"Lang awas saja kau"Ersen mengambil sandalnya berniat untuk melempar sandal itu ke arah sekretaris nya.
"Beraninya kau"Kata Ersen membuat pria yang kerap di panggil Elang itu sedikit terusik, dia tidak melakukan kesalahan namun kenapa Tuan mudanya terlihat sangat marah?
"Apa yang membuat anda semarah ini padahal kan saya tidak melakukan kesalahan"Kata pria itu yang masih saja tidak tahu mengenai letak kesalahannya.
"Kau yang membuat diriku menikah?"Gertak Ersan.
"Benar!"
"Kau juga yang menyiapkan acara pernikahan itu?"Tanya Ersen lagi namun kali ini sekretaris Elang menggeleng.
"Kalau saya menyiapkan sendiri tidak bisa tuan jadi saya meminta bantuan pengelola kapal pesiar untuk mempersiapkannya,"Jelas pria itu dengan senyuman yang terus terbit dibibirnya.Mana tahu senyuman itu akan hilang nanti.
Ersen terduduk di pasir tanpa alas apa-apa"Tidak menyangka bahwa orang yang membuat diriku terjerat dalam masalah adalah sekretarisku sendiri, orang yang ku percaya"Gumam pria itu sambil menatap hamparan lautan.
Dug
Lemparan sandal Ersen berikan kepada Elang untuk kedua kalinya.
"Aduh"Elang mengaduh kesakitan.
"Siapkan sekretaris baru untukku"Kata Ersen tiba-tiba membuat Elang terkejut namun detik berikutnya pria itu tersenyum.
"Tidak perlu Tuan, saya tidak mau liburan anda cukup meringankan pekerjaan saya saja"Jawab Elang yang mengira Ersen akan mengirimnya untuk liburan.
"Sebenernya berapa kapasitas otakmu itu?"Ucap Ersen yang tidak bisa sabar berbicara dengan Elang.Dia mengucap apa Elang menjawab apa, lama-kelamaan umurnya menjadi singkat karena serangan jantung.
"Tuan muda anda"Elang menunduk, kini dia tahu pasti kesalahannya sangat fatal.Tapi apa yang membuat Tuan mudanya begitu marah kepadanya.
"Kau sudah tahu apa yang membuat diriku marah?"
"Belum Tuan"lebih baik jujur daripada berbohong namun kejujuran Elang malah membuat emosi Ersen naik.
"Kenapa aku mempunyai sekretaris yang begitu bodoh,Lang kau sudah membuat diriku menikah dengan wanita lain hingga membuatku terjerumus dalam penyesalan”Ersen menatap Elang tajam, yang ditatap malah mengedipkan matanya beberapa kali.
"Bagaimana bisa, jelas-jelas wanita yang menikah dengan anda adalah Nona Erica"Elang terduduk di sebelah Ersen.
"Papaku meletakkan dirimu dihadapanku agar kau membantuku namun hari ini kau malah membuat diriku menikah dengan wanita yang bukan orang yang aku cintai, tragis sekali nasibku ini"Ersen meratapi nasibnya membuat Elang merasa bersalah.
"Sudah cukup gue nggak ngerti apa yang Lo bicarain, menikah dengan wanita lain? menyalahkan gue gitu aja, kan gue lakuin ini karena Lo ngebet nikah sama Erica"Bentak Elang secara tiba-tiba.
"Kalau bukan karena Lo yang nyiapin kejutan pernikahan itu gue nggak mungkin menikah"jawab Ersen tidak kalah tinggi.
"Gue pulangin ke Indonesia juga Lo" Ancam Ersen yang sudah tidak mampu menghadapi sekretarisnya, lebih tepatnya adalah sahabat nya.
"Lo PMS?"
"Sialan Lo"
Ersen menyerang Elang membabi buta, mereka malah terlihat seperti seorang petinju namun kini bedanya mereka bertinju di pasir bukan di ring.
"Udah-udah gue capek"Kata Elang dengan nafas yang ngos-ngosan, namun kini mukanya terdapat sedikit memar.Begitu juga dengan Ersen, muka pria itu jauh lebih baik dibandingkan Elang.
"Obatin luka Lo dan jangan lupa urus surat perceraian gue"Kata Ersen, dia pergi begitu saja tanpa penjelasan.
"Udah ehem-ehem belom Lo sama perempuan itu?"Teriak Elang, namun Ersen malah menganggap nya angin lewat aja.
"Awas nyesel"Teriak Elang .
"Nggak akan"Jawab Ersen, suaranya mulai mengecil.
"Bruk"karena tidak melihat jalan, Elang malah tersandung di pasir akibat sedal yang di lempar Ersen tadi.
"Sial banget sih gue, niatnya nyusulin liburan eh malah nambahin derita hidup"Gumam pria itu mengerutu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments