Malam harinya Angelica merasakan nyeri di perutnya dan tidur sambil melengkungkan tubuhnya untuk menahan rasa sakitnya.
James yang baru keluar dari kamar mandi langsung terkejut begitu melihat istri kecilnya yang seperti itu.
"Kamu kenapa sayang?" , tanya James sambil berjalan dengan cepat menuju ke kasur dan menyentuh kening istri kecilnya.
"Perut aku sakit banget karena lagi datang bulan" , jawab Angelica.
"Apa kita harus ke rumah sakit?" , tanya James.
"Gak perlu , kamu bantu gosok dengan minyak kayu putih ya" , pinta Angelica.
"Baiklah sayang" , jawab James sambil berjalan menuju ke meja rias dan mengambil sebotol minyak kayu putih yang ada disana.
Setelah James di atas kasur , Angelica mengubah posisinya menjadi telentang.
James menaikkan piyama yang digunakan Angelica dan mulai menggosokkan minyak kayu putih disana.
"Kamu berapa lama baru selesai datang bulannya , sayang?" , tanya James sambil terus menggerakkan tangannya dengan lembut disana.
"Biasanya 7 hari sayang" , jawab Angelica.
"Kenapa lama sekali?" , ucap James sambil mengerutkan keningnya.
"Biasanya juga seperti itu. Kamu kan punya kakak perempuan. Masa kamu gak tau" , ucap Angelica.
"Aku mana pernah tau masalah begitu. Berarti aku seminggu ini gak boleh dong bermain-main dengan kamu" , ucap James.
"Ya iya la , kamu puasa dulu ya" , jawab Angelica.
James langsung memasang raut wajah yang lemas disana.
Tidak lama terdengar ketukan pintu di kamar mereka.
Tok...tok...tok...
James turun dari kasur dan berjalan membukakan pintu kamar.
"Ma" , ucap James.
"Angelica katanya sedang datang bulan , ini mama bawakan segelas air jahe hangat" , ucap Sandra sambil memberikan gelas kepada James.
"Iya makasih ma" , ucap James sambil mengambil gelas yang diberikan oleh mama mertuanya.
Sandra berjalan kembali menuju ke kamarnya dan James berjalan masuk ke dalam kamar setelah menutup pintu kamar.
"Sayang , mama bawain air jahe buat kamu" , ucap James sambil naik ke atas kasur.
"Mama memang paling perhatian sama aku" , ucap Angelica sambil berdiri dan duduk di atas kasurnya.
James memberikan segelas air jahe kepada istri kecilnya dan Angelica pun meminumnya disana.
"Perut aku jadi enakan setelah minum segelas air jahe hangat" , ucap Angelica sambil meletakkan gelas kosongnya di atas lemari yang ada di samping kasurnya.
"Nanti setelah kita pulang , aku harus memberitahukan kepada mama kebiasaan-kebiasaan kamu ini" , ucap James sambil berbaring di atas kasur.
"Aku hanya mau disini sayang , kalau di rumah kamu nanti , mama pasti akan direpotkan terus. Aku jadi gak enak" , ucap Angelica sambil meletakkan kepalanya di dada bidang suaminya.
"Gak apa-apa sayang. Nanti ketika kita dirumah aku pasti akan meminta mereka memperhatikan kamu seperti disini , karena kamu ratu di hatiku" , ucap James sambil mengelus kepala istri kecilnya dengan lembut.
"Kamu bisanya cuma gombal terus" , ucap Angelica sambil memainkan jarinya disana.
"Siapa juga yang gombal , yang aku bilang benar kok. Kalau gak percaya belah aja dadaku ini. Pasti akan tertulis nama Angelica Winata yang sangat besar disana" , ucap James sambil tersenyum.
"Itu namanya kamu menyuruh aku untuk membunuh kamu" , jawab Angelica.
"Gak begitu sayang. Karena memang cuma hanya kamu yang selalu ada di dalam hati dan pikiran aku" , ucap James sambil memeluk dengan erat tubuh istri kecilnya.
"Baiklah sayang" , jawab Angelica.
.
.
Disaat James dan Angelica yang selalu bermesraan di dalam kamar mereka , berbeda dengan Kiki yang sedang di rumah utama.
Malam itu Friska sangat ingin makan rujak.
"Aku harus mencari rujak dimana malam-malam begini sayang?" , tanya Kiki.
"Aku gak tau , ini anak kamu yang minta. Kamu harus carikan dong" , ucap Friska.
"Iya , tapi aku harus mencari kemana?" , tanya Kiki sambil menggaruk kepalanya.
"Aku gak tau sayang" , jawab Friska.
