Bertemu Rendra

Flashback

Pulang dari kafe Kania tampak masih shock akibat mengetahui kebenaran tentang dugaannya dan asahabatnya pada teman sekelas mereka itu.

Sepanjang jalan Kania memikirkan apa hal yang membuat Mikayla mau melakukan hal itu, tak mungkin tanpa alasan.

Ckiiiit

Bruk

Akibat fikirannya tidak fokus sekarang Kania mengalami kecelakaan.

"Aduuhh, " ucap Kania yang sudah terduduk di aspal.

"Maaf-maaf gue gak sengaja, " ucap orang yang tak sengaja menyerempetnya.

"Sini gue bantu, " ujarnya lagi.

Kania pun mengulurkan tangannya agar ditarik oleh orang itu.

"Kania/Rendra, " ucap mereka bersamaan setelah Kania berhaail berdiri dibantu Rendra.

Mereka pun menepi untuk memeriksa keadaan Kania takutnya ada bagian yang terluka, dan benar saja lututnya lecet dan berdarah, sikunya juga.

"Oh lutut sama siku lo berdarah, maafin gue ya gue gak sengaja, " ucap Rendra merasa bersalah.

"Gue gak papa kok, lagian ini bukan salah lo salah gue yang gak fokus sama jalan, " ucap Kania jujur.

"Ada yang lo fikirin?" tanya Rendra.

Sedang Kania hanya tersenyum menanggapi.

Rendra celingukan mencari tempat agar mereka bisa duduk nyaman.

Kebetulan disekitar sana ada minimarket, Rendra lalu mengajak Kania kemini market itu yang kebetulan ada tempat duduk di depannya.

Sesampainya di minimarket, Rendra langsung mengobati luka Kania dengan obat luka yang baru saja ia beli di dalam.

"Gue obatin luka lo ya, kalau sakit bilang, " kata Rendra

"Eh gak usah biar gue aja," tolak Kania.

" Gak bisa, gue aja, lo diam aja, " tegas Rendra, tanda tak boleh di bantah.

Akhirnya Kania pun menurut dengan Rendra.

Rendra yang penasaran dengan hal yang membuat Kania tidak fokus jalan akhirnya bertanya.

"Sebenarnya lo lagi ada masalah apa sih? dantumben juga nih lo bawa motor biasanya di antar jemput, " kata Rangga panjang lebar.

Kania tampak berfikir haruskah ia akan bercerita pada Rendra sedangkan Rendra orang baru di sekolahnya, mereka baru mengenal fikir Kania.

Kania masih bergulat dengan fikirannya sambil menyeruput mie instan cup yang tadi sempat Rendra beli di dalam.

"Maaf kalau gue lancang, gak papa kalau lo gak mau cerita sama gue, "

" Darimana lo bisa mengambil kesimpulan jika gue gak mau cerita? "

" Diamnya elo sudah menandakan kalau lo gak mau berbagi sama gue, "

"Yey sok tau lo, gue itu lagi mikir darimana gue ceritanya, "

" Oh, ya sudah kalau gitu sok ceritakan, "

"Hhhmmm, "

Akhirmya Kania bercerita tentang kecurigaannya akhir-akhir ini terhadap Mikayla teman sekelas mereka yang membuat Kania memutuskan untuk menyelidikinya hingga berujung pada tadi Kania menemukan titik terang dan ternyata dugaannya dan sahabatnya benar adanya. Namun ada yang perlu Kania tau lagi apa sebab Mikayla berani melakukan itu.

"Astagfirullah, " Rendra menggelengkan kepala mendengar cerita Kania.

"Wow bisa istigfar juga lo, " cibir Kania.

"Oh astaga, yaiyalah gue muslim, " ujar Rendra.

" Sekarang gue mau tanya, apa lo akan melanjutkan penyelidikan lo? "

"Iya gue harus tau akar masalahnya, kasus ini beda bukan perkosaan atau dia yang bermain dengan lelaki hidung belang, tapi ini tentang sepasang suami istri yang tak punya keturunan meminta Mikayla agar mau mengandung anak dari suami istri tersebut alias bayi tabung, "

" Mungkin karena uang, Mikayla mungkin kekurangan uang untuk biaya hidupnya, " ujar Rangga.

Sedangkan Kania mencoba menerawang memikirkan ucapan Rangga.

"Ya meskipun begitu Mikayla tak seharusnya mau melakukan hal yang dilarang oleh agama, " lanjut Rendra.

"Iya lo benar, "

" Haram hukumnya bayi tabung yang di lakukan oleh suami istri tetapi bukan dari rahim istrinya itu sendiri melainkan menitipkan sel telur dan sel spermanya pada rahim yang lain, apalagi tanpa ikatan pernikahan itu sama saja dengan berzina meskipun tak secara langsung melakukannya. Jangankan pada orang lain yang tak ada hubungan pernikahan dengan si suami, yang notabanenya istri kedua dari suaminya pun jika mereka menitipkan hasil inseminasi mereka pada rahim istri kedua tetap haram hukumnya dalam islam, " tuturRendra panjang lebar.

Sedangkan Kania terkagum-kagum mendengar penuturan Rendra, ia tak menyangka Rendra mengetahui hal seperti itu yang dia sendiri baru mengetahuinya hari ini itupun dari mulut Rendra.

"Wow pengetahuan lo keren juga ya, gue kira lo gak tau hal seperti itu, "

"Hahaha lo bisa aja, kelihatan ya dari penampilan gue? "

Kania hanya mengangguk.

" Ya gue juga gak yang alim-alim banget lah gue masih nakal, gue juga hanya tau sedikit lah karena hobi baca-baca gue, " kilah Rendra.

"Wah gue jadi termotivasi nih buat baca biar banyak pengetahuan kek lo, hehehe " ujar Kania terkekeh.

"Bukannya lo hobi baca ya, perasaan tiap gue masuk kelas lo pasti pegang buku khusuk gitu bacanya, "

"Yey itu mah beda, kanitu buku pelajaran ya harus lah gue baca wajib malahan, kalau lagi weekend juga paling baca novel nah kalau pengetahuan umum yang lainnya kurang, "

Tak menyangka mereka bisa akrab dan mulai terbuka hari ini hanya karena insiden kecil.

Karena makanan dan minuman mereka sudah habis, luka Kania juga sudah terobati keduanya akhirnya pulang dengan Kania tetap membawa motor maticnya sedangkan Rendra mengikuti dari belakang.

Padahal Rendra sudah menawarkan untuk diantar pulang tapi Kania keukeh tak mau meninggalkan motor kesayangannya.

Flashback off

Kania tersenyum menginta kejadian siang hari tadi saat bersama Narendra, entah mengapa rasanya Kania menemukan teman laki-laki yang sefrekuensi, karena sikap peduli Narendra sepertinya juga sangat tinggi terhadap sesama.

Tak lama Kania yang sejak tadi menguap akhirnya menutup mata dan berlayar mengarungi samudra mimpi.

*****

Keesokan harinya.

Kania makan malam bersama keluarganya tak banyak yang mereka obrolkan paling hanya sekitar sekolah Kania karena tadi siang Kania belum bercerita tentang harinya disekolah.

Seusai makan malam Kania pamit kembali ke kamarnya untuk belajar, setelah belajar Kania keluar di balkon kamarnya menikmati angin malam ditemani sang rembulan dan bintang-bintang gemerlapan.

"Mikayla, " gumamnya.

Ya satu nama itu kembali mengganggu fikirannya, entah sifat siapa yang telah menurun pada Kania, kepeduliannya terhadap sesama sangatlah tinggi.

Sungguh Kania ingin sekali mengetahui perihal masalah yang di alami Mikayla, meskipun mereka tak dekat bahkan sangat jarang bicara kecuali ada hal penting namun tetaplah Mikayla seorang manusia yang perlu diperhatikan.

Bukankah banyak orang diluaran sana hidup bebas tanpa batas nyatanya hanyalah orang-orang yang kurang kasih sayang dari orang terdekatnya terutama orang tuanya.

Komunikasi yang minim adalah sebuah kesalahan yang mungkin dianggap orang tua hanya hal sepele padahal nyatanya berdampak buruk pada psikis dan mental anak, juga tidak adanya pengawasan terhadap pergaulan seorang anak makan ia tak bisa memfilter mana teman yang membawa hal positif dan mana teman yang membawa hal negatif.

Tapi Kania yakin Mikayla melakukan hal itu bukan karena pergaulan melainkan karena hal lain.

"Mungkinkah Mikayla membutuhkan uang sehingga ia melakukan hal itu? " tanya Kania pada dirinya sendiri.

Akhirnya Kania memutuskan untuk meminta bantuan orang untuk menyelidiki Mikayla lebih dalam lagi, agar lebih efektif karena jika ia terjun langsung mungkin akan memakan waktu.

.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!