"Sayang gimana kamu udah bicara sama Ersen belum kalau dia harus secepatnya pulang? kasian nenek dari tadi cariin dia"Tanya Hana kepada sang suami yang tengah berkutik dengan leptopnya.
"Udah"Jawab Sam dengan tangan yang masih saja berkutik dengan leptopnya.
Hana mengangguk dia berniat berjalan keluar dari ruangan kerja Sam, namun langkahnya langsung terhenti saat Sam tiba-tiba menariknya hingga membuat Hana terduduk di paha Sam.
Sam memandang wajah cantik Hana, begitupun Hana dia hanya menatap Sam tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Mereka saling berbicara lewat mata hingga sebuah kecupan Sam berikan di mata kanan Hana membuat perempuan itu sedikit terkejut dibuatnya.
"Ih ngagetin aja"Ucap Hana yang tadi sangat serius memandangi wajah Sam.
"Serius banget"Ucap Sam dengan sedikit senyuman membuat Hana malah dibuat ngeri, pasalnya dia tahu arti senyuman itu.
"Aku mau siapin makan siang buat anak-anak dulu,awas"Hana berniat bangkit dari pangkuan Sam namun tidak bisa bergerak karena Sam menahannya dengan sangat erat.
"Lepasin dulu ini"Kata Hana hanya di balas gelengan oleh Sam.Pria itu terlalu memaksa hingga membuat Hana tidak bisa berkutik.
Sebuah kecupan manis Sam daratkan di bibir Hana, lama-kelamaan kecupan kecil itu menjadi sebuah ciuman yang cukup panas.
"Ma Pa, ada tamu...!"Teriak Nora tiba-tiba langsung membuka pintu ruangan kerja Sam diikuti Brayen dibelakangnya.
Mata kecil Brayen membulat saat melihat adegan yang menurutnya tidak pantas, tangan kecilnya secara otomatis dia gunakan untuk menutup mata Nora membuat Nora mendesis,sedangkan dia juga menutup matanya sendiri.
"MAMA PAPA!!" Teriak Gadis kecil itu saat melihat papa dan mamanya.
"Astaga"Hana langsung bangkit dari pangkuan Sam saat mendengar suara yang cukup nyaring ditelinganya, itu adalah suara anak perempuannya.
Sam frustasi, dia memandangi pakaian sang istri yang sudah setengah terbuka.Membuat Sam langsung menutupnya, lalu menatap Nora dan Brayen dengan tajam.
"Ada apa?Papakan sudah katakan kepada Nora kalau mau buka pintu itu diketuk dulu"Kata Sam membuat Brayen menurunkan tangannya dari mata Nora.
"Kan Nora tergesa-gesa ,papanya aja yang keterlaluan masa Mama mau papa makan"Kata gadis kecil itu yang tadi melihat tatapan lapar Papanya.
"Padahal kan makanan banyak"Lanjut gadis itu menceramahi papanya membuat wajah Hana sudah memerah sedari tadi.
Sudah beberapa kali coba anaknya mempergoki dirinya dan Sam, kini mau di taro dimana mukanya sekarang.
"Ada apa sebenarnya Nora?"Tanya Hana lembut kepada sang putri.
"Itu ada tamu katanya cariin papa"Kata Nora membuat Sam bangkit dari tempat duduknya, dia berjalan mengendong Brayen tanpa memperdulikan Nora membuat gadis kecil itu menatap papanya tajam.
"Sini mama gendong"Kata Hana membuat Nora langsung berlari ke arah sang Mama.
"Oh kamu Lang"Ucap Sam saat melihat Elang, sekretarisnya Ersen.
"Ada apa? tumben kamu langsung mencariku"Kata pria itu meletakkan Brayen di sofa.
"Dimana Ersen?"Lanjut pria itu.
"Anu Tuan ada yang harus saya bicarakan dengan anda"Ucap Elang dengan serius.
"Bicaralah"Sam duduk di sofa, dia mempersilakan Elang untuk duduk , dia menyuruh Brayen untuk bermain bersama Hendry terlebih dahulu.
Elang duduk dia menceritakan kejadian dimana Ersen ingin melamar Erica namun berujung menikah dengan seorang wanita lain"Begitu Tuan, jadi saya ke sini karena bimbang harus mengurus surat cerai itu atau tidak"Kata Elang menjelaskan membuat Sam memijat kepalanya pening.
Mereka tidak menyadari kalau pembicaraan itu terdengar oleh seorang wanita paruh baya, diam-diam wanita itu tersenyum penuh arti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Achi
👍🏻👍🏻👍🏻
2022-07-07
0