Kiki berjalan keluar dari kamar dan menuju ke kamar oma Shinta.
Sampai di depan pintu kamar , Kiki menggerakkan tangannya dan mengetuk pintu yang ada disana.
Tok...tok...tok...
Tidak lama terlihat oma Shinta yang membukakan pintu.
"Ada apa Kiki?" , tanya oma Shinta.
"Friska lagi mengidam rujak oma , aku harus mencari rujak dimana malam-malam begini?" , tanya Kiki.
"Kamu ke restoran hotel saja , minta mereka yang buatkan" , ucap oma Shinta.
"Tapi kan mereka gak kenal aku oma" , jawab Kiki.
"Kamu pergi saja langsung ke All Star Hotel , nanti opa yang telpon dari sini. Kamu tinggal ambil rujaknya saja" , ucap opa Chandra yang mendengar percakapan Kiki dan oma Shinta.
"Baiklah opa , memang opa yang terbaik. Aku pergi dulu opa , oma" , ucap Kiki sambil mengangkat kedua jempol tangannya dan berjalan menuju ke bawah.
"Iya" , jawab opa dan oma bersamaan sambil tersenyum.
"Anak ini dari dulu sampai sekarang tetap aja gak berubah ya pa , selalu bersemangat" , ucap oma Shinta.
"Iya ma. Gak terasa sebentar lagi dia akan punya anak. Entah bagaimana nanti sifat anaknya , semoga saja gak seperti dia yang suka dengan aunty nya" , ucap opa Chandra sambil tersenyum.
"Iya ya pa , kalau diingat-ingat lucu juga ya waktu itu. Kiki lebih memilih untuk tidur bersama Sandra dan Antonio dibandingkan dengan papa dan mamanya sendiri.
"Iya" , ucap opa Chandra sambil menganggukkan kepalanya.
********
Kiki yang sudah sampai di restoran All Star Hotel langsung berjalan ke kasir dan mengambil rujak yang sudah di pesan oleh opa Chandra.
"Ini pesanannya tuan" , ucap salah satu petugas disana sambil memberikan bungkusan plastik kepada Kiki.
"Ok , terima kasih" , ucap Kiki sambil mengambil bungkusannya.
"Iya , sama-sama tuan" , jawab petugas disana.
Kiki berjalan keluar dari restoran menuju ke parkiran mobil.
"Memang paling enak tinggal bersama opa dan oma disini. Aku gak perlu susah-susah untuk mencari apa yang Friska mau" , ucap Kiki dalam hatinya sambil menjalankan mobilnya.
Setelah beberapa waktu , mobil yang dibawa oleh Kiki telah sampai di rumah utama.
Kiki berjalan menuju ke dapur , menyalin rujak yang sudah di dapatkannya dan membawanya ke atas menuju ke kamarnya.
"Sayang , ini rujaknya. Makan sekarang ya , sebelum nanti anak aku ileran" , ucap Kiki.
"Kamu kok lama banget pergi cari rujaknya" , ucap Friska yang mood nya sudah mulai berubah.
Sejak hamil mood Friska memang sering berubah-ubah. Kadang baik , kadang jelek dan semua itu Kiki pun sudah biasa menghadapinya.
"Aku kan harus mencarinya dulu sayang , malam-malam begini susah lho mencari rujak. Kamu makan dulu ya , aku kan sudah bersusah payah keliling malam-malam begini cuma untuk mencari rujaknya" , ucap Kiki.
"Ya sudah sini aku makan" , ucap Friska.
Ketika Friska ingin mengambil buah....
"Gak jadi sayang , kamu saja yang suapi aku. Aku pengen makan sambil di suapi kamu" , ucap Friska dengan manja.
"Baiklah sayang , apa yang gak buat kamu dan buah hati kita" , ucap Kiki sambil menusukkan garpu di buah dan memberikannya kepada Friska.
Friska membuka mulutnya dan memakan buah jambu yang diberikan Kiki.
"Aku mau mangga nya sayang" , ucap Friska.
Kiki pun mengambilkan buah mangga dan menyuapi ke mulut calon istrinya.
"Enak banget sayang" , ucap Friska yang merasakan rasa asem segar bercampur manis pedas dari bumbu rujaknya.
"Masa enak banget" , ucap Kiki sambil mencoba mangga nya.
Setelah beberapa waktu.....
"Asem gini kamu bilang enak? Gak salah" , ucap Kiki sambil memicingkan matanya karena menahan rasa asam yang ada di dalam mulutnya.
"Iya , enak banget" , jawab Friska sambil tersenyum.
Kiki pun hanya bisa menggelengkan kepalanya dan terus menyuapi rujak kepada calon istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments