James dan Angelica yang sudah berada di Tokyo , menghabiskan waktu mereka di Tokyo tower.
Di Tokyo Tower , James meminta mereka untuk menaiki anak tangga yang banyak dan tinggi itu.
"Sayang , ada lift kenapa kita gak naik lift saja?" , rengek Angelica yang kakinya sudah pegal ketika baru menaiki setengah anak tangga yang ada disana.
"Bukannya kamu mau menikmati Jepang sebelum kita pulang. Disini lebih seru kalau naik anak tangga sayang. Kamu lihat banyak orang yang memilih naik anak tangga kan dari pada lift" , ucap James.
"Tapi tubuh aku sudah lelah sayang" , rengek Angelica.
"Makanya kamu harus banyak-banyak olah raga biar tubuh kamu kuat" , jawab James.
"Ini salah kamu ya , setiap malam kamu selalu bermain-main dengan tubuh aku. Membuat aku kecapean , punggung dan pinggang aku juga selalu sakit ketika bangun pagi. Kamu yang enak , aku yang merasakan sakitnya" , ucap Angelica dengan wajah kesal.
"Maafkan aku sayang , jangan marah lagi ya. Nanti ketika kita mau turun baru kita naik lift ya" , ucap James sambil menyentuh wajah manis , cantik dan imut istrinya.
"Gak mau , sekarang aku marah sama kamu. Hukumannya kamu gak boleh bermain-main dengan tubuh aku selama seminggu" , ucap Angelica sambil membalikkan tubuhnya dan melanjutkan menaiki anak tangga.
"Jangan begitu sayang , aku tau aku salah membuat kamu menjadi kecapean. Tapi jangan kasih hukuman begitu. Aku mana bisa tahan , hukuman yang lain saja ya sayang" , ucap James yang langsung menyesal karena telah membuat istri kecilnya marah.
"Gak mau , pokoknya hukumannya tetap itu. Aku gak mau menggantinya" , ucap Angelica.
"Memangnya kamu bisa tahan gak dapat belaian mesra dari aku" , ucap James dengan mata yang menggoda.
"Bisa , karena aku sudah capek banget melayani kamu. Tubuh aku juga selalu sakit" , jawab Angelica dengan dingin.
"Jangan gitu dong sayang , aku yang gak bisa menahannya" , rengek James.
"Gak mau tau" , jawab Angelica dengan ketus.
Sampai akhirnya mereka tiba juga di atas menara.
Angelica langsung memegang lututnya karena kecapean.
Setelah itu mereka melihat pemandangan kota Jepang yang terlihat sangat jelas dari sana.
"Cantik banget ya sayang" , ucap James sambil memeluk pinggang istri kecilnya dari belakang.
"Iya sayang , dari sini juga kita bisa melihat semuanya dengan jelas pada sore itu. Bunga sakura juga kelihatan dari sini" , jawab Angelica sambil menunjukkan tangannya ke arah bunga sakura yang bermekaran.
Selama mereka menikmati pemandangan disana , mereka pun kembali menjadi pasangan yang sangat mesra. Keributan kecil yang telah terjadi diantara mereka sebelumnya pun telah terlupakan untuk sejenak.
Sampai hari menjelang malam tiba , mereka pun sudah lapar.
"Sayang , kita cari makanan ya" , ucap James.
"Iya sayang , aku juga sudah lapar" , jawab Angelica.
Malam itu mereka turun dengan menggunakan lift , sampai di bawah Angelica melihat ada tempat yang menjual oleh-oleh.
"Sayang , belanja dulu ya" , ucap Angelica.
"Baiklah sayang" , jawab James.
Angelica mulai banyak membeli barang lagi untuk dibawa pulang.
Dari souvernir yang bentuknya menara tokyo , sampai baju kaos Jepang pun diborong oleh Angelica.
"Sayang , nanti barang-barang ini mau dimasukin dimana lagi?" , tanya James setelah membayar semua belanjaan istrinya.
"Beli tas lagi saja sayang" , jawab Angelica dengan santainya.
James pun gak bisa menolak permintaan istrinya , meskipun di kepalanya sangat pusing memikirkan bagaimana caranya membawa 5 koper yang akan dibawa pulang besok ke Indonesia.
Sampai salah satu restoran Jepang yang terbesar disana , James dan Angelica duduk di salah satu tempat kosong yang ada disana dan mulai memesan makanan mereka.
Tidak lama makanan yang mereka pesan pun sudah terhidang di atas meja.
James dan Angelica menikmati makanan mereka sambil mengobrol santai disana.
Selesai makan , James membayar semua makanan mereka dan kembali ke hotel tempat mereka menginap.
Angelica yang sebenarnya sudah capek saat itu , tapi tetap memilih untuk menyusun barang-barang yang sudah mereka beli sebagai oleh-oleh.
"Sayang , kamu mandi duluan ya" , ucap Angelica sambil membuka paper bag belanjaan mereka tadi.
James langsung membuka semua bajunya , menjatuhkannya di lantai dan menggunakan celana pendeknya , berjalan menuju ke kamar mandi dan mencuci wajahnya.
Angelica hanya menggelengkan kepala melihat kebiasaan suaminya yang satu itu sambil mengumpulkan baju James dan memasukkannya ke dalam plastik baju kotor.
Tidak lama James keluar dari kamar mandi.
"Kamu kenapa cepat sekali mandinya?" , tanya Angelica.
"Aku kan cuma cuci muka saja" , jawab James sambil berjalan mendekati istrinya dan mencium bibir istrinya sekilas.
Angelica sudah gak tau mau berkata apa lagi melihat suaminya yang malas mandi ini.
"Jangan lama-lama beberesnya sayang , aku tunggu di kasur ya" , ucap James sambil mengulum senyumnya.
"Kalau kamu gak mau aku lama , kamu harus bantuin aku" , jawab Angelica.
"Bukannya aku gak mau bantuin , tapi kan kamu menyusunnya saja serapi itu. Nanti ketika aku yang susun , kamu marah-marah lagi" , jawab James.
"Makanya kamu belajar dong menyusun seperti ini" , ucap Angelica.
"Aku gak bisa serapi ini sayang" , jawab James.
"Ya sudah , kamu pergi lagi kesana. Aku mau beberes , jangan ganggu aku" , ucap Angelica sambil memisahkan barang-barangnya.
"Baiklah sayang" , jawab James sambil berjalan menuju ke atas kasur dan menyalakan televisi yang ada disana.
Sampai jam sudah menunjukkan pukul 11 malam dan Angelica baru selesai memasukkan semua barang-barangnya ke dalam tas yang sudah mereka beli.
"Sayang , ini yang makan besok di pegang saja ya. Gak mungkin masuk ke dalam tas , nanti rusak" , ucap Angelica.
"Iya sayang" , jawab James.
Angelica mengambil bajunya dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
James terus menunggu istrinya , sampai istri kecilnya sudah selesai mandi dan berjalan menuju ke kasur.
Begitu Angelica merebahkan tubuhnya di kasur , James langsung memeluk tubuh istrinya.
"Kamu wangi sekali sayang" , ucap James sambil mencium bau tubuh istrinya.
"Iya , memangnya kamu gak suka mandi. Makanya tubuh kamu bau. Sudah jauh-jauh tidurnya sana , aku gak tahan bau kamu" , ucap Angelica sambil mencoba mendorong tubuh suaminya.
"Aku gak mau , aku sudah terbiasa tidur sambil memeluk tubuh kamu" , jawab James sambil mengeratkan pelukannya.
"Aku gak mau. Kamu bau" , ucap Angelica sambil terus mendorong tubuh suaminya.
Tapi tenaga Angelica gak sekuat tenaga suaminya , jadinya tubuh James tidak bergerak sedikit pun didorong oleh Angelica.
Angelica yang sudah lelah pun akhirnya tertidur dalam pelukan tubuh suaminya , meskipun tercium bau asem disana sampai pagi.
Paginya James yang sudah bangun , langsung tersenyum melihat istrinya yang masih tidur dalam pelukannya.
James mencium kening istri kecilnya dan tidak lama Angelica yang sudah bangun pun membuka matanya.
"Pagi sayangku , ayo kita bersiap-siap. Sebentar lagi kita mau ke bandara dan kembali ke kota A" , ucap James sambil tersenyum.
"Iya sayang" , jawab Angelica sambil mengucek matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments