Rasa takut dan bahagia

Aku segera bangkit dari tempat tidur pasien yang ada di dalam ruangan itu, tetapi aku kembali merasakan pusing.

"Lyra, kamu mau kemana? tetaplah berbaring disini, karena tensi kamu sangat rendah. tunggulah sebentar lagi Dr Obgyn akan datang."

Aku terperanjat saat mendengar Dr Obgyn yang akan memeriksa diriku, tamatlah sudah nasibku! sudah pasti semua orang akan mengetahui tentang kehamilanku, padahal mereka semua tahu jika statusku masih sendiri dan bagaimanakah tanggapan Dr Evan nanti?

Mungkin semua orang akan berpikiran buruk terhadapku.tapi dengan keadaan seperti ini aku bisa apa? aku hanya bisa pasrah dengan jalan takdirku, karena bagaimanapun aku menyembunyikannya suatu saat mereka juga akan tahu.

Saat aku masih larut dalam kecemasan kudengar suara Dr Evan bicara dengan seseorang yang baru masuk kedalam ruangan tempat aku di rawat.

"Maaf Yan, aku jadi ngerepotin kamu untuk balik lagi ke RS."

"Udah gak apa-apa, emang siapa yang harus aku periksa Van? kok tadi dengarnya kamu panik banget, apakah dia pacar kamu yang telah kamu hamili?" aku sangat mengenali suara itu seakan rasanya jantungku ingin melompat saat itu juga.

"Ah kamu bisa aja, dia karyawan di RS ini juga kok, tadi tiba-tiba pingsan namanya Lyra. tadi aku udah periksa tensinya tapi aku takut ada penyakit lain di rahimnya mana tahu kista atau yang lainnya. coba kamu periksa dulu."

Mereka bicara sambil mendekat kepadaku yang masih berbaring di atas brankar, Andai aku mempunyai ilmu maka saat itu juga aku akan menghilang dari hadapan Dr dingin itu. rasanya aku tidak sanggup untuk bertemu lagi dengannya.

"Baiklah mari kita periksa. coba ditekuk lututnya."

Dia memerintahku tetapi aku tidak mau, aku sangat takut karena aku takut dia akan mencelakai janin yang ada di dalam rahimku, karena aku masih mengingat semua ucapannya yang menyuruhku untuk menggugurkan kandunganku.

"Ayo Lyra berdirikan lutut kamu." Dr Evan juga ikut menyuruhku,dan aku tidak mempunyai pilihan lain selain mengikuti perintah ke 2 Dr itu.

Aku begitu takut karena diruangan itu hanya kami bertiga, ingin rasanya aku minta Nadia untuk menemaniku tetapi Dr Evan tidak memberi tahu siapapun karena saat aku pingsan Dr Evan langsung menggendongku masuk kedalam ruangan kosong yang berada di sebelah ruangannya.

Perlahan ku tekuk lututku walaupun hatiku dilanda kecemasan. Dr dingin itu segera meraba perutku dia seperti mencari sesuatu.kembali ketakutanku datang sehingga tanpa aku sadari aku menjauhkan tangannya dari perutku dengan kasar.

"Jauhkan tanganmu dokter, jangan sentuh perutku, jangan sakiti dia!" tanpa aku sadari kata2 itu keluar dari bibirku sehingga kedua Dr itu tercengang melihat reaksi tubuhku saat Dr dingin itu menyentuh perutku.

"Lyra, kamu kenapa? Dia Dr Yandra dia Dr Obgyn yang akan memeriksa kamu! ayolah kamu jangan begitu! apakah kamu tidak tahu jika Dr Yandra lah yang memiliki RS ini, dan dia sudah berbaik hati untuk mau datang kesini untuk memeriksa dirimu. aku takut jika ada penyakit serius di rahim kamu Lyr."

Aku berusaha untuk tetap tenang karena aku tidak mau Dr Evan semakin curiga.

"Van, tolong kamu gantikan aku untuk menemui supplier obat dari kota xxx itu ya, karena aku ada urusan penting jadi tolong kamu handle."

"Baiklah, kamu yakin menyerahkan urusan ini kepadaku? bukankah ini proyek besar, bagaimana jika mereka tidak puas dengan ide2 yang aku berikan?"

"Aku percaya kok dengan kinerja kamu dalam memberi tawaran dan ide2 cemerlang kamu. Udah sana kamu pergi sekarang karena sebentar lagi mereka akan tiba di restoran xxx."

"Oke baiklah Big Boss, aku akan berangkat sekarang. eh tapi Lyra?"

"Udah kamu nggak usah pikirkan. nanti aku yang akan mengurusnya."

"Baiklah, Lyra maaf ya saya tinggal kamu dulu, karena saya ada urusan, kamu tidak perlu khawatir karena ada Big Boss yang akan memeriksa kamu. semoga kamu cepat sembuh ya?"

"Ya, terimakasih dokter." aku hanya menjawab singkat dan kulihat Dr Evan masih menatapku dengan dalam, aku tidak tahu dengan tatapan itu.

"Woii.. udah sana pergi! jangan sampai mereka menunggu terlalu lama." Dr dingin itu kembali menyuruh Dr Evan untuk segera pergi. ya, ternyata aku baru tahu jika Dr Evan adalah wakil direktur di RS ini.

***

Setelah Dr Evan pergi kini hanya tinggal aku dan Dr dingin itu berada di ruangan luas itu, kembali jantungku ketar ketir karena aku sangat mencemaskan bayi yang ada dalam kandunganku, aku benar-benar takut jika dia akan menyakiti bayiku.

Dia kembali mendekat kepadaku, apakah ini awal dari rencana yang akan dia lakukan? apakah dia memang sengaja untuk menyuruh Dr Evan pergi agar niat buruknya berjalan dengan mulus! kini hatiku bicara sendiri dan menebak nebak apa yang akan dia lakukan kepadaku.

"Ayo berdirikan kakimu sekarang!" perintah Dr dingin itu.

"Tidak mau! apa yang ingin kamu lakukan? kamu jangan pernah menyakiti bayiku."

Dia menatapku dengan tatapan yang tak bisa aku artikan dan dia semakin mendekati aku, dan aku semakin takut melihat jaraknya yang begitu dekat denganku.

Tanpa seizinku dia meraba kembali perutku yang mulai Terasa padat itu. dan dia menekukkan lututku dengan tangannya sendiri. aku benar2 tidak percaya apa yang telah dia lakukan kepadaku.

"Semua baik2 saja, apa yang kamu alami saat ini, itu hal yang wajar bagi ibu hamil di trimester pertama. rasa mual dan pusing akan hilang bila usia kandunganmu sudah genap 16 Minggu. jika kamu tidak mau makan maka usahakan untuk minum susu hamil dan buah2an." tanpa terasa air mataku jatuh perasaanku bercampur menjadi satu, karena aku dapat merasakan pemeriksaan dari ayah bayi yang ada dalam kandunganku.

Dia menjelaskan kepadaku keadaan janin yang ada dalam kandunganku, ada sedikit lega dihatiku karena dia tidak melakukan apa-apa kepada bayiku.

Setelah dia selesai menjelaskan kondisi kesehatanku,dia segera keluar tanpa bicara apa-apa kepadaku. ntah kenapa hatiku kembali sedih saat dia pergi meninggalkan aku, aku berusaha untuk duduk dan bersandar di dinding di ujung brankar itu.

Aku tidak bisa menahan tangisku, kenapa rasa cinta ini begitu dalam kepadanya, padahal dia telah banyak menyakiti diriku tapi kenapa aku kembali luluh saat dia memberikan sedikit perhatian kepadaku, padahal aku tahu jika itu hal yang wajar dia lakukan kepadaku karena dia juga memperlakukan hal yang sama kepada semua para pasiennya.

Aku menangis sambil memeluk lututku dan aku sembunyikan wajahku di dalam pelukan tanganku.

Kreekk...

Terdengar suara pintu terbuka, segera aku lihat siapa orang yang masuk, dan hatiku kembali merasa bahagia saat mengetahui orang itu.

"Kenapa kamu duduk? bukankah kamu masih pusing? ayo segera berbaring kembali!" dia kembali memberiku perhatian rasanya hatiku begitu nyaman saat dekat dengannya, apakah bayiku ini juga senang saat dekat dengan ayahnya.

Aku mengikuti semua kata2nya dan aku melihat dia mendekat kepadaku dengan mengeluarkan sebuah suntikan yang tadi dia bawa di dalam kotak stenlis itu.

"Tidak! Jangan dokter. aku mohon jangan lakukan itu, tolong biarkan dia hidup dan aku berjanji tidak akan pernah memberitahukan kepada siapapun tentang hal ini! aku juga berjanji akan segera pergi dari kota ini. sekali lagi aku mohon Dokter jangan sakiti anakku!" dengan deraian air mata aku memohon kepadanya.

"Lyra! apa yang kamu katakan? ini adalah vitamin untuk menormalkan kembali tekanan darah rendah kamu."

"Tidak! aku tidak percaya, Dokter pasti ingin membunuh bayiku?!"

"Ya ampun Lyra! aku tidak akan melakukan Itu, aku hanya ingin kamu dan bayimu baik2 saja. sekarang ayo miring sebelah sana."

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan jejak ya raederku tercinta, agar Author semangat up Terimakasih 🙏🥰🥰

Terpopuler

Comments

Naura Kamila

Naura Kamila

thorrr ini knpa Lyra lemah banget, ,

2023-08-04

1

Ine Halinah

Ine Halinah

kasihan baby-nya kalau sudah dilahirkan karena nasabnya kepada ibunya walaupun nantinya si dokter menikahinya dan lagi tidak bisa dapat warisan apa2 selain dari hibah atau hadiah hadiah. Ini cerber bagus untuk contoh bagi kaum perempuan jangan mudah tergoda dan tergiur oleh penampilan, kekayaan dll yang membuat kita terlena

2022-11-12

0

Nurmila Karyadi

Nurmila Karyadi

sedih jdi nangis...kecerobohan tipisnya iman

2022-07-21

4

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Tak Disengaja
2 Kuserahkan semua untukmu
3 Datangnya penyesalan
4 Mendengar cerita Nadia
5 Garis dua
6 Menemui Si Dokter dingin
7 Hari-hari yang berat bagiku
8 Kebaikan Dr Evan
9 Rasa takut dan bahagia
10 Ternyata dia tak seburuk yang aku kira
11 Mengeluarkan Uneg-uneg ku
12 Ke gigihan Dr dingin
13 Tawaran Dr dingin
14 Bercerita kepada Nadia
15 Ku tinggalkan dirimu demi kebaikanku
16 Syarat yang tak bisa aku penuhi
17 Apapun yang terjadi aku akan melindungi nyawa anakku
18 Menjadi tersangka
19 Gudang penyesalan
20 Hari persidangan
21 Bebas
22 Panggilan tidak nyaman
23 Lamaran mas Arman
24 Pertama kali naik pesawat
25 Hinaan dan cacian
26 Di Rumah Sakit
27 Penolakan ku
28 Kembali ke kota Padang
29 Menerima lamaran mas Arman
30 Mas Arman sakit kepala
31 Di pabrik
32 Mas Arman kecewa
33 Sah menjadi pasangan suami istri
34 Acara resepsi pernikahan
35 Pesan dari dokter dingin
36 Rencana Dr Dingin
37 Pengakuan Yandra pada sang Mama
38 Mencari tahu
39 Salah paham
40 Memperbaiki kesalahpahaman
41 Sakit kepala yang kedua kalinya
42 Di Rumah Sakit
43 Arman vs Yandra
44 Perpisahan demi kebaikan
45 Ternyata cemburu itu sakit
46 Luapan penyesalan
47 Pacaran ala anak remaja
48 Bertemu Teman
49 Sepasang cincin kawin
50 Bertemu Rival
51 Pulang cepat
52 Mengetahui penyakit Arman
53 Rasa takut yang begitu besar
54 Hanya dia yang bisa menenangkan aku
55 Lyra kritis
56 Welcome Baby Boy
57 Tak ada hal yang aku inginkan selain melihatmu bahagia
58 YANJU SANJAYA
59 Kebahagiaan Lyra
60 Bercerita kepada Orangtua
61 Mengunjungi Bayi Yanju
62 Kembali ke aktivitasnya semula
63 Memberi Nadia kabar
64 Memberi tahu Lyra
65 Masih bercerita
66 Mama Anggi ingin ketemu Yanju
67 Canda jadi Luka
68 Rasa cemas
69 Kunjungan Nadia dan Dokter Evan
70 Bercerita kepada dokter Evan
71 Rencana kedatangan Oma
72 Menjemput Mama Anggi
73 Yanju bertemu Oma Anggi
74 Mengetahui yang sebenarnya
75 Rasa takut Lyra
76 Kedatangan Papa Malik dan Yandra
77 Kembali suasana Haru
78 Berusaha ikhlas dan merelakan
79 Pertemuan tak sengaja
80 Makan siang bersama
81 Cemburu tiba-tiba
82 Prihal Sekardus mi instan
83 Kultum dalam mobil
84 Kejahilan Sikutub
85 Makan bakso
86 Cruise liner
87 Gaji Randa dipotong dua kardus mie instan
88 Menemui Dokter Obgyn
89 Keadaan Arman memburuk
90 Memberi tahu Papa dan Mama
91 Papa dan mama datang menjemput
92 Ke Rumah Sakit
93 Abnesia ringan
94 Berusaha tetap tegar
95 Kedapatan mama dan papa
96 Mengantar bekal ke RS
97 Panggil Abang
98 Menjalani operasi
99 Koma
100 Baby Twins
101 Pengen makan disuapin kamu
102 Berhenti Berdetak
103 Hal tak terduga
104 Kedatangan Widi
105 Dokter Yoga
106 Diantar pulang
107 Morning sickness
108 Alergi
109 Menerima permintaan
110 Kekecewaan Papa dan Mama
111 Di sekolah
112 Jalan-jalan
113 Pernikahan Nadia dan Dr Evan
114 Di pesta
115 Di Jogja
116 Bertemu orangtua di Jogja
117 Perang dingin
118 Berubah seketika
119 Kejutan
120 Ngobrol bersama
121 Ungkapan Arman
122 ENDING
123 Bonus 1. Perkara gudeg
124 Part bonus
125 Bonus chapter 2. Lyra koma
126 Pengumuman
127 Pengumuman
128 Novel baru
129 Pengumuman
130 Novel Baru
131 Karya baru
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Pertemuan Tak Disengaja
2
Kuserahkan semua untukmu
3
Datangnya penyesalan
4
Mendengar cerita Nadia
5
Garis dua
6
Menemui Si Dokter dingin
7
Hari-hari yang berat bagiku
8
Kebaikan Dr Evan
9
Rasa takut dan bahagia
10
Ternyata dia tak seburuk yang aku kira
11
Mengeluarkan Uneg-uneg ku
12
Ke gigihan Dr dingin
13
Tawaran Dr dingin
14
Bercerita kepada Nadia
15
Ku tinggalkan dirimu demi kebaikanku
16
Syarat yang tak bisa aku penuhi
17
Apapun yang terjadi aku akan melindungi nyawa anakku
18
Menjadi tersangka
19
Gudang penyesalan
20
Hari persidangan
21
Bebas
22
Panggilan tidak nyaman
23
Lamaran mas Arman
24
Pertama kali naik pesawat
25
Hinaan dan cacian
26
Di Rumah Sakit
27
Penolakan ku
28
Kembali ke kota Padang
29
Menerima lamaran mas Arman
30
Mas Arman sakit kepala
31
Di pabrik
32
Mas Arman kecewa
33
Sah menjadi pasangan suami istri
34
Acara resepsi pernikahan
35
Pesan dari dokter dingin
36
Rencana Dr Dingin
37
Pengakuan Yandra pada sang Mama
38
Mencari tahu
39
Salah paham
40
Memperbaiki kesalahpahaman
41
Sakit kepala yang kedua kalinya
42
Di Rumah Sakit
43
Arman vs Yandra
44
Perpisahan demi kebaikan
45
Ternyata cemburu itu sakit
46
Luapan penyesalan
47
Pacaran ala anak remaja
48
Bertemu Teman
49
Sepasang cincin kawin
50
Bertemu Rival
51
Pulang cepat
52
Mengetahui penyakit Arman
53
Rasa takut yang begitu besar
54
Hanya dia yang bisa menenangkan aku
55
Lyra kritis
56
Welcome Baby Boy
57
Tak ada hal yang aku inginkan selain melihatmu bahagia
58
YANJU SANJAYA
59
Kebahagiaan Lyra
60
Bercerita kepada Orangtua
61
Mengunjungi Bayi Yanju
62
Kembali ke aktivitasnya semula
63
Memberi Nadia kabar
64
Memberi tahu Lyra
65
Masih bercerita
66
Mama Anggi ingin ketemu Yanju
67
Canda jadi Luka
68
Rasa cemas
69
Kunjungan Nadia dan Dokter Evan
70
Bercerita kepada dokter Evan
71
Rencana kedatangan Oma
72
Menjemput Mama Anggi
73
Yanju bertemu Oma Anggi
74
Mengetahui yang sebenarnya
75
Rasa takut Lyra
76
Kedatangan Papa Malik dan Yandra
77
Kembali suasana Haru
78
Berusaha ikhlas dan merelakan
79
Pertemuan tak sengaja
80
Makan siang bersama
81
Cemburu tiba-tiba
82
Prihal Sekardus mi instan
83
Kultum dalam mobil
84
Kejahilan Sikutub
85
Makan bakso
86
Cruise liner
87
Gaji Randa dipotong dua kardus mie instan
88
Menemui Dokter Obgyn
89
Keadaan Arman memburuk
90
Memberi tahu Papa dan Mama
91
Papa dan mama datang menjemput
92
Ke Rumah Sakit
93
Abnesia ringan
94
Berusaha tetap tegar
95
Kedapatan mama dan papa
96
Mengantar bekal ke RS
97
Panggil Abang
98
Menjalani operasi
99
Koma
100
Baby Twins
101
Pengen makan disuapin kamu
102
Berhenti Berdetak
103
Hal tak terduga
104
Kedatangan Widi
105
Dokter Yoga
106
Diantar pulang
107
Morning sickness
108
Alergi
109
Menerima permintaan
110
Kekecewaan Papa dan Mama
111
Di sekolah
112
Jalan-jalan
113
Pernikahan Nadia dan Dr Evan
114
Di pesta
115
Di Jogja
116
Bertemu orangtua di Jogja
117
Perang dingin
118
Berubah seketika
119
Kejutan
120
Ngobrol bersama
121
Ungkapan Arman
122
ENDING
123
Bonus 1. Perkara gudeg
124
Part bonus
125
Bonus chapter 2. Lyra koma
126
Pengumuman
127
Pengumuman
128
Novel baru
129
Pengumuman
130
Novel Baru
131
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!