Hari ini dengan rasa deg-deg an di hati Mikayla ia datang kerumah sakit itu lagi, untuk mengambil hasil lab darah ibunya, sepanjang jalan Mikayla berdo'a semoga ibunya baik-baik saja, dan berharap diagnosa dokter Risma itu salah.
Setelah kertas hasil pemeriksaan itu ada digenggamannya semakin membuat jantung Mikayla berdetak dengan kencang.
Namun ia memberanikan diri untuk membuka hasil pemeriksaan tersebut.
Deg
Ternyata diagnosa dokter Risma tidak meleset, benar adanya jika ibunya mengidap kanker lambung stadium 2.
"Dokter apakah ibu saya masih bisa disembuhkan? " tanyanya pada dokter laki-laki paruh baya yang sekarang duduk dihadapannya.
"Insyaallah masih bisa, tapi biayanya tidak sedikit dek, " ucap dokter Frans.
"Berapa kira-kira biayanya dok? "
" Saya tidak bisa menyebutkan angkanya secara pasti karena pengobatan ini bersifat jangka panjang tidak hanya sekali atau dua kali bisa sembuh, setelah operasi pengobatan ankan berlanjut dengan rutin kemo terapi, yang pasti biayanya bisa puluhan bahkan sampai ratusan juta, " tukas dokter Frans.
Deg
Sekali lagi Mikayla terkejut mendengar biayanya, meski sebelumnya ia sudah meyakini jika biayanya pasti mahal tapi dia tidak berfikir jika biayanya semahal itu.
"Darimana aku dapatkan uang sebanyak itu, buat biaya periska begini aja di kasih dokter Risma, aku harus bagaimana sekarang, " gumam batin Mikayla.
"Dek, " tegur dokter frans pada Mikayla yang melamun memikirkan biaya pengobatan ibunya, "
"Iya dok, maaf saya tidak fokus tadi, terimakasih atas informasinya dok, kalau begitu saya permisi dulu, " pamit Mikayla.
"Sama-sama dek, semangat dek jangan mudah menyerah semoga kamu dapat rezeki untuk pengobatan ibumu karena secepatnya kita harus melakukan tindakan operasi karena jika tidak maka bisa dipastikan kanker itu akan semakin menyebar, ingat apa saja yang tidak boleh dikonsumsi ibumu, jaga pola makannya, " ujar Dokter Frans sebelum Mikayla beranjak dari ruangan beliau.
Keluar dari ruangan dokter Frans, Mikayla kembali melamun memikirkan biaya pengobatan ibunya, karena ia hanya punya ibu Ratih sekarang ayahnya sudah lama tiada dan ia tak punya saudara.
Sungguh malang nasib Mikayla dan ibunya, dengan kehidupan mereka yang pas-pasan mereka diuji dengan penyakit mematikan yang menggerogoti tubuh ibu Ratih dan tentunya jika ingin sembuh pun memerlukan biaya yang tak sedikit.
****
Sebulan telah berlalu.
Sejak saat hasil lab itu keluar Mikayla menceritakan semuanya pada sang ibu dan tentu saja bu Ratih menolah pengobatan yang sudah ia tahu biayanya, namun Mikayla optimis ia akan mampu mengobati ibunya hingga sembuh.
Selama sebulan ini Mikayla sangat bekerja keras, siang dan malam bahkan sering bolos sekolah demi mencari uang untuk berobat bu Ratih, namun hasil yang didapat tak seberapa hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dengan makanan yang bergizi seperti banyak konsumsi sayur dan buah, disaat itu pula nilai Mikayla disekolah sedikit menurun.
Tiba-tiba, ketika ia melewati taman saat akan bekerja Mikayla mendengar percakapan sepasang suami istri yang tampak sangat bersedih hati.
"Jika selamanya aku tidak bisa memberimu keturunan bagaimana Mas ? " tanya si wanita cantik berambut lurus sebatas punggung itu.
"Tidak masalah bagiku jika pun kamu tak bisa memberiku keturunan hingga nanti maut memisahkan kita, " jawab si pria yakin.
"Tapi Mas, ibumu sangat ingin memiliki cucu, kamu anak satu-satunya Mas, wajar jika ibumu ingin sekali kamu memiliki keturunan, " ujar si wanita sembari terisak karena merasa tak tahan lagi bampir setiap hari ditanya mertuanya apakah sudah hamil atau belum.
"Sayang, kamu jangan berkecil hati begitu, mungkin belum saatnya kita memiliki keturunan, kita harus bersabar lagi, seperti yang aku katakabn tadi jika pun nanti kamu tidak akan memberiku keturunan aku akan tetap bersama kamu dan tidak akan menggantinya dengan siapapun jua, biarlah garis keturunan hanya berhenti di aku, " ucap si pria seraya menghapus air mata yang mengalir di kedua sisi mata istri tercintanya.
"Atau kita coba adopsi anak saja, siapa tau bisa memancing kamu hamil sayang, " lanjutnya lagi dengan nada bersemangat.
Si wanita hanya menggeleng.
"Lakukan proses bayi tabung saja, " cetus si wanita.
"Hmm benar juga ya nanti kita coba, kita periksa kedokter nanti, " ujar si pria.
"Tapi ada satu masalah yang lebih parah dari ini sayang, aku harap setelah kamu tau tentang ini kamu tidak akan pernah berubah, " tutur si wanita sendu karena merasa khawatir.
"Aku janji nggak akan berubah, gak akan ninggalin kamu sayang, " ujar si pria.
"Sebenarnya aku... aku.... aku gak punya rahim lagi, "
JEDDEEEERRRRRR
Bak disambar petir disiang bolong, si pria terkejut bukan main dengan pengakuan istrinya itu.
Sungguh kenyataan yang sangat pahit baginya.
"Sekarang kamu sudah tau, apa yang selama ini membuat kita tidak memiliki keturunan, kamu janji kan tidak akan meninggalkan aku, " rengek wanita itu dalam tangisnya.
Namun si pria hanya diam membisu.
"Dulu jauh sebelum kita menikah aku mengidap kanker rahim dan cukup parah hingga pada akhirnya rahimku di angkat, huhu, " isak tangisnya semakin kencang.
"APA? jadi kenapa kamu selama ini menyembunyikan semua ini dariku? " akhirnya si pria bersuara.
"Maafkan aku, aku tidak ingin kamu mencemaskanku namun dan juga karena aku sangat mencintai kamu, sejak kita berpacaran aku tak merasa sendiri lagi dan begitu kamu ngajak menikah aku iyain aja karena aku tidak siap kamu tau masalahku dan akan meninggalkan aku, sekali lagi maafkan aku aku sangat sangat mencintaimu, "
"Sudah ya sayang maafkan aku juga telah mengungkit luka lamamu, aku jugasangat mencintai kamu dan tidak akan meninggalkan kamu, " si pria merengkuh bahu istrinya dan mengecup keningnya dengan sayang.
"Lalu bagaimana dengan ibu yang menginginkan cucu dari kamu mas ? "
" Bagaimana kalau kita tetap lakukan bayi tabung ? " tanya si wanita lagi.
"Tapi kamu kan tidak punya rahim sayang, bagaimana bisa kita lakukan itu? " si lelaki merasa bingung dengan usul istrinya.
"Kita pakai rahim bayaran saja, bagaimana? "
"Hah rahim bayaran, maksud kamu bagaimana? "
Si wanita mengusulkan jika mereka menyewa rahim seseorang untuk memiliki keturunan dengan jalan bayi tabung sehingga tidak ada kontak fisik layaknya hubungan suami istri diantara suaminya dengan wanita lain.
Cukup lama mereka berdebat soal itu hingga ahirnya si pria menuruti kemauan istrinya untuk memakai rahim bayaran dan akan dibayar berapapun yang mereka inginkan.
Dan disaat itulah Mikayla mendengarkan semuanya dan setan pun menghasutnya dengan iming-iming uang untuk pengobatan ibunya.
"Saya bersedia menjadi rahim bayaran kalian, asal kalian biayain pengobatan ibu saya yang terkena kanker lambung, " dengan tegas Mikayla berkata, namun sayang ia tidak memikirkan dampak kedepannya untuk dirinya yang masih anak remaja .
Dan hal itu juga dilarang dalam agama kita, naudzubillahumindzalik.
Awalnya pasutri itu meragukan Mikayla, namun Mikayla sangat membutuhkan uang yang banyak dalam waktu yang cepat pula.
Hingga akhirnya ketiganya sepakat untuk melakukan hal itu pada Mikayla, pasutri itu bahagia karena kedatangan Mikayla yang menawarkan diri untuk membantu mereka dan Mikayla pun senang karena biaya pengobatan ibunya terjamin.
Flashback off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments