Datangnya penyesalan

Kini waktu telah menunjukkan pukul 2.30, aku terbangun dan kurasakan ada tangan kekar yang masih memeluk diriku, perlahan ku angkat wajahku untuk menenggadah ke atas dan kulihat wajah tampan itu masih tidur dengan lelap, mungkin dia masih sangat lelah setelah menjalani aksi panas yang kami lakukan malam ini, ntah berapa kali kami mengulanginya sehingga kami benar-benar telah merasakan kelelahan,dan tidur dengan saling berpelukan.

Perlahan ku longgarkan pelukannya, aku menatap wajah itu dengan dalam, kenapa aku begitu mencintaimu? setelah malam ini kita lalui apakah ada rasa dihatimu nanti untukku? bagaimana jika nanti dirimu meninggalkan aku begitu saja! apakah aku bisa menjalani hidupku seperti semula setelah apa yang telah kita lalu malam ini? aku segera duduk dan ku ambil pakaianku di dalam lemari kecil yang berada di dalam kamar ku dan kukenakan segera.

Banyak pertanyaan yang terlintas di benakku, tapi aku tak bisa menahan dirinya jika dia ini pergi meninggalkan aku! karena aku menyadari, bahwa aku dan dia tak mempunyai hubungan apa-apa,dan apa yang terjadi malam ini,itu semua karena keinginanku, aku yang merelakan kesucian ku di renggut olehnya.

Saat segudang pertanyaan terlintas di benakku,aku merasakan tangan kekar itu menari tubuhku kembali masuk kedalam pelukannya, kudengarkan racauan suaranya yang berat, mungkin dia sedang mengigau.

"Dokter, ayo bangun! ini sudah larut malam." aku terpaksa untuk membangunkan dia, walaupun aku tidak tega untuk mengganggu tidur lelapnya,karena aku takut jika warga tahu aku telah membawa laki2 masuk kedalam rumah kontrakanku, karena yang punya kontrakan telah memberi peringatan bila wanita lajang yang menghuni kontrakan dilarang membawa laki2 masuk kecuali keluarga.

"Hmmm..! jam berapa ini?" dia membuka matanya dan tersenyum kepadaku

"Sudah Jam setengah 2! apakah dokter tidak ingin pulang?" aku menanyakan kepadanya sebenarnya aku masih ingin berlama-lama bersama dirinya tapi aku takut jika para tetangga mengetahui. kulihat dia segera duduk dan mengenakan kembali pakaiannya yang telah aku pungut dan kuletakan di samping tempat tidurnya.

"Itu masih basah, apakah dokter tidak kedinginan?"

"Ya harus bagaimana lagi, soalnya kamu nyuruh saya pulang saat ini juga!"

"Maaf Dokter aku tidak bermaksud apa-apa,tapi aku hanya takut...."

"Ya aku tahu, tenanglah! aku akan pulang sekarang."

"Tapi baju dokter masih sangat basah! aku takut Dokter akan masuk angin." ntah kenapa aku sangat menghawatirkan dia, padahal seharusnya aku menghawatirkan diriku sendiri, bagaimana nanti jika terjadi hal buruk kepada diriku? aku benar-benar telah dibutakan oleh cinta.

"Dokter tunggulah sebentar, biar aku keringkan dengan setrika."

"Tidak usah! biar saya pakai saja, hanya sebentar,nanti setelah sampai di rumah akan segera saya ganti." dia menatapku dengan dalam, aku tidak tahu apa maksud dari tatapan itu, apakah ini adalah pertemuan untuk terakhir kalinya aku dan dia? tapi bukankah dia adalah pemilik RS tempat aku bekerja? ya walaupun dia pemilik RS itu tapi selama aku bekerja disana aku tak pernah bertemu dengannya, mungkin karena dia adalah Big Boss, jadi orang semacam diriku sangat susah untuk bisa menemuinya.

Aku tak mampu membalas tatapannya, kenapa aku begitu lemah dihadapannya, begitu besarkah rasa cintaku padanya? aku benar-benar tidak mengerti dengan perasaanku ini.

"Apakah kamu menyesal dengan semua ini?" tiba2 suara merdu itu bertanya kepadaku, aku benar-benar menyukainya hingga segala apapun yang ada pada dirinya aku sangat menyukai, mendengar suaranya saja aku suka. hahaha... sangat bodoh kamu Lyra! apakah kamu berpikir dia sama seperti dirimu yang sangat memuja dirinya?

"Apakah Dokter akan meninggalkan saya?" tiba2 pertanyaan itu keluar dari bibirku, aku juga ingin tahu apakah ada rasa tanggung jawab sedikit saja dihati dokter Tampan ini.

"Sudahlah kamu jangan pikirkan itu, kita jalani saja dulu!"

Hah! jawaban apa itu? apa maksud dari perkataannya? aku benar2 tidak puas dengan jawaban yang dia berikan, jalani yang seperti apa dia maksud, padahal antara aku dan dia tidak ada hubungan apa-apa, dan dia tidak ada mengungkapkan perasaannya kepadaku.

Aku tak lagi memberi dia pertanyaan, karena aku menyerah mendengar jawaban yang dia berikan sedikit pun aku tidak puas! dan aku juga tidak ingin terlalu banyak berharap kepadanya, dia masih menatapku dengan intens, dan aku kembali menundukkan kepalaku.

"Maaf untuk segalanya!"

Dia memegang tanganku, dan jantungku kembali berdegup kencang, dan aku masih tidak mengerti dengan kata Maaf yang dia ucapkan, kembali jiwa menerka ku datang, apakah dia benar-benar akan meninggalkan aku? aaahh.. ! aku muak dengan semua ini tapi aku bisa apa? aku hanya bisa pasrah dan menerima takdirku.

"Aku pamit ya! kamu jaga diri baik-baik!" kata2 terakhir itu adalah kata yang sangat menyakitkan bagiku, aku sudah menyimpulkan bahwa tidak ada rasa sedikitpun dihatinya untuk bisaa bertahan sedikit saja atau singgah sebentar di hatiku.

Akhirnya dia pergi dan aku antarkan dia hingga depan pintu, setelah dia pergi dan hilang dari kegelapan malam, aku kembali masuk dan duduk di atas ranjang usangku, kini buliran bening itu sudah mulai jatuh, dan aku duduk sambil memangku lututku. semua rasa berkecamuk dalam hatiku.

"Ibu, Ayah! maafkan aku yang telah menambah berat siksa kubur kalian! maafkan aku Buu...!" rasa penyesalan mulai menghantui aku, ntah berapa lama aku menghabiskan waktu untuk menangis, sehingga rasa kantuk menyerang diriku, sehingga aku kembali masuk ke alam mimpi.

***

Pagi telah menyapa untuk segera membangunkan aku dari alam mimpi, sehingga aku segera bangkit dari tempat tidur dan menuju kamar mandi, segera aku guyur tubuhku dan kembali ingatan malam panas itu datang dan kulihat di bagian tubuh sensitifku masih menyisakan tanda2 kepemilikan yang dia berikan tadi malam, dan kembali aku teringat kata-kata saat dia ingin pergi meninggalkan aku.

Apakah kita tidak bisa bertemu lagi dokter? hahaha... dasar wanita bodoh dan tak tahu diri! Heii... Lyra Ayudia! ayo bangun, apakah air ini tak mampu membangunkan dirimu dari hayalanmu? dirmu tidak akan pernah bisa mendapatkan cinta dari seorang direktur RS ternama itu, kamu hanya wanita bodoh yang dengan sukarela memberikan mahkotamu kepadanya, ayo sekarang bangkitlah dan jangan kamu taruhkan harapan kepadanya, karena pengorbanan cintamu itu tak berarti apa-apa bagi dirinya, kamu hanya bagaikan pungguk merindukan rembulan.

Kini segera ku selesaikan ritual mandi wajibku, lucu bukan? aku seorang gadis yang belum bersuami tapi aku telah melakukan mandi wajib, dasar wanita bodoh, silahkan kamu rasakan penyesalanmu se umur hidup, dan tak akan ada laki2 yang akan mau menikahimu karena kamu wanita yang tidak bersegel lagi!.

Bersambung

Mohon dukungan ya reader ku yang tercinta, agar author semangat up kembali, terimakasih 🙏🙏🥰

Happy reading 🌿

Terpopuler

Comments

Mamah zaki

Mamah zaki

it mah bukan cinta,,bener² bodoh si Lyra masa orng baru kenal ko bisa menyerahkan mahkotanya Sendiri..

2023-04-06

1

antha mom

antha mom

jd perempuan nggak bisa menjaga kehormatan nya.harus bisa menjaga dan menghargai tubuh sendiri kalau bukan diri sendiri siapa lg?

2022-10-26

0

Janah Nasution

Janah Nasution

uh dasar gadis bodoh mudah sekali menyerah kan diri nya.baru kenal.belum ada status pula.

2022-10-02

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Tak Disengaja
2 Kuserahkan semua untukmu
3 Datangnya penyesalan
4 Mendengar cerita Nadia
5 Garis dua
6 Menemui Si Dokter dingin
7 Hari-hari yang berat bagiku
8 Kebaikan Dr Evan
9 Rasa takut dan bahagia
10 Ternyata dia tak seburuk yang aku kira
11 Mengeluarkan Uneg-uneg ku
12 Ke gigihan Dr dingin
13 Tawaran Dr dingin
14 Bercerita kepada Nadia
15 Ku tinggalkan dirimu demi kebaikanku
16 Syarat yang tak bisa aku penuhi
17 Apapun yang terjadi aku akan melindungi nyawa anakku
18 Menjadi tersangka
19 Gudang penyesalan
20 Hari persidangan
21 Bebas
22 Panggilan tidak nyaman
23 Lamaran mas Arman
24 Pertama kali naik pesawat
25 Hinaan dan cacian
26 Di Rumah Sakit
27 Penolakan ku
28 Kembali ke kota Padang
29 Menerima lamaran mas Arman
30 Mas Arman sakit kepala
31 Di pabrik
32 Mas Arman kecewa
33 Sah menjadi pasangan suami istri
34 Acara resepsi pernikahan
35 Pesan dari dokter dingin
36 Rencana Dr Dingin
37 Pengakuan Yandra pada sang Mama
38 Mencari tahu
39 Salah paham
40 Memperbaiki kesalahpahaman
41 Sakit kepala yang kedua kalinya
42 Di Rumah Sakit
43 Arman vs Yandra
44 Perpisahan demi kebaikan
45 Ternyata cemburu itu sakit
46 Luapan penyesalan
47 Pacaran ala anak remaja
48 Bertemu Teman
49 Sepasang cincin kawin
50 Bertemu Rival
51 Pulang cepat
52 Mengetahui penyakit Arman
53 Rasa takut yang begitu besar
54 Hanya dia yang bisa menenangkan aku
55 Lyra kritis
56 Welcome Baby Boy
57 Tak ada hal yang aku inginkan selain melihatmu bahagia
58 YANJU SANJAYA
59 Kebahagiaan Lyra
60 Bercerita kepada Orangtua
61 Mengunjungi Bayi Yanju
62 Kembali ke aktivitasnya semula
63 Memberi Nadia kabar
64 Memberi tahu Lyra
65 Masih bercerita
66 Mama Anggi ingin ketemu Yanju
67 Canda jadi Luka
68 Rasa cemas
69 Kunjungan Nadia dan Dokter Evan
70 Bercerita kepada dokter Evan
71 Rencana kedatangan Oma
72 Menjemput Mama Anggi
73 Yanju bertemu Oma Anggi
74 Mengetahui yang sebenarnya
75 Rasa takut Lyra
76 Kedatangan Papa Malik dan Yandra
77 Kembali suasana Haru
78 Berusaha ikhlas dan merelakan
79 Pertemuan tak sengaja
80 Makan siang bersama
81 Cemburu tiba-tiba
82 Prihal Sekardus mi instan
83 Kultum dalam mobil
84 Kejahilan Sikutub
85 Makan bakso
86 Cruise liner
87 Gaji Randa dipotong dua kardus mie instan
88 Menemui Dokter Obgyn
89 Keadaan Arman memburuk
90 Memberi tahu Papa dan Mama
91 Papa dan mama datang menjemput
92 Ke Rumah Sakit
93 Abnesia ringan
94 Berusaha tetap tegar
95 Kedapatan mama dan papa
96 Mengantar bekal ke RS
97 Panggil Abang
98 Menjalani operasi
99 Koma
100 Baby Twins
101 Pengen makan disuapin kamu
102 Berhenti Berdetak
103 Hal tak terduga
104 Kedatangan Widi
105 Dokter Yoga
106 Diantar pulang
107 Morning sickness
108 Alergi
109 Menerima permintaan
110 Kekecewaan Papa dan Mama
111 Di sekolah
112 Jalan-jalan
113 Pernikahan Nadia dan Dr Evan
114 Di pesta
115 Di Jogja
116 Bertemu orangtua di Jogja
117 Perang dingin
118 Berubah seketika
119 Kejutan
120 Ngobrol bersama
121 Ungkapan Arman
122 ENDING
123 Bonus 1. Perkara gudeg
124 Part bonus
125 Bonus chapter 2. Lyra koma
126 Pengumuman
127 Pengumuman
128 Novel baru
129 Pengumuman
130 Novel Baru
131 Karya baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Pertemuan Tak Disengaja
2
Kuserahkan semua untukmu
3
Datangnya penyesalan
4
Mendengar cerita Nadia
5
Garis dua
6
Menemui Si Dokter dingin
7
Hari-hari yang berat bagiku
8
Kebaikan Dr Evan
9
Rasa takut dan bahagia
10
Ternyata dia tak seburuk yang aku kira
11
Mengeluarkan Uneg-uneg ku
12
Ke gigihan Dr dingin
13
Tawaran Dr dingin
14
Bercerita kepada Nadia
15
Ku tinggalkan dirimu demi kebaikanku
16
Syarat yang tak bisa aku penuhi
17
Apapun yang terjadi aku akan melindungi nyawa anakku
18
Menjadi tersangka
19
Gudang penyesalan
20
Hari persidangan
21
Bebas
22
Panggilan tidak nyaman
23
Lamaran mas Arman
24
Pertama kali naik pesawat
25
Hinaan dan cacian
26
Di Rumah Sakit
27
Penolakan ku
28
Kembali ke kota Padang
29
Menerima lamaran mas Arman
30
Mas Arman sakit kepala
31
Di pabrik
32
Mas Arman kecewa
33
Sah menjadi pasangan suami istri
34
Acara resepsi pernikahan
35
Pesan dari dokter dingin
36
Rencana Dr Dingin
37
Pengakuan Yandra pada sang Mama
38
Mencari tahu
39
Salah paham
40
Memperbaiki kesalahpahaman
41
Sakit kepala yang kedua kalinya
42
Di Rumah Sakit
43
Arman vs Yandra
44
Perpisahan demi kebaikan
45
Ternyata cemburu itu sakit
46
Luapan penyesalan
47
Pacaran ala anak remaja
48
Bertemu Teman
49
Sepasang cincin kawin
50
Bertemu Rival
51
Pulang cepat
52
Mengetahui penyakit Arman
53
Rasa takut yang begitu besar
54
Hanya dia yang bisa menenangkan aku
55
Lyra kritis
56
Welcome Baby Boy
57
Tak ada hal yang aku inginkan selain melihatmu bahagia
58
YANJU SANJAYA
59
Kebahagiaan Lyra
60
Bercerita kepada Orangtua
61
Mengunjungi Bayi Yanju
62
Kembali ke aktivitasnya semula
63
Memberi Nadia kabar
64
Memberi tahu Lyra
65
Masih bercerita
66
Mama Anggi ingin ketemu Yanju
67
Canda jadi Luka
68
Rasa cemas
69
Kunjungan Nadia dan Dokter Evan
70
Bercerita kepada dokter Evan
71
Rencana kedatangan Oma
72
Menjemput Mama Anggi
73
Yanju bertemu Oma Anggi
74
Mengetahui yang sebenarnya
75
Rasa takut Lyra
76
Kedatangan Papa Malik dan Yandra
77
Kembali suasana Haru
78
Berusaha ikhlas dan merelakan
79
Pertemuan tak sengaja
80
Makan siang bersama
81
Cemburu tiba-tiba
82
Prihal Sekardus mi instan
83
Kultum dalam mobil
84
Kejahilan Sikutub
85
Makan bakso
86
Cruise liner
87
Gaji Randa dipotong dua kardus mie instan
88
Menemui Dokter Obgyn
89
Keadaan Arman memburuk
90
Memberi tahu Papa dan Mama
91
Papa dan mama datang menjemput
92
Ke Rumah Sakit
93
Abnesia ringan
94
Berusaha tetap tegar
95
Kedapatan mama dan papa
96
Mengantar bekal ke RS
97
Panggil Abang
98
Menjalani operasi
99
Koma
100
Baby Twins
101
Pengen makan disuapin kamu
102
Berhenti Berdetak
103
Hal tak terduga
104
Kedatangan Widi
105
Dokter Yoga
106
Diantar pulang
107
Morning sickness
108
Alergi
109
Menerima permintaan
110
Kekecewaan Papa dan Mama
111
Di sekolah
112
Jalan-jalan
113
Pernikahan Nadia dan Dr Evan
114
Di pesta
115
Di Jogja
116
Bertemu orangtua di Jogja
117
Perang dingin
118
Berubah seketika
119
Kejutan
120
Ngobrol bersama
121
Ungkapan Arman
122
ENDING
123
Bonus 1. Perkara gudeg
124
Part bonus
125
Bonus chapter 2. Lyra koma
126
Pengumuman
127
Pengumuman
128
Novel baru
129
Pengumuman
130
Novel Baru
131
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!