Evi langsung menutup mulutnya dan mengangkat kakinya lagi ketika mendengar pintu dibuka,
Sam keluar dan menuju ke arah Nadira Sarah dan Evi
"ayo sekarang kalian masuk ke dalam, karna tugas kalian ada di dalam!"
jika saja mulut Evi tidak tertutup tangannya dia pasti sudah bertanya apa yang harus mereka lakukan.
Akhirnya mereka bertiga menurut saja dan menuju ke pintu masuk, saat melangkah mereka terkejut mendengar suara lompatan, mereka berhenti dan melihat ke arah Evi yang melompat dengan satu kaki sambil menutup mulutnya,
Sarah dan Nadira ingin tertawa namun ditahan karna takut, sedang Sam sudah tertawa dengan keras melihat Evi,
"kamu mau jadi pocong, melompat-lompat kayak gitu?" Sam ngomong sambil tertawa,
Evi hanya menggelengkan kepalanya karena mulutnya masih tertutup tangannya, bukannya dia tidak terpikir untuk membukanya tapi dia takut mulutnya keceplosan dan membuat Sam marah yang akan menambah hukuman untuk mereka.
"ya ampun kamu tuh yah, emang patuh atau oon sih?" ucap Sam, sambil masih menertawakan Evi.
"turunin kaki!" perintah Sam
Evi pun menurut dan menurunkan kakinya.
Saat Sam ingin berbalik dia melihat Evi masih belum membuka mulutnya.
"duh kamu ini, turunkan tanganmu, hukuman mu sudah selesai!" ucap Sam
namun Evi menggelengkan kepalanya dan tetap menutup mulutnya dengan tangannya.
"ya udah terserah kamu" jawab Sam sambil membalikkan tubuhnya dan melangkah.
Bukannya Evi tidak mau membuka mulutnya, dia takut jika dia menurunkan tangannya, mulutnya akan mengatakan hal-hal yang di luar kendalinya.
Nadira dan Sarah merangkul Evi sambil terus menahan tawanya melihat tingkah Evi.
Setelah berada di dalam ruangan, Evi masih menutup mulutnya.
"loh kenapa menutup mulut dek? apa ada bau tak sedap di dalam sini dek?" tanya Reza.
Setelah melihat muka Evi, Reza langsung menyadar jika ini pasti kerjaan si Sam.
"hmmm pasti ini kerjaan kamu yah Sam?"
"Sam pura-pura tidak mendengar dan seolah sibuk mencari-cari sesuatu.
"udah dek buka aja mulutnya!" perintah Reza.
Mendengar suara Reza yang lembut, Evi pun menurut dan membuka mulutnya,
"terima kasih kak, kakak baik banget beda banget sama kakak yang itu yang..." belum menyelesaijan ucapannya, Evi diam karna di senggol nadira.
"ya jelas bedalah" jawab Sam, " aku kan kakak terkeren di antara anggota BEM kampus ini."
"iya keren ngomelnya", jawab Evi.
Evi memukul mulutnya karna lagi-lagi tidak bisa di rem.
"nah begitulah Za, kalau mulutnya di buka, nyerocos aja kayak ember bocor"
Evi ingin menjawab tapi Nadira segera menggenggam tangannya, jadi dia hanya diam.
Reza hanya menggeleng melihat Sam.
"maaf kak, hari ini kami di minta datang untuk apa yah?" tanya nadira.
"ntar dulu dek, kak Reza mau tau dulu, nama teman-temanmu"
"oh ya kak"
"aku sarah kak"
"aku evi kak"
baiklah Nadira, Sarah dan Evi, panggil aja aku kak Reza, yang pendiam itu kak Farhan dan yang banyak ngomong itu kak Sam. Kami mau minta tolong sama kalian untuk membantu kami membersihkan ruangan ini.
"loh kak, perasaan kemarin ada banyak anggota cewek, kok gak mereka aja yang membersihkan?" cerocos evi.
Nadira segera menyenggol bahu Evi,
"maaf kak" ucap Evi sambil nyengir.
"dasar ember bocor, nyerocos aja gak lihat situasi" omel Sam,
"sama aja", jawab Evi.
"gak papa dek" jawab Reza, "kamu benar sih, tapi anggota kita yang cewek gak suka bersih-bersih makanya kami patungan untuk minta tolong orang untuk bersih-bersih, tapi berhubung dia akan melahirkan jadi dia minta izin cuti"
"oh begitu" jawab Evi.
"gimana kalian bersedia kan?" tanya Reza.
"kita sih mau aja kak, tapi traktir makan siang yah" jawab Evi.
"hush Evi..." Nadira dan Sarah, protes.
"gak kak, gak papa kita bantuin bersih-bersih, tadi Evi hanya bercanda kak" ucap Nadira.
"woi ember bocor, kalau membantu orang itu harus ikhlas dong, bersih-bersih doang kok minta traktir." ejek Sam.
"woi kak sam yang terkeren dalam urusan ngomel, kalau minta tolong, dengan halus jangan dengan ngomel" jawab Evi.
"hmmm jadi kami harus bersihkan ruang yang mana dulu nih kak?" tanya Sarah.
"ruang rapat dulu dek yang di pakai kemarin!"
"baik kak"
"yuk Ra kita segera bekerja, kalau terus mendengar Evi dan kak Sam gak bakalan selesai kerjaan kita."
Nadira hanya tertawa, dan segera melangkah mengikuti Sarah.
"tungguin dong!", seru Evi.
Nadira, Sarah dan Evi membuka ruang rapat dan melihat tiga kursi dan tiga meja di depan, selebihnya kursi dan meja yang di susun dari samping seperti huruf "U", mereka mencari-cari sapu namun tidak menemukan, akhirnya Nadira keluar ruang rapat untuk bertanya kepada kak Reza, tapi dia tidak bertemu dengan kak reza hanya ada Farhan yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya.
"maaf kak alat kebersihan dimana yah?"
"di ruang samping toilet" jawab Farhan tanpa beralih dari ponselnya.
"em toiletnya dimana kak?" tanya Nadira lagi,
Farhan mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Nadira. " itu di sebelah sana"
"terima kasih kak"
Nadira segera melangkah ke arah toilet dan mengambil semua alat kebersihan, tangan kanannya membawa air yang berisi ember, tangan kirinya membawa sapu dan alat pel, sedang kemoceng dia apit di lengannya.
Farhan masih melihat ponselnya namun dia melirik Nadira yang lewat dengan membawa semua peralatan kebersihan.
Nadira kesulitan membuka pintu ruang rapat karna tangannya penuh bawaan akhirnya dia mendorong pintu menggunakan pant*tnya, tapi dia tidak sadar karna yang dipikirkannya hanya membuka pintu ruang tersebut.
Sesampainya di dalam Evi segera mengambil kemoceng, Sarah mengambil sapu dan nadira kebagian pelannya saja. Setelah selesai mereka keluar ruangan dan segera membersihkan area luar.
Setelah selesai semuanya mereka pergi ke toilet untuk mengembalikan alat kebersihan dan mencuci tangan. Saat keluar toilet Reza memanggil Nadira,
"Nadira!"
"iya kak"
"kesini ajakin Evi dan Sarah!"
"wah kamu uda hafal nama mereka ya Za" seru Sam.
"iya dong aku kan paling cepat dalam menghafal" jawab Reza.
"hemm giliran nama cewek aja cepet hafalnya, coba pelajaran, biar menghafal berjam-jam juga kamu gak hafal-hafal."
"ya iyalah mereka kan cuma bertiga yang dihafal kan cukup tiga kata Sam, lah kalau pelajaran tiga kata cuma sampai adalah, belum masuk penjelasan. tapi aku masih mendingan lah kamu hafal nama orang susah pelajaran apalagi."
"hahaha" terdengar suara Evi tertawa, kak Reza jangan salah kak, kak Sam itu cepet hafalnya.
"masa sih?" tanya Reza
"eh mimpi apa nih si ember bocor belain gue?" sahut Sam.
"iya kak Sam itu cepet hafal, hafal waktu mengomel, bahkan tanpa menghafal pun dia bisa mengeluarkan beribu-ribu kata untuk mengomel" jawab Evi.
"kwkwkwk" mereka semua tertawa mendengar ucapan Evi, kecuali Farhan yang masih fokus pada ponselnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments