Modus Tersembunyi

Setelah terlepas dari totokan saraf yang dilakukan Ziah padanya. Dalam hitungan detik saja, seluruh aliran darah Rendi langsung kembali bekerja normal.

Namun secepat kilat pula, Rendi memutar keadaan. Dia mengunci pergerakan Ziah. Dengan melingkarkan lengan kanannya di leher Ziah. Sementara tangan kirinya mengunci tangan kiri Ziah kebelakang. Kemudian berkata, "Hei... anda mau kemana Nona?!! Urusan kita belum selesai." ucap Rendi seraya berbisik ke telinga Ziah yang tertutup jilbab.

Meskipun pinggang dan seluruh anggota persendian Rendi terasa pegal dan encok. Karena mematung dengan posisi setengah membungkuk dan dalam waktu yang cukup lama. Dia berusaha menyembunyikan semuanya dengan bersikap cool.

Melihat Ziah dalam kondisi seperti itu. Tita yang sudah sejak awal sangat geram dengan kedua pria itu. Melirik ke sana kemari demi mencari sesuatu yang bisa gunakan untuk melawan kedua pria itu. Namun, belum juga menemukan apa yang ia maksud. Rendi sudah membaca pikirannya.

"Jangan coba-coba melawan Nona Tita! Jika tidak ingin sahabatmu ini selamat." ancam Rendi.

"Apa sebenarnya yang kau inginkan Tuan Rendi? Katakan saja langsung, tidak usah berbuat seperti ini. Jika hanya untuk menakut-nakuti para sahabatku." tanya Ziah santai. Meski posisinya seakan terjepit. "Dasar pria aneh! Jika aku mau, aku bisa saja melawanmu. Dan membuat seluruh wajah tampanmu itu menjadi babak belur. Tapi... aku ingin tahu, apa tujuanmu sebenarnya!" lanjut Ziah membatin.

"Ambilkan ponselku Al'!" perintah Rendi pada Aldi.

Mendapat perintah dari atasan sekaligus sahabatnya itu. Tanpa bertanya, dengan secepat kilat Aldi langsung berlari menuju mobil mereka. Dan mengambil ponsel yang dimaksud Rendi.

Sementara itu, Ziah yang berada dalam dekapan tangan Rendi yang kekar dibalik kemeja lengan panjangnya. Hanya diam seribu bahasa dengan kening berkerut dalam.

"Ini ponselnya Bro." ucap Aldi menyerahkan ponsel yang dimaksud.

"Ambil ponsel itu! Kemudian hubungi nomor ponselmu yang aktif sekarang juga.!" ucap Rendi memberi titahnya pada Ziah.

Ziah menghela nafas dan membuangnya kasar. Sungguh... ini adalah salah satu trik ekstrim yang dilakukan pria pada wanita. Untuk meminta nomor ponsel. Sambil mengetik nomor ponselnya pada ponsel Rendi, Ziah menggelengkan kepalanya pelan.

"Kenapa kau menggelengkan kepalamu hah?!" tanya Rendi penasaran.

"Tidak. Aku hanya merasa heran saja. Ada ya, trik modus buat minta nomor ponsel wanita seperti ini?" ujar Ziah tersenyum geli.

"Heh...! Apa kau pikir aku modus padamu? Aku hanya ingin kau bertanggung jawab atas tubuhku yang kau buat menjadi sakit semua rasanya. Akibat mematung sejak tadi dengan cukup lama karena ulahmu. Jika sebentar atau besok, aku jatuh sakit karena persendianku bermasalah. Dengan nomor ponselmu itu, Aku akan mudah mencarimu Nona." ujar Rendi memberi alasan.

"Hem... baiklah. Nih!" ucap Ziah sambil menyerahkan kembali ponsel Rendi pada Aldi. "Sudah selesaikan?! Apakah Anda bisa melepaskan ku sekarang?" tanya Ziah selanjutnya. Sambil menunjuk lengan Rendi yang setia melingkar di lehernya dengan ujung matanya.

" Ekh... sebentar! Aldi, cepat ambil gambar wajah Nona ini!" titah Rendi lagi pada Aldi.

Kembali Aldi melakukan segala perintah atasannya itu tanpa membantah. Dia memotret wajah Ziah dari berbagai enggel. Bahkan, diam-diam dia juga mengambil pose Ziah yang sedang dalam rangkulan lengan Rendi. Bagai seorang fotografer terkenal dan handal dalam bidangnya. Setelah puas, dia mengacungkan jempolnya kearah Rendi.

Mendapat isyarat seperti itu dari asisten sekaligus sahabatnya. Rendi merenggangkan rangkulannya dari leher Ziah. Sambil berbisik, "Sampai jumpa lagi dilain waktu, Nona! Pergilah...! Hati-hati di jalan dan semoga sampai ditempat tujuan dengan selamat!" ucapnya.

Setelah rangkulan dilehernya terlepas, Ziah masih diam sejenak ditempatnya. Kemudian dia berbalik melayangkan sebuah pukulan tinju. Tepat di perut Rendi dengan cukup keras.

"Aauh!" Rendi meringis menahan rasa sakit sambil memegangi perutnya.

"Itu adalah ganti rugi untuk nomor ponselku yang Tuan minta secara paksa." ucap Ziah datar.

Lalu Ziah berlalu pergi meninggalkan kedua pria itu. Dan menghampiri kedua sahabatnya yang sudah menunggunya di atas motor mereka. Ziah mengenakan kembali masker sejak tadi tergantung dilehernya. Kemudian mengenakan helm dikepalanya.

Usai menggunakan segala atribut keselamatannya dalam berkendara. Ziah segera menghidupkan mesin motornya. Dan berlalu dengan kecepatan cukup tinggi. Yang diikuti oleh Ulfi yang sedang membonceng Tita.

Ketika segala peristiwa antara Ziah dan Rendi tadi terjadi. Si pemilik lapak sayur dan buah tempat terjadinya peristiwa itu. Hanya bisa bersembunyi dibalik pintu rumahnya yang berada tepat dibelakang lapaknya. Dan menyaksikan segalanya dengan perasaan takut. Setelah melihat Ziah dan para sahabatnya sudah pergi. Barulah dia menampakkan diri sambil membuang nafas lega dan membelai-belai dadanya.

Sementara Aldi dan Rendi sepeninggalan Ziah dan kedua sahabatnya, melakukan tos ria.

"Kita berhasil Bro...! Dan semoga usaha-usahamu untuk mendekati serta mendapatkannya. Akan berhasil juga nantinya." ucap Aldi

"Iya, semoga saja! Terima kasih juga atas bantuanmu tadi. Ngomong-ngomong.... pukulunnya lumayan juga. Perutku sangat sakit karenanya." ujar Rendi sambil kembali memegangi perutnya yang sakit.

"Hahahaha...! Seperti katanya, itu ganti rugi dari usaha modusmu padanya. Jadi, nikmati saja Bro..." ucap Aldi sambil menertawakan sahabatnya. "Ayo, kita lanjutkan perjalanan kita!" lanjutnya beranjak masuk kedalam mobil.

Melihat dan mendengar percakapan Rendi dan Aldi. Si Ibu pemilik lapak sayur dan buah hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Tak habis pikir dengan kelakuan anak remaja saat ini.

*Flashback on

Didalam mobil mereka yang melaju dengan kecepatan tinggi.

"Bro!" panggil Rendi pada Aldi. "Gadis itu milikku. Tidak ada penolakan! Kau boleh memilih salah satu dari sahabatnya saja. Terserah, kau ingin memilih keduanya. Atau gadis yang terlihat tembem. Atau, gadis yang cerewetnya minta ampun itu. Jika kita berhasil menemui mereka lagi." lanjutnya dengan nada tegas dan tak terbantahkan.

Mendengar semua kalimat dari sahabat sekaligus atasannya itu. Aldi hanya bisa memandang jengah kearah Rendi. Dan membuang nafasnya kasar.

Selama dia mengenal Rendi, Aldi sudah sangat paham akan sahabatnya itu. Jika sudah mengutarakan kalimat berupa perintah seperti itu. Itu artinya, tidak akan ada yang bisa membantah dan menolaknya lagi. Jika sampai ada, orang tersebut akan mendapat sanksi sesuai keinginannya.

"Hem...baiklah Bro...!" ucap pasrah Aldi. Dan mengubur semua keinginannya. Yang sempat ingin mengenal dan mendekati Ziah. Demi sahabat dan juga atasannya yang sudah dianggapnya seperti kakak baginya.

"Lakukan dengan baik, apa saja yang akan aku perintahkan nanti! Oke!!!" ujar Rendi lagi.

"Siap laksanakan!!!" balas tegas Aldi. Sambil terus mengemudikan mobil mereka dengan kecepatan sangat tinggi. Untuk mengejar Ziah dan para sahabatnya yang meninggalkan mereka.

Syukurlah, sebagai seorang asisten pribadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Aldi pernah berlatih mengemudikan mobil pada seorang pembalap profesional. Dan juga seorang pengemudi yang memiliki skil mengemudi tingkat dewa. Jadi, dia dapat dengan mudah melalui jalanan dengan berbagai rintangan dan kondisi yang ada.

*Flashback off

Terpopuler

Comments

Anni Zakiyani

Anni Zakiyani

modusnya lbh oke

2023-01-28

0

syafridawati

syafridawati

modus banget ya

2022-06-27

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Rencana Pulang Kampung
3 Memulai Perjalanan
4 Merasa Risih
5 Bertemu Pria-pria Aneh
6 Berkenalan
7 Modus Tersembunyi
8 Dede dan Ade
9 Menuju Pantai Wisata
10 Peraturan dalam Kontrakan
11 Pallu Butung
12 Kembali ke Kota
13 Rumor yang Beredar
14 Kolak Jagung
15 Empat Sahabat Sejati
16 Bermain-main
17 Bertemu Lusi
18 Kegiatan Ziah
19 Mengisi Waktu Luang
20 Melawan Rampok bersenjata Tajam
21 Gadis Langka
22 Mengirimi Mama Uang
23 Lebay...!
24 Demam
25 Kampung Tengah
26 Mengantar Naziah
27 Di Rumah Sakit
28 Si Ulfi
29 Aldi dan Rendi
30 Menjenguk
31 Aku Bukan Robot
32 Pasien Istimewa
33 Pindah Kamar
34 Salah Paham
35 Mengawali Hari dengan Tawa
36 Jangan Menggodaku!
37 Sholat berjamaah
38 Keinginan Naziah
39 Taksi Online
40 Mengantar Pulang
41 Ibu-ibu Berdaster
42 Jaga Pandanganmu!!!
43 Aku Terima Tantanganmu
44 Menuju TKP
45 Menemui CaMer
46 Meminta Restu
47 Berpikir
48 Perkenalan Antara Besan
49 Kedatangan Dokter Karina
50 Menentukan Pilihan
51 Resmi Bertunangan
52 Pelayanan Darurat
53 Membekuk Para Begal
54 Panggilan Sayangku
55 Jebakan Rendi
56 Magang
57 Tamu Malam Minggu
58 Kesan Pertama Bertemu
59 Pilihan Hati Rendi
60 Mengikhlaskan
61 Menu Sarapan Porsi Doubel
62 Merealisasikan Rencana Harian
63 Gadis Hebat
64 Ayah Roy
65 Puas... Membohongiku?
66 Menyibukkan Diri
67 Si Mas Kurir
68 Sebuah Video
69 Meminta Penjelasan
70 Penjelasan Rendi
71 Mencari Solusi
72 Meminta Bantuan Anto
73 Tanggapan Naziah
74 Mengalah
75 Ziah Pergi???
76 Ketulusan Risma
77 Sosok Adrian Rega
78 Dijemput Mobil Ambulans
79 Si Faisal
80 Sebatang kara
81 Golongan Darah yang Sama
82 Pendekatan
83 Sarapan Khusus
84 Menjenguk
85 Wa'alaikumsalam Sayang.
86 Buket Bunga Krisan
87 Kursi Khusus
88 Perbedaan Diantara Keduanya
89 Terimakasih Dalam Bentuk Lain
90 Lamaran Rega
91 Apa Kau Siap, 'Fah?
92 Bi' Suni?
93 Majikan Bi' Suni
94 Obrolan Serius
95 Undangan Makan Malam
96 Makan Malam
97 Butuh Waktu Lebih
98 Indahnya Pacaran Setelah Menikah
99 Sebuah Adab Sepele
100 Pilihan yang Sulit
101 Sakit???
102 Berkunjung ke Cafe
103 Bernyanyi dan Bermain Gitar
104 Tatapan Rega
105 Membawa Pergi
106 Tidak Waras?!!
107 Selalu Mengejutkan
108 Menjadi Pendamping Hidupmu
109 Tidur Terpisah
110 Penentuan
111 Meminta Pendapat
112 Saling Menyuapi Makan
113 Berdebar-debar
114 Ada apa dengannya?
115 Jodohmu Adalah Cerminan Dirimu
116 Memiliki Perasaan Yang Sama
117 Sedang Libur Sholat
118 Penjelasan
119 Pemilik Mobil Mogok
120 Alhamdulillah....!
121 Jaga dia baik-baik!
122 Kau Khawatir Padaku?
123 Cemburu
124 Bertemu Teman-teman Lama
125 Menikmati Perjalanannya
126 Memperkenalkan Diri
127 Mendapat Telepon
128 Mengabari Para Sahabat
129 Telfon Rindu!
130 Malam Nokolontigi
131 Sebuah Video dan foto
132 Tertusuk!
133 "Sah!!!"
134 "Siapa orang itu?"
135 Berdua Saja!
136 Permohonan Maaf
137 Tergoda
138 Maluku di Ambon
139 Keromantisan Rega
140 Harapan yang Tak Sampai
141 Pengait Bra?!
142 Posesif
143 Nongkrong Bareng Sahabat di Malam Pengantin
144 Pengumuman
145 Terlelap Bersama
146 Ciuman Selamat Pagi
147 Pamit Pulang
148 Ikut Bergotongroyong
149 Buat Aku Nyaman!
150 Saling Mengingatkan
151 Manja!
152 Hadist Khusus Seorang Istri
153 Gitu kok repot?!
154 Sholat Sunnah
155 Menikmati Permainan
156 Rahasia dan Kejutan Tuhan
157 Saling Memperkenalkan Diri
158 Cerita Masa Lalu Naziah
159 Cerita Rega
160 Menggoda Kakak Ipar
161 Fans Fanatik
162 Fokus Kerja
163 Bertemu Klien
164 Jangan berlebihan!
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Prolog
2
Rencana Pulang Kampung
3
Memulai Perjalanan
4
Merasa Risih
5
Bertemu Pria-pria Aneh
6
Berkenalan
7
Modus Tersembunyi
8
Dede dan Ade
9
Menuju Pantai Wisata
10
Peraturan dalam Kontrakan
11
Pallu Butung
12
Kembali ke Kota
13
Rumor yang Beredar
14
Kolak Jagung
15
Empat Sahabat Sejati
16
Bermain-main
17
Bertemu Lusi
18
Kegiatan Ziah
19
Mengisi Waktu Luang
20
Melawan Rampok bersenjata Tajam
21
Gadis Langka
22
Mengirimi Mama Uang
23
Lebay...!
24
Demam
25
Kampung Tengah
26
Mengantar Naziah
27
Di Rumah Sakit
28
Si Ulfi
29
Aldi dan Rendi
30
Menjenguk
31
Aku Bukan Robot
32
Pasien Istimewa
33
Pindah Kamar
34
Salah Paham
35
Mengawali Hari dengan Tawa
36
Jangan Menggodaku!
37
Sholat berjamaah
38
Keinginan Naziah
39
Taksi Online
40
Mengantar Pulang
41
Ibu-ibu Berdaster
42
Jaga Pandanganmu!!!
43
Aku Terima Tantanganmu
44
Menuju TKP
45
Menemui CaMer
46
Meminta Restu
47
Berpikir
48
Perkenalan Antara Besan
49
Kedatangan Dokter Karina
50
Menentukan Pilihan
51
Resmi Bertunangan
52
Pelayanan Darurat
53
Membekuk Para Begal
54
Panggilan Sayangku
55
Jebakan Rendi
56
Magang
57
Tamu Malam Minggu
58
Kesan Pertama Bertemu
59
Pilihan Hati Rendi
60
Mengikhlaskan
61
Menu Sarapan Porsi Doubel
62
Merealisasikan Rencana Harian
63
Gadis Hebat
64
Ayah Roy
65
Puas... Membohongiku?
66
Menyibukkan Diri
67
Si Mas Kurir
68
Sebuah Video
69
Meminta Penjelasan
70
Penjelasan Rendi
71
Mencari Solusi
72
Meminta Bantuan Anto
73
Tanggapan Naziah
74
Mengalah
75
Ziah Pergi???
76
Ketulusan Risma
77
Sosok Adrian Rega
78
Dijemput Mobil Ambulans
79
Si Faisal
80
Sebatang kara
81
Golongan Darah yang Sama
82
Pendekatan
83
Sarapan Khusus
84
Menjenguk
85
Wa'alaikumsalam Sayang.
86
Buket Bunga Krisan
87
Kursi Khusus
88
Perbedaan Diantara Keduanya
89
Terimakasih Dalam Bentuk Lain
90
Lamaran Rega
91
Apa Kau Siap, 'Fah?
92
Bi' Suni?
93
Majikan Bi' Suni
94
Obrolan Serius
95
Undangan Makan Malam
96
Makan Malam
97
Butuh Waktu Lebih
98
Indahnya Pacaran Setelah Menikah
99
Sebuah Adab Sepele
100
Pilihan yang Sulit
101
Sakit???
102
Berkunjung ke Cafe
103
Bernyanyi dan Bermain Gitar
104
Tatapan Rega
105
Membawa Pergi
106
Tidak Waras?!!
107
Selalu Mengejutkan
108
Menjadi Pendamping Hidupmu
109
Tidur Terpisah
110
Penentuan
111
Meminta Pendapat
112
Saling Menyuapi Makan
113
Berdebar-debar
114
Ada apa dengannya?
115
Jodohmu Adalah Cerminan Dirimu
116
Memiliki Perasaan Yang Sama
117
Sedang Libur Sholat
118
Penjelasan
119
Pemilik Mobil Mogok
120
Alhamdulillah....!
121
Jaga dia baik-baik!
122
Kau Khawatir Padaku?
123
Cemburu
124
Bertemu Teman-teman Lama
125
Menikmati Perjalanannya
126
Memperkenalkan Diri
127
Mendapat Telepon
128
Mengabari Para Sahabat
129
Telfon Rindu!
130
Malam Nokolontigi
131
Sebuah Video dan foto
132
Tertusuk!
133
"Sah!!!"
134
"Siapa orang itu?"
135
Berdua Saja!
136
Permohonan Maaf
137
Tergoda
138
Maluku di Ambon
139
Keromantisan Rega
140
Harapan yang Tak Sampai
141
Pengait Bra?!
142
Posesif
143
Nongkrong Bareng Sahabat di Malam Pengantin
144
Pengumuman
145
Terlelap Bersama
146
Ciuman Selamat Pagi
147
Pamit Pulang
148
Ikut Bergotongroyong
149
Buat Aku Nyaman!
150
Saling Mengingatkan
151
Manja!
152
Hadist Khusus Seorang Istri
153
Gitu kok repot?!
154
Sholat Sunnah
155
Menikmati Permainan
156
Rahasia dan Kejutan Tuhan
157
Saling Memperkenalkan Diri
158
Cerita Masa Lalu Naziah
159
Cerita Rega
160
Menggoda Kakak Ipar
161
Fans Fanatik
162
Fokus Kerja
163
Bertemu Klien
164
Jangan berlebihan!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!