Jakarta panas dan sibuk. Bermacam kegiatan dan rupa orang berlalu lalang.
Tiga wanita berjalan beriringan keluar dari gedung sebuah stasiun Televisi swasta. Perbedaan penampilan mereka yang sangat mencolok membuat mata siapapun yang melihat akan menyipit heran. Si Seksi, si Syar'i dan si tomboy. Aisyah kamila Yildiz dan kedua asistennya , Irina Santoso dan Heilen Putri Munaf. Ketiganya menuju Alphard Lexus LM350 yang terparkir di sudut kanan halaman. Sebelum membuka pintu mobil Kamila sempatkan mengecek isi chat di gawainya.
"Whaaat..., abang sudah di bandara. Omg .. yes yes..," teriak Kamila berjingkrak jingkrak mengagetkan Heilen dan Irina.
"Kita berangkat ke bandara sekarang bestie, ok!"
"Siap bos bestie," sahut Heilen dan Irina sambil saling lempar senyum melihat tingkah cildish Kamila..
Kamila menelepon Aryo si sopir cadangan untuk membawa mobil satu lagi ke bandara karena Arthur bilang ia banyak membawa barang.
"Wah akhirnya bisa ketemu langsung sama pangeran guanteng, selama ini cuma tau dari gambarnya doang, hihihi...," celoteh Nana (Irina)
"Nah nah.. ," respon Heilen asal-asalan karena dia belum pernah melihat wujud sosok si ganteng yang dimaksud walau hanya berupa gambar.
Deg. Jantung Kamila berdegup kencang. Jangan sampai si centil Nana membuat kakaknya Arthur tidak betah. Keberadaan wanita yang hanya mematung saja cukup untuk mengusir Arthur apalagi macam asistennya satu ini, pekik Kamila dalam hati.
Pasca Covid-19 bandara lebih sering lengang. Kamila dengan mudah menemukan sang kakak.
"Abaaaang," teriak kamila manja sembari memeluk sosok setinggi 180cm berkemeja biru toska . Kemejanya yang sedikit pressbody seolah - olah memamerkan pahatan indah tubuh maskulin yang menebarkan aroma penuh pesona.
"Ganteng bosque.. , ganteng banget," pekik Irina sambil meremas jemari Heilen
"Ih, apaan sih.. ," desis Heilen jutek.
Kedua bersaudara berpelukan beberapa saat melepas rindu. Kamila yang melankolis tak bisa membendung airmata haru karena surprise dari sang kakak. Ulang tahunnya kali ini akan menjadi istimewa pikirnya. Dia sama sekali tak tahu ada misi lain dari kedatangan Arthur yang mendadak ini. Arthur menepuk - nepuk kepala adiknya penuh sayang.
"Mana Aryo?" tanya Arthur.
"Sudah menunggu di luar , bang."
"Semua barang bawa dengan mobil kalian , nanti minta Aryo untuk bantu mengangkutnya. Kamila dan saya berangkat duluan dengan mobil yang dibawa Aryo," tegas Arthur kepada Heilen dan Irina.Tadi Kamila sempat memberitahukan kalau dia datang menjemput dengan kedua asistennya jadi Arthur tak segan memberikan perintah kepada mereka.
"Baik pak," jawab Helen sigap.
"Baik bang Arthur," jawab Irina bersamaan dengan Helen. Irina mengernyitkan keningnya , sedikit bergidik atas hawa dingin yang Arthur tebarkan.
Helen tanpa ragu mulai mengangkut barang-barang bawaan Arthur ke mobil, disusul Irina dan Aryo. Lumayan merepotkan orang lain pikir Helen kesal. Untungnya dia berbusana kasual. T-shirt hijau oversize vs celana jeans gombrong memudahkan gerakannya.
Satu lagi dia bukan tipe wanita yang cepat mengeluh dan menyerah. Hal ini tak ada artinya dibandingkan pekerjaan Helen sebelumnya. Anggap saja ini liburan panjang sampai saatnya nanti keadaan menjadi normal kembali.
Satu jam perjalanan akhirnya mereka sampai juga di rumah. Semua pesonil diberi waktu isoma (istirahat, solat, makan) sekitar satu jam. Baru saja Heilen akan menikmati sebuah mimpi indah eh sudah ada panggilan dari bos bestie Kamila.
"Buruan bestiee, barang - barang abang turunkan semua. Helen dan Irina , itu lukisan - lukisan masukkan ke ruang gallery jangan sampai ada yang cacat walau secuil. Aryo sama satpam Agus bawa masuk barang lainnya ke kamar Abang" Cicit Kamila.
"Oke siap, bos bestiee " Teriak Heilen dari kamar.
Buru-buru ia memasang lensa kontak, masker juga topi tak ketinggalan. Bagaimanapun harus tetap berhati-hati, apalagi dengan orang yang baru datang dari luar negeri. Siapapun layak dicurigai, pikir Helen penuh waspada.
Kurang lebih masing-masing 8 kali naik turun tangga ke lantai tiga tempat ruang gallery berada, Helen masih santai sedangkan Irina terlihat limbung di ruang tamu.
Di sudut sofa ada Arthur sedari tadi super sibuk dengan laptop dimeja dan hp ditangan, tak sekalipun ia melirik ke arah Helen dan Irina yang berlalu lalang dihadapannya. Irina berulang kali mencuri pandang sambil tersenyum sendiri tidak jelas. Sedangkan Heilen seperti kebiasaan sebelumnya ia berjalan menunduk dalam balutan topi dan masker yang menutupi sebagian wajahnya.
"Heilen, yang satu ini berat loh aku gak kuat," ucap Irina memelas
"Biar aku saja yang angkut sini," sahutnya.
Benar, ternyata lebih berat dari yang lain. Namun Helen masih mampu membawa benda persegi panjang itu sampai ke ruang gallery di lantai 3. Ia menurunkan benda itu perlahan.
Rasa penasaran tiba-tiba merayapi pikiran Heilen. Jiwa spionase-nya bergejolak. Ia menarik resleting cover bag yang menutupi benda tersebut. Pastinya ini sebuah lukisan pikirnya.
Dan benar saja sosok gadis muda cantik jelita dengan senyum yang merekah seindah bunga, berambut panjang keemasan dengan posisi terlentang diantara bunga-bunga padang rumput yang hijau. Mungkin ini kekasih Arthur pikir Heilen lagi.Ia makin penasaran dan membuka resleting coverbag sampai akhir. Selembar kertas usang menyembul , ada noda - noda seperti darah di kertas itu. Helen membukanya dan mulai membaca isinya sekilas.
"Hei keluar , tugasmu sudah selesai," sebuah hentakan bariton mengagetkan Heilen.
"Oh .. ini... anu.. tadi resleting covernya tersangkut , saya sedang menutupnya," kilah Heilen dari balik masker yang membuat suaranya kurang begitu jelas. Wajahnya memerah menahan malu karena tertangkap basah. Untung masih tersembunyi masker dan topi.
"Keluar!" bentak Arthur sambil menunjuk ke arah pintu. Mau tidak mau mata Arthur menyipit juga melihat tampilan gadis di hadapannya. Di luaran sana sudah jarang orang memakai masker. Kenapa di dalam rumah pun mengenakannya. Topi itu juga tak pernah dilepas sejak dari bandara. Mungkin ini style anak muda yang sedang trend di sini pikir Arthur lagi.
"Baik pak , saya keluar," sahut Heilen agak gugup. Ganteng sih tapi dingin dan galak , amit-amit rutuknya dalam hati sambil berlalu dari ruangan itu.
Malam hari menjadi sunyi di rumah megah keluarga Yildiz di Jakarta. Semua penghuni sepertinya kelelahan karena aktifitas sedari pagi sampai sore tadi. Terlebih lagi Arthur yang kemarin sempat jetleg setelah penerbangan panjang Virginia - Jakarta, ia mengambil jam tidur paling awal.
Sampai akhirnya pagi yang cerah menyapa bumi dan penghuninya. Saatnya beraktifitas kembali. Heilen sudah lengkap dengan Outfit terbaik menurutnya. Kaos polos hitam sebagai dalaman bersanding dengan jaket kulit hitam. Semua nampak serasi ditubuh bak model victoria secret dengan tinggi 177 cm itu. Ibunya Antonia Jhonson bahkan sedikit lebih tinggi darinya. Sedangkan sang ayah Ahmad Rizal Munaf yang berdarah campuran Indonesia - Arab justru lebih pendek dari Heilen dan Antonia.
Heilen menekuk topinya sedikit ke bawah, berjalan ke dapur dimana biasanya dia , Irina dan Kamila berkumpul setiap pagi untuk sarapan.
Baru saja melewati pintu dapur jantungnya berdebur bak gulungan ombak di lautan. Pemandangan di hadapannya membangkitkan hasrat purba yang sekian lama terpendam. Sosok jangkung dengan guratan otot-otot yang indah dan kencang, melukiskan semua kekuatan birahi. Bagai mantra magis yang mampu mengobarkan hasrat dihati setiap hati wanita yang memandangnya.
Hanya mengenakan celana jeans yang sedikit kedodoran sebagai bawahan sehingga memperlihatkan sebagian bentuk pinggul yang kokoh dan seksi, Arthur sibuk mempersiapkan sarapan pagi ini secara khusus untuk sang adik .Gerakan yang begitu luwes bak chef profesional, membuatnya makin terlihat seksi.
Tubuh bagian atas benar-benar terekspos bebas, dada bidang dan perut sixpack. Heilen tak bisa lagi menahan matanya untuk tidak mencuri pandang. Keterlaluan, pekiknya dalam hati kesal. Ia mengambil tempat duduk sebelah kanan di meja makan.
Rumah megah ini memilik tiga dapur.Salah satunya model terbuka yang luas ini, dimana meja tempat memasak dan meja makan terletak dalam satu area dan hanya berjarak 3 meter.
"Non Heilen, harap tunggu sebentar ya, hari ini tuan Arthur yang membuatkan sarapan spesial buat kita," sapa bibi Farah , salah satu pembantu rumah tangga di sini yang pekerjaannya khusus memasak. Ia menyajikan makanan yang sudah matang sementara Arthur masih sibuk memasak menu selanjutnya.
"Oh ,ee....iya bik farah...," sahut Heilen gugup tak sadar menggigit-gigit bibirnya sendiri sambil masih mencuri pandang ke arah Arthur. Ia teringat pertanyaan Irina beberapa waktu lalu; "Bagaimana pria idamanmu , bestie?"
"Hmmm...Yang dingin, sexy dan jago memasak dong," jawabnya waktu itu. Pipinyapun bersemu merah tanpa permisi.
" Hai semuanya selamat pagi. Hari ini abang memasak yakimeshi spesial buat sarapan kita."
Kamila dan Irina muncul dengan tampilan siap hang-out.
Dari namanya pasti masakan jepang , batin Heilen.
"Wow... Wow.. Wow.. ," seru Irina terbelalak kocak melihat tampilan Arthur
"Me re sah kan.," gumamnya lagi
"Apaan sih..?" delik Kamila sinis
"Itu pangeran tampanku pagi-pagi udah bikin mata jadi ON, " seru Irina lagi dengan lirikan dan putaran bola mata yang kocak ke arah Arthur. Sementara Arthur sedikit lagi akan menyelesaikan yakimeshi-nya. Nasi goreng ala jepang dengan paduan daging sapi dan telur. Resep warisan dari Stefanie sang ibu yang berdarah jepang.
"Bugggh"
"Augh," pekik Irina. Sekonyong-konyong Cluth camila sudah mendarat dipipinya dan dia hanya nyengir kuda .
"Hihihihihihihihi....., benar-benar me re sah kan..," celetuk Heilen dengan maksud meledek Irina. Kali ini suara jernihnya terdengar jelas karena khusus di dapur ia tanpa masker.
Arthur tersentak dari kesibukannya mendengar sebuah suara yang seolah tak asing ditelinganya.
" Siapa yang tadi bicara?" bentak Arthur kaku seraya menoleh kearah Ketiga gadis di meja makan. Ketiga gadis saling pandang tak mengerti. Mereka pikir Arthur mungkin marah karena mereka berisik.
" Abang , kok masaknya nggak pakai apron atau sebaiknya pakai baju saja awas nanti abang ada yang culik loh," cerocos Kamila mencairkan suasana.
"Tadi abang kegerahan setelah sedikit olahraga pagi," jawab Arthur asal. Sebenarnya ini hanya kebiasaan Arthur di apartement-nya setiap pagi hari, membuat sarapan sendiri tanpa busana atasan. Melihat penghuni rumah ini sebagian besar perempuan sepertinya ia memang harus beradaptasi pikir Arthur.
"Bibik Farah, tolong ambilkan T-shirt ku," lanjut Arthur.
"Baik mas Arthur," sahut bibi Farah sopan lalu bergegas menjalankan perintah.
Sarapan pagi ini agak sedikit kaku dan jengah dengan kehadiran Arthur diantara mereka. Mereka belum terbiasa.
"Heilen, bagaimana dengan pengambilan gambar untuk iklan "Shopee 99" siang ini. Apakah sudah ada kepastian dari Photografer?" sela Kamila.
" Beres bos bestie, Jam 9.30 deal. Lokasi di Studio Shopee," jawab Heilen.
Deg. Jantung Arthur memompa lebih dahsyat. Suara gadis yang makan dengan terus merunduk dan menyembunyikan sebagian wajahnya dibalik topi ini benar-benar seperti semilir angin yang membawanya pada kejadian malam itu.
Suara yang sama persis menurut Arthur. Ia sudah tak bisa mengendalikan diri untuk tidak mencuri pandang pada bibir sensual pemilik suara dihadapannya. Bentuk bibir yang sama, pekiknya dalam hati. Aku mencurigaimu gadis bertopi! Arthur menyeringai mengingat kembali bagaimana ia waktu itu tak berdaya di todong senjata M4-custom oleh seorang tentara wanita NAVY SEAL yang tersesat bersamanya di gurun.
Gadis tentara yang melumuri wajahnya dengan cat hijau dan hitam sehingga ia tak bisa di kenali.
Cuaca dingin bersalju membuat si gadis hijau kebanyakan minum whiskey hinga mabuk dan menggila, tiba-tiba menodongkan senjata dan memborgol Arthur. Bertingkah dan berceloteh tidak jelas lalu menciumi Arthur yang tidak berdaya. Cih mencuri ciuman pertamaku, kesal Arthur.
Tunggu aku akan menyelidikimu lebih lanjut gadis bertopi, gumam Arthur dalam pikirannya sendiri.
#Bersambung#
Semoga suka sama cerita ini para readers tersayang, jangan lupa komen juga supaya author makin semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Agustino Kurniawan
Sudah mulai berfantasi...😁
2022-10-25
1
♡momk€∆π♡
ceritanya seru 👍👍kynya banyak Teka teki nihke depannya 🤔🤔🤔❣️❣️
2022-10-02
1
Berdo'a saja
jadi asisten si adik
2022-09-29
0