Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga puluh menit. Akhirnya, tepat pukul 20.30 WITA Naziah tiba di rumah kontrakannya. Dan langsung memasukkan motornya kedalam garasi yang tersedia di rumah tersebut.
"Assalamualaikum....!" ucap salam Naziah. Ketika kakinya melangkah memasuki pintu rumah kontrakannya.
"Walaikum salam....!" balas kedua sahabatnya dari arah dalam rumah.
"Wah wah wah...! Asyik ya... nonton Drakor nggak ngajak-ngajak?!" celetuk Naziah. " Oh iya, BTW...Antonya udah balik apa belum?" tanya Naziah kemudian. Saat mendapati kedua sahabatnya, asyik menonton televisi. Sedang salah satu sahabatnya yang lain tak terlihat disana.
"Udah balik dari tadi. Hanya saja...setelah magrib dia berpamitan mau keluar jalan-jalan. Katanya ke kostnya Ilham." jawab Ulfi tanpa menoleh. Karena matanya tetap terfokus kearah televisi.
Mendengar itu, Naziah merogoh saku ranselnya untuk mengambil ponselnya. Lalu menekan sebuah nama yang tersimpan dalam kontak ponselnya itu.
Tut...Tut...Tut...(bunyi sambungan teleponnya) Tak butuh waktu lama, panggilannya pun langsung terhubung.
"Halo, assalamualaikum! Ada apa Cantik?" jawab orang dari seberang telepon.
"Walaikum salam. Lagi dimana 'Nto?" tanya Naziah. Ternyata dia menelepon sahabatnya, Anto.
"Lagi di rumah Ilham." jawab Anto santai.
"Kalau mau balik, aku boleh nitip nggak?" tanya Naziah sedikit sungkan.
"Boleh...kamu mau nitip apa? Nggak perlu sungkan begitu. Kayak kita baru kenal aja sih...! Katakan, mau nitip apa?" tanya Anto lagi.
"Tapi, kamu harus balik sekarang. Karena aku mau nitip, belikan roti boy kesukaanku di toko X. Sebanyak satu dos setengah, buat oleh-oleh pulkam besok. Dan satu buah roti sobek dengan toping meses yang coklatnya melimpah. Untuk teman nonton The Movie malam ini. Boleh??!" jelas Naziah panjang kali lebar dengan nada memerintah.
"Hmm...baiklah, aku langsung meluncur sekarang juga. Aku tutup telfonnya ya... Assalamualaikum!" jawab Anto.
"Iya, wa'alaikum salam." balas Naziah. Panggilan telefon pun terputus.
Usai menelfon, Naziah beranjak masuk kedalam kamarnya. Tanpa mengganggu kekhusukan kedua sahabatnya yang sedang asyik menonton TV. Dia memutuskan untuk bergabung bersama kedua sahabatnya, nanti. Setelah selesai membersihkan dirinya terlebih dahulu.
***
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya sebuah deru motor yang Naziah ketahui adalah milik Anto. Terdengar memasuki garasi rumah kontrakan mereka.
"Assalamu'alaikum, para bidadari ku!" ucap Anto sedikit berteriak dari arah pintu masuk.
"Wa'alaikum salam, bidadara kita!" ucap Naziah, Ulfi dan Tita kompak.
"Ini pesanannya cantik...!" ucap Anto lembut pada Naziah. Sambil menyerahkan sebuah dus berukuran sedang dan sekantong kresek roti pesanan Naziah.
"Terima kasih ganteng...!" balas Naziah. Sambil memeriksa pesanannya.
***Seperti itulah Naziah dan para sahabatnya jika sedang di rumah. Mereka saling memanggil dengan panggilan kesayangan masing-masing. Sementara panggilan kesayangan mereka untuk Ulfi adalah CALEM/KALEM(CAntik LEMot). Tita dipanggil DILEB(penDIam tapi LEBay).***
"Nonton sambil ngopi-ngopi cantik. Mau...?" usul Naziah pada para sahabatnya.
Dengan cepat para sahabatnya pun menjawab dengan kompak. "Mauuu....!".
"Oke. Tunggu sebentar, pesanan akan datang lima menit lagi." ucap Naziah. Sambil membawa dus rotinya untuk disimpan didalam kamarnya.
Setelah selesai menyimpan dus berisi roti itu kedalam kamarnya. Naziah menuju dapur demi menyiapkan minuman untuk teman ngemil mereka semua. Sambil menonton film action yang disiarkan malam itu disalah satu station televisi ternama di Indonesia.
Hingga film usai, tepat pukul 23.00 WITA. Mereka baru membubarkan diri menuju kamar masing-masing. Untuk mengistirahatkan tubuh mereka yang lelah setelah beraktifitas seharian.
*###*
Saat pagi hari menjelang, Naziah telah selesai mengemasi barang-barang yang akan dia bawah ke kampung halamannya.
Setelah selesai sholat subuh, Naziah memang sudah terbiasa untuk tidak tidur lagi. Dan selalu mengisi waktunya sambil menjemput fajar. Dengan membaca kitab suci Al-Qur'an sebanyak satu Juz setiap harinya. Namun, karena berencana akan melakukan perjalanan yang cukup jauh. Naziah hanya membaca beberapa ayat saja untuk mengawali harinya.
Naziah dan dua sahabat wanitanya berencana akan memulai perjalanan ke kampung. Setelah selesai melakukan aktivitas pagi mereka, yaitu sarapan dan berbersih rumah.
Tepat pukul 8 pagi, terlihat Naziah telah rapi dengan jaket woodynya yang super tebal. Dia sedang duduk di teras depan rumah kontrakannya.
"Ulfi... Tita... Ayo buruan! Udah jam delapan nih..." teriak Naziah lembut. Sambil mengenakan sepatunya.
Tak berapa lama, kedua sahabatnya itu keluar dari dalam rumah. Sambil menenteng tas ransel serta sepatu mereka masing-masing.
"Iya, sebentar Ziah! Kita itu perlu sedikit berdandan, kalau mau jalan. Biar nanti, kalau dalam perjalanan ketemu CoGan(Cowok Ganteng). Tuh CoGan langsung jatuh hati gitu pada kita. Terus minta kenalan dan tukar nomor bareng kita deh..." jawab Ulfi dengan gaya santainya. Sambil ikut duduk di kursi disamping Naziah.
Sementara Tita hanya tersenyum menggoda kearah Naziah. Mendengar penuturan dan tingkah laku kedua sahabatnya itu. Naziah tak mampu berkata-kata dan hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Iya dong Zi'! Kita tuh, nggak kayak kamu. Tanpa berdandan aja, para cowok udah jatuh hati. Apalagi kalau dandan?!! Bisa-bisa kita keinjak. Cuma gara-gara mau berebut deketen kamu." timpal Tita
"Lebay lu...!!!" ucap Naziah datar. Sambil mengenakan tas ransel ke punggungnya. Dan memasang segala atribut pengamannya dalam berkendara.
"Hahahaha.....Lebay ya?!" tawa Ulfi dan Tita pecah hampir bersamaan. Mendengar tanggapan Naziah atas candaan pagi mereka.
"Ayo buruan!!! Aku tinggal nih..." ucap Naziah sedikit ketus. Sekaligus mengancam kedua sahabatnya itu. Agar lebih mempercepat gerakan mereka yang terlihat lamban. Sedang dia sudah duduk standby diatas motor maticnya.
Mendengar ancaman begitu, dengan segera Ulfi dan Tita bergegas mengenakan peralatan pengamannya masing-masing. Dan menuju motor Ulfi yang akan mereka kendarai. Untuk pulang ke kampung halaman mereka.
Sebelum menghidupkan mesin motornya. Tak lupa, Naziah berpamitan pada sahabatnya, Anto. Yang mungkin masih berada didalam kamarnya. Karena sebelum Naziah, Ulfi dan Tita keluar dari dalam rumah. Anto berpamitan untuk mandi.
"Kami berangkat ya Anto. Jaga rumah baik-baik!" teriak Naziah keras. Agar Anto mendengar suaranya.
Kemudian, Naziah dan kedua sahabatnya itu. Mulai melajukan motor mereka dengan cara beriringan dan dengan kecepatan kecil menyusuri lorong. Itu karena, rumah kontrakan mereka berjarak kurang lebih 50 meter dari jalanan besar. Dan lorong tersebut buntu, sebab hanya ada beberapa rumah saja di sana.
Setelah memasuki jalanan besar. Terlihat Ulfi yang sedang membonceng Tita. Menambah kecepatan berkendaranya dengan kecepatan sedang dan terlihat memimpin perjalanan. Sedang Naziah yang mengendarai motornya sendiri. Hanya mengikuti mereka dari arah belakang.
Setelah berkendara selama 45 menit, akhirnya mereka mulai memasuki daerah pegunungan.
***Bersambung.....
happy reading """"🤗😊***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Siti H
mampir juga thor.. dikaryakunyang pertama
"pemikat sukma"
2022-07-23
3