"Sayang kamu didalam?"Suara Ersen memenuhi kamar Erica, saat membuka kamar kekasihnya Ersen langsung terkejut saat tidak melihat Erica didalam kamarnya.
"Dimana dia?"gumam pria itu.
Ersen masuk kedalam kamar dia tidak menemukan koper Erica didalam kamar, pria itu mencoba mencari koper Erica namun tidak ketemu.
"Erica kamu kemana?"
Saat pria itu membuka hendphone untuk menelepon Erica dia langsung di hadapkan dengan panggilan tidak terjawab dari Erica.
From Angsaku:Sayang maaf aku harus pergi untuk impian ku, ini adalah kesempatan terakhir diriku,mungkin aku akan disana selama lima bulan tapi aku janji setelah itu aku akan menemui dirimu.
"Aarghh apa aku harus selalu sabar?"Pria itu membanting hendphonenya yang membuat hendphonenya hancur berkeping-keping.
"Untuk apa aku disini jika dia malah pergi untuk kesekian kalinya"Pria itu ingin meninggalkan kapal namun sia-sia karena kapal akan segera berangkat menuju pulau.
"Tolong...”Teriak seorang wanita membuat Ersen keluar dari kamar Erica"Suara itu aku seperti kenal"gumamnya.
"Brak"
"Apa yang ingin kamu lakukan"Tanya Ersen pasalnya pandangan yang ia lihat adalah seorang pria yang tengah menindihi wanita yang ia tabrak tadi.
"Tolong aku.....dia mencoba melecehkan diriku"Kata wanita itu dengan Isak tangis.
"Keluar kau jangan ikut campur dia adalah kekasihku"Kata pria yang merupakan mantan kekasih wanita yang bernama indah itu.
"Bohong kita sudah putus satu bulan lalu"Indah mencoba meminta tolong kepada Ersen, dia menatap Ersen dengan tatapan memohon.
"Pergi kau dari sini kalau tidak aku akan memanggil keamanan!!!"Ancam Ersen mempu membuat pria itu menjauh dari Indah.
"Awas kau"Pria itu tersenyum lalu meninggalkan kamar Indah.
"Nggak kenapa-kenapa kan?"Tanyanya kepada indah dan hanya dibalas anggukan dari wanita itu.
"Terimakasih, jika saja kamu nggak ada.aku nggak tahu nasib aku akan menjadi apa setelah ini"Kata Indah berterimakasih.
"Lain kali hati-hati”
"Iya,oh nama kamu siapa?”Tanya Indah dia membenarkan kacamatanya.
"Ersen"jawab Ersen singkat.
Ersen meninggalkan kamar wanita itu lalu berjalan menuju kamarnya sendiri.
Suasana sore hari sangat indah, Ersen keluar dari kapal dan menikmati lautan yang begitu biru.
"Aku sepertinya harus menghabiskan waktu seminggu ini sendiri"gumam Ersen, dia menghela nafas.
"Hay"Sapa Indah, perempuan itu ternyata ada disebelah kanan Ersen sedari tadi.
"Ada apa? sepertinya kamu tidak bersemangat?"Kata Indah yang melihat Ersen kurang bersemangat.
"Kekasihku meninggalkan diriku dan memilih mengejar impiannya"Ucap Ersen.
"Bukanya bagus dia mengejar impiannya”Jawab Indah.
"Masalahnya dia meninggal diriku seperti ini bukan hanya sekali dua kali, aku mencoba mendukung dirinya dan ini adalah kesempatan terakhirku untuknya"Kata Ersen membuat Indah mengerti.
Ersen mengambil cincin dari sakunya dan mencoba melempar cincin itu ke laut namun tangan indah menahannya.
"Kenapa ingin dibuang?"Tanyanya.
"Percuma tidak akan berguna"
"Lebih baik disimpan, aku tebak harganya sangat mahal"Kata Indah melihat cincin berlian yang sangat cantik.
"Jika kau suka ambilah"Ucap Ersen membuat Indah melotot, yang benar saja cicin semewah ini diberikan kepadanya.
"Tidak mau"Walaupun dia menyukai cicin itu namun indah menaruh cincin itu di tengan Ersen kembali.
"Nanti malam datanglah ke pestaku, aku mengundang dirimu"Kata Ersen lalu masuk ke dalam kapal lagi.
"Ta—tapi?”Indah merasa kurang percaya diri karena dirinya tidak membawa gaun pesta.
"Nanti aku berikan gaunnya, sayang gaun yang sudah dibeli mahal-mahal tidak terpakai”Kata pria itu menghela nafas, dia akan memberikan gaun milik Erica kepada Indah karena gaun itu tidak ada yang akan memakainya bahkan Erica tidak memasukkan gaun itu ke kopernya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments