Setelah mata kuliah pertama selesai. Naziah dan ketiga sahabatnya kembali berkumpul untuk makan siang bersama di kantin kampus.
Saat sedang asyik berbincang-bincang sambil menyantap makanan mereka masing-masing. Tiba-tiba Tita mengutarakan keinginannya. "Zi', pulkam yuk?! Aku kangen mandi air laut nih... Besokan tanggal merah, terus...lusanya hari Minggu. Lumayankan, kita bisa nginap semalam di rumah kita masing-masing. Aku juga udah kangen sama kamar aku...di kampung."ucapnya Tita.
"He'em... boleh tuh Zi'!! Kita ke pantai wisata aja. Sebentar lagi, kita 'kan udah sibuk menyusun skripsi. Jadi, kita refreshing dulu boleh dooong. Biar otak kita segar lagi githu...!" timpal Ulfi.
"emm... boleh?! Tapi... besok pagi aja kita pulkamnya ya...??! Karena hari ini, aku harus menyelesaikan pekerjaan yang tertunda kemarin. Dan aku juga harus izin dulu ke bos Radit." ucap Naziah lembut.
"Aku titip salam aja ya, sama pantainya??! Karena aku nggak ikut soalnya. Sebab aku ada jadwal ngapel kerumah pacar. 'kan malam minggu...!" timpal Anto. Dengan gaya sok coolnya.
"Hmm... iya deh... yang punya pacar! Tiap malam Minggu, selalu punya acara sendiri." ucap Ulfi merajuk. Kemudian beralih menatap kearah Naziah dan Tita. Dan berkata:"Nggak kayak kita ya?! Para JoNes. Tiap malam Minggu, cuma bisa nonton drama romantika sambil gigit jari masing-masing. Karena lihat adegan-adegan yang romantisnya." lanjutnya.
"Eits!!! Jangan samakan aku sama kamu ya! Aku nggak JoNes lho... Aku punya pacar. Hanya saja... pacarku lagi ikut KKN kale'!" bantah Tita dengan sedikit sewot.
"Ekh! Iya deng, aku lupa he..he..hee..." ucap Ulfi sambil cengengesan dan menggaruk ujung keningnya yang tak gatal.
"AU ahh! Aku udah selesai makan. Aku duluan ya...!" ucap Naziah sambil berdiri dari duduknya. "Aku duluan ya 'Nto?! Aku mau ke perpus dulu." ucapnya lagi, berpamitan pada Anto. Dan Anto hanya bisa mengangkat tangan kanannya dan membentuk tanda isyarat yang berarti 'Oke'.
Sesampainya di perpustakaan Naziah langsung berjalan menuju rak-rak buku khusus tentang ilmu tehnik. Setelah beberapa meter menelusuri rak buku di depannya. Akhirnya dia menemukan buku yang sedang dicarinya. Dan tanpa membuang-buang waktunya. Naziah kembali menuju kelasnya dengan sedikit berlari. Sebab, terlihat dari tempatnya saat ini, dosen yang akan mengajar di kelasnya. Sudah mendekati ruang kelasnya.
Untunglah, dengan sigap Naziah segera berlari memasuki kelasnya. Walaupun saat sampai ditempat duduknya, Naziah terlihat ngos-ngosan dan sedikit berantakan. Namun, semua mata mahasiswa yang berada dikelasnya itu, kecuali Anto sahabatnya. Tak lepas mata memandang wajahnya yang cantik dan teduh. Bak penyejuk hati bagi yang memandangnya. Hingga sang dosen datang dan memberi salam pada semuanya. Barulah mereka tersadar dari dunianya masing-masing.
"Selamat siang semuanya...!" ucap sang dosen
"Selamat siang Pak...!" ucap Naziah dan semua mahasiswa.
Usai mengucapkan salam, dosenpun memulai pembahasan tentang materi kuliahnya, hingga selesai.
*****
Ketika jam kuliahnya selesai, Naziah bergegas menuju bengkel. Tempatnya bekerja selama kurang lebih tiga tahun terakhir ini. Disalah satu bengkel terbesar di kota itu. Dan di bengkel tersebut, Naziah juga termaksud makanik atau montir yang banyak dicari pelanggan. Untuk menolong memperbaiki kendaraan-kendaraan mereka yang rusak.
Karena keahliannya dalam memperbaiki mesin-mesin kendaraan yang mengalami kerusakan. Dibandingkan dengan ketiga teman montirnya yang lain. Naziah lebih memahami kerusakan dan cara memperbaiki sebuah mesin kendaraan. Baik mesin itu mengalami kerusakan ringan ataupun berat.
