Kembali ke Kota

Setelah masakan yang dibuatnya siap, Ziah langsung menyajikannya di meja makan. Lalu mengajak ibu dan adik-adiknya.

"Mama..., Dede, Ade...!!! Ayo, kita sarapan dulu! Selesai sarapan, baru dilanjut lagi nyucinya." teriak Ziah dari balik jendela dapur.

Tanpa membuang waktu, Ibu Adel dan kedua adik Ziah itu. Langsung berkumpul bersama Ziah di meja makan. Dan mulai menyantap sarapan buatan Ziah pagi itu. Sambil berbincang-bincang ringan.

"Ma', sisa pisangnya Kakak bawah ya? Buat oleh-oleh." pinta Ziah.

"Iya, bawah aja Kak." jawab Ibu Adel "Emangnya... jam berapa kau akan berangkat Kak?" lanjutnya bertanya.

"Insya Allah jam 2 siang nanti." jawab Ziah.

"Oh... nanti Mama tambahkan. Kelihatannya, di kebun sudah ada yang hampir matang. Bawalah lebih, agar bisa dibagi dengan tetangga kalian sedikit." ujar Ibu Adel.

"Baik Ma'." jawab Ziah patuh.

"Oh iya, sebelum kembali ke kota. Jangan lupa, ziarah ke makam Papa!" ucap Ibu Adel.

"Tentu saja Ma', Kakak pasti ke sana. Dede sama Ade temani Kakak ya...?!" ucap Ziah pada ibunya dan mengajak kedua adiknya.

"Siap Kak...!" jawab Elvira dan Lastri kompak.

Tepat pukul 10.00 WITA, Ziah dan kedua adiknya pun sampai di makam Ayahnya. Mereka bergotongroyong menghilangkan rerumputan kering maupun yang tumbuh liar di sekitar pusara Ayahnya. Setelah bersih mereka mencuci tangan dengan air yang telah mereka bawa dari rumah.

Kemudian, Ziah duduk tepat di samping pusara ayahnya. Lalu mulai mengirimkan doa dan membacakan surah Yasin. Dan kedua adiknya hanya mengaminkan doa-doanya.

Sebelum meninggalkan makam ayahnya. Tak lupa, Ziah menyiramkan air bersih dan menaburkan bunga ke atas pusara ayahnya. Setelah selesai, merekapun kembali ke rumah.

Setibanya di rumah, Ziah langsung membersihkan diri. Dan memutuskan untuk tidur siang sebentar. Karena selepas waktu Dzuhur, dia sudah harus bersiap-siap untuk kembali ke kota.

Ketika alarm yang dia pasang pada ponselnya berdering, Ziah langsung terbangun. Saat kumandang adzan Dzuhur mulai terdengar dari mesjid terdekat.

Ziah mencuci muka dan berwudhu. Lalu melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim.

Usai sholat, Ziah merapikan tempat tidurnya. Lalu memilah dan memilih barang-barang yang akan dia bawa nanti. Karena sebentar lagi, Ulfi dan Tita menjemputnya untuk kembali ke kota.

Tok...tok...

"Assalamualaikum!" ucap Ibu Adel, mama Ziah dari balik pintu kamar.

"Wa'alaikum salam. Masuk aja Ma! Kakak lagi beres-beres." balas Ziah.

Ibu Adel pun membuka pintu, setelah dipersilahkan untuk masuk oleh Ziah. "Sudah bangun dari tadi yah...!" tanya Ibu Adel sambil membuka pintu.

"Iya. Kakak sudah selesai sholat juga." jawab Ziah sambil terus mengisi semua barang yang sudah dia pilih kedalam tas ranselnya.

"Oh syukurlah. Kalau sudah selesai beres-beres, kita makan siang dulu. Sebelum para sahabatmu itu datang menjemput..." ucap Ibu Adel.

"Iya, sebentar lagi Ma. Ini sudah hampir selesai kok.." ucap Ziah lembut.

"Ya sudah, kami tunggu di meja makan." ucap Ibu Adel sambil berlalu pergi sambil menutup kembali pintu kamar Ziah.

Tepat pukul 13.47 WITA, Ulfi dan Tita tiba di rumah Ziah. Sementara Ziah, sudah menunggu mereka di teras rumahnya. Sambil berbincang-bincang dengan ibu dan kedua adiknya.

"Assalamualaikum...!" ucap Ulfi dan Tita serempak sebelum memasuki teras rumah Ziah.

"Wa'alaikum salam...!" balas Ziah, Ibu Adel dan kedua adiknya bersamaan.

"Apa kabar Tante?" sapa Tita sambil mencium tangan Ibu Adel. Sebagai tanda hormat pada orang tua sahabatnya itu. Dan diikuti oleh Ulfi setelahnya.

"Alhamdulillah, Tante sehat. Mama kalian, apa kabar juga?" jawab Ibu Adel dan balik bertanya.

"Alhamdulillah, mereka juga sehat." jawab Ulfi mewakili Tita.

"Gimana Zi'... sudah siap berangkat?" tanya Tita pada Ziah.

"Siap dong...!" jawab Ziah sambil mengambil sepatutnya dan memakainya.

"Banyak banget bekalnya Kak Ul'. Kak Ziah isi dusnya pisang. Kalau Kak Ulfi, isi dusnya apa aja?" ujar Lastri kepo. Saat melihat dus berukuran agak besar. Yang ada di bagasi depan motor matic Ulfi.

"Iya dong...isinya jagung dan gula aren. Mumpung pulang kampung. Jadi, pulangnya harus bawah oleh-oleh yang banyak Dek. Biar pulangnya nggak sia-sia." jawab Ulfi santai.

"Wah... mau buat kolak jagung ya sampai di kota?!" ujar Lastri.

"Tepat sekali, Dek." jawab Ulfi serius.

"Oke, aku siap. Ayo berangkat!" ucap Ziah setelah selesai mengenakan sepatunya.

Kemudian, Ziah menghampiri ibunya untuk berpamitan sebelum pergi. "Kakak pamit Ma'?!" ucap Ziah sambil mencium tangan ibunya takzim.

"Iya, hati-hatilah di perjalanan. Dan cepat beri kabar pada Mama. Jika sudah sampai!" ucap Ibu Adel

"Iya. Mama nggak usah kerja yang berat-berat dan jaga kesehatan!" ucap Ziah mengingatkan. Dan hanya diangguki pelan oleh ibunya.

Kemudian Ziah mengulurkan tangannya pada Elvira dan Lastri. Lalu disambut oleh kedua adiknya dan mencium tangannya takzim.

"Jaga Mama ya Dek! Kalau ada apa-apa, cepat kasih tahu Kakak lewat SMS atau langsung telfon. Dan teruslah belajar yang giat." lanjut Ziah memberi wejangan pada kedua adiknya itu.

"Siap laksanakan!!! Kakak kami yang cantik, baik hati dan sayang pada kami. Semoga selamat sampai tujuan." ucap Elvira dan Lastri tegas dan kompak.

"Hahaha.... kalian ini, sudah seperti para perwira saja." ucap Tita sambil tertawa dan menggelengkan kepalanya.

Sementara Ulfi dan Ibu Adel hanya bisa geleng-geleng kepala dan tersenyum geli. Sedang Ziah sendiri, hanya mengangguk pelan. Menanggapi tingkah absurd Elvira dan Lastri seperti itu.

Usai berpamitan, Ziah, Ulfi dan Tita langsung menuju motor mereka. Sambil mengenakan segala atribut pelindung dan keselamatan dalam berkendara.

"Assalamualaikum!" pamit Ziah, Ulfi dan Tita bersamaan.

"Wa'alaikum salam." balas Ibu Adel, Elvira dan Lastri.

Seperti saat datang, Ziah sendiri menggunakan motor maticnya. Sedang Ulfi, membonceng Tita dengan motor maticnya.

Episodes
1 Prolog
2 Rencana Pulang Kampung
3 Memulai Perjalanan
4 Merasa Risih
5 Bertemu Pria-pria Aneh
6 Berkenalan
7 Modus Tersembunyi
8 Dede dan Ade
9 Menuju Pantai Wisata
10 Peraturan dalam Kontrakan
11 Pallu Butung
12 Kembali ke Kota
13 Rumor yang Beredar
14 Kolak Jagung
15 Empat Sahabat Sejati
16 Bermain-main
17 Bertemu Lusi
18 Kegiatan Ziah
19 Mengisi Waktu Luang
20 Melawan Rampok bersenjata Tajam
21 Gadis Langka
22 Mengirimi Mama Uang
23 Lebay...!
24 Demam
25 Kampung Tengah
26 Mengantar Naziah
27 Di Rumah Sakit
28 Si Ulfi
29 Aldi dan Rendi
30 Menjenguk
31 Aku Bukan Robot
32 Pasien Istimewa
33 Pindah Kamar
34 Salah Paham
35 Mengawali Hari dengan Tawa
36 Jangan Menggodaku!
37 Sholat berjamaah
38 Keinginan Naziah
39 Taksi Online
40 Mengantar Pulang
41 Ibu-ibu Berdaster
42 Jaga Pandanganmu!!!
43 Aku Terima Tantanganmu
44 Menuju TKP
45 Menemui CaMer
46 Meminta Restu
47 Berpikir
48 Perkenalan Antara Besan
49 Kedatangan Dokter Karina
50 Menentukan Pilihan
51 Resmi Bertunangan
52 Pelayanan Darurat
53 Membekuk Para Begal
54 Panggilan Sayangku
55 Jebakan Rendi
56 Magang
57 Tamu Malam Minggu
58 Kesan Pertama Bertemu
59 Pilihan Hati Rendi
60 Mengikhlaskan
61 Menu Sarapan Porsi Doubel
62 Merealisasikan Rencana Harian
63 Gadis Hebat
64 Ayah Roy
65 Puas... Membohongiku?
66 Menyibukkan Diri
67 Si Mas Kurir
68 Sebuah Video
69 Meminta Penjelasan
70 Penjelasan Rendi
71 Mencari Solusi
72 Meminta Bantuan Anto
73 Tanggapan Naziah
74 Mengalah
75 Ziah Pergi???
76 Ketulusan Risma
77 Sosok Adrian Rega
78 Dijemput Mobil Ambulans
79 Si Faisal
80 Sebatang kara
81 Golongan Darah yang Sama
82 Pendekatan
83 Sarapan Khusus
84 Menjenguk
85 Wa'alaikumsalam Sayang.
86 Buket Bunga Krisan
87 Kursi Khusus
88 Perbedaan Diantara Keduanya
89 Terimakasih Dalam Bentuk Lain
90 Lamaran Rega
91 Apa Kau Siap, 'Fah?
92 Bi' Suni?
93 Majikan Bi' Suni
94 Obrolan Serius
95 Undangan Makan Malam
96 Makan Malam
97 Butuh Waktu Lebih
98 Indahnya Pacaran Setelah Menikah
99 Sebuah Adab Sepele
100 Pilihan yang Sulit
101 Sakit???
102 Berkunjung ke Cafe
103 Bernyanyi dan Bermain Gitar
104 Tatapan Rega
105 Membawa Pergi
106 Tidak Waras?!!
107 Selalu Mengejutkan
108 Menjadi Pendamping Hidupmu
109 Tidur Terpisah
110 Penentuan
111 Meminta Pendapat
112 Saling Menyuapi Makan
113 Berdebar-debar
114 Ada apa dengannya?
115 Jodohmu Adalah Cerminan Dirimu
116 Memiliki Perasaan Yang Sama
117 Sedang Libur Sholat
118 Penjelasan
119 Pemilik Mobil Mogok
120 Alhamdulillah....!
121 Jaga dia baik-baik!
122 Kau Khawatir Padaku?
123 Cemburu
124 Bertemu Teman-teman Lama
125 Menikmati Perjalanannya
126 Memperkenalkan Diri
127 Mendapat Telepon
128 Mengabari Para Sahabat
129 Telfon Rindu!
130 Malam Nokolontigi
131 Sebuah Video dan foto
132 Tertusuk!
133 "Sah!!!"
134 "Siapa orang itu?"
135 Berdua Saja!
136 Permohonan Maaf
137 Tergoda
138 Maluku di Ambon
139 Keromantisan Rega
140 Harapan yang Tak Sampai
141 Pengait Bra?!
142 Posesif
143 Nongkrong Bareng Sahabat di Malam Pengantin
144 Pengumuman
145 Terlelap Bersama
146 Ciuman Selamat Pagi
147 Pamit Pulang
148 Ikut Bergotongroyong
149 Buat Aku Nyaman!
150 Saling Mengingatkan
151 Manja!
152 Hadist Khusus Seorang Istri
153 Gitu kok repot?!
154 Sholat Sunnah
155 Menikmati Permainan
156 Rahasia dan Kejutan Tuhan
157 Saling Memperkenalkan Diri
158 Cerita Masa Lalu Naziah
159 Cerita Rega
160 Menggoda Kakak Ipar
161 Fans Fanatik
162 Fokus Kerja
163 Bertemu Klien
164 Jangan berlebihan!
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Prolog
2
Rencana Pulang Kampung
3
Memulai Perjalanan
4
Merasa Risih
5
Bertemu Pria-pria Aneh
6
Berkenalan
7
Modus Tersembunyi
8
Dede dan Ade
9
Menuju Pantai Wisata
10
Peraturan dalam Kontrakan
11
Pallu Butung
12
Kembali ke Kota
13
Rumor yang Beredar
14
Kolak Jagung
15
Empat Sahabat Sejati
16
Bermain-main
17
Bertemu Lusi
18
Kegiatan Ziah
19
Mengisi Waktu Luang
20
Melawan Rampok bersenjata Tajam
21
Gadis Langka
22
Mengirimi Mama Uang
23
Lebay...!
24
Demam
25
Kampung Tengah
26
Mengantar Naziah
27
Di Rumah Sakit
28
Si Ulfi
29
Aldi dan Rendi
30
Menjenguk
31
Aku Bukan Robot
32
Pasien Istimewa
33
Pindah Kamar
34
Salah Paham
35
Mengawali Hari dengan Tawa
36
Jangan Menggodaku!
37
Sholat berjamaah
38
Keinginan Naziah
39
Taksi Online
40
Mengantar Pulang
41
Ibu-ibu Berdaster
42
Jaga Pandanganmu!!!
43
Aku Terima Tantanganmu
44
Menuju TKP
45
Menemui CaMer
46
Meminta Restu
47
Berpikir
48
Perkenalan Antara Besan
49
Kedatangan Dokter Karina
50
Menentukan Pilihan
51
Resmi Bertunangan
52
Pelayanan Darurat
53
Membekuk Para Begal
54
Panggilan Sayangku
55
Jebakan Rendi
56
Magang
57
Tamu Malam Minggu
58
Kesan Pertama Bertemu
59
Pilihan Hati Rendi
60
Mengikhlaskan
61
Menu Sarapan Porsi Doubel
62
Merealisasikan Rencana Harian
63
Gadis Hebat
64
Ayah Roy
65
Puas... Membohongiku?
66
Menyibukkan Diri
67
Si Mas Kurir
68
Sebuah Video
69
Meminta Penjelasan
70
Penjelasan Rendi
71
Mencari Solusi
72
Meminta Bantuan Anto
73
Tanggapan Naziah
74
Mengalah
75
Ziah Pergi???
76
Ketulusan Risma
77
Sosok Adrian Rega
78
Dijemput Mobil Ambulans
79
Si Faisal
80
Sebatang kara
81
Golongan Darah yang Sama
82
Pendekatan
83
Sarapan Khusus
84
Menjenguk
85
Wa'alaikumsalam Sayang.
86
Buket Bunga Krisan
87
Kursi Khusus
88
Perbedaan Diantara Keduanya
89
Terimakasih Dalam Bentuk Lain
90
Lamaran Rega
91
Apa Kau Siap, 'Fah?
92
Bi' Suni?
93
Majikan Bi' Suni
94
Obrolan Serius
95
Undangan Makan Malam
96
Makan Malam
97
Butuh Waktu Lebih
98
Indahnya Pacaran Setelah Menikah
99
Sebuah Adab Sepele
100
Pilihan yang Sulit
101
Sakit???
102
Berkunjung ke Cafe
103
Bernyanyi dan Bermain Gitar
104
Tatapan Rega
105
Membawa Pergi
106
Tidak Waras?!!
107
Selalu Mengejutkan
108
Menjadi Pendamping Hidupmu
109
Tidur Terpisah
110
Penentuan
111
Meminta Pendapat
112
Saling Menyuapi Makan
113
Berdebar-debar
114
Ada apa dengannya?
115
Jodohmu Adalah Cerminan Dirimu
116
Memiliki Perasaan Yang Sama
117
Sedang Libur Sholat
118
Penjelasan
119
Pemilik Mobil Mogok
120
Alhamdulillah....!
121
Jaga dia baik-baik!
122
Kau Khawatir Padaku?
123
Cemburu
124
Bertemu Teman-teman Lama
125
Menikmati Perjalanannya
126
Memperkenalkan Diri
127
Mendapat Telepon
128
Mengabari Para Sahabat
129
Telfon Rindu!
130
Malam Nokolontigi
131
Sebuah Video dan foto
132
Tertusuk!
133
"Sah!!!"
134
"Siapa orang itu?"
135
Berdua Saja!
136
Permohonan Maaf
137
Tergoda
138
Maluku di Ambon
139
Keromantisan Rega
140
Harapan yang Tak Sampai
141
Pengait Bra?!
142
Posesif
143
Nongkrong Bareng Sahabat di Malam Pengantin
144
Pengumuman
145
Terlelap Bersama
146
Ciuman Selamat Pagi
147
Pamit Pulang
148
Ikut Bergotongroyong
149
Buat Aku Nyaman!
150
Saling Mengingatkan
151
Manja!
152
Hadist Khusus Seorang Istri
153
Gitu kok repot?!
154
Sholat Sunnah
155
Menikmati Permainan
156
Rahasia dan Kejutan Tuhan
157
Saling Memperkenalkan Diri
158
Cerita Masa Lalu Naziah
159
Cerita Rega
160
Menggoda Kakak Ipar
161
Fans Fanatik
162
Fokus Kerja
163
Bertemu Klien
164
Jangan berlebihan!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!