"Aku gak menyangka ternyata yang kamu bilang itu benar sayang. Berarti mereka gak menggunakan pengaman ya" , ucap Angelica ketika mereka sudah pergi dari rumah utama menuju ke kantor James.
"Kayaknya mereka terakhir ini aja gak menggunakan pengaman , karena kata kak Kiki mereka sudah melakukannya sejak dia masih di Itali" , ucap James.
Mata Angelica langsung membulat karena terkejut mendengarkannya.
"Aku gak menyangka mereka sudah melakukannya dari dulu ternyata. Apa karena mereka pikir , mereka akan menikah? Makanya mereka melepas pengamannya" , ucap Angelica.
"Iya , bisa jadi mereka memang mau punya anak cepat atau kalau gak mereka kebobolan" , ucap James sambil menyimpulkan senyumnya.
"Maksud kamu kebobolan?" , tanya Angelica dengan penuh tanda tanya.
"Maksudnya pas udah kebelet tapi gak ada persediaan karet pengaman , jadinya kebobolan deh" , jawab James sambil tertawa.
"Kalau gitu kamu harus ingat ya , harus menggunakannya terus. Aku gak mau kalau sampai kebobolan" , ucap Angelica.
James yang dari tertawa pun langsung terdiam.
"Iya sayangku" , jawab James.
Tidak lama mobil yang dibawa oleh James telah sampai di kantornya.
James berjalan masuk ke dalam kantor sambil memeluk pinggang istrinya.
"Pagi pak , pagi bu" , ucap setiap karyawan yang melihat mereka berdua.
"Pagi" , jawab James dan Angelica bersamaan sambil terus berjalan menuju ke ruangan kerjanya.
"Pagi pak" , ucap Ernest.
"Pagi , mana dokumen yang mau ditandatangani?" , tanya James.
"Sudah ada di atas meja bapak semua pak" , ucap Ernest.
"Baiklah" , jawab James sambil membuka pintu ruangan kantornya.
Begitu Angelica masuk ke dalam ruangan kerja suaminya , Angelica langsung terkejut melihat ada foto ketika mereka tunangan ada disana dan ukurannya besar lagi.
"Kenapa kamu diam saja sayang?" , tanya James yang sudah duduk di kursi kebesarannya dan melihat Angelica yang hanya berdiri disana.
"Kamu dari mana dapat foto pertunangan kita?" , tanya Angelica.
"Ya bisa dong , suami kamu ini punya segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan" , ucap James sambil tersenyum.
"Banyak gaya kamu" , jawab Angelica sambil berjalan dan duduk di kursi yang ada di depan meja kerja James.
James melihat semua dokumen yang sudah menumpuk disana dan membacanya satu persatu.
"Sayang , aku minta pak Kamil jemput aja ya" , ucap Angelica.
"Jangan sayang , setelah ini kita kan mau pergi ke rumah opa Surya" , ucap James.
"Iya , tapi aku bosan" , ucap Angelica.
"Aku malah jadi bersemangat karena istri aku yang tercinta menemani aku disini" , ucap James sambil tersenyum manis.
"Kamu yang bersemangat aku yang bosan" , jawab Angelica sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Sabar ya sayang , coba saja kalau kamu mau kerja di tempat aku. Kamu pasti gak akan bosan menunggu aku disini" , ucap James.
"Kerja sama kita bagaimana , sudah dimulai belum prosesnya?" , tanya Angelica.
"Aku gak tau sayang , coba tanya papa ya nanti. Kan kita sama-sama baru pulang dari bulan madu. Masa kamu sudah langsung membahas kerja sama. Alangkah baiknya kamu membahas nanti malam mau gaya apa ya" , ucap James sambil menaikkan alisnya.
Angelica langsung berdiri.....
"Aku mau pulang saja" , ucap Angelica.
"Kenapa kamu mau pulang?" , tanya James sambil berjalan mendekati istrinya.
"Aku males setiap hari kami cuma mikirin itu aja. Pagi-pagi badan aku yang pegel semua rasanya" , ucap Angelica.
"Kalau gitu nanti malam aku gak akan aneh-aneh deh. Supaya tubuh kamu gak pegel" , ucap James sambil memeluk tubuh istri kecilnya.
"Ya sudah , sekarang kamu cepetan tanda tangan dokumennya" , rengek Angelica.
"Baiklah sayangku" , ucap James sambil mengecup kening Angelica , setelah itu baru dia jalan menuju ke kursi kebesarannya.
Angelica terus melihat ponselnya sampai suaminya telah siap menandatangani semua dokumen yang sudah menumpuk itu.
"Ayo kita pergi lagi sayangku yang paling cantik sedunia" , ucap James sambil berdiri dari kursinya.
Angelica pun berdiri dan menerima pelukan suaminya. Mereka berjalan menuju keluar dari ruangan James.
"Pak , apakah besok bapak sudah mulai bekerja seperti biasa?" , tanya Ernest.
"Iya , kenapa Ernest?" , ucap James.
"Besok ada meeting laporan keuangan bulanan pak" , ucap Ernest.
"Baiklah" , jawab James.
James dan Angelica berjalan bersama menuju ke mobil.
Seperti biasa James akan membukakan pintu mobil untuk istrinya , setelah itu baru dia masuk ke kursi pengemudi.
"Kita ke rumah opa atau ke toko opa?" , tanya James sambil menjalankan mobilnya.
"Bentar ya , aku coba telpon opa dulu" , jawab Angelica sambil mengambil ponselnya yang ada di dalam tas.
James pun menganggukkan kepalanya.
Tidak lama terdengar suara dari sana...
"Halo Angelica" , ucap opa Surya.
"Halo , opa dan oma sekarang dimana?" , tanya Angelica.
"Opa dan oma di toko" , jawab opa Surya.
"Baiklah opa , aku dan James kesana sekarang ya" , ucap Angelica.
"Iya" , jawab opa Surya sambil memutuskan sambungan telponnya.
"Opa di tokonya , sayang" , ucap Angelica sambil memasukkan ponselnya di dalam tas.
"Baiklah sayang" , jawab James.
Tidak lama mobil yang dibawa oleh James telah sampai di depan toko elektronik opa Surya.
James dan Angelica berjalan bersama sambil berpelukan masuk ke toko.
"Selamat atas pernikahannya nona kecil" , ucap setiap karyawan yang ada di toko elektronik.
"Terima kasih" , jawab Angelica sambil tersenyum.
Sampai di depan pintu ruangan kerja opa Surya , Angelica langsung membuka pintunya.
Ceklekkkk.....
"Akhirnya cucu opa yang cantik sudah datang juga kesini" , ucap opa Surya ketika melihat cucu kesayangannya sudah masuk.
"Iya opa , aku membawakan oleh-oleh buat opa dan oma" , ucap Angelica sambil memberikan paper bag yang dibawanya kepada oma Amel yang duduk di sana.
"Terima kasih ya" , ucap opa Surya dan oma Amel bersamaan.
"Iya" , jawab Angelica.
"Kamu sudah ke rumah mertua kamu nak?" , tanya Sandra.
"Sudah ma , tadi pagi pertama kali ke rumah papa Freddy dan mama Heni dulu" , jawab Angelica.
"Baguslah. Kalian sudah makan belum?" , ucap Sandra.
"Belum ma" , jawab Angelica.
"Kalau gitu ayo kita pergi makan. Cucu opa mau makan dimana?"
"Di restoran Thailand opa" , jawab Alvaro.
"Ayo kita pergi kesana" , ucap opa Surya.
Mereka semua pergi bersama keluar dari ruang kerja opa Surya menuju ke mobil.
Saat itu James yang membawa mobil milik opa Surya dan menuju ke restoran yang diinginkan oleh Alvaro.
Sampai di restoran , mereka mengobrol bersama sambil menunggu pesanan makanan mereka datang.
James jadi bisa merasakan kehangatan keluarga di dalam keluarga Angelica , karena keluarganya tidak pernah bisa untuk makan kumpul bersama seperti yang ada di keluarga Angelica.
Tidak lama pelayan mengantarkan makanan yang sudah mereka pesan dan menghidangkannya di atas meja.
Mereka makan bersama sambil mengobrol santai sampai makanan mereka habis.
Ketika James mau membayarkan makanan mereka , opa Surya langsung menghentikannya.
"Biar opa saja yang bayar" , ucap opa Surya.
"Gak apa-apa opa , biar aku saja" , jawab James.
"Kali ini opa yang bayar , lain kali baru kamu yang bayar" , ucap opa Surya.
Akhirnya James menyetujuinya dan membiarkan opa Surya yang membayar semuanya.
Setelah itu mereka pun kembali lagi ke toko eletronik milik opa Surya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments