Warning!!!
Bab ini mengandung cerita dewasa khususnya untuk 18+ ya!
Dan aku juga mau menyampaikan ini novelku yang ke 2,dan novel ini memang aku ambil dari cerpen yang telah aku buat, setelah aku pikir2 apa yang di sarankan NT juga bagus jika cerpenku itu dijadikan novel,ya terjadilah sekarang, dan sengaja aku tukar sedikit judulnya.
🌿🍃🍃🍃🍃🍃🌿
Selamat membaca
Tangan halus itu masih enggan melepaskan tanganku, dan mata elang itu semakin tajam menatapku, seakan ingin memangsa buruannya, sehingga aku tak mampu untuk menatapnya barang sebentar saja, aduh dokter berhenti menatapku seperti itu! dan engkau hati! tenanglah berada diposisimu, dan jantung bekerjalah dengan semestinya. hei.. otak ayo berpikir positif jangan mengira dia itu menyukaimu.
Tanpa aku sadari tubuh tinggi Atletis itu sudah duduk di sampingku, perasaanku semakin tak menentu, kenapa ini? kenapa dia malah duduk disisiku? Tuhan... jangan beri aku cobaan sebegitu besar! aku memang mencintainya saat pandangan pertama, tapi tolong! jangan biarkan dia memberiku angin surga!
Aku semakin tak bisa mengontrol diriku sendiri, ntahlah! mungkin imanku kurang sehingga syaitan hadir di tengah-tengah aku dan dia.
"Apakah tubuhmu kedinginan?" Suara serak dan nafas hangat itu seakan begitu dekat ditelingaku. dan anehnya lagi, aku mengangguk sehingga memberikan dia jalan menuju Roma.
"Muach..! sebuah kecupan hangat singgah di pipiku, wajahku memerah dan dadaku naik turun karena nafasku Terasa berat untuk ku hembuskan, bulu romaku berdiri,dan darahku kembali mengalir deras ditubuhku.
Karena aku masih diam dan dia kembali menjalani aksi cabulnya, apakah benar aku saat ini sedang dicabuli oleh seorang dokter Tampan? tapi kenapa aku hanya diam saja tanpa ada perlawanan! mungkinkah aku menikmati pencabulan ini? aahh....! aku berteriak dalam hati tetapi tak ada yang mendengarkan.
Kini bibir itu telah menyatu dengan bibirku, dan aku masih diam,tak tahu apa yang harus aku lakukan, haruskah aku menolaknya? tapi kenapa aku tidak bisa mengeluarkan kata-kata itu, aku bingung antara hati dan logika tak lagi singkron.
Semakin lama aku semakin menikmati permainannya, cinta benar2 telah membuat aku gila, kini bibir ku sudah mulai membalas setiap kecapan kecapan hangat yang dia berikan,dan aku rasakan tangannya sudah mulai bergeliar kemana mana.
Aku dan dia sudah benar2 larut dalam permainan panas malam ini! semua sentuhan yang dia berikan,tubuhku selalu me respon dengan baik sehingga aku mengimbangi permainan panas yang telah dia berikan, kini kabut gairah telah menutup akal sehatku,imanku yang lemah telah terkalahkan oleh nafsu yang di dorong oleh bisikan-bisikan syaitan.
Tangan halus itu kini telah berada di dua buah benda kenyal milikku, rasanya tak dapat aku ungkapkan dengan kata-kata,aku tak lagi memikirkan dosa dan masa depanku yang akan datang, yang dapat aku rasakan saat ini adalah kenikmatan.
Lagi dan lagi, itulah yang keluar dari bibirku seakan aku tak ingin menyudahi permainan nikmat ini, sehingga tanpa aku sadari diriku dan dia sama2 telah polos tanpa sehelai benangpun.
"Oh..! sayang, kamu benar2 membuat aku gila." kata2 itu kudengar dari bibir seksi dokter Tampan Itu yang kini telah berada di atas tubuhku, ntah kapan aku dan dia berada di atas ranjang tidurku yang usang ini, mungkin jika tak sedang melakukan hal seperti ini dia tak akan nyaman tidur di atas ranjangku, tapi karena telah diliputi oleh nafsu birahi,maka Dimanapun akan terasa nikmat walaupun di dalam hutan tanpa alaspun sekalian.
"Apakah kamu sudah pernah melakukan ini dengan orang lain?"
Dengan nafas berat aku hanya bisa menggelengkan kepala saat dia bertanya,dan aku tak bisa merespon pertanyaan yang dia lontarkan karena birahiku sudah tidak bisa aku tahan.
Saat aku masih menikmati segala sentuhannya,tiba2 aksi cabulnya berhenti dan aku terperanjat dia seperti menggantung hasrat ku,
"Kenapa berhenti Dokter? ayo teruskan!" dengan tak tahu malunya aku memintanya sendiri! aku benar benar tersiksa dengan semua ini.
"Apakah dirimu masih perawan?"
Aku kembali mengangguk dan menatap matanya, aku benar benar telah hilang akal sehat, aku seakan menginginkan agar hasratku di tuntaskan.
"Apakah kamu tidak menyesal?" dia kembali memberikan pertanyaan2 kepadaku seakan menyiksa diriku.
"Lakukan saja dokter, aku benar-benar tidak tahan!" Kembali lagi pengakuan itu keluar dari bibir mungilku, rasanya urat Malu ku telah hilang, gila! cinta ini memang gila, dia telah merusak akal sehatku.
Dokter itu masih menatapku,ntah apa yang ada dalam pikirannya saat ini! apakah dia tidak ingin melakukan itu? atau dia masih memikirkan dosa? tapi kini aku yang tak ingin menyudahi permainan panas ini.
"Ayo dokter lakukan sekarang, aku sudah tidak tahan! jangan menyiksaku seperti ini Dokter!"
Dengan mata sayu aku memohon agar dokter itu menuntaskan hasratku, dan dokter itu segera kembali menyerang diriku dengan segala kabut gairah yang bersarang di tubuhnya, hingga tiba saatnya dia mengarahkan senjata tumpulnya itu kedalam goa gelap dan sempit milikku,
"Aawwh.." aku menjerit karena merasakan ada sesuatu yang robek pada tubuh inti ku, segera ku bekap mulutku sendiri agar tak terdengar oleh tetangga, karena hujan sudah mulai reda hanya menyisakan rintik2 saja.
Dokter itu berhenti menggerakkan tubuhnya, karena dia melihatku sedang menahan rasa sakit.
"Apakah masih sakit sayang?" dia menatapku dengan penuh rasa sayang, dan aku juga menatap wajah tampan itu,kamu adalah pria yang dengan sukarela aku menyerahkan mahkota berhargaku kepadamu, tak terasa air mataku menetes, kini semua rasa telah tercampur dalam hatiku! menyesalkah aku saat ini? apa yang harus aku sesali, semua sudah terjadi! aku hanya berharap dia bisa membalas perasaanku nanti.
Kini dia kembali menggerakkan pinggulnya, untuk tetap maju perlahan tapi pasti,aku masih merasakan perih dan kupejamkan mataku, agar dia tak ragu lagi untuk menyelesaikan misinya.
Kini rasa sakit itu sudah mulai hilang,dan digantikan rasa nikmat yang datang,aku tak bisa mengatakan apa2 aku benar-benar menikmatinya, karena kenikmatan ini baru aku rasakan saat ini, selama ini aku belum pernah mau untuk berpacaran, banyak lelaki yang mengungkapkan perasaannya kepadaku,dari aku masih duduk di bangku SMA sampai saat ini, aku masih Tetap dengan pendirianku, tapi apa ini? kenapa dengan dokter ini aku begitu mudah menyerahkan mahkota berhargaku? Mungkinkah ini yang dinamakan cinta buta, sehingga kita bisa merelakan apa saja demi orang yang kita cintai.
Kini gerakan itu semakin kuat, dan aku merasakan ada sesuatu yang akan keluar tapi aku tidak tahu apa itu, sehingga aku mengerang kuat tanpa sadar tangan dokter itu menutup mulutku,
"Jangan terlalu keras suaranya sayang,nanti terdengar orang dari diluar! apakah kamu menikmatinya? hmm?" dia menanyakan kepadaku sambil menggigit lembut ujung puncak gunung berapiku yang merah muda itu, karena semuanya belum tersentuh oleh tangan manapun selain tangannya. aku kembali dibuat seperti cacing kepanasan olehnya.
"Sayang...! aku sudah tidak tahan lagi!" dia mempercepat goyangannya dan semakin kuat hentakan benda tumpul itu, sehingga lahar panas itu menyembur di dalam rahimku.
Bersambung...
Jangan lupa dukungannya ya sahabat Author tercinta, agar author semangat up Terimakasih 🙏🙏🥰🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Dewi Nurmalasari
yaampun bru ketemu lgsg begitu,, duh klo nnt hamil mah jangan salahin cwo nya full juga krn cwenya jg mau
2023-11-12
1
mayangsari
😌
2023-01-03
0
Dewi Tarra
cinta dari mna??? itu mah nafsu kaliii,,mana ada orang baru ketemu itungan menit langsung cinta????
2022-12-11
0