Karena itulah, berulang kali pemilik bengkel terbesar lainnya yang ada di kota itu. Mencoba menguji keahlian Naziah, dengan mengirim kendaraan-kendaraan yang sudah tidak mampu mereka perbaiki. Dan semua itu diketahuinya dari pemilik bengkel tempatnya bekerja.
Dan, dengan lapangan dada Naziah menerimanya. Serta berpikir positif, bahwa semua itu tak ubahnya sebuah tantangan untuknya. Dan Alhamdulillah, semua tantangan itu dapat Naziah selesaikan dengan baik.
Untuk itu pula, Bos atau pemilik bengkel tempat Naziah bekerja itu. Merasa sangat beruntung dan bersyukur memiliki seorang montir sepertinya.
Sesampainya di bengkel, Naziah mengganti pakaiannya dengan seragam montir miliknya. Yang sudah disiapkan di loker yang ada diruang ganti karyawan. Setelah itu, dia menghadap Bosnya. Untuk bertanya, apakah ada tugas yang menunggunya? Dan Bosnya pun mengatakan padanya, ada sebuah mobil dengan rusak ringan. Serta dua buah sepeda motor dengan kerusakan sedang.
Setelah mengetahui semua yang tugas yang akan dia lakukan. Naziah langsung mengerjakan tugasnya. Sesuai urutan antrian kendaraan yang masuk.
Sebelum masuk waktu magrib, tugas Naziah yang diterima hari itu telah selesai. Kemudian Naziah bergegas membersihkan diri. Demi melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Itulah Naziah, meskipun kesibukannya di dunia begitu menyita waktu. Namun, tak sekalipun ia meninggalkan waktu sholatnya. Kecuali sedang mengalami menstrusi ataupun sakit berat.
Usai melaksanakan sholat Maghrib. Naziah kembali berkutat dengan mesin-mesin kendaraan. Karena tugas untuk hari itu sudah selesai dia kerjakan. Sementara waktu kerjanya masih sekitar dua jam lagi. Maka dia mengisi waktunya dengan melanjutkan servis yang tertunda pada kendaraan, di hari kemarin.
Tepat pukul 20.50 WITA, bengkel mulai tutup. Semua montir di bengkel itu, sibuk membersihkan dan merapikan peralatan kerja mereka, tak terkecuali Naziah.
Sebelum beranjak pulang, tak lupa Naziah meminta izin pada Bosnya. Untuk diberi izin libur selama dua hari kerja. Karena dia akan mengunjungi Ibunya di kampung.
"Bos...! Aku ingin meminta izin untuk tidak masuk selama dua hari. Karena aku ingin mengunjungi Ibu dan Adik-adikku di kampung. Apakah boleh?"
"Em...dua hari ya?!" tanya Bosnya lagi. Dan Naziah mengangguk pasti. "Baiklah. Dua hari saja ya...nggak boleh lebih! Karena bengkel akan lumpuh tanpamu. Kamu tau itukan?" lanjut Pak Rafi, Bos Naziah.
Naziah kembali menganggukkan kepalanya. Lalu berkata: "Baik Bos, aku tahu itu. Dan terima kasih atas izinnya."
"Iya, sama-sama. Ya sudah, pulanglah! Malam mulai larut, tidak baik anak gadis masih berada diluar rumah. Dan berhati-hatilah saat di jalan!!! Karena saat ini, ramai dikabarkan perampokan dan pemerkosaan terjadi dijalan xx. Jadi, berhati-hatilah Nak!!!" ucap Pak Rafi. Sambil mengusap kepala Naziah lembut dan penuh kasih sayang. Dan juga memperingati Naziah untuk selalu berhati-hati dalam perjalanan pulang.
"Siap Bos!!!" jawab Naziah tegas. Dengan menirukan gaya hormat ala seorang prajurit TNI.
"Hahahha... Kau ini?! Bisa aja kau meniru sikap prajurit dengan sangat pas seperti itu. Hahaha...tapi aku suka. Ya sudah, pulanglah Nak!" ucap Pak Rafi sambil tertawa.
"Okey, assalamualaikum!" pamit Naziah mengakhiri percakapan dan candaan mereka.
"Walaikumsalam...!" balas Pak Rafi.
Sejak mengenal sosok Naziah lebih dekat. Pak Rafi memang menyukainya dan sudah menganggapnya seperti anak sendiri.
*
*
*
#
#
Bersambung.....
Mohon tinggalkan jejak ya...para reades! Dengan cara menekan tanda Like. Berikan komentar positif. Komen kritikan boleh... asal komentar *pembangkit semangat buat aku ya...
Jika ada kata dan tanda baca yang tidak sesuai. Harap maklum ya... aku masih pemula lho...!
😘🤗* salam Hangat dariQ
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Ani Wonder
cerita nya mulai menarik
2023-10-09
0
syafridawati
lanjutkan ceritanya bagus banget
2022-05-23
3