"Aku tidak gila!!kenapa semua orang menganggap diriku gila"Pria itu menjambak rambutnya sendiri.
"Terus kenapa kamu berada di sini dengan mengunakan pakaian pasien seperti itu?"Tanya Jessica, dia tersenyum penuh arti.
"Oh atau jangan-jangan ini hanya modus agar kamu bisa mengunjungi rumahku!"Seru Jessica menarik turunkan aslinya mengoda Elang namun malah membuat Elang menatap Jessica dengan serius.
"Benar Kan?"Gertak Jessica dengan suara toanya.
"Astaga.."Sudah cukup Elang lelah, dia hanya ingin istirahat sejenak.Pria itu menerobos pintu rumah Jessica dan masuk begitu saja membuat Jessica membulatkan matanya tidak percaya.
...🍃🍃🍃...
"Hana ada hal penting yang harus nenek bicarain sama kamu"Ucap nenek yang tiba-tiba ingin berbicara serius dengan Hana.
Perempuan yang baru menidurkan anaknya itu berbalik saat mendengar suara sang nenek.
"Tumben nenek bicara serius"Gumam perempuan itu menghampiri neneknya.
Hana menuntun nenek masuk ke dalam kamarnya, setelah mendudukkan nenek di ranjang Hana duduk disamping perempuan paruh baya itu.
"Ada apa nek? sepertinya sangat serius sehingga nenek rela keluar kamar untuk mencariku?"tanya Hana pasalnya kaki nenek sedang sakit, dan tidak boleh berjalan terlalu lama.
"Ini mengenai Ersen..."Nenek menceritakan semuanya hingga membuat Hana terdiam untuk beberapa saat.
Jika ditempatkan di posisi Ersen Hana memahami kalau adiknya itu sedang bimbang, bagaimana tidak bimbang Ersen harus di hadapkan dengan rasa bersalah dan rasa cintanya untuk Erica.
"Jadi nenek menyuruhku untuk membuat Ersen bertanggung jawab?"tanya Hana membuat nenek mengangguk.
"Benar, nenek semata-mata melakukan itu agar nenek segera mempunyai cicit apalagi Erica tidak mau menikah muda, wanita itu memilih mengejar karirnya daripada mengurusi Ersen,aku takut Ersen ditinggalkan oleh wanita seperti Erinca"
Ungkap nenek yang sebenarnya sangat menghawatirkan cucu laki-lakinya.
Diumurnya yang tidak lama lagi, dia berharap bisa melihat keluarga kecil Ersen.Itulah keinginannya sebelum meninggal.
"Aku tahu nenek menghawatirkan Ersen, aku akan berusaha untuk membuat Eesen dan Istrinya bersama?Oh iya apa nenek sudah menyelidiki asal-usul istri Ersen?Siapa namanya?"Tanya Hana yang belum mengetahui asal-usul istri dadakan Ersen.
"Namanya Indah, saat Elang bercerita dengan suamimu aku tidak sengaja mendengarnya dan saat itu juga aku mencari tahu identitasnya"Jawab nenek, wanita itu bahkan sudah menyelidiki asal-usul cucu menantunya.
"Indah.."ulang Hana kemudian mengangguk.
"Kenapa Sam belum bercerita kepadaku? mungkin dia lupa"gumam Hana dia menaikkan selimut untuk menutupi tubuh neneknya.
"Nenek tidurlah terlebih dahulu dan jangan menghawatirkan Ersen, hal itu biar aku dan Sam yang mengurusnya”Kata Hana hanya di balas senyuman dari wanita itu.
"Aku percaya padamu"
Hana menutup pintu kamar nenek dengan perlahan, dia kembali ke kamarnya.Ada sesuatu yang harus dia bicarakan dengan sang suami.
"Kamu kemana saja?aku sedari tadi menunggu dirimu?"tanya Sam, dia membenarkan guling dan menatap sang istri yang berjalan ke arahnya.
"Aku ingin berbicara penting dengan kamu"Ucap Hana membuat dua garis tercetak jelas di jidat Sam.
"Berbicaralah disini"Sam menepuk tempat tidur dengan tangannya membuat Hana malah duduk di sofa dan tidak menghiraukan Sam.
Dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya jika dia menuruti permintaan dari sang suami"Baiklah kalau kamu mau disitu"Sam bangkit dari ranjang dan menghampiri Hana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments