"Hah tuh cowok mantan pacar kamu?"Tanya Indah speechless.
"Heheheh iya In, lagian udah lama juga aku putus sama tuh cowok"Jessica menjelaskan dengan sangat tenang, dia juga tidak habis pikir bisa bertemu Elang di tempat yang entah berantah ini.
"Oh pantesan dari tadi kamu aku lihat nggak suka sama Elang, ternyata mantan"Gumam Indah yang masih bisa didengar oleh Jessica.
"Yaudahlah cuma mantan doang",Kata Jessica sembari berjalan keluar dari restoran.
"Untung-untung kita makan gratis,"Ucap Indah disertai sedikit kekehan, lumayan dompetnya tidak menipis dan dirinya juga bisa makan banyak hari ini.
”Yup, ambil positifnya aja"Jawab Jessica, ada benarnya juga ucapan Indah.
"Oh iya aku lupa beli makanan khas pulau ini, yaudah kita beli dulu ntar langsung check-in ke hotel"Kata Jessica mengingat dirinya tidak lama lagi berada di pulau ini dikarenakan pekerjaannya sudah akan selesai.
"Okelah"
...🍃🍃🍃...
”Apa? Kak Sam nggak bohong kan?masak mendadak sih,lagian aku juga belum habis masa liburannya"Gerutu Ersen saat Sam menyuruhnya untuk segera pulang.
"Ya mau gimana lagi, sebaiknya kamu cepetan pulang deh keburu nanti nenek marah-marah.Nenek jauh-jauh datang ke sini itu untuk menemui kamu”Ucap Sam diseberang sana, mengingat neneknya yang sudah sakit-sakitan.
Sam tidak tega jika menolak keinginan neneknya yang ingin segera memiliki cicit dari Ersen.
"Oke-oke aku segera pulang"Putus Ersen cepat, mau bagaimanapun jika sudah berurusan dengan neneknya dia tidak akan bisa menolak.
"Lang siapin tiket pesawat paling cepat untuk siang ini"Ucap Ersen melalui sambungan telepon mengingat kemarin Elang sudah kembali ke ibu kota untuk mengurus perusahaan disana.
"Kenapa nggak ngunain pesawat pribadi aja sih"Jawab Elang mengingat Ersen mempunyai pesawat pribadi.
"Kelamaan harus nunggu, lagian kan tuh pesawat Lo yang bawa kemarin"Apakan Elang kini mulai menjadi pelupa akibat bertemu Jessica kemarin?
"Oh iya gue lupa, yaudah gue siapin"Jawab Elang yang tidak ingin membuat Ersen semakin naik darah.
"Hmm"
Mobil Ersen mengantarkannya ke bandara, pria itu turun dari bandara dengan pakaian kasualnya, yang malah membuat otot perutnya tercetak jelas dikarenakan bajunya yang lumayan ketat.
"Bruk"
"Sorry"Ucap perempuan yang cukup Ersen kenal, kenapa dimana-mana mereka selalu bertemu?
"Nggak masalah"Jawab Ersen yang terus menatap wajah Indah.
"Ersen"Ucap Indah saat dirinya mendongak, Indah merapikan barang-barang yang terjatuh.
Ersen berinisiatif untuk membantu Indah, dia ikut menunduk dan membantu Indah memasukkan barangnya.Saking tidak fokusnya, Ersen sampai tidak membantu Indah namun hanya memandangi wajah Indah dari dekat.
"Ehem, ini aku udah selesai masukin barang-barangnya”Kata Indah mengingat tangan Ersen sedari tadi memegang paperbagnya membuat dirinya tidak bisa berdiri.Jadi kini mereka sama-sama saling menunduk.
"Oh maaf"Kata Ersen yang salah tingkah mengingat perbuatannya tadi.
"Aku permisi dulu"Ucap Indah yang tidak ingin berlama-lama bersama pria yang jelas-jelas sudah Ia hindari mati-matian.
"Kamu mau kemana?"Tanya Ersen membuat langkah Indah terhenti.
"Pulang"Jawab Indah tanpa menoleh.
Ersen mengangguk, mungkin ini adalah jalan untuk mereka berdua berpisah dan tidak memiliki hubungan lagi.
"Hati-hati"Kata Ersen tulus.
"Hmm"Indah hanya menjawab dengan deheman, Ia meneruskan langkahnya.
"Siapa tuh In?"Tanya Jessica, Ia penasaran dengan pria yang diajak Indah berbicara tadi.
"Nggak kenal"Jawab Indah dengan terus berjalan membuat Jessica mengejar dirinya.
"Ada apa dengan Indah?kenapa mendadak mood nya menurun?"Gumam Jessica yang melihat perubahan raut wajah dan emosi Indah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments