Setalah selesai menyantap makanan nya. Andri pun mengajak Naia, Nando dan juga Mely untuk melanjutkan perjalan nya.
"Mel sebenar nya kita mau kemana sih ?" Tanya Naia pada Mely dengan penuh rasa penasaran nya.
"Aku juga nggak tau Nai." Jawab Mely
"Ah bohong kamu. Kan kalian bertiga yang merencanakan ini semua." Gerutu Naia pada Mely.
"Loh Nai, aku nggak ikut - ikutan tau. Aku juga kaget tadi waktu Andri sama Nando datang kerumah menjemput ku. Beneran suer." Sahut Mely sembari mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah nya.
"Iya Nai aku juga nggak ikut - ikutan ya. Ini semua fix rencana nya Andri." Ujar Nando pada Naia.
"Kak Andri." Gumam Naia sembari melirik ke arah Andri
"He..He.." Andri pun hanya bisa tersenyum.
Sesampai nya di tempat tujuan.
"Loh, loh inikan taman bukit hati, tempat biasa orang pacaran. Mau ngapain kalian ngajakin kami kesini ?" Gerutu Mely pada Nando dan Andri.
"Udah deh say kamu ikut aja, nanti juga kamu bakalan tau." Sahut Nando.
Taman bukit hati adalah Bukit yang berbentuk hati dan di kelilingi taman di dalam nya.
Sementara itu.
Andri menggenggam tangan Naia sembari menuntun nya ke atas bukit tersebut.
Sedangkan Mely dan Nando tengah asik berfoto - foto di taman nya.
"Wah tempat nya bagus banget." Gumam Naia sambil mengedarkan pandangan nya kesetiap penjuru. Setelah sampai di puncak bukit nya.
"Kamu suka ?" Tanya Andri
"Hemm suka banget kak." Jawab Naia sambil mengangguk angguk kan kepala nya.
"Kak, kak Andri lihat deh itu bintang-bintang nya indah banget." Gumam Naia sembari terus menunjuk ke atas langit."
"Jelasin kenapa aku harus melihat bintang di atas sana, kalau di depan mata aku sekarang aja ada bintang yang jauh lebih indah." Ujar Andri pada Naia
"Ih apaan sih, kok malah ngegombal." Gerutu Naia.
"Cie, ehembb...!" Goda Mely dan Nando yang tiba-tiba nongol di belakang mereka.
Namun Naia dan Andri tidak menghiraukan kedua nya.
"Nai kata - kata ku ini tulus keluar dari dalam hati." Ujar Andri sembari menggenggam kedua tangan Naia, dan menatap lekat ke wajah nya.
"Aku nggak tau kenapa perasaan ini bisa hadir, yang pasti aku selalu merasa nyaman jika berada di samping mu.
Aku suka sama kamu Nai. Kamu mau kan menjadi kekasih ku.?" Tanya Andri lagi sembari terus menggenggam kedua tangan Naia dengan perasaan penuh harap.
"Terima..! Terima.." Sorak Nando dan Mely
"Maaf kak aku nggak bisa." Sahut Naia sembari melepaskan jari jemari nya dari genggaman tangan Andri.
"Ini anak kenapa sih, bukan nya dia udah suka sama Andri sejak awal ya. Tapi kok malah menolak nya." Gerutu dalam hati Mely
"Loh, tapi kenapa Nai ?" Tanya Mely pada Naia.
Namun Naia mengabaikan pertanyaan nya Mely.
"Beri aku satu alasan aja Nai, kenapa kamu tidak mau menerima ku." Ucap Andri dengan penuh rasa kecewa.
"Aku belum selesai kak. Maksud aku, aku nggak bisa bohongi perasaan ku kalau sebenar nya aku juga memiliki perasaan yang sama." Ujar Naia sembari tersenyum.
"ha.. Apa, apa kamu serius Nai dengan ucapan mu barusan .?" Tanya Andri pada Naia dengan sedikit keraguan
"Hemb..!" Seru Naia sembari tersenyum, dan mengangguk - angguk kan kepala nya.
"Berarti malam ini kita sah jadian dong ?" Tanya Andri lagi untuk meyakinkan diri.
"Iya kak Andri." Sahut Naia sembari terus tersenyum pada nya.
Andri pun berhambur saat mendengar jawaban dari Naia. Ia mengepalkan jari jemari nya dan menaik turun kan lengan nya.
"Yes..Yes.." Gumam lirih nya.
"Tunggu deh Andri, kamu ngungkapin kata cinta pada Naia, bukan karena dia sudah berubah menjadi cantik seperti ini kan ?" Tanya selidik Mely.
"Nggak kok Mel, sebenar nya aku emang udah suka sama Naia sejak awal kita ketemu.
Dan kalo boleh aku jujur, sebenar nya aku lebih suka sama penampilan Naia yang apa ada nya, ketimbang yang sekarang." Jelas Andri pada Mely.
Setelah mendengar jawaban dari Andri. Mely dan Nando pun mengucap kan selamat pada kedua nya.
"Oh iya Nai sekarang kita udah resmi pacaran, jadi jangan panggil aku dengan sebutan kakak lagi ya. Kita kan sepasang kekasih bukan Kakak sama Adik." Ujar Andri pada Naia
"emb... Terus panggil apa dong ?" Tanya Naia
"Gimana kalo pakek sebutan Bee sama Pao. Aku panggil kamu dengan sebutan kesayangan Bee, dan kamu memanggilku dengan sebutan Pao. Mau nggak ?" Tanya Andri pada Naia
"Oke boleh juga."Sahut Naia
"Oke deal ya. Nando sama Mely yang menjadi saksi nya." Gumam Andri sembari menjabat tangan Naia.
"Oh iya Naia sebaik nya kamu juga nggak perlu panggil aku dengan sebutan kakak, karna kita kan sekarang sudah menjadi teman." Gumam Nando pada Naia.
"Tapikan sebutan Kakak itu untuk menghargai orang yang lebih tua kak." Ujar Naia pada Nando
"Tapi kan aku belum tua - tua amat Nai." Gerutu Nando.
"Emm iya deh iya." Sahut Naia.
Setelah berbincang - bincang panjang, mereka berempat pun memutuskan untuk pulang. Karena hari sudah semakin malam
Andri pun mengantarkan Nando terlebih dahulu, setelah itu Mely, dan yang terakhir baru lah Naia.
.
.
.
Sesampai nya diteras rumah. Naiapun langsung mengetuk pintu rumah nya, tak lupa sembari mengucapkan salam.
"Iya sebentar." Terdengar suara sahutan Nenek.
"Eh.. udah pulang kalian." Tanya Nenek
"Udah Nek." Sahut Andri sembari mencium punggung tangan Nenek.
"Nek Andri minta maaf ya, karena sudah semalam ini Andri baru mengantarkan Naia pulang." Ucap nya dengan raut wajah yang memelas.
"Iya nggak apa - apa Nak.
Udah ayo masuk dulu." Ujar Nenek sembari mengajak Andri untuk masuk.
"Nggak usah Nek, makasih. Lain kali aja, soal nya ini sudah malam. Andri mau langsung pamit pulang aja." Ucap Andri sembari berpamitan.
"Ya sudah kamu hati - hati di jalan ya nak." Ujar Nenek pada Andri
"Oke siap Nek." Sahut Andri sembari melangkah kan kaki menuju mobil nya.
Setalah mobil Andri menjauh dari halaman rumah nya.
Nenek pun mengajak Naia untuk masuk kedalam rumah, dan beristirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments