Langit malam Jakarta begitu cerah. Seonggok rembulan disana seakan-akan tersenyum manis dengan cahaya penuh. Dihiasi gemintang berkelap kelip menambah indahnya sang langit malam. Sempurnanya cipta Tuhan Esa.
Rachel memperbaiki letak duduknya. Teras belakang ini selalu menjadi tempat favoritnya. Terlebih lagi saat bulan purnama begini.
Sayang sekali hatinya sedang harap-harap cemas menunggu sebuah panggilan dari Patricia ,salah satu kenalannya yang bekerja di Pusat Data Pentagon, Amerika Serikat.
Selang lima belas menit kemudian akhirnya panggilan yang ditunggu Rachel berdering.
‘’Halo Rachel, maaf membuatmu lama menunggu”. Sapa Patricia ramah
‘’Iya Halo, Patricia. Rambutku hampir memutih menunggu panggilanmu.’’Canda Rachel.
‘’Hahaha, bisa……saja anda…..’’Sahut Patricia girang dengan candaan Rachel
‘’Oya Bestie, bagaimana hasil penyelidikanmu. Aku sudah tak sabar mendengarnya.”
‘’Hemm…Sebenarnya ini sangat rahasia ,namun apalah daya anda yang memintanya .’’Oceh Patricia akrab
‘Thank you my bestie, thank you...”
‘’Geon Arthur Yildiz , seperti yang kita tahu adalah seorang desainer senjata yang diperebutkan banyak negara. Sedangkan, tentang Personil SEALs “Athena 1609” yang kau tanyakan kaitannya dengan Arthur, tentu saja mereka punya kisah yang sangat erat. Di awal tahun 2020 Athena 1609 menyelamatkan Arthur saat Arthur diculik satuan bersenjata di Afganistan. Athena 1609 disisipkan dalam Tim 6 Navy SEALs untuk membantu pembebasan Arthur waktu itu’’.Cerita Patricia
“Teruskan…”Ucap Rachel lirih. Kerisauan dihatinya terasa semakin bergejolak. Seperti ada percikan api yang meletup-letup disana.
‘’Menurut sumber yang dekat dengan Arthur , hampir dua tahun ini Arthur begitu terobsesi mencari dan menemukan identitas sebenarnya dari gadis SEALs yang tiba-tiba menghilang itu. Jujur saja , Arthur pernah datang padaku saat dia masih bekerja di DARPA, memintaku untuk mengungkap informasi tentang Athena 1609. Sayangnya aku tak punya akses ke basis data Navy SEALs. Itu adalah salah satu rahasia yang paling rahasia di muka bumi. Semua tentang personilnya adalah misteri.”Papar Patricia panjang lebar.
‘’Bagaimana menurutmu tentang seorang pria tampan dan jenius, yang jatuh cinta pada gadis berwajah hijau, tak tahu bagaimana wajah gadis itu sebenarnya. Kau tahu kan wajah seorang SEALs akan dicat hijau hingga tak dikenali.Cinta memang aneh dan spontan.’’ Lanjut Patricia berapi-api.
‘’Apakah mungkin mereka sejauh itu. Aku rasa anda terlalu mendramatisir, Patricia. Ahahahaha……”Celetuk Rachel mencoba menenangkan hatinya sendiri.
“Entahlah. Mungkin anda benar karena akhir-akhir ini aku terlalu sering menonton serial drama romantis, hahahaha…..’’Balas Patricia tak mau kalah bercanda.
‘’Lalu ,apakah anda tahu kemana menghilangnya Athena 1609 sehingga Arthur tak kunjung menemukannya?’’Tanya Rachel berpura-pura . Ia ingin tahu sejauh mana Patricia mendalami kasus ini.
‘’Sudah ku bilang, semua tentang Navy SEALs adalah misteri. Namun informasi terbaru yang aku dapatkan mengatakan kalau dia mungkin telah turut tewas bersama belasan lainnya dalam ledakan dahsyat di Pulau Setan Palmyra Atoll. Kau tahu tentang Pulau itu kan. Pulau itu telah banyak memakan korban.”
‘’Tentu saja, aku tahu. Informasi darimu sangat bermanfaat dan cukup.Sekali lagi thank you bestie, Keep in touch yah.’’
‘’You’re Welcome. Aku akan merindukanmu bestie”
‘’Aku juga,selamat malam’’.Tutup Rachel
Kini Rachel sudah sampai pada puncak kesimpulan. Benang merah dari cerita Patricia sudah jelas.
Rachel berjalan mondar-mandir ,sesekali menggigit bibirnya dan mengetuk-ngetuk pipinya dengan jari-jemarinya yang lentik.
‘’Aku yakin Arthur masih dalam tahap belum sepenuhnya mengenali kalau Heilen adalah Athena 1609.’’
‘’Dia masih dalam tahap menyelidikinya, hmm…..’’ Ucapnya seorang diri.
Tiba-tiba sebuah ide licik menyeruak dikepalanya dan ia tak bisa membendung itu.
Rachel meraih Hp-nya. Iya , dia harus menyelesaikan ini secepatnya. Tak kan ia biarkan siapapun mencuri perhatian sosok yang diidolakannya semenjak remaja, bahkan Heilen sekalipun. Pria yang ia idolakan walau hanya dengan mendengar cerita-cerita tentang kehebatannya saja. Dan kini pria itu sangat dekat dari jangkauannya.
‘’Haloo, Heilen. Bagaimana keadaanmu?’’Tanya Rachel
‘’ Haloo…, Oh Rachel, Kamu tak perlu cemas.Aku tidak apa-apa. Aku sedang beristirahat di kamarku.”Jawab Heilen
‘’Syukurlah. Ee..ini ada yang harus aku sampaikan ,sebuah pesan yang sangat penting dari Ayah’’.Ujar Rachel membuka pembicaraan
“Oh, Paman Ibrahim.Bagaimana kabarnya ?Apakah beliau sehat dan baik-baik saja?’’ Tanya Heilen dengan nada suara yang penuh kerinduan. Sudah cukup lama ia tak bersua dengan pamannya Ibrahim Saleh Munaf.
‘’Ayah sehat dan baik-baik saja.Ayah menekankan supaya kau tetap menyembunyikan identitasmu sebagai SEALs dari siapa pun, tanpa terkecuali. Ayah marah dan cemas mendengar kejadian yang menimpamu siang tadi. Katanya Kamu terlalu membuka diri sehingga banyak yang mulai mengetahui identitasmu.”Tukas Rachel penuh penekanan
‘’Ahh, aku telah banyak menyusahkan paman, sampaikan permohonan maafku’’. Ucap Heilen lirih
‘’Ayah memintamu berjanji.’’Lanjut Rachel lagi
‘’Iya ,aku berjanji’’.
‘’Hmmm…begitu lebih baik. Semua demi keselamatanmu.’’Rachel tak mau berhenti sampai memastikan bahwa Heilen telah berjanji atas nama ayahnya.
"Oh iya satu hal lagi yang sejak lama inginku tanyakan. "
"tanyakan saja".Sahut Heilen singkat
" Dulu kamu pernah ceritakan padaku tentang perjalananmu di Afghanistan , saat itu kamu sedang dalam misi menyelamatkan seorang ahli senjata bernama Mr. G, apakah kamu jatuh cinta pada pria itu? "Tanya Rachel langsung ke inti.
" What??!! Ku kira kamu sudah tau jawabannya. Pertanyaan bodoh! "Pekik Heilen. Apa perlunya Rachel bertanya tentang hal yang tak seharusnya ditanyakan. Heilen tak mengerti dan kesal.
" Oke, baiklah. Aku tau seorang Heilen sulit ditaklukkan dan tak semudah itu menyukai seorang pria. Aku hanya ingin tahu saja. "
"Sudahlah aku mengantuk." Ketus Heilen
"Apakah kau masih ingat bagaimana rupa pria itu? " Rachel tak mau berhenti bertanya
"Entahlah. Apa gunanya kamu mempertanyakan hal ini , Rachel. " Sahut Heilen lagi
"Aku hanya ingin tahu bagaimana rupa pria itu, siapa tau kita bisa menemukannya dan meminta bantuannya. " Ucap Rachel mengakali Heilen.
"Saat kami menemukannya dia dalam kondisi sakit cukup parah. Dia pria yang sangat menderita. Tubuhnya kurus tak terurus. Wajah dan tubuhnya penuh luka . Rambutnya panjang awut-awutan begitu juga kumis dan brewoknya panjang tak terurus. Dia dekil, penyakitan dan kelaparan . Aku sangat kasihan padanya dan aku telah menolongnya semampuku. Entah bagaimana kabar Mr. G saat ini. Semoga dia bisa pulih dari penderitaan seperti itu. Satu lagi dia sangat bau. "Cerita Heilen akhirnya. Karena bagaimanapun banyak hal yang dilewatinya bersama pria itu.
Rachel akhirnya yakin bahwa Heilen takkan mengenali kalau Arthur adalah orang yang sama dengan Mr. G.
‘’Baiklah,lanjutkan istirahatmu. Puluhan personil sudah dikerahkan untuk berjaga-jaga disekitar rumah itu. Tidurlah dengan tenang.’’Tutup Rachel
‘’He’em…’’.Jawab Heilen lirih karena rasa kantuk yang menyerang
Percakapan jarak jauh itu berakhir.
Rachel bersedakap memeluk tubuhnya sendiri. Menahan tiupan angin malam yang membelai rambut indahnya. Sebuah senyum kemenangan mengembang dibibirnya.
_____-____-_____-______-________-______-_________-_________-_______
Pagi sekali sekitar pukul 07.15
Arthur sedang berkutat membantu Bibi Farah di dapur. Ia ingin menyiapkan menu sarapan spesial untuk seisi rumah. Wajah tampan itu nampak berseri-seri. Masih terbayang olehnya saat pipi Heilen memerah dalam dekapannya kemarin.
Ah, gadis itu, kapankah aku bisa bicara serius dengannya. Banyak hal yang inginku tanyakan. Aku semakin yakin kalau dia memang Athena . Oh, kebahagiaan macam apa ini yang aku rasakan, pekiknya dalam hati. Tak kan ku biarkan ia menghilang untuk yang kedua kalinya. Aku harus bicara dengan Heilen segera, batin Arthur lagi.
Kali ini Arthur yakin sekali. Iya ,setelah kejadian kemarin di Plaza Indonesia. Chen Yuan juga mulai percaya setelah menonton Video rekaman amatir yang beredar di internet. Melihat bagaimana gadis berkostum princess Elsa menghadapi Sembilan pria garang bertopeng hitam, sungguh tontonan yang menghibur bagi Chen.
Tak sampai 30 menit semua menu sarapan pagi ini sudah tertata rapi dimeja makan.
‘’Nak Arthur, apakah hari ini akan pergi ke kantor lagi?’’Tanya bibi Farah. Hati bibi Farah sangat bahagia dengan sikap semua anggota keluarga Yildiz yang memperlakukannya sudah seperti keluarga sendiri.
"Iya, tapi agak siangan. " Jawab Arthur sembari mengambil tissu dan menyeka sedikit keringat yang bergulir di wajah tampannya.
"Nak Arthur ini benar-benar pria idaman wanita, sudah ngguanteng tenan, pinter masak, bodyne oke, kerja di kantor pak mentri, top markotop. " Celetuk Bibik Farah begitu mengagumi majikannya ini.
Arthur hanya tersenyum kecil mendengar sanjungan tulus Bibi Farah.
"Oya Bik, segera beritahu yang lain kalau sarapan sudah siap. "Ujar Arthur lagi
" Baik, segera Bibik panggil yang lainnya. "Jawab Bibik Farah
" Lah, ini makanan yang disajikan di nampan buat siapa? "Tanya Bibi Farah
" Oh, itu buat Heilen bik. Kasihan kakinya sedang sakit jadi harus makan di kamarnya"
"Oo, begitu. Baik, nanti bibi antarkan ke kamar Nak Heilen. " Sahut bibi Farah lagi
"Jangan, bik. Aku sendiri yang mengantarkannya sekarang. " Sangkal Arthur sambil mengangkat nampan berisi sepiring bubur ayam , semangkuk sup daging sayur, serta buah apel yang telah diiris cantik.
"Oh, iya cah ganteng" Sahut Bibi Farah
Arthur melangkah menuju kamar Heilen dengan perasaan tak menentu. Namun semua keresahan itu tak ada artinya. Keinginannya untuk berbicara dengan Heilen jauh lebih besar. Tak bisa dibendung lagi.
Sesampainya di depan pintu kamar Heilen, Arthur melihat pintu itu sedikit terbuka . Mungkin Heilen kewalahan menutupnya semalam.
"Permisi. Heilen apa kau di dalam? " Ujar Arthur agak keras supaya Heilen mendengarnya
"Iya tentu saja, aku disini. siapa ? Ada perlu apa? "Sahut Heilen
Arthur tak menjawab. Melainkan langsung masuk saja membawa nampan makanan ditangannya kemudian meletakkannya di atas meja rias kosong disamping ranjang Heilen.
" Aku bawakan sarapan untukmu. "Ucap Arthur datar
Heilen terkejut. Ini diluar dugaan maupun ekspektasinya. Mengapa pria ini tiba-tiba menjadi sok kenal sok dekat dengannya sejak kemarin. Entahlah, Heilen sungguh bingung.
" Aku masih bisa berjalan, seharusnya kamu tidak perlu merepotkan diri begini. "Sahut Heilen tak enak hati.
" Sudahlah, aku tidak merasa direpotkan. Ini sarapanlah dulu. "Arthur berbicara sambil mengambil kursi dari depan meja rias lalu duduk. Mulai menyendok bubur ayam itu dan mengarahkannya ke bibir Heilen.
" Ee... aku.., aku terbiasa makan sendiri. Tak perlu menyuapiku. Aku masih bisa makan sendiri. "Sahut Heilen lagi . Nada suarany ragu seakan-akan bahwa sebenarnya yang ia inginkan adalah sebaliknya. Ia senang dimanjakan pria ini.Oh my god, Pekiknya dalam hati.
" Jangan buat kecewa, pagi-pagi sekali aku sudah bangun memasak semua ini buatmu, supaya kamu lekas sembuh, ayo makanlah. "Balas Arthur lembut.
Heilen akhirnya pasrah dan membuka mulutnya. Dia benci hatinya yang ternyata menyukai dimanja dan diperlakukan lembut oleh pria tampan dihadapannya ini. pria yang baru beberapa hari dikenalnya, namun entah mengapa terasa aman dan nyaman bila ia berada di dekat Arthur.
#bersambung#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Allessha Nayyaka
hati sama sikap beda ☺️☺️☺️
2022-07-20
2