"Kak Lin tahu nggak dimana Ibu sama Ayah, tadi aku ketuk-ketuk pintu dia nggak ada yang menyahut soalnya?"Gadis itu meletakkan koper nya di lantai keramik berwarna putih, kebetulan dia melihat tetangga yang lagi mencuci mobil di depan rumahnya.
Iya dia adalah Indah pagi tadi dia sudah sampai di Indonesia, dia memutuskan pulang sejenak untuk menjenguk Ayah dan ibunya.
"Indah kamu Indah kan?"
"Iya Kak, ngomong-ngomong dimana Ibu ya?"Tanya Indah disaat dia melihat bahwa rumah'nya terkunci.
Rumah indah itu terletak dia perumahan yang lumayan elit, orangtuanya juga merupakan orang yang lumayan berada.
"Oh tadi pagi-pagi sekali orangtua kamu keluar mengunakan mobil,katanya tadi mau mengucapkan bela sungkawa kepada temannya"Jawab seseorang wanita yang dipanggil kak Lin itu membuat Indah mengangguk, dia memag tidak memberi tahu kepada orangtuanya kalau dirinya pulang, Indah ingin memberikan kejutan.
"Kalau gitu terimakasih kak, aku telepon Ibu dahulu"Kata Indah berterimakasih.
Tak lama kemudian sebuah mobil memasuki gerbang halaman rumah Indah, turunlah seorang wanita paruh baya yang tidak termakan umur alias masih sangat cantik.
"Ibu"Indah memeluk ibunya, dia cukup rindu dengan wanita yang kerap Ia panggil Ibu ini, terhitung sangat lama dia tidak pulang-pulang ke rumah.
"Indah akhirnya kamu ingat rumah juga"Ibu Indah memeluk sang anak dengan sangat erat .
"Udah-udah ngapain malah luar?,ayo masuk!Lagian kamu Indah pulang nggak bilang-bilang Ayah! kalau semisal ayah sama Ibu kamu keluar kota gimana?”Kebiasaan ayahnya yang suka mengomel membuat Indah beralih memeluk sang Ayah.
"Iya Yah maaf lagian Indah cuma ingin memberikan kejutan!"
"Ayah sama Ibu kemana aja, tadi kata kak Lin kalian keluar pagi-pagi buat ke rumah teman Ibu"Tanya Indah yang mengingat perkataan tetangganya tadi...
"Amit-amit ayo Ibu ceritain di dalam aja"Ucap Ibu Indah, Ibu Indah itu keturunan Yogyakarta jadi dia masih ada logat-logat jawanya.
"Ada apa sih?"Indah semakin penasaran dibuatnya.
Ayah Indah membawa koper Indah masuk ke dalam rumah, sedangkan ibunya mengambilkan minuman untuk Indah.
Kini indah sudah berada dikamar, dia memutuskan untuk bersih-bersih terlebih dahulu mengingat tubuhnya kini sangat lengket.
"Segarnya"gumam perempuan itu saat sudah selesai mandi, dia mengunakan handuk untuk mengeringkan rambut panjangnya yang tergerai.
"Indah cepetan keluar makan malam udah siap!”Seru Ibunya dari ruang makan membuat Indah bergegas menuju kesana.
"kamu balik lagi kapan Ndah?"Tanya sang ayah saat Indah sudah duduk di meja makan.
"Mungkin beberapa Minggu lagi Yah,Indah mau menghabiskan waktu bersama kalian dulu"Jawab Indah dia juga mau menghilang kejadian satu bulan lalu dimana dia menikah dengan Ersen.
Indah masih ingat dan Ia ingin melupakan kejadian itu dari kehidupannya.
"Yaudah cepetan makan, nggak baik dimeja makan bicara!"Seru Ibu Indah.
"Iya iya"
"Tuh Ndah Ibu kamu masakin seafood kesukaan kamu"Ayah Indah menunjuk beberapa makanan yang merupakan kesukaan putrinya.
"Tenang Yah Indah pastiin bakal habis"Cengir Indah menunjukkan deretan giginya yang putih bersih, kalau bersama kedua orangtuanya Indah itu sangat manja.
Indah mulai mengambil lauk dan beberapa makanan kesukaannya, tapi saat Seafood itu sudah sampai di piringnya entah kenapa tiba-tiba perutnya terasa mual.
Indah segera berlari menuju kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.
"Indah kamu kenapa sayang!"Kata Ibunya kawatir,dia memijat leher Indah mengunakan tangannya.
"Ini Ayah ambilkan minyak kayu putih"Ayah memberikan Indah minyak kayu putih untuk meredakan mualnya.
"Mungkin kamu mabuk udara, yaudah istirahat aja nanti Ayah beliin obat di apotik buat kamu”
"Iya Yah”
Indah memutuskan untuk istirahat,Ibunya menuntun Indah menuju kamar.
Direbahkannya Indah diranjang"Kamu tidur aja dulu Ndah nanti kalau Ayah undah sampai dari beli obatnya Ibu bangunin"Kata Ibu mengelus rambut Indah.
Indah mengangguk dia mencoba memejamkan matanya, namun beberapa menit kemudian Dia membuka matanya kembali.
"Apa aku hamil?"
"Nggak mungkin nggak mungkin tapi malam itu jelas-jelas aku melakukannya bersama Ersen”
"Gimana ini!!”
Gumaman-gumaman itu keluar dari bibir mungil Indah, wanita itu mengingat terakhir dia datang bulan yaitu bulan lalu dan artinya bulan ini dia belum datang bulan.
Indah mengelus perutnya dengan hati-hati"Jika itu benar aku akan menjaga mu”Ucap Indah dengan air mata yang menetes.
Ini bukan yang Ia harapkan, Yang Indah harapkan adalah mempunyai suami yang Ia cintai yang juga dia cinta dan memiliki keluarga kecil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Itin
sekali semai langsung berhasil👍
impian Oma terkabul 😍
2022-06-30
0