"Tidak Lyra! paman tidak akan mengizinkan kamu tinggal disini dengan keadaanmu yang sekarang. mau taruh dimana muka paman ini? dan kamu alah tau kalau uwan baru sajo di angkek sabagai wali nagari di kampuang Iko.(Kamu juga tahu jika paman baru saja di angkat sebagai kades di desa ini)!"
Paman begitu marah kepadaku saat aku menceritakan semua masalah yang kini sedang aku hadapi. aku berharap paman bisa memaafkan aku dan merangkulku dan memberikan semangat kepadaku agar aku bisa tegar dan tidak merasa sendirian di dunia ini.
Tetapi semua tidak seperti yang aku bayangkan.paman tidak mau menerimaku dan calon bayiku. tetapi aku tidak ingin menyerah begitu saja. aku kembali memohon kepada paman untuk bisa menerimaku dan calon anakku.
"Paman aku mohon biarkan aku tinggal disini. aku tidak tahu harus pergi kemana paman. aku tahu jika aku telah melakukan kesalahan besar sekali lagi aku mohon, maafkan aku paman." aku menangkup kedua belah tangan ku dan mendongak menatap wajah pamanku untuk meminta belas kasihannya.
"Aku akan menerima mu tinggal disini Lyra. tetapi ada syaratnya." aku bahagia mendengar ucapan paman yang akan bersedia menerima aku tinggal dirumahnya. aku tidak peduli apapun itu syaratnya asalkan aku dan calon anakku bisa tinggal di sini.
"Terimakasih paman. apapun syaratnya akan aku penuhi paman." ucapku kepada paman.
"Kamu harus menggugurkan kandunganmu."
Seketika itu tubuhku bergetar dan kerongkonganku tercekat saat menelan liurku.rasanya tubuhku di hantam oleh Godam besar. rasa sakitnya hingga ke hulu hatiku. bagaimana bisa paman tega menyuruhku untuk menggugurkan kandunganku. kenapa semua orang tidak menginginkan calon bayiku? apa salah anakku? kenapa ini tidak adil? ini semua salahku dan ini dosaku tapi kenapa anakku yang menerima hukuman ini?!
"Tidak paman. aku tidak akan menggugurkan kandunganku! sampai kapanpun aku akan tetap mempertahankan bayi ini." dengan derai air mata kutolak syarat yang paman berikan kepadaku. jika syarat itu bukan menyangkut tentang anakku maka apapun akan aku lakukan. tetapi syarat ini benar-benar tak bisa aku penuhi. lebih baik aku pergi daripada aku harus membunuh darah dagingku sendiri.
"Yasudah kalau begitu silahkan kamu tinggalkan rumah ini. dan satu lagi paman minta kamu pergi jauh dari desa ini agar tak tercoreng arang di wajah pamanmu ini karena kelakuanmu."
"Baiklah paman aku akan pergi sekarang." aku segera membawa koper bajuku yang tadi belum sempat aku keluarkan karena aku terlebih dahulu menceritakan masalahku Kepada paman. berharap paman bisa menerima aku dan calon anakku. tetapi harapku tak sesuai kenyataan.
Dengan langkah gemulai aku menyusuri jalanan desa tempat aku dilahirkan. aku kembali mengingat kedua orangtuaku. aku sangat rindu mereka. segera kuarahkan langkahku menuju pemakaman kedua orangtuaku. aku ingin meminta maaf kepada ayah dan ibu. aku tahu mungkin mereka juga kecewa denganku karena aku telah melakukan kesalahan dan dosa besar.
***
Kini aku duduk bersimpuh di antara kedua makam ayah dan ibuku. ku usap lembut batu nisan ibu. "Ibu maafkan aku anakmu. maaf jika aku telah menambah siksaan ibu dan ayah di alam sana. ibu, jika ibu masih ada apakah ibu juga ingin membunuh bayiku yaitu calon cucu ibu? aku tahu Bu, aku telah melakukan kesalahan besar, tapi aku mohon Bu, tolong jangan benci anakku, karena dia tidak bersalah. ibu boleh menghukumku, ibu boleh memarahi aku dan juga memaki diriku, asalkan ibu jangan membenci Anakku. aku mohon Bu, tolong terima dia sebagai cucu ibu! tapi aku yakin ibu tak akan pernah lakukan itu. karena aku tahu bahwa ibu adalah wanita yang berhati lembut."
"Ibuu, ayaah, aku sangat merindukanmu. kenapa ibu dan ayah begitu cepat pergi meninggalkan Aku? lihatlah sekarang nasibku yang tak tentu arah. aku tidak punya siapa2 lagi di dunia ini semenjak kepergian ibu dan ayah tempat bergantungku telah putus. hiks..hiks.. hiks.."
Entah berapa lama aku menangis di diantara batu nisan ayah dan ibu. aku menumpahkan semua keluh kesahku. aku memohon maaf atas segala kesalahanku. begitu banyak racauanku bersamaan dengan tangisku sehingga tanpa sadar aku tertidur dengan kepala bersandar di batu nisan ibuku. dan bahkan aku bermimpi rasanya begitu nyata bertemu ibu. aku tidur di pangkuan ibu dan ku curahkan semua deritaku kepada ibu. dan aku melihat ibu tetap tersenyum kepadaku. beliau mengatakan agar aku tidak boleh lemah dan cengeng karena ada amanah besar yang harus aku jaga dan kurawat dengan baik.
Aku tersadar saat ada seseorang membangunkan aku dari tidurku. ternyata dia adalah si penjaga makam. dia mengira jika aku sudah meninggal tetapi saat dia memperhatikanku ternyata aku masih bernafas dan segera dia membangunkan aku.
"Maaf uni jika ingin tidur jangan disini. itu tidak baik." dia mengira aku memang sengaja tidur di pemakaman.
"Ah, maaf pak. ini makam ibu dan ayah saya. tadi saya ketiduran disini karena saya sangat lelah." aku memang sangat lelah karena dari semalam sejak aku berada di dalam bus aku tidak makan apapun karena aku merasakan mual maka dari itu aku tidak makan apapun.
Aku bangkit dan kembali berkomunikasi dengan kedua orangtuaku. walaupun pembicaraan kami hanya sepihak. tetapi aku dapat rasakan jika ayah dan ibu dapat mendengarkan apa yang aku katakan.
"Ibu, Ayah, aku pergi dulu ya. aku janji Bu, aku akan menjadi wanita kuat dan tidak akan cengeng lagi. dan aku juga berjanji akan menjaga cucu ibu dan ayah dengan baik." Ku bacakan surat pendek dan beberapa untaian Do'a untuk kedua orangtuaku. ku cium batu nisan ibu dan ayah sebagai tanda perpisahan. dan aku segera keluar dari area pemakaman umum itu.
***
Kini aku telah sampai di kota Padang. karena Padang adalah ibu kotanya Sumatra barat. aku mengikuti keinginan paman untuk Pergi jauh dari kampung halamanku. maka aku memilih untuk pergi ke kota ini. karena merasa sangat lelah maka aku duduk di bangku salah satu warung makan di pinggir jalan.
Aku mencoba menghubungi beberapa kontak temanku waktu SMA,aku berharap mereka bisa memberikan aku tumpangan untuk beberapa hari menjelang aku mendapatkan pekerjaan. namun semua kontak tidak ada yang aktif. sehingga membuat aku kebingungan di kota ini.
"Mau kemana Uni?" yang punya warung bertanya kepadaku. mungkin dia melihat aku seperti orang kebingungan.
"Saya tidak tahu harus kemana Bu. karena saya tidak mempunyai siapa2 di kota ini." aku menjawab dengan sejujurnya. dan kulihat ibu itu menatapku dengan heran.
"Emangnya kamu dari mana? kenapa kamu bisa sampai di kota ini?"
"Saya dari kampung Bu. dan saya kesini untuk mencari pekerjaan. apakah ibu membutuhkan orang untuk bekerja di sini?" karena aku melihat ibu yang punya warung itu seperti keteteran mengurus warung makannya sendiri.
"Apakah kamu mau bekerja? disini gajinya tidak besar. karena warung ibu baru buka beberapa bulan ini."
"Alhamdulillah, saya mau Bu. saya di terima bekerja disini saja sudah sangat senang." aku sangat senang bisa mendapatkan pekerjaan. terimakasih Ya Allah. aku merasa sangat bersyukur.
**Bersambung...
Jangan lupa tinggalkan jejak ya raederku tercinta agar Author semangat Update. terimakasih 🙏🥰**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Nadia
nego aja, baru kenal mudah banget jatuh cinta nympk mau ditidurin nympk hamil bodoh
2023-10-25
1
auroria wati
mewekkk
2022-10-28
1
Nurmalia Irma
owa laaah rumah peninggalan mu dipake nyalon kades paman mu tuh lyra
2022-10-05
5