Elang mengerjapkan matanya karena cahaya yang lumayan silau, dirinya terkejut saat mendapati bahwa dia berada di sebuah ruangan dengan fasilitas kesehatan.
Elang memegang kepalanya yang masih berdenyut, mungkin efek obat bius yang diberikan suster tadi masih tersisa.
"Ini dimana?",tanya Elang kepada seorang laki-laki yang berada disampingnya, ruangan yang Elang tempati memang satu ruangan yang dipisah menjadi beberapa petak, jadi disitu banyak pasien lain.
"Tunggu!aku ingat tadi Ersen sialan itu mengirimku ke rumah sakit jiwa, atau mungkin ini berada di rumah sa—”Ucapan Elang terhenti saat melihat pria di sampingnya sudah berada didepannya.
"Ha?"Elang terkejut dia mengelus dadanya yang hampir copot.
"Orang gila"Mana ada orang gila teriak orang gila?
"Ersen sialan,aku pasti'akan membalas dirimu"Namun sebelum itu kau harus melepaskan diri terlebih dahulu Elang dari banyaknya orang gila.
"Aaa suamiku...."Teriak seorang wanita yang ternyata juga salah satu pasien di rumah sakit jiwa tersebut membuat Elang meneguk ludahnya dengan susah payah.
"Lariii...."Elang mencoba mencari jalan keluar dari ruangannya, namun sia-sia karena dia tidak bisa menemukan pintu keluar.
"Hendphone mana hendphone!"Ucapnya mencoba mencari hendphone dicelananya
"Ah sialan kenapa habis baterai sih?"Gumam pria itu meratapi nasibnya yang kurang beruntung, bisa-bisanya semua tidak berpihak kepadanya.
"Aaa suamiku jangan lari"perempuan gila itu menempel di kaki Elang membuat Elang kebingungan untuk melepaskannya.
"Lepaskan!"Elang menggoyang kakinya agar perempuan itu terlepas namun yang ada terlepas perempuan itu malah semakin mengeratkan pelukannya.
"Brak"
"Ada apa ini?"Seorang perawat laki-laki datang dengan tergesa-gesa.
”Kau, kalian semua akan berurusan denganku"Setelah mengucapkan itu,Elang keluar dari ruangan yang penuh dengan orang-orang gila tersebut dengan susah payah.
"Akhirnya aku terbebas"Gumam Elang dia melihat jam tangannya yang ternyata menunjukkan pukul sepuluh malam.
"Ersenal...”Teriak Elang dangan suara nyaring pasalnya dia tidak mengetahui lokasi tempatnya berada, hendphone lobet, awan yang mendung.Sungguh penderitaan yang sempurna!
...🍃🍃🍃...
Kini Ersen sudah berada di apartemennya,dia memutuskan untuk tidak ke mantion karena jika dia ke mantion pasti banyak orang-orang yang akan menceramahi dirinya.
"Apa kabarnya pria gila itu"Gumam Ersen, dia melemparkan handuknya yang baru saja Ia gunakan untuk mengeringkan rambut ke ranjang.
Diambilnya hendphone untuk menghubungi seorang"Bagaimana?apa pria itu sudah melarikan diri dari sana?"Tanya Ersen kepada perawat yang Ia tugaskan untuk menjaga Elang.
"Sudah Tuan"Ucap perawat itu membuat Ersen tersenyum penuh arti.
"Lihat kau mengenali tempat itu atau tidak.."Ucapnya disertai kekehan.
Sedangkan di tempat lain, kini Elang tengah mencari telepon umum untuk menghubungi supirnya.
Pria itu sedikit kewalahan karena berjalan begitu panjang"Tuhan berikan aku keberuntungan satu saja"Ucapnya berdoa berharap nasibnya tidak sial lagi.
"Tunggu aku mengenal tempat ini,ini adalah tempat dimana dahulu aku sering mengajak Jessica untuk dinner dan kebetulan disana adalah rumah Jessica"Gumam Elang yang baru menyadari, jika otaknya bekerja sedari tadi mungkin dia tidak akan kelelahan berjalan.
"Jessica I'm coming..”Ucap pria itu semangat empat lima berjalan ke arah rumah 'mantan pacarnya'.
"Tok"
"Tok..,"
"Iya siapa?"Teriak suara dari dalam rumah mampu membuat Elang tersenyum.
"Elang?”Kaget Jessica saat membuka pintu ternyata menemukan pria yang pernah singgah dihatinya,namun yang membuat wanita itu terkejut adalah pakaian Elang sangat mirip dengan pakaian pasien rumah sakit yang berada di dekat rumahnya.
"Kamu Gila?"Tanya Jessica membuat Elang memejamkan matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Itin
masukan aja Thor...
ada yg salah penulisan.
Mantion seharusnya Mansion.
🙏🏼
2022-06-30
2