Andri pun terdiam sejenak.
"Kamu benar yang, aku nggak kepikiran sampai kesana." Gumam Andri.
"Ya nggak bakal kepikir lah, orang hati nya aja udah di kuasai oleh emosi." Gerutu Naia dalam hati.
"Yang maaf ya.!" Gumam Andri sembari menggenggam tangan Naia.
Naia tak menjawab nya. Dan ia malah menepis tangan Andri.
"Yaaang..." Ucap Andri, sembari menarik wajah Naia menghadap ke arah nya.
Walau pun wajah Naia dan wajah Andri sekarang berhadapan. namun Naia tetap tak mau memandang ke arah Andri.
"Yang maaf." Ucap nya lagi, sembari merayu Naia.
"Maaf kamu nggak bisa menghapuskan perkataan mu dari pikiran aku." Sahut Naia sembari menitikan air mata.
"Maaf kalau perkataan ku udah menyakiti mu yang. Aku sama sekali nggak ada maksud buat berbicara kasar sama kamu yang. Aku terbawa emosi." Ucap Andri sembari mengusap airmata
Naia.
"Lebih baik kita udahin aja hubungan kita ini." Ucap Naia
"Yang kok kamu ngomong nya gitu.?" Tanya Andri
"Kita nggak tau apa yang akan terjadi di kedepan nya nanti. Daripada bikin kamu menyesal nanti nya, lebih baik kita udahin aja. Sebelum semua nya terlambat." Ucap Naia sembari terus menitikan air mata nya.
"Nggak, aku nggak mau yang. Aku udah terlanjur nyaman sama kamu, dan aku juga udah terlanjur sayang sama kamu." Andri terus memohon pada Naia, dan air mata nya pun ikut menetes.
"Antarin aku pulang." Ketus Naia
"Ia aku antarin kamu pulang. Tapi tarik dulu ucapan mu, dan maafkan aku." Sahut Andri.
Naia tak menjawab nya.
"Aku janji Yang, aku nggak akan ngomong kasar lagi sama kamu." Gumam Andri
Namun Naia masih tetap bungkam. Ia tak menjawab sepatah katapun.
"Kasih tau Bee gimana cara nya biar kamu mau memaafkan aku. Apapun persyaratan nya, aku terima.
Sekalipun sujud di kaki kamu, aku nggak masalah. Yang penting kamu maafin aku." Andri pun terus memohon pada Naia.
Karena Naia tidak tega sama Andri akhir nya,
"Iya udah aku maafin." Gumam nya.
"Benar Yang .?" Tanya Andri untuk meyakinkan diri.
"He'em." Sahut Naia sembari menganggukkan kepala nya.
"Makasih ya Yang." Ucap Andri sembari memeluk tubuh Naia.
"Iya. Ya udah ayo pulang." Gumam Naia.
Akhir nya Andri pun mengantarkan Naia pulang kerumah nya.
Dan setiap hari Andri pun setia mengantar jemput Naia ke sekolah, selama Naia UAS.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Eny Ambarwati
Nai hrs bs jaga sikap sm org lain...kasihan Andri...jaga hati nya
2020-08-09
0