Di kota A , Kiki membawa Friska ke rumah sakit yang disarankan oleh oma Shinta , rumah sakit tempat Sandra pergi kontrol ketika hamil.
Setelah Kiki mendaftarkan Friska , perawat meminta Friska untuk melakukan serangkaian test terlebih dahulu.
Selesai melakukan test , Friska berjalan ke ruang tunggu menuju dimana Kiki duduk disana menunggunya.
"Sudah selesai test nya sayang?" , tanya Kiki.
"Sudah sayang" , jawab Friska sambil duduk di kursi kosong yang ada di sebelah kekasih hatinya.
"Sakit gak test nya?" , tanya Kiki.
"Gak sakit kok" , jawab Friska.
Tidak lama perawat yang ada di ruangan dokter memanggil nama ibu Friska silahkan masuk ke ruangan dokter.
"Siang bapak dan ibu" , ucap dokter Sarah dengan ramah.
"Siang dokter" , jawab Kiki dan Friska sambil duduk di kursi yang ada di depan meja dokter.
"Saya sudah melihat hasil test dari ibu Friska , selamat karena anda sedang mengandung. Sekarang kita periksa dulu ya kondisi kandungannya. Silahkan ibu ke ranjang dulu" , ucap dokter Sarah.
Friska berdiri dan berjalan naik ke ranjang pasien yang telah disediakan disana.
Perawat menaiki baju kaos yang dikenakan oleh Friska sampai di bawah dadanya dan memberikan gel dingin disana.
Dokter Sarah menjalankan alat di atas perut Friska sambil melihat ke arah monitor yang ada disana.
"Yang bulatan kecil ini janin yang sedang berkembang di dalam rahim ibu. Usia kandungannya juga sudah 4 minggu. Dijaga dengan baik ya , jangan melakukan pekerjaan yang berat dulu dan makan makanan yang bergizi , lebih banyak makan buah dan sayur ya" , ucap dokter Sarah.
"Baik dokter" , jawab Friska sambil melirik ke arah layar monitor.
Saat itu Friska sangat tersentuh melihat adanya janin yang sedang berkembang di dalam tubuhnya , pastinya itu adalah hasil buah cintanya dengan Kiki , pria yang sangat dia cintai selama ini.
Dokter Sarah berjalan kembali menuju ke meja kerjanya dan Friska mulai bangun untuk merapikan bajunya.
Friska turun dari ranjang pasien dan berjalan , duduk di kursi yang ada di sebelah Kiki.
"Sekarang saya buatkan resep vitamin buat ibu Friska ya. Apakah selama kehamilan ini ibu ada keluhan?" , tanya dokter Sarah sambil mengambil kertas resep yang ada di mejanya.
"Saya sering merasa mual dan muntah-muntah dokter , setiap makan juga suka muntah" , jawab Friska.
"Baiklah , kalau gitu saya berikan obat untuk penghilang rasa mual nya. Kalau gak bisa makan , bisa cari makanan lain seperti puding , salad atau yang tidak berbau tajam lainnya , bisa dibantu juga dengan minum susu kehamilan ya" , ucap dokter Sarah.
"Baik dokter" , jawab Friska.
Setelah mendapatkan resepnya , Friska dan Kiki berjalan keluar dari ruangan dokter Sarah menuju ke apotik yang ada di rumah sakit untuk membeli obatnya.
"Sayang , setelah ini kita pergi beli susu hamil ya" , ucap Friska.
"Boleh sayang , lagian disini juga kita gak ngapa-ngapain. Setelah ini kalau kamu mau jalan-jalan juga boleh , mumpung aku bawa mobil oma yang super keren itu. Kalau di kota M kan mobil aku hanya mobil biasa , bukan mobil mewah seperti yang ada disini" , ucap Kiki.
"Nanti oma pakai mobilnya gak? Gak enak kan kalau kita bawa mobil oma terus" , ucap Friska.
"Kamu tenang saja sayang , mobil oma dan opa itu ada 3 dirumah. Belum lagi mobil om Antonio , itu juga banyak. Mobil mewah semua lagi" , ucap Kiki.
"Keluarga kamu ternyata tajir banget ya , aku gak menyangka kalau keluarga kamu se kaya ini" , ucap Friska.
"Iya sayang , karena opa aku itu pemilik All Star Hotel. Tapi sejak All Star Hotel dijalankan oleh uncle Antonio , sekarang bukan hanya memiliki hotel tapi juga resort" , ucap Kiki.
Friska langsung membulatkan mulutnya karena terkejut.
"Resort , pasti keren banget. Kapan-kapan kamu bawa aku kesana ya" , pinta Friska.
"Kamu tenang saja sayang , aku tinggal bilang ke uncle , pasti uncle akan memberikan kita kamar yang paling bagus dan pastinya gratis" , ucap Kiki sambil tersenyum.
"Kamu apa-apa maunya yang gratisan semua. Nanti uncle tambah marah lho sama kamu" , ucap Friska.
"Kalau suruh aku bayar , ya gak ada uangnya sayang. Jadi ya bisanya cuma minta ke uncle saja. Uncle itu sebenarnya gak marah sama aku , cuma gak suka aja kalau aku dekat-dekat aunty. Tapi sebenarnya uncle itu baik kok" , ucap Kiki.
Friska pun menganggukkan kepalanya.
Tidak lama obat Friska pun sudah jadi , Friska dan Kiki mengambil obatnya dan berjalan keluar dari rumah sakit menuju ke parkiran mobil.
*********
Sandra hari itu sudah mulai bekerja membantu toko elektronik milik papa Surya.
"Angelica ada kasih kabar gak nak?" , tanya papa Surya.
"Gak ada pa , pasti dia lagi bersenang-senang dengan James disana" , jawab Sandra sambil tersenyum.
"Iya , semoga saja setelah mereka pulang , mereka membawa kabar baik" , ucap papa Surya.
"Gak mungkin pa , Angelica belum mau mempunyai anak sebelum dia lulus kuliah" , jawab Sandra yang sudah mengetahui arah pembicaraan papanya.
"Bukankah dulu kamu juga seperti itu , tapi pada akhirnya... baru masuk kuliah kamu sudah hamil" , ucap papa Surya.
"Kalau aku beda dengan Angelica pa. Angelica dengan James itu beda umur mereka hanya 5 tahun , jadi gak ada masalah kalau mereka memiliki anak dalam 3 tahun lagi" , jawab Sandra.
"Tapi kalau mertuanya menginginkannya , Angelica pun gak bisa selalu menolaknya nak" , ucap papa Surya.
"Kayaknya orang tua James gak akan bisa memaksa Angelica" , jawab Sandra.
"Kenapa kamu bisa yakin seperti itu?" , tanya papa Surya sambil mengerutkan keningnya.
"Karena kak Heni itu selalu menyayangi Angelica dan menuruti apa maunya. Kayak Angelica gak bisa tinggal di kamar James yang lebih kecil dari kamar dia , sekarang kamarnya James yang di rumahnya sedang di renovasi untuk dibuat lebih besar lagi" , jawab Sandra sambil melihat faktur-faktur disana.
"Baiklah , semoga saja cucu papa selalu dilimpahkan dengan kebahagiaan dan mertuanya juga selalu menyayanginya" , ucap papa Surya.
"Bagaimana dengan aku opa?" , tanya Alvaro yang ada disana juga , karena dia lebih memilih untuk ikut mamanya dari pada ikut papanya ke All Star Hotel.
"Kalau kamu , semoga saja bisa menjadi lebih dewasa dan cepat menemukan pasangan yang bisa dijadikan istri" , ucap opa Surya sambil tersenyum.
"Kenapa beda dengan kakak?" , ucap Alvaro.
"Karena Alvaro belum menikah , masa opa bilangnya semoga Alvaro disayangi oleh mertuanya" , jawab opa Surya sambil terkekeh.
"Oh , iya benar juga ya opa" , jawab Alvaro sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
"Kamu kapan berangkat ke Singapura?" , tanya opa Surya.
"Nanti Agustus opa" , jawab Alvaro.
"Nanti cucu opa pergi sendiri kan ke Singapura?" , ucap opa Surya.
"Gak opa , nanti mama temani aku dulu selama beberapa hari disana
Iya kan ma?" , ucap Alvaro.
"Belum tau nak , nanti mama tanya papa dulu ya" , jawab Sandra sambil mengulum senyumnya.
"Aaaaa.....mama. Kalau gak , aku gak mau pergi nih" , ucap Alvaro sambil memanyunkan bibirnya.
Sandra dan opa Surya hanya tersenyum melihat tingkah Alvaro.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments