Dokter Tampan Itu Ayah Anakku

Dokter Tampan Itu Ayah Anakku

Pertemuan Tak Disengaja

Seperti biasanya,sore ini aku pulang berjalan kaki karena jarak tempuh RS tempat aku bekerja tidak terlalu jauh dengan kontrakan ku,

Perkenalkan namaku Lyra Ayudia, aku adalah yatim-piatu,ayah dan ibuku telah meninggal 3 bulan yang lalu karena mengalami kecelakaan sepeda motor yang ayahku kendarai bersama ibuku menabrak sebuah mobil tangki, sehingga mengakibatkan kedua orangtuaku meninggal di tempat.

Aku tinggal di pesisir Selatan, yang mana ibu kotanya adalah kota Padang. setelah orangtuaku meninggal aku memutuskan untuk merantau ke kota Medan, karena aku tidak ingin merepotkan pamanku yaitu adik dari ayahku.

Setibanya dikota Medan nasib baik berpihak kepadaku, dengan bermodalkan ijazah SMA aku diterima bekerja disebuah RS swasta di kota Medan, walaupun hanya sebagai cleaning servis tetapi aku sangat bersyukur, karena di jaman sekarang mencari kerja sangatlah susah.

Saat aku sedang menikmati perjalanan sore. aku melihat ada sebuah mobil mewah tiba2 berhenti, kulihat yang punya mobil turun dan segera mengecek ban mobilnya, ternyata ban mobil itu bocor sehingga dia harus menunda perjalanannya.

Aku terpana melihat ketampanan yang punya mobil itu. sungguh makhluk ciptaan Tuhan yang indah dipandang mata. aku tak bisa mengalihkan perhatian barang sedikitpun.

Tidak berapa lama hujan turun begitu deras, aku segera berlari untuk mencari tempat berteduh, kebetulan tidak berapa jauh dari aku berdiri ada sebuah ruko yang telah tutup, dan aku segera berteduh disana.aku duduk agak terhalang oleh steling sambil mengamati seseorang yang tadi sedang bocor ban, aku perhatikan dia sepertinya seorang dokter, karena jas dokternya masih ia kenakan.

Apakah dia dokter di RS tempat aku bekerja? tapi kenapa aku tidak pernah bertemu dengannya? ah sudahlah aku tak ingin mengira ngira, yang jelas dia seorang dokter.

Karena hujan semakin deras maka dokter itu segera masuk kedalam mobilnya, tetapi saat dia ingin menutup pintu mobilnya ia dihalangi oleh seorang preman yang telah basah kuyup.

Aku terkesiap saat melihat ada seorang preman disana, jantungku berdetak kencang aku begitu takut karena keadaan begitu sepi, dan kulihat preman itu melihat kiri dan kanan dia merasa tidak ada orang disana dikarenakan hujan sangat deras dan jalanan sepi dari pengendara,dia segera mengeluarkan sebuah benda tajam dan mengarahkan ke wajah dokter itu, sambil merundukan kepalanya.

Aku yang sangat takut, bingung harus bagaimana, tetapi aku juga tidak bisa membiarkan dokter itu di peras oleh preman jalanan itu.

Dengan sedikit keberanian yang ada pada, aku berdiri dan kulihat ada sebuah balok yang berukuran panjangnya setengah meter dan tidak terlalu besar,maka aku ambil balok itu dan berjalan pelan-pelan menuju mobil dokter yang ada didepanku,dan saat aku sudah berada dibelakang preman itu tanpa aba2 segera kupukulkan balok itu di bahunya dengan kuat sehingga preman itu jatuh tersungkur di bawah pintu mobil.

Aku yang merasa takut dan bingung saat melihat preman itu jatuh tersungkur, hanya diam dan terpaku dibelakang preman itu. jangan ditanya bagaimana reaksi tubuhku, apakah aku telah membunuh seseorang? kaki dan tangan bergetar, rasanya aku tak sanggup untuk berdiri lebih lama.

Seketika itu juga dokter Tampan Itu keluar dan menarik tanganku untuk membawaku pergi menjauh dari preman itu, dan benar saja saat kami berlari preman itu bangkit dan mengejar kami, ah syukurlah ternyata dia tidak mati!

"Ayo cepatlah sedikit." dokter Tampan Itu menggenggam tanganku,seakan tak ingin melepaskannya. jantungku berdetak dan darah terasa sar sur, sar sur seperti siraman air dayung kepada tubuhku. kenapa nih dengan jantungku, apakah aku telah jatuh cinta? ah hati kenapa kamu begitu mudah mencintai seseorang! aku merutuki diriku sendiri

Semakin cepat langkahku dan dokter itu, maka semakin cepat pula preman itu mengejar kami, sehingga dokter Tampan itu menatap diriku seakan meminta pendapat jika lebih baik kami berlari daripada berjalan. seketika itu juga kami berlari dengan kencang sehingga tanpa terasa kami telah sampai di depan gang kontrakan ku.

Aku segera mengarahkan langkah untuk masuk kedalam gang itu, dan aku lihat preman itu tak lagi mengejar kami karena sudah berada di dekat keramaian,

Kurasakan tangan hangat itu masih setia menggenggam tanganku, apakah tangan ini akan selamanya seperti ini? hah... Lyra segeralah bangun dari tidurmu, apakah kamu pantas bersanding dengannya? hahaha... kamu benar2 suka berhalu!

Kulepaskan tanganku dari genggamannya, aku tak ingin berhayal tingkat tinggi lagi.

"Ah, maafkan aku."

"Tidak apa-apa pak."

"Kamu tinggal disini?"

"Iya, saya tinggal di kontrakan itu. apakah bapak ingin mampir?" sambil menunjuk rumah kontrakanku yang telah nampak dari ujung jalan

"Baiklah, sambil menunggu sopir menjemput mobil saya."

***

Kini dokter itu telah duduk di kursi usang yang berada di ruangan sempit itu, maklum kontrakanku itu hanya mempunyai satu kamar dan satu ruang tamu dan dapur, memang cocok untuk orang yang hidup sendiri seperti aku.

"Apakah kamu tinggal sendiri? kenapa saya tidak melihat ada orang dirumah ini?"

"Ah ya, saya hanya tinggal sendiri dirumah ini." aku hanya menjawab singkat pertanyaan si dokter Tampan Itu.dan jantungku kembali untuk berdisco ria, saat mata indah itu menatap wajahku, kenapa nih dia menatapku apakah wajahku ada yang aneh? aduh please dokter jangan memandangku lebih lama, bisa2 aku bernyanyi dangdut nih.

Mengapa engkau memandang sampai begitu lamanya, malu aku jadi malu setiap kali bertemu...

"Sebentar ya pak, saya buat minum dulu." daripada aku ditatap terus menerus lebih baik aku pamit untuk membuatkan dia minum agar tubuhnya hangat, karena kulihat tubuhnya telah basah kuyup, pasti dia sangat kedinginan.

Dia hanya mengangguk tanda mengiyakan mungkin karena tubuhnya sudah terasa sangat dingin jadi butuh kehangatan.

Ku hidangkan dua gelas teh jahe hangat untuk mengurangi rasa dingin ditubuhku dan dokter itu.

"Silahkan diminum tehnya pak."

"Ya terimakasih.apakah kamu bekerja di RS xx itu?" dia melihat logo RS di baju yang masih aku kenakan.

"Iya pak, saya bekerja sebagai CS(cleaning servis), apakah bapak dokter di RS itu juga?" kuberanikan diri untuk kembali bertanya agar aku tidak mati penasaran, sebenarnya dia dokter dari RS mana.

"Kenalkan nama saya Yandra Saputra, saya dokter SpOG, dan saya direktur utama di RS xx."

Ya ampun mimpi apa aku bisa bertemu langsung dengan bos di RS itu dan bisa membantu dia langsung,dan juga bisa membawa dia minum teh di rumah kontrakanku yang sederhana ini.

Ah terkadang takdir memang suka bermain denganku, tapi aku tidak boleh larut aku harus bisa sadar terlebih dahulu sebelum takdir mengajakku untuk bermain dengannya, ayo lyra sadar secepat mungkin, anggap saja ini hanya kebetulan.

Bersambung...

