Bercerita kepada Nadia

Kini pagi telah menjelang, aku bangkit dari tempat tidur dan segera menuju kamar mandi, seperti biasanya aku harus mengeluarkan semua sisa makanan yang ada dalam perutku.

Tok... tok...

"Lyra buka pintunya!" terdengar suara Nadia memanggilku dan mengetuk pintu rumahku. dengan langkah gontai aku membukakan pintu.

"Lyra kamu kenapa tidak memberi tahuku jika kamu sedang sakit. padahal kemaren kamu masih baik2 saja." Nadia bicara sambil berjalan masuk kedalam rumah dan duduk di ruang tamu.

"Maaf ya Nad. aku hanya tidak ingin kamu cemas. kamu tidak usah khawatir aku baik2 saja."

"Tapi wajah kamu pucat sekali Lyra. apakah kamu sudah minum obat? oh iya aku lupa. kemaren aku dengar gosip di RS. ada yang melihat kamu di gandeng dengan seseorang dan ada yang mengatakan jika orang itu adalah Dr Yandra apakah itu benar?"

Tamatlah riwayatku jika Nadia mencurigai aku. tetapi apakah ini saatnya aku mengatakan hal yang sebenarnya kepada Nadia. karena hanya dia teman yang rasanya bisa aku percaya.

"Ya, dia memang Dr Yandra. Nad aku ingin bercerita kepadamu. aku tidak sanggup memendam semuanya." kembali cairan bening itu lolos begitu saja dari kelopak mataku. aku ingin menyimpan semua masalahku tetapi apalah daya karena aku hanya seorang wanita aku butuh teman bercerita dan butuh sandaran untuk menenangkan perasaanku yang kini sedang hancur.

"Ya Allah Lyra. kenapa kamu tidak bercerita kepadaku? apakah kamu tidak mempercayai aku sebagai sahabatmu?"

"Bu-bukan begitu maksud aku Nad. aku hanya tidak ingin membuatmu menjadi kepikiran dengan masalahku.aku mengira jika aku mampu untuk menyimpan semua masalahku tetapi aku tidak bisa Nad."

Nadia bergeser duduk di sampingku dia segera memeluk diriku yang masih terisak menahan tangis. "Lyra kamu bisa bercerita kepadaku apapun masalahmu. jika aku tidak bisa memecahkan masalahmu paling tidak aku bisa menjadi pendengar setiamu dan bisa mengurangi sedikit beban pikiranmu.

Aku segera menceritakan semua masalahku kepada Nadia. dan Nadia juga tak bisa menahan tangisnya saat mendengar semua cerita ku "Aku adalah wanita bodoh Nad. ini semua salahku yang Lena sehingga aku ber asumsi sendiri dan salahku yang begitu berani melabuhkan hatiku tanpa mengenal latar belakang dirinya. aku tahu kamu sekarang pasti membenci diriku yang bodoh ini."

"Ssssttt... tenanglah Lyra. kamu pasti bisa menjalani ujian ini. aku percaya bahwa kamu adalah wanita yang kuat. dan mana mungkin aku bisa membenci dirimu. kamu itu adalah sahabatku." aku kembali memeluk sahabatku itu dan ku tumpahkan semua beban yang selama beberapa bulan ini kupendam sendiri.

***

Kini perasaanku sudah lebih tenang karena aku telah menceritakan semuanya kepada sahabatku. Nadia sengaja tidak masuk kerja hari ini hanya untuk menemani aku di kontrakanku ini. kami menghabiskan waktu bercerita tentang Dr dingin itu hingga memasak karena aku menginginkan nasi goreng seafood dan Nadia memenuhi permintaanku. aku bersyukur bisa memiliki sahabat seperti Nadia karena dia sudah ku anggap seperti kakakku sendiri.

"Jadi apa rencanamu kedepannya Lyra?" Nadia bertanya kepadaku saat kami sedang menikmati nasi goreng buatannya.

"Aku ingin berhenti bekerja Nad." aku menjawab singkat sambil menyendok nasi goreng itu masuk kedalam mulutku.

"Apakah kamu yakin dengan keputusanmu itu?"

"Aku yakin Nad. karena aku akan pergi dari kota ini. jika aku masih disini maka aku tidak akan bisa move on dari Dr dingin itu. aku ingin melupakan semuanya tentang dia."

"Tapi kamu mau kemana Lyr? bukankah kamu sendiri yang mengatakan bahwa kamu tidak mempunyai siapa2 selain dari pamanmu yang ada di kampung?"

"Kamu tidak perlu khawatir Nadia. aku pasti bisa menjaga diriku dan calon bayiku. selagi aku bisa berdiri di atas kakiku sendiri maka akan aku jalani. siap atau tidak siap aku harus siap.aku harus menjalani hidupku sebagaimana mestinya. dan aku percaya Allah akan selalu bersamaku."

"Baiklah jika itu memang keputusan yang mutlak bagimu. aku selalu mendo'akanmu. dan kamu harus janji akan memberiku kabar jika nanti kamu sudah berada di luar kota ini." aku tersenyum dan mengangguk tanda mengiyakan permintaan Nadia.

Setelah makan siang Nadia pamit untuk pulang. karena dia juga ada urusan yang harus di selesaikan.kini tinggal aku sendiri dirumah kontrakanku. aku duduk di ranjang usangku dan kembali aku memikirkan langkah selanjutnya. kemana aku harus pergi? apakah aku pulang kampung saja? tapi bagaimana dengan paman jika dia mengetahui keadaanku yang kini sedang berbadan dua.

Aku segera mengemasi barang-barangku. dan besok pagi2 sekali aku harus tiba di terminal Bus, aku harus pergi lebih awal. tidak ada pilihan lain selain aku pulang untuk menemui paman dan meminta maaf atas segala kesalahan yang telah aku perbuat. aku berharap paman bisa memaafkan aku dan menerima diriku dan calon bayiku.

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan jejak ya raederku tercinta,like, komen dan vote. agar Author semangat Update. terimakasih 🙏🥰🥰

Terpopuler

Comments

ayu Dewana

ayu Dewana

lagi sedang menyimak ceritanya...

2022-08-26

0

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

cinta boleh tpi jngn jd bodoh

2022-07-18

2

nafisahh❤️❤️❤️

nafisahh❤️❤️❤️

lanjut thor

2022-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Tak Disengaja
2 Kuserahkan semua untukmu
3 Datangnya penyesalan
4 Mendengar cerita Nadia
5 Garis dua
6 Menemui Si Dokter dingin
7 Hari-hari yang berat bagiku
8 Kebaikan Dr Evan
9 Rasa takut dan bahagia
10 Ternyata dia tak seburuk yang aku kira
11 Mengeluarkan Uneg-uneg ku
12 Ke gigihan Dr dingin
13 Tawaran Dr dingin
14 Bercerita kepada Nadia
15 Ku tinggalkan dirimu demi kebaikanku
16 Syarat yang tak bisa aku penuhi
17 Apapun yang terjadi aku akan melindungi nyawa anakku
18 Menjadi tersangka
19 Gudang penyesalan
20 Hari persidangan
21 Bebas
22 Panggilan tidak nyaman
23 Lamaran mas Arman
24 Pertama kali naik pesawat
25 Hinaan dan cacian
26 Di Rumah Sakit
27 Penolakan ku
28 Kembali ke kota Padang
29 Menerima lamaran mas Arman
30 Mas Arman sakit kepala
31 Di pabrik
32 Mas Arman kecewa
33 Sah menjadi pasangan suami istri
34 Acara resepsi pernikahan
35 Pesan dari dokter dingin
36 Rencana Dr Dingin
37 Pengakuan Yandra pada sang Mama
38 Mencari tahu
39 Salah paham
40 Memperbaiki kesalahpahaman
41 Sakit kepala yang kedua kalinya
42 Di Rumah Sakit
43 Arman vs Yandra
44 Perpisahan demi kebaikan
45 Ternyata cemburu itu sakit
46 Luapan penyesalan
47 Pacaran ala anak remaja
48 Bertemu Teman
49 Sepasang cincin kawin
50 Bertemu Rival
51 Pulang cepat
52 Mengetahui penyakit Arman
53 Rasa takut yang begitu besar
54 Hanya dia yang bisa menenangkan aku
55 Lyra kritis
56 Welcome Baby Boy
57 Tak ada hal yang aku inginkan selain melihatmu bahagia
58 YANJU SANJAYA
59 Kebahagiaan Lyra
60 Bercerita kepada Orangtua
61 Mengunjungi Bayi Yanju
62 Kembali ke aktivitasnya semula
63 Memberi Nadia kabar
64 Memberi tahu Lyra
65 Masih bercerita
66 Mama Anggi ingin ketemu Yanju
67 Canda jadi Luka
68 Rasa cemas
69 Kunjungan Nadia dan Dokter Evan
70 Bercerita kepada dokter Evan
71 Rencana kedatangan Oma
72 Menjemput Mama Anggi
73 Yanju bertemu Oma Anggi
74 Mengetahui yang sebenarnya
75 Rasa takut Lyra
76 Kedatangan Papa Malik dan Yandra
77 Kembali suasana Haru
78 Berusaha ikhlas dan merelakan
79 Pertemuan tak sengaja
80 Makan siang bersama
81 Cemburu tiba-tiba
82 Prihal Sekardus mi instan
83 Kultum dalam mobil
84 Kejahilan Sikutub
85 Makan bakso
86 Cruise liner
87 Gaji Randa dipotong dua kardus mie instan
88 Menemui Dokter Obgyn
89 Keadaan Arman memburuk
90 Memberi tahu Papa dan Mama
91 Papa dan mama datang menjemput
92 Ke Rumah Sakit
93 Abnesia ringan
94 Berusaha tetap tegar
95 Kedapatan mama dan papa
96 Mengantar bekal ke RS
97 Panggil Abang
98 Menjalani operasi
99 Koma
100 Baby Twins
101 Pengen makan disuapin kamu
102 Berhenti Berdetak
103 Hal tak terduga
104 Kedatangan Widi
105 Dokter Yoga
106 Diantar pulang
107 Morning sickness
108 Alergi
109 Menerima permintaan
110 Kekecewaan Papa dan Mama
111 Di sekolah
112 Jalan-jalan
113 Pernikahan Nadia dan Dr Evan
114 Di pesta
115 Di Jogja
116 Bertemu orangtua di Jogja
117 Perang dingin
118 Berubah seketika
119 Kejutan
120 Ngobrol bersama
121 Ungkapan Arman
122 ENDING
123 Bonus 1. Perkara gudeg
124 Part bonus
125 Bonus chapter 2. Lyra koma
126 Pengumuman
127 Pengumuman
128 Novel baru
129 Pengumuman
130 Novel Baru
131 Karya baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Pertemuan Tak Disengaja
2
Kuserahkan semua untukmu
3
Datangnya penyesalan
4
Mendengar cerita Nadia
5
Garis dua
6
Menemui Si Dokter dingin
7
Hari-hari yang berat bagiku
8
Kebaikan Dr Evan
9
Rasa takut dan bahagia
10
Ternyata dia tak seburuk yang aku kira
11
Mengeluarkan Uneg-uneg ku
12
Ke gigihan Dr dingin
13
Tawaran Dr dingin
14
Bercerita kepada Nadia
15
Ku tinggalkan dirimu demi kebaikanku
16
Syarat yang tak bisa aku penuhi
17
Apapun yang terjadi aku akan melindungi nyawa anakku
18
Menjadi tersangka
19
Gudang penyesalan
20
Hari persidangan
21
Bebas
22
Panggilan tidak nyaman
23
Lamaran mas Arman
24
Pertama kali naik pesawat
25
Hinaan dan cacian
26
Di Rumah Sakit
27
Penolakan ku
28
Kembali ke kota Padang
29
Menerima lamaran mas Arman
30
Mas Arman sakit kepala
31
Di pabrik
32
Mas Arman kecewa
33
Sah menjadi pasangan suami istri
34
Acara resepsi pernikahan
35
Pesan dari dokter dingin
36
Rencana Dr Dingin
37
Pengakuan Yandra pada sang Mama
38
Mencari tahu
39
Salah paham
40
Memperbaiki kesalahpahaman
41
Sakit kepala yang kedua kalinya
42
Di Rumah Sakit
43
Arman vs Yandra
44
Perpisahan demi kebaikan
45
Ternyata cemburu itu sakit
46
Luapan penyesalan
47
Pacaran ala anak remaja
48
Bertemu Teman
49
Sepasang cincin kawin
50
Bertemu Rival
51
Pulang cepat
52
Mengetahui penyakit Arman
53
Rasa takut yang begitu besar
54
Hanya dia yang bisa menenangkan aku
55
Lyra kritis
56
Welcome Baby Boy
57
Tak ada hal yang aku inginkan selain melihatmu bahagia
58
YANJU SANJAYA
59
Kebahagiaan Lyra
60
Bercerita kepada Orangtua
61
Mengunjungi Bayi Yanju
62
Kembali ke aktivitasnya semula
63
Memberi Nadia kabar
64
Memberi tahu Lyra
65
Masih bercerita
66
Mama Anggi ingin ketemu Yanju
67
Canda jadi Luka
68
Rasa cemas
69
Kunjungan Nadia dan Dokter Evan
70
Bercerita kepada dokter Evan
71
Rencana kedatangan Oma
72
Menjemput Mama Anggi
73
Yanju bertemu Oma Anggi
74
Mengetahui yang sebenarnya
75
Rasa takut Lyra
76
Kedatangan Papa Malik dan Yandra
77
Kembali suasana Haru
78
Berusaha ikhlas dan merelakan
79
Pertemuan tak sengaja
80
Makan siang bersama
81
Cemburu tiba-tiba
82
Prihal Sekardus mi instan
83
Kultum dalam mobil
84
Kejahilan Sikutub
85
Makan bakso
86
Cruise liner
87
Gaji Randa dipotong dua kardus mie instan
88
Menemui Dokter Obgyn
89
Keadaan Arman memburuk
90
Memberi tahu Papa dan Mama
91
Papa dan mama datang menjemput
92
Ke Rumah Sakit
93
Abnesia ringan
94
Berusaha tetap tegar
95
Kedapatan mama dan papa
96
Mengantar bekal ke RS
97
Panggil Abang
98
Menjalani operasi
99
Koma
100
Baby Twins
101
Pengen makan disuapin kamu
102
Berhenti Berdetak
103
Hal tak terduga
104
Kedatangan Widi
105
Dokter Yoga
106
Diantar pulang
107
Morning sickness
108
Alergi
109
Menerima permintaan
110
Kekecewaan Papa dan Mama
111
Di sekolah
112
Jalan-jalan
113
Pernikahan Nadia dan Dr Evan
114
Di pesta
115
Di Jogja
116
Bertemu orangtua di Jogja
117
Perang dingin
118
Berubah seketika
119
Kejutan
120
Ngobrol bersama
121
Ungkapan Arman
122
ENDING
123
Bonus 1. Perkara gudeg
124
Part bonus
125
Bonus chapter 2. Lyra koma
126
Pengumuman
127
Pengumuman
128
Novel baru
129
Pengumuman
130
Novel Baru
131
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!