Lebih Baik Menyelidiki

Setelah kemarin mereka berkenalan dikantin hari ini tugas mereka adalah belajar kelompok yang kelompoknya memilih sendiri dan harus berisi 5 orang, Kania dan kedua sahabatnya pun tak sudah memutuskan untuk bertiga tinggal nyari 2 orang lagi agar anggota mereka lengkap.

Saat mereka kasak-kusuk mau ajak siapa Narendra menghampiri meja ketiganya yang duduknya tak berjauhan. Kania memang duduk sendiri karena murid di kelas berjumlah ganjil pas kedatangan Narendra.

"Hai, gue boleh ikut gabung kelompok kalian gak? soalnya gue belum akrab dengan yang lain, " Narendra berharap Kania dan teman-temannya mau membawanya menjadi anggota kelompok.

"Boleh, kebetulan kita kekurangan anggota dua orang " jawab Kania.

" Berarti satu lagi dong, emmm siapa ya? " Narendra celingak-celinguk menyoroti teman sekelasnya siapa lagi yang bisa di ajak satu kelompok bersama.

"Eh elo, mau ikut kelompok kita gak? " tanya Narendra menunjuk Rudi.

Rudi pun mengangguk karena tak punya pilihan lain, meski ia sedikit tak suka dengan Narendra.

Akhirnya kelima orang itu berunding akan mengerjakan tugas dirumah siapa. Dan keputusannya mereka akan mengerjakan dirumah Narendra weekend nanti.

Di jam istirahat mereka kembali ke kantin untuk menyenangkan cacing-cacing diperut yang sudah berdemo sejak tadi.

"Dikantin ini banyak ya pilihan menunya, di sekolah gue dulu gak banyak jadi gue bosan, " ungkap Narendra.

"Jadi alasan lo pindah sekolah karena menu dikantin sekolah lo yang itu-itu aja ya Ren? " tanya Razia di sambut gelak tawa Kania dan Rania.

"Iya, " jawab cowok yang akrab disapa Rendra ini.

"Haaaaa, " ketiga cewek itu sontak menganga, tak percaya mendengar alasan konyol Narendra pindah sekolah.

"Salah satunya, salah-salah yang lain mengikuti, " ucap nya lagi.

Ketiga cewek itu pun kompak menepuk keningnya bersamaan.

***

Hari ini kembali Kania melihat Mika memakan buah asam itu, tapi bukan lagi dikantin melainkan di samping gudang, disana nampak ia sendirian dengan lahap memakan mangga muda tersebut.

Kebetulan Kania baru saja dari gudang setelah mengembalikan bola volly yang sudah tak bisa dipakai lagi.

Dari kejauhan Kania memperhatikan teman sekelasnya itu, Kania sejujurnya penasaran mengapa dia memakan buah itu sembunyi-sembunyi ini untuk kali kedua Kania melihatnya.

Kania tak ingin berburuk sangka terhadap Mika, namun ia merasa perlu menyelidiki apa yang terjadi pada Mika.

Tak ingin Mika mengetahui keberadaannya Kania memutuskan untuk kembali ke kelas, karena memang bel sebentar lagi berbunyi.

Kania berjalan meninggalkan area gudang. Sesampainya di kelas Kania langsung bergabung dengan Rania dan Razia.

Tak lama lonceng pun berbunyi, bersamaan dengan sampainya pak Sam ke kelas XI IPA 1, pak Sam terkenal dengan ke on timeannya.

"Selamat siang anak-anak silahkan buka buku Fisika kalian halaman 38, " perintah pak Sam.

Semua murid XI IPA 1 sibuk membuka buku paket mereka dan mulai mendengarkan penjelasan dari pak Sam.

"Assalamualaikum, " ucap Mika yang baru saja datang setelah 10 menit pelajaran berlangsung.

"Waalaikumsalam, dari mana kamu pelajaran sudah di mulai kamu baru masuk, " omel pak Sam.

"Maaf pak saya tadi dari toilet, " jawab Mika.

" Kamu tau kan tak ada toleransi bagi anak yang terlambat jika di mata pelajaran bapak? " tanyanya.

"Iya pak, maaf, " ucap Mika.

Akhirnya Mika tak diperbolehkan masuk dan ia memutuskan untuk pulang saja karena memang pelajaran pak Sam, pelajaran terakhir.

Setelah 2 jam pelajaran pak Sam, yang gak semua yang dijelaskan beliau bisa di cerna otak oleh anak-anak XI IPA 1 akhirnya pelajaran rumus-rumus itupun berakhir.

Semua murid menbubarkan diri, begitu pula Kania yang sudah dijemput oleh sopir pribadinya.

Setelah menempuh perjalanan 30 menit, Kania sampai dirumah besar keluarga Nasution dan langsung disambut hangat oleh sang Mama siapa lagi kalau buka nyonya Sasmita.

Kania langsung menghambur kepelukan Mama Sasmita, karena memang dasarnya Kania anak yang manja pada kedua orang tuanya eh bukan tapi sama semua anggota keluarganya karena ia anak bungsu dari dua bersaudara.

"Anak mama manja banget sih, gimana hari ini sekolahnya? " tanya mama Sasmita.

" Lancar kok mah, ya sudah Kania ganti baju dulu ya mah, " jawab Kania, sekalian pamit kekamarmya.

"Iya sayang, mama siapin makan siang kamu dulu, " timpal mama Sasmita.

Saat menyantap makan siangnya Kania bertanya pada sang mama tentang ciri-ciri orang hamil.

"Mah aku mau nanya, " kata Kania

"Nanya apa sayang, hmm,? saut sang mama dengan nada bertanya.

" Mmm kan kalau orang hamil biasanya suka makan yang asam-asam ya mah, nah apa itu terjadi tiap hari? "

" Kebanyakan orang hamil iya, selama trimester pertama, memangnya kenapa? " mama Sasmita memicingkan matanya pada sang putri.

"Ya gak papa mah nanya aja, " ujar Kania.

"Tapi kan ya bisa juga orang yang benar-benar penyuka asam memakan makanan asam terus, kalau ciri spesifiknya yang hanya dialami orang hamil apa aja mah? " lanjut nya lagi.

" Orang hamil akan mengalami morning sicknes dan ngidam juga, kadang kalau ngidam ia bisa memakan makanan yang sebelumnya sama sekali belum pernah ia makan bahkan dulunya dia tak menyukai makanan itu, "

" Oh gitu ya mah makasih ya mah, " ucap Kania seraya tersenyum manis.

Mama sasmita membelai kepala putrinya, " kenapa sih sayang kamu nanya-nanya seputar kehamilan ke mama, kamu gak lagi hamil kan? " dalam hati mama Sasmita sudah ketar-ketir berharap apa yang ia takutkan tidak terjadi.

"Astaghfirullah, naudzubillah mah gak kok, mama ih kok berfikir gitu, " Kania mengerucutkan bibirnya.

"Alhamdulillah, ya mama cuman heran aja kenapa kamu nanya seputar kehamilan kan mama jadi takut sayang, " mama Sasmita menggenggam tangan putrinya.

"Gak kok mah, insyaallah Kania bisa jaga diri, jadi mama tenang aja, " Kania tersenyum menenangkan sang mama.

Tak sampai disitu perbincangan mereka masih berlanjut sampai Kania selesai makan.

Usai berbincang dengan sang mama seraya makan siang Kania akhirnya pamit kekamar, pamitnya. mautidur siang nyatanya sampai saat ini matanya masih enggan terpejam meski ia sudah merebahkan diri dikasur bernuansa pink tersebut.

Fikiran Kania jauh melayang memikirkan teman sekelasnya Mikayla, ada apa sebenarnya dengan Mikayla.

Apakah ia hamil seperti dugaan kedua sahabat Kania?

Ataukah itu hanya memang Mikayla suka makanan asam?

Tapi kenapa makan asamnya sembunyi-sembunyi?

Dan banyak lagi pertanyaan lainnya di benak Kania hingga membuatnya susah tidur.

"Astagfirullah, gakboleh suudzon Kania, " Kania tak ingin berprasangka tapi ia memutuskan menyelidiki Mikayla saja biar ia tau apa ynag sebenarnya yang terjadi.

Bukan tanpa alasan atau hanya karena alasan sepele yang ingin cari muka, tapi disini Kania ingin membantu temannya itu.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!