Hai readerku yang tercinta...Jang lupa dukungannya ya biar author semangat up Terimakasih 🙏🥰

Terpopuler

Comments

Tatik Tabayy

Tatik Tabayy

mampirr

2023-10-26

1

Afternoon Honey

Afternoon Honey

pertama baca karya mu author... 📖

2023-10-14

0

fajar Rokman.

fajar Rokman.

mampir ah..ceritanta bikn.penasaran

2023-09-23

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Tak Disengaja
2 Kuserahkan semua untukmu
3 Datangnya penyesalan
4 Mendengar cerita Nadia
5 Garis dua
6 Menemui Si Dokter dingin
7 Hari-hari yang berat bagiku
8 Kebaikan Dr Evan
9 Rasa takut dan bahagia
10 Ternyata dia tak seburuk yang aku kira
11 Mengeluarkan Uneg-uneg ku
12 Ke gigihan Dr dingin
13 Tawaran Dr dingin
14 Bercerita kepada Nadia
15 Ku tinggalkan dirimu demi kebaikanku
16 Syarat yang tak bisa aku penuhi
17 Apapun yang terjadi aku akan melindungi nyawa anakku
18 Menjadi tersangka
19 Gudang penyesalan
20 Hari persidangan
21 Bebas
22 Panggilan tidak nyaman
23 Lamaran mas Arman
24 Pertama kali naik pesawat
25 Hinaan dan cacian
26 Di Rumah Sakit
27 Penolakan ku
28 Kembali ke kota Padang
29 Menerima lamaran mas Arman
30 Mas Arman sakit kepala
31 Di pabrik
32 Mas Arman kecewa
33 Sah menjadi pasangan suami istri
34 Acara resepsi pernikahan
35 Pesan dari dokter dingin
36 Rencana Dr Dingin
37 Pengakuan Yandra pada sang Mama
38 Mencari tahu
39 Salah paham
40 Memperbaiki kesalahpahaman
41 Sakit kepala yang kedua kalinya
42 Di Rumah Sakit
43 Arman vs Yandra
44 Perpisahan demi kebaikan
45 Ternyata cemburu itu sakit
46 Luapan penyesalan
47 Pacaran ala anak remaja
48 Bertemu Teman
49 Sepasang cincin kawin
50 Bertemu Rival
51 Pulang cepat
52 Mengetahui penyakit Arman
53 Rasa takut yang begitu besar
54 Hanya dia yang bisa menenangkan aku
55 Lyra kritis
56 Welcome Baby Boy
57 Tak ada hal yang aku inginkan selain melihatmu bahagia
58 YANJU SANJAYA
59 Kebahagiaan Lyra
60 Bercerita kepada Orangtua
61 Mengunjungi Bayi Yanju
62 Kembali ke aktivitasnya semula
63 Memberi Nadia kabar
64 Memberi tahu Lyra
65 Masih bercerita
66 Mama Anggi ingin ketemu Yanju
67 Canda jadi Luka
68 Rasa cemas
69 Kunjungan Nadia dan Dokter Evan
70 Bercerita kepada dokter Evan
71 Rencana kedatangan Oma
72 Menjemput Mama Anggi
73 Yanju bertemu Oma Anggi
74 Mengetahui yang sebenarnya
75 Rasa takut Lyra
76 Kedatangan Papa Malik dan Yandra
77 Kembali suasana Haru
78 Berusaha ikhlas dan merelakan
79 Pertemuan tak sengaja
80 Makan siang bersama
81 Cemburu tiba-tiba
82 Prihal Sekardus mi instan
83 Kultum dalam mobil
84 Kejahilan Sikutub
85 Makan bakso
86 Cruise liner
87 Gaji Randa dipotong dua kardus mie instan
88 Menemui Dokter Obgyn
89 Keadaan Arman memburuk
90 Memberi tahu Papa dan Mama
91 Papa dan mama datang menjemput
92 Ke Rumah Sakit
93 Abnesia ringan
94 Berusaha tetap tegar
95 Kedapatan mama dan papa
96 Mengantar bekal ke RS
97 Panggil Abang
98 Menjalani operasi
99 Koma
100 Baby Twins
101 Pengen makan disuapin kamu
102 Berhenti Berdetak
103 Hal tak terduga
104 Kedatangan Widi
105 Dokter Yoga
106 Diantar pulang
107 Morning sickness
108 Alergi
109 Menerima permintaan
110 Kekecewaan Papa dan Mama
111 Di sekolah
112 Jalan-jalan
113 Pernikahan Nadia dan Dr Evan
114 Di pesta
115 Di Jogja
116 Bertemu orangtua di Jogja
117 Perang dingin
118 Berubah seketika
119 Kejutan
120 Ngobrol bersama
121 Ungkapan Arman
122 ENDING
123 Bonus 1. Perkara gudeg
124 Part bonus
125 Bonus chapter 2. Lyra koma
126 Pengumuman
127 Pengumuman
128 Novel baru
129 Pengumuman
130 Novel Baru
131 Karya baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Pertemuan Tak Disengaja
2
Kuserahkan semua untukmu
3
Datangnya penyesalan
4
Mendengar cerita Nadia
5
Garis dua
6
Menemui Si Dokter dingin
7
Hari-hari yang berat bagiku
8
Kebaikan Dr Evan
9
Rasa takut dan bahagia
10
Ternyata dia tak seburuk yang aku kira
11
Mengeluarkan Uneg-uneg ku
12
Ke gigihan Dr dingin
13
Tawaran Dr dingin
14
Bercerita kepada Nadia
15
Ku tinggalkan dirimu demi kebaikanku
16
Syarat yang tak bisa aku penuhi
17
Apapun yang terjadi aku akan melindungi nyawa anakku
18
Menjadi tersangka
19
Gudang penyesalan
20
Hari persidangan
21
Bebas
22
Panggilan tidak nyaman
23
Lamaran mas Arman
24
Pertama kali naik pesawat
25
Hinaan dan cacian
26
Di Rumah Sakit
27
Penolakan ku
28
Kembali ke kota Padang
29
Menerima lamaran mas Arman
30
Mas Arman sakit kepala
31
Di pabrik
32
Mas Arman kecewa
33
Sah menjadi pasangan suami istri
34
Acara resepsi pernikahan
35
Pesan dari dokter dingin
36
Rencana Dr Dingin
37
Pengakuan Yandra pada sang Mama
38
Mencari tahu
39
Salah paham
40
Memperbaiki kesalahpahaman
41
Sakit kepala yang kedua kalinya
42
Di Rumah Sakit
43
Arman vs Yandra
44
Perpisahan demi kebaikan
45
Ternyata cemburu itu sakit
46
Luapan penyesalan
47
Pacaran ala anak remaja
48
Bertemu Teman
49
Sepasang cincin kawin
50
Bertemu Rival
51
Pulang cepat
52
Mengetahui penyakit Arman
53
Rasa takut yang begitu besar
54
Hanya dia yang bisa menenangkan aku
55
Lyra kritis
56
Welcome Baby Boy
57
Tak ada hal yang aku inginkan selain melihatmu bahagia
58
YANJU SANJAYA
59
Kebahagiaan Lyra
60
Bercerita kepada Orangtua
61
Mengunjungi Bayi Yanju
62
Kembali ke aktivitasnya semula
63
Memberi Nadia kabar
64
Memberi tahu Lyra
65
Masih bercerita
66
Mama Anggi ingin ketemu Yanju
67
Canda jadi Luka
68
Rasa cemas
69
Kunjungan Nadia dan Dokter Evan
70
Bercerita kepada dokter Evan
71
Rencana kedatangan Oma
72
Menjemput Mama Anggi
73
Yanju bertemu Oma Anggi
74
Mengetahui yang sebenarnya
75
Rasa takut Lyra
76
Kedatangan Papa Malik dan Yandra
77
Kembali suasana Haru
78
Berusaha ikhlas dan merelakan
79
Pertemuan tak sengaja
80
Makan siang bersama
81
Cemburu tiba-tiba
82
Prihal Sekardus mi instan
83
Kultum dalam mobil
84
Kejahilan Sikutub
85
Makan bakso
86
Cruise liner
87
Gaji Randa dipotong dua kardus mie instan
88
Menemui Dokter Obgyn
89
Keadaan Arman memburuk
90
Memberi tahu Papa dan Mama
91
Papa dan mama datang menjemput
92
Ke Rumah Sakit
93
Abnesia ringan
94
Berusaha tetap tegar
95
Kedapatan mama dan papa
96
Mengantar bekal ke RS
97
Panggil Abang
98
Menjalani operasi
99
Koma
100
Baby Twins
101
Pengen makan disuapin kamu
102
Berhenti Berdetak
103
Hal tak terduga
104
Kedatangan Widi
105
Dokter Yoga
106
Diantar pulang
107
Morning sickness
108
Alergi
109
Menerima permintaan
110
Kekecewaan Papa dan Mama
111
Di sekolah
112
Jalan-jalan
113
Pernikahan Nadia dan Dr Evan
114
Di pesta
115
Di Jogja
116
Bertemu orangtua di Jogja
117
Perang dingin
118
Berubah seketika
119
Kejutan
120
Ngobrol bersama
121
Ungkapan Arman
122
ENDING
123
Bonus 1. Perkara gudeg
124
Part bonus
125
Bonus chapter 2. Lyra koma
126
Pengumuman
127
Pengumuman
128
Novel baru
129
Pengumuman
130
Novel Baru
131
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!