Dokter Harris Morisson membenarkan letak kaca matanya, menggali lebih dalam lagi ke wajah sendu Arthur melalui layar pc komputer. Hampir satu jam melakukan melakukan komunikasi video dengan Arthur salah satu pasien PTSD terlama yang ditanganinya. Semenjak Arthur berusia 14 tahun kala itu.
"Seperti yang saya katakan saat terakhir kali anda datang ke klinik tiga bulan yang lalu, anda sangat luar biasa dan bisa mengatasi segala sesuatunya dengan baik. Perkembangan terbaik anda telah dimulai .Hmmm ...namun sayangnya anda justru belum sepenuhnya bisa menerima hal baik itu"
"Maksud dokter .....saya belum sepenuhnya bisa menerima apa? "
"Kesembuhan anda tuan Arthur. Ketika anda mulai menerima orang lain dihati anda bisa saya simpulkan anda telah bebas dari beban masa lalu yang selama ini menghantui langkah-langkah anda. "
"Kesembuhan yang bagaimana dokter? "
"Belakangan ini bukankah anda sedang mencari keberadaan seorang wanita yang menurut cerita anda ia sangat berjasa karena telah menyelamatkan nyawa anda tuan Arthur. Tapi maaf menurut saya kemungkinan anda sedang jatuh cinta kepada wanita itu. "
"Dokter ... " Ucap Arthur ragu tak mampu melanjutkan kata-katanya
"Jangan takut tuan Arthur, biarkan semuanya mengalir di dalam dirimu. Jangan menolak perasaan yang tumbuh dengan alami dan tulus. Hidupmu berhak untuk berbahagia. Bergaullah dengan ramah dan penuh kelmbutan.Keraguan dan kekawatiran hanyalah penjara bagi jiwa. Bebaskan dirimu hanya kamu yang mampu melakukannya."
"Hmmm..... Aku terlalu lama terkubur dalam rasa bersalah ,rasa takut dan kecemasan. Tapi bukan berarti aku melarikan diri dari hal baik yang dokter maksud. Mungkin aku belum terbiasa , aku hanya butuh waktu. Thank you dokter Harris wejangan anda sangat mencerahkan jiwa"
"Baik tuan Arthur,saya sangat berbahagia atas kemajuan anda yang sangat pesat, sekali lagi ini bisa dikatakan anda telah 80 persen sembuh. semoga untuk pertemuan kita selanjutnya anda bisa mampir ke kota London." Ujar dokter Harris menutup percakapan.
Arthur melirik arlojinya. Tepat pukul 11.25.
Cukup membosankan juga tiga hari ini tanpa banyak kesibukan, pikirnya.
Jakarta terasa asing bagi Arthur namun ia belum ada rencana kembali ke Virginia. Mungkin aku harus mempertimbangkan pekerjaan yang ditawarkan sahabat ayah, bapak kemenhan, pikirnya lagi.
____&&&&____&&&__________
Gedung salah satu PH yang cukup sukses di Jakarta "MERMAID Productions" .
Aisyah Kamila Yildiz baru saja selesai melakukan pengambilan gambar dan video untuk sebuah iklan. Bahkan suara merdunya mengisi jingle iklan tersebut. Selanjutnya ia akan menghadiri podcast Derry Dimitri salah satu youtuber populer saat ini.
"Kita tidak bisa keluar sekarang, tunggulah beberapa saat lagi. Sangat banyak wartawan di luar" Heilen memperingatkan Kamila dan Irina.
"Sungguh keterlaluan, padahal kita harus segera ke rumah Om Derry Dimitri. Gimana ini? "Desis Irina
"Ok, tunggu sebentar lagi aparat keamanan yang akan membantu kita keluar dari sini, aku sudah menghubungi Rachel untuk mengutus beberapa personil-nya"
"Rachel siapa? " Tanya kamila
"Kakak sepupuku , dia bekerja di kemiliteran. Nah, ini chat-nya bilang mereka sudah menunggu di luar."Jawab Heilen seraya melangkah ke luar gedung, diikuti Kamila dan Irina.
" Wow, Heilen videomu dimana-mana, benar-benar viral. O my god langsung ada akun fansbase juga"pekik Kamila dengan mata tak berkedip memandang layar smartphone, ada video pertarungan Heilen kemarin yang diedit epik dengan backsound lagu "unstoppable" Dari Sia. Entah siapa netizen yang melakukannya sehingga video itu menjadi begitu epic dan dramatis.
"Gila viewers-nya udah jutaan" Irina menyahut sambil menutup bibirnya yang ternganga dengan telapak tangan kiri sementara tangan lainnya memegang Hp.
"Kita tunggu beberapa waktu pasti masalah video ini akan tertutupi berita baru lainnya. " Heilen terus melangkah dengan wajah berubah kesal.
Dia telah bersusah payah menyembunyikan diri dari kejaran orang-orang yang mengincar nyawanya. Dengan apa yang terjadi sekarang malah akan membuat orang-orang Lady Clarkson dapat menemukan jejaknya dengan mudah.
"Huuufhhh..... " Heilen menghembuskan nafas berat.
Tak terasa mereka sudah sampai di teras depan lantai satu, sopir Kamila sudah memarkir mobil tepat di depan gerbang keluar halaman gedung. Sepanjang jalan dari teras hingga mobil dijaga ketat oleh sekitar empat puluh personil Brimob, meminggirkan para wartawan yang berjubel.
"Kamila .. Satu pertanyaan saja..! " Teriak salah satu dari para wartawan
"Heilen , i love you... " Sebuah suara dari mereka menimpali
Heilen, kamila dan Irina dapat berjalan tanpa hambatan melewati jalur yang dibuat oleh barisan para personil Brimob. Kamila hanya menebar senyum manis dari wajah cantiknya , demikian juga Irina mencoba bersikap manis dengan senyuman yang sedikit dipaksakan, sedangkan Heilen dengan masker dan topi hitamnya begitu misterius membuat para wartawan semakin geregatan untuk mendapatkan banyak informasi tentangnya.
"Nona-nona silakan masuk ke mobil , kami akan kawal sampai ke tujuan" Ujar salah satu personil Brimob.
"Baik , terimakasih" Ucap ketiganya bersamaan.
Sementara dalam hati Heilen muncul kegelisahan seusai membaca chat baru Rachel.
'Berhati-hatilah. Tampaknya orang-orangnya Clarkson telah mendeteksi keberadaanmu, sebab itu aku kirimkan banyak personil untuk melindungimu, bukan hanya untuk menghindarkanmu dari papparzi. Sekali lagi, berhati-hatilah , ingat perkataanku'
"Siap komandan" Ketik Heilen singkat.
Ketiganya masuk ke dalam Alphard Lexus LM warna putih. Mobil mewah itu pun melaju dengan dikawal iringan pasukan brimob yang dikirim Rachel.
Sebuah mobil Pajero sport hitam berpenumpang tiga laki-laki dengan pakaian ringkas serba hitam dan dua orang wanita berwajah asing diam - diam mengikuti kemana arah kamila dan iring-iringannya.
______________&&&&&&&&_____________
Pukul tiga belas tepat mobil Alphard Lexus LM putih sudah berhasil parkir manis dihalaman rumah keluarga Yildiz. Diantara deretan mobil nampak mobil mewah milik Adam Sinaga.
Kamila dan Irina membuka pintu mobil lalu menghempasnya kembali dengan letih. kegiatan hari ini cukup menguras energy mereka
Disusul Heilen keluar mobil dengan perlahan dan hati - hati. Tangan kirinya masuk kebalik hoodie menggenggam Pistol SIG Sauer P226 Sidearm (senjata pistol mini yang dapat dioperasikan dengan mudah dengan satu tangan, biasanya digunakan oleh personil US Navy SEAL).
Sejak kehadiran Arthur di rumah ini Heilen sering melihat ada beberapa pria mencurigakan yang berlalu lalang disekitaran rumah dengan satu atau dua mobil terparkir sembarangan disisi - sisi jalan. Instingnya yang tajam ditunjang dengan kemampuan analisa profesional ia dapat dengan mudah mengetahui situasi yang berpotensi bahaya. Dan sore ini ia medapati lebih banyak lagi orang-orang berwajah asing dengan mobil terparkir di sisi - sisi jalan sekitar perumahan keluarga Yildiz.
"Atau mungkin benar apa yang dikatakan Rachel" Desis Heilen
Ia melangkah ke dalam rumah dengan sikap siaga dan netra awas.
"Hai jagoan kita yang lagi viral telah datang, selamat sore " Sambut Adam ramah dan renyah manakala Heilen memasuki ruang tamu yang luas. Sementara Heilen hanya melengos diam.
Ada Kamila dan Irina yang lebih dulu bergabung disitu,mereka menyunggingkan senyum manis untuk Heilen yang baru tiba. Disisi yang berseberangan Arthur duduk bersebelahan dengan Adam.
"Duduklah dulu bersama kami disini . " Ujar Adam Sinaga semacam perintah
Lagi - lagi Heilen tak menjawab , hanya saja ia langsung duduk di sisi Irina mengikuti perkataan Adam Sinaga. Heilen jengah mendapati netra Arthur yang tak kunjung beralih dainya. Namun ia berusaha bersikap sesantai mungkin.
"Oya besok pukul sepuluh kita sudah harus berada di NAVITA BOUTIQUE untuk fitting" Celetuk Kamila.
"Uda sama abang juga harus ikut fitting" Lanjutnya lagi
"Abang punya costum sendiri , jadi sama uda saja perginya" Sahut Arthur datat
Kamila memanyunkan bibirnya. Dengan adik sendiri kok gitu, batin Kamila.
"Sama uda , okay.. " Ucap Adam lembut seolah berbisik . Dijawab Kamila dengan satu putaran bola mata indah dan hembusan nafas kedua tangannya dikembangkan kesamping ,kode pasrah.
"Oya mila, aduh aku baru lihat , ini ada chat dari Aa' Salim katanya dia ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan ditanggal 20 jadi dia mohon maaf gak bisa jadi pendamping putri Aurora-mu, nanti saat ada waktu Aa' akan menelponmu. " Tukas Irina lugas
"Hah... Apaan sih tiba-tiba begitu bukannya kemarin dia yang menawarkan diri, huuhh.... " Omel kamila dari bibirnya yang tadi manyun kini berubah kaya' ikan kembung. Arthur yang melihatnya tak bisa menahan geli.
Sementara Adam di dalam hatinya semakin gemas melihat wajah cantik itu tetap cantik bagaimanapun mimik yang dibuatnya. Wajah Kamila persis wajah sang ibu lebih ke Jepang-indonesia, cantik ,imut menggemaskan dengan kulitnya yang bening.
Berbeda dengan Arthur yang 95% persis sang Ayah , wajah pria Eropa timur yang tampan ,sendu dan seksi.
"Nanti abang yang gantikan dia berakting jadi prince charming-mu" Ucap Arthur datar dan asal.
Irina , Kamila dan Heilen saling bertatapan seperti ada pemikiran yang sama dikepala mereka yang tak perlu diungkapkan namun masing-masing sepakat dengan hal tersebut.
kelakuan ketiga gadis itu membuat Arthur dan Adam ikut menolehkan muka bertatapan saling melemparkan pandangan tak mengerti.
"Big noo abang, Mila maunya pangeran charming bukan pangeran gunung es dari kutub utara abang". Omel kamila lagi bahkan seperti merengek campur mengejek
" Ya sudah kalau begitu uda Adam saja".Ucap Arthur lagi sekenanya. 'Ya ampun ini anak sebentar lagi ultah ke-25 tapi kelakuan kaya' anak Tk',omel Arthur dalam hati
"Boleh boleh...., " Adam langsung menyahut dengan satu senyuman manis dan manly.
"Janji ya uda, hmmm.... Kalau uda kan memang prince charming".Ucap Kamila tanpa menyadari ada hati yang berdesir dengan kata-katanya. Hati siapa lagi kalau bukan hati Adam Sinaga.
Bersusah payah ia menetralkan rasa yang tiba-tiba membuncah di dadanya.
" Oh, thank you sweety"sahut Adam senormal mungkin. Dia memang sesekali memanggil Kamila sweety saat adik sepupunya itu bersikap manis.Awal sebelumnya panggilan itu sangat wajar ia rasakan namun saat ini ia seakan jengah sendiri dan salah tingkah saat mengucapkannya.
"Ekhem.. Ukhuk.. Ukhuk.. " Heilen berdehem sepertinya sengaja dengan tujuan tertentu. Tak ada yang mengerti kecuali Adam yang melirik Heilen dengan kilatan mata aneh.
"Info tambahan lagi nih, mas Hendra bilang dia yang akan mendampingi jadi prince charming-ku nanti, so.. Abang Arthur berpasangan dengan Heilen saja, hii.... " Ucap Irina dengan nada kurang enak hati. Sebenarnya ia ingin berpasangan dengan Arthur yang tampan tapi kekasihnya "Hendra" menginginkan posisi itu. Lagian bagaimana jadinya kalau ia berpasangan dengan Pangeran Gunung es itu. Tentu tidak akan seru pikir Irina.
"Ok" Jawab Arthur spontan
Semua mata tertuju pada Arthur. Mereka merasa aneh dengan sikap Arthur yang sedikit hangat dan cepat merespon. Selama ini ia orang paling susah untuk mereka ajak komunikasi dengan baik.
"Hmm, gimana denganmu Heilen? " Adam yang justru bertanya kepada Heilen seolah-olah berperan sebagai jubir Arthur
"Oh , iya boleh kalau abang Arthur sudah bersedia" Jawab Heilen lugas
____#####____#####_______
Sementara itu didalam sebuah mobil Pajero sport warna hitam yang parkir tak jauh dari sekitar rumah Keluarga Yildiz, seorang wanita berwajah asing sedang melakukan percakapan telepon . Ia tampak begitu serius
"Miss Clarkson, kami sudah pastikan dia adalah Heilen Putri Munaf alias Athena 1609.Hanya saja masih sulit untuk kami jangkau"
"Good Job, Vivian. Lakukan pekerjaanmu dengan rapi. "
"Baik Miss Clarkson. Dan kami mendapatkan informasi kalau dirumah ini ia bersama seorang ahli persenjataan yang pernah bekerja untuk pentagon yang dikenal dengan Mr. G."
"Hmm..., hati-hati dengan pria itu. Yang aku dengar dia dan timnya sudah berhasil mengembangkan " Fantastic Beast".Tangkap salah satunya atau keduanya. "Perintah wanita yang dipanggil Miss Clarkson
" Siap miss Clarkson"Jawab Vivian singkat
#bersambung#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Berdo'a saja
Helen dalam bahaya
2022-10-01
1
Qurrota A'yun
makin seruuu
2022-09-06
1