Alvaro yang sudah sampai di rumah dengan papa dan mamanya.
"Ma , besok kakak pergi ke Jepang ya" , ucap Alvaro.
"Iya sayang , besok kakak dan James akan pergi bulan madu ke Jepang. Besok juga papa dan mama akan mengantarkan mereka di bandara. Apa kamu mau ikut mengantarkan kakak ke bandara besok?" , tanya Sandra.
"Kenapa kita gak pergi liburan ke Jepang juga? Aku kan masuk kuliahnya masih lama" , ucap Alvaro.
"Kerjaan papa masih banyak nak , lusa kamu ikut papa ke kantor saja ya" , ucap Antonio.
"Baiklah pa" , jawab Alvaro dengan wajah lesu sambil berjalan menuju ke kamarnya.
Sandra dan Antonio pun berjalan menuju ke kamar mereka.
"Sayang , gak berasa anak gadis aku sudah menjadi milik James sekarang" , ucap Antonio ketika mereka sudah masuk ke dalam kamar.
"Iya hubby , kamu sedih ya kalau Angelica sudah menjadi milik James sekarang" , ucap Sandra sambil membersihkan make up yang ada di wajahnya.
"Gak sedih juga sih sayang , cuma rumah ini jadi terasa sepi saja" , ucap Antonio.
"Nanti kan Angelica dan James akan tinggal bersama dengan kita hubby" , ucap Sandra.
"Iya sayang , tapi kan cuma beberapa bulan saja , sampai kamar mereka yang di rumah James selesai di renovasi mereka pindah lagi ke rumah James" , jawab Antonio.
"Iya hubby" , jawab Sandra dengan lirih.
Selesai Sandra membersihkan wajahnya , Sandra berjalan menuju ke kamar mandi.
"Kamu mau ngapain sayang?" , tanya Antonio.
"Aku mau mandi , hubby mau ikut?" , tanya Sandra sambil tersenyum.
"Mau dong sayang" , ucap Antonio yang langsung jalan mengikuti istrinya masuk ke dalam kamar mandi.
Antonio dan Sandra berendam bersama di dalam bathtub sambil mengobrol dengan mesra.
********
Opa Chandra dan yang lainnya sudah sampai di rumah utama.
Begitu sampai di rumah , Friska mulai merasakan pusing dan mual lagi.
Friska langsung berlari menuju ke kamar yang ditempatinya ketika menginap disana.
Semua orang langsung terkejut melihat Friska , terutama Angga , Peter dan Bella. Kalau Camel sudah mengetahui sebelumnya.
Kiki berjalan untuk mengikuti Friska , tapi langsung di tahan oleh Camel.
"Kamu ke apotik , beli alat test kehamilan" , bisik calon mertuanya.
"Baik tante" , jawab Kiki.
"Opa , oma , pa , ma , aunty dan uncle , aku pergi sebentar ya" , ucap Kiki.
"Kamu mau kemana nak?" , tanya Angga.
"Mau keluar sebentar aja pa" , jawab Kiki.
"Bukankan calon istri kamu sedang sakit , kenapa kamu keluar?" , tanya oma Shinta.
"Aku mau carikan obatnya dulu oma" , jawab Kiki asal.
"Kalau obat masuk angin di rumah juga ada", ucap opa Chandra.
"Obatnya beda opa , aku pergi dulu ya supaya cepat baliknya" , ucap Kiki.
"Iya Kiki" , jawab opa Chandra.
Kiki pergi keluar dan mencari apotik terdekat.
Sampai di dalam apotik , Kiki langsung menanyakan alat test kehamilan kepada petugas yang sedang jaga disana.
Kiki membeli 3 merek alat test kehamilan dan membawanya pulang ke rumah.
Camel berjalan menuju ke kamar anaknya , untuk melihat kondisinya.
Bella yang merasa curiga , mengikuti Camel menuju ke kamar Friska.
"Ada apa ini sebenarnya?" , tanya Bella ketika sudah masuk ke dalam kamar Friska.
"Friska merasa bahwa dia sedang hamil" , ucap Camel yang gak mau membohongi calon besannya.
"Apa? Bagaimana bisa?" , tanya Bella yang tidak percaya.
"Pasti bisa , karena mereka sudah sering tidur bersama" , jawab Camel dengan lirih.
Bella langsung membulatkan matanya karena terkejut.
"Apa Kiki sudah mengetahui hal ini?" , tanya Bella.
"Sudah , aku juga sudah menyuruh dia untuk membeli alat test kehamilan" , ucap Camel.
"Aku gak menyangka kalau kalian sudah melakukannya sebelum kalian menikah" , ucap Bella.
Kiki yang sudah pulang dari apotik , berjalan masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke kamar yang digunakan Friska.
Begitu Kiki masuk ke dalam kamar , terlihat suasana yang tegang disana.
"Ada apa ma?" , tanya Kiki.
"Apa benar kamu dan Friska sudah sering tidur bersama?" , tanya Bella kepada anaknya.
"Iya ma , aku gak bisa menahan diri aku setiap bersama dengan Friska" , jawab Kiki dengan jujur.
"Mama gak menyangka kalau kamu seperti ini nak , nanti apa kata yang lainnya begitu mengetahui gak lama kalian menikah kalian sudah punya anak" , ucap mama Bella.
"Aku tinggal jawab yang jujur saja kalau Friska sudah hamil sebelum kami menikah" , jawab Kiki.
"Mama minta kamu sendiri yang mengatakannya kepada papa , opa dan oma" , ucap Bella.
"Iya ma , nanti kalau keluar hasilnya positif , aku akan mengatakannya kepada papa , opa dan oma" , jawab Kiki.
Kiki memberikan kantong plastik yang berisikan alat test kehamilan kepada Friska.
"Sayang , kamu coba menggunakan semua alat ini" , ucap Kiki.
Friska pun menganggukkan kepalanya sambil mengambil alat test kehamilan tersebut dan berjalan menuju ke kamar mandi.
Mama Camel , mama Bella dan Kiki menunggu bersama dengan jantung yang berdebar-debar dan pikiran yang berkecamuk disana.
Mama Bella dan mama Camel di satu sisi berharap supaya hasilnya negatif.
Setelah beberapa saat akhirnya Friska keluar juga dari kamar mandi.
"Bagaimana hasilnya sayang?" , tanya Kiki.
"Kamu gak hamil kan?" , ucap mama Camel dan mama Bella bersamaan.
"Maaf ma , aku hamil. Semua alat ini menunjukkan dua garis" , ucap Friska sambil memperlihatkan hasilnya kepada mamanya dan calon mama mertuanya.
"Kamu harus mengatakan hal ini kepada keluarga besar kita nak" , ucap mama Bella.
"Iya ma , malam ini aku akan mengatakannya ketika kita semua makan malam bersama" , ucap Kiki.
"Baiklah , kalau gitu mama keluar dulu" , ucap Bella.
Tidak lama mama Camel pun keluar dari kamar dan tinggallah Friska dan Kiki berdua disana.
"Sayang , apa nanti keluarga besar kamu gak akan mempermasalahkan kalau aku hamil?" , tanya Friska.
"Gak sayang , mereka pasti gak akan mempermasalahkannya. Aku kan bertanggungjawab , kecuali kalau aku gak bertanggungjawab , baru opa dan oma akan marah kepada aku" , ucap Kiki sambil memeluk tubuh calon istrinya.
"Tapi aku takut sayang" , ucap Friska.
"Kamu tenang ya , lebih baik kita istirahat dulu. Kamu juga sudah mulai pucat sayang" , ucap Kiki sambil melihat wajah Friska.
"Kayaknya karena aku mual-mual terus" , jawab Friska.
"Makanya kita istirahat dulu ya" , ucap Kiki dengan lembut.
Friska pun menganggukkan kepalanya.
Friska mengganti bajunya dengan menggunakan baju rumah disana.
"Kamu gak ganti baju sayang?" , tanya Friska.
"Gak usah , aku cuma tinggal membuka baju aku saja , aku juga sedang menggunakan celana boxer" , ucap Kiki sambil membuka bajunya.
"Nanti kalau mama masuk ke sini dan melihat kamu gak menggunakan baju , bagaimana?" , tanya Friska.
"Gak ada yang perlu di khawatirkan lagi sayang , lagian juga mereka sudah tau kalau kita sudah sering tidur bersama. Kamu juga sedang mengandung anak kita , setelah ini pasti papa dan mama gak akan mempermasalahkan aku tidur sekamar dengan kamu" , ucap Kiki.
Friska pun hanya menganggukkan kepalanya , meskipun sebenarnya dia sangat takut saat itu.
Setelah itu mereka berjalan bersama menuju ke tempat tidur dan tidur bersama sambil berpelukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments