"huh gimana ini?"Indah mondar mandir dikamar dia frustasi dengan keadaannya yang sekarang, jika dirinya benar-benar hamil pasti kedua orangtuanya akan marah besar.indah berharap ini tidak sesuai dengan harapannya.
"Aku harus keluar untuk memastikan"Dengan hati yang berdebar takut Indah keluar dari rumah, dia membawa dompet dan kuncinya lalu keluar dari kamarnya dengan hati-hati.
"Mau kemana kamu Ndah?"Tanya Sang Ayah yang kebetulan melihat putri semata wayangnya berjalan mengendap-ngendap seperti seorang maling.
"Eh Ayah, ini Indah mau keluar sebentar"Jawab Indah mencoba memberikan alasan membuat Ayahnya mengangguk.
"Jangan lama-lama, inget kamu baru aja masuk angin"Pesan Ayahnya membuat Indah lega, syukurlah Ayahnya tidak curiga dengan tingkahnya sekarang.
"Baik Yah, kalau gitu Indah pergi dulu"Kata Indah,dia membuka pintu rumah dan mengeluarkan mobilnya yang berada di garasi.
Indah keluar dari mobilnya saat dia sudah sampai ditempat yang merupakan tujuannya, dia memakai topi dan kacamata hitam sebelum memasuki apotik tersebut.
Indah mendorong pintu apotik, dia melangkah dan mencari-cari sebuah testpack.Indah menghela nafas lega saat dia sudah menemukan barang yang Ia cari.
"Akhirnya aku menemukanmu"Gumam Indah dia membawa testpack itu ke kasir,Indah tidak hanya membeli satu testpack,dia juga membeli beberapa testpack untuk dicobanya nanti.
Indah keluar dari apotik itu dia memutuskan untuk segera pulang ke rumah untuk mencobanya.
...🍃🍃🍃...
Indah memejamkan matanya sebelum melihat hasil testpack yang baru saja dia coba, hatinya berdebar kencang.Dia takut kalau dirinya hamil maka pasti kedua orangtuanya sangat kecewa kepadanya.
"Satu"
"dua"
"tiga"
"Ga—garis dua"Kata Indah terbata, dia menyenderkan tubuhnya di tembok kamar mandi, Indah terjatuh.Dia begitu syok dengan kenyataan bahwa dirinya hamil.
Dia bahagia tentu saja bahagia namun kelak pasti anaknya tidak akan mendapatkan kasih sayang dari Ayahnya dan Indah juga tidak mau egois dia ingin setidaknya anaknya merasakan tanggung jawab dari seorang Ayah.
Indah keluar dia menghapus sisa air mata yang jatuh, Indah mencari-cari hendphone nya"Hallo Jessica kamu sekarang dimana?"Tanya Indah begitu kalut hingga suaranya terdengar terburu-buru.
"In kamu kenapa sih?nada bicara kamu terdengar buru-buru dan kamu habis nangis ya?"Jessica malah melontarkan kembali pertanyaan pasalnya dia mendengar suara Indah yang seperti orang habis menangis.
"Jes aku minta tolong, bilangin ke Nona Syila kalau aku mau mengundurkan diri, nanti aku kirim surat mengundurkan diriku lewat email”Kata Indah, Iya dia memutuskan untuk menetap di Indonesia setidaknya sampai dirinya melahirkan.
"Ha kenapa kok tiba-tiba?"Jessica yang terkejut nyaris menjatuhkan hendphonenya.
"Nanti aku jelaskan secara rinci, sekali lagi terimakasih Jes"Kata Indah lalu menutup sambungan teleponnya.
"Bagaimana Ini?apa aku harus menghubungi Ersen dan mengatakan kalau aku sedang hamil?Mau gimana pun dia adalah Ayah dari anak yang ku kandung dan ini juga bukan merupakan anak haram, saat melakukannya aku sudah menikah dengan Ersen”Gumam Indah.
"Namun jika Ersen menyuruh mengugurkan bagaimana?Tidak aku tidak akan memberitahu dirinya"
"Indah cepetan keluar makan siang sudah Ibu siapakan!"Teriak ibunya dari ruang makan membuat Indah bergegas menghampiri Ibunya.
"Iya "
Kini Indah sedang makan siang bersama Ibunya"Ayah dimana Bu?"Tanya Indah saat tidak melihat Ayahnya di meja makan.
"Tadi katanya mau menyelesaikan pekerjaan"Jawab Ibu Indah"Kamu lanjutkan makan aja jangan menghiraukan Ayahmu,nanti kalau dia merasa lapar pasti makan"
"Indah"
Indah menjatuhkan sendok yang Ia pegang saat mendengar suara Ayahnya yang terdengar sangat marah.
Indah berlari menuju kamarnya dan saat itu juga dia menyadari alasan Ayahnya berteriak.
"Apa ini?"Tunjuk Ayahnya membuat sang Ibu meneteskan air